Berdasarkan hasil perhitungan secara statistik diperoleh hasil F-hitung sebesar 1,14 dengan nilai peluang nyata 0,427 dan dapat dikatakan bahwa
penambangan batu granit tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan nilai porositas tanah. Hal ini dapat juga dilihat pada nilai rataan yang tidak berbeda
jauh dari masing-masing lokasi penelitian.
5.1.4 Air Tersedia
Kandungan air tersedia pada hutan alam sebanyak 12,64 , tanah galian sebanyak 11 dan tanah tererosi sebanyak 6,49 . Persentase kandungan air
tersedia pada tanah di lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 6. Kandungan air tersedia lebih tinggi pada tanah di hutan alam. Hal ini disebabkan karena tanah
pada hutan alam memiliki tekstur yang lebih halus daripada tanah galian dan tanah tererosi.
Tingginya kandungan air tersedia dalam tanah menyebabkan air yang dapat diserap oleh tanaman pun menjadi lebih banyak, sehingga tumbuhan dapat
tumbuh dengan baik. Kandungan air tersedia pada tanah galian dan tanah tererosi lebih kecil daripada tanah pada hutan alam yang disebabkan karena tekstur tanah
yang lebih kasar atau banyak mengandung pasir. Hardjowigeno 2003 menyebutkan bahwa tanah yang bertekstur kasar memiliki daya menahan air yang
lebih kecil daripada tanah bertekstur halus. Selain itu, disebabkan pula oleh porositas tanah yang kecil sehingga sulit untuk menahan air dalam tanah.
Pada lahan hutan alam yang telah dibuka, kandungan air tersedia menurun sebesar 14,48 Rahmawati 2007, dan pada lahan hutan alam yang dikonversi
menjadi kebun kelapa sawit kandungan air tersedia mengalami penurunan sebesar 3,89 Arianto 2008. Sedangkan pada lahan galian pertambangan granit
penurunan terjadi sebesar 1,64 . Bila dibandingkan dengan kedua penelitian yang telah disebutkan, penurunan pada lahan galian pertambangan batu granit
terbilang lebih rendah. Akan tetapi, penurunan tersebut tetap saja menyebabkan berkurangnya air tersedia yang dapat diserap oleh tanaman.
Gambar 6 Perbandingan persentase air tersedia Air tersedia merupakan air yang dapat disediakan tanah untuk kemudian
diserap oleh tanaman. Kapasitas tanah untuk menahan air dihubungkan baik dengan luas permukaan maupun volume ruang pori, sehingga kapasitas tanah
untuk menahan air juga berhubungan dengan struktur dan tekstur tanah. Air tersedia dapat ditahan secara maksimum pada tanah dengan tekstur sedang. Secara
umum diketahui bahwa tanah berpasir sangat mudah kering dibandingkan tanah liat, karena tanah dengan tekstur lebih halus sangat mudah menahan air tersedia
lebih banyak Foth 1988. Tabel 8 Hasil analisis ragam air tersedia
Source DF
SS MS
F P
Lokasi 2
40,52 20,26
0,63 0,59
Error 3
96,04 32,01
Total 5
136,56 Berdasarkan hasil analisis sidik ragam didapatkan hasil F-hitung sebesar
0,63 dengan nilai peluang nyata 0,590 dan dapat dikatakan bahwa kegiatan penambangan granit tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan air tersedia.
Akan tetapi, jika dilihat dari perbandingan persentase di masing-masing lokasi penelitian terlihat adanya perbedaan kandungan air tersedia pada tanah.
5.1.5 Permeabilitas