P-Bray Kalium K Kalsium Ca

Dikti 1991a menyebutkan bahwa nilai KTK tanah sangat beragam dan tergantung pada sifat dan ciri tanah itu sendiri. Besar kecilnya KTK tanah tersebut dipengaruhi oleh reaksi tanah, tekstur atau jumlah liat, jenis mineral liat, bahan oganik, dan pengapuran serta pemupukan. Secara rata-rata KTK koloid-koloid utama tanah adalah sebagai berikut. Tabel 2 Nilai KTK koloid-koloid utama tanah Koloid Tanah KTK me100g Humus 200 Vermikulit 100-150 Montmorilonit 70-95 Ilit 10-40 Kaolinit 3-15 Seskuioksida 2-4 Sumber: Tan 1993

2.5.4 N-Total

Nitrogen N merupakan salah satu unsur hara makro esensial yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang besar. Menurut Hanafiah 2005 unsur N berfungsi sebagai penyusun semua protein, klorofil dan asam-asam nukleat, serta berperan dalam pembentukan koenzim. Nitrogen dalam tanah berasal dari bahan organik tanah, pengikatan oleh mikroorganisme dari N udara, pupuk, dan air hujan. Nitrogen di dalam tanah terdapat dalam berbagai bentuk, yaitu protein, senyawa-senyawa amino, amonium NH 4 + , serta nitrat NO 3 - . Nitrogen yang diserap oleh tanaman adalah nitrogen dalam bentuk amonium dan nitrat Hardjowigeno 2003.

2.5.5 P-Bray

Unsur Fosfor P di dalam tanah berasal dari bahan organik, pupuk buatan, dan mineral-mineral di dalam tanah. P-organik dan P-anorganik merupakan jenis unsur P yang terdapat di dalam tanah Hardjowigeno 2003. Menurut Hanafiah 2005, sumber utama unsur P dalam tanah selain dari pelapukan bahan induk juga berasal dari mineralisasi P-organik hasil dekomposisi sisa-sisa tanaman yang mengimmobilisasikan P dari larutan tanah dan hewan. Dibandingkan dengan N, unsur P lebih cepat menjadi tersedia akibat terikat oleh kation tanah serta terfiksasi pada permukaan positif koloidal tanah. Ketersediaan unsur P optimum terdapat pada kisaran pH 6.0-7.0.

2.5.6 Kalium K

Unsur K dalam tanah berasal dari mineral-mineral primer tanah feldspar, mika, dan lain-lain serta berasal dari pupuk buatan. Unsur K ditemukan dalam jumlah yang besar pada tanah, tetapi hanya sebagian kecil yang digunakan oleh tanaman yaitu yang larut dalam air atau yang dapat dipertukarkan Hardjowigeno 2003. Kalium berfungsi dalam proses pembentukan pati, mengaktifkan enzim, pembukaan stomata, proses fisiologis dalam tanaman, proses metabolik dalam sel, mempengaruhi penyerapan unsur-unsur lain, mempertinggi daya tahan terhadap kekeringan dan penyakit, serta perkembangan akar.

2.5.7 Kalsium Ca

Unsur Ca dalam tanah berasal dari mineral-mineral primer, karbonat kalsit, dolomit, dan garam-garam sederhana gipsum dan Ca fosfat Hardjowigeno 2003. Unsur kalsium tersedia dalam bentuk kation bervalensi 2, dan diambil oleh tanaman dalam bentuk ion Ca 2+ . Kalsium berperan sebagai komponen penyusun dinding sel tanaman, pembentukan struktur dan permeabilitas membran sel Hanafiah 2005. Defisiensi Ca biasanya dijumpai pada kondisi masam dengan kejenuhan Ca rendah. Ca tersedia pada pH 7.0-8.5. Kekurangan Ca dapat menyebabkan terhentinya pertumbuhan tanaman akibat terganggunya pembentukan pucuk tanaman dan ujung-ujung akar serta jaringan penyimpan yang disebabkan terhambatnya pembelahan sel.

2.5.8 Magnesium Mg