Warna Penerimaan Umum Uji Organoleptik

56

4.4.6.4 Warna

Warna merupakan salah satu penilaian penting pada suatu produk. Warna merupakan faktor awal yang menjadi penilaian awal konsumen terhadap suatu produk. Gould 1974 menambahkan, warna merupakan faktor mutu yang sangat penting dalam menilai produk-produk makanan. Hal tersebut benar adanya karena konsumen menilai suatu produk pertama kali berdasarkan warnanya. Pada awal penyimpanan, skor kesukaan terhadap atribut warna permen jelly pepaya yang disimpan pada kemasan plastik PP, alumunium foil, dan gelas jar dengan empat suhu penyim panan berbeda 5˚C, 15˚C, 25˚C, dan 35˚C memiliki nilai median dan modus 4 suka. Berdasarkan Gambar 14 dapat diketahui bahwa nilai median atribut aroma hari ke-42 penyimpanan pada suhu 5, 15, 25, dan 3 5˚C untuk bahan yang dikemas dengan kemasan plastik PP adalah 3 netral, sedangkan nilai modusnya 3. Pada kemasan alumunium foil nilai median suhu 5, 15, 25, dan 3 5˚C adalah 3 netral. Nilai modus pada suhu 5, 15 , dan 25˚C adalah 3, sedangkan pada suhu 35˚C adalah 2. Pada kemasan gelas jar nilai median suhu 5˚C adalah 3 netral, suhu 15, 25, dan 3 5˚C adalah 2 tidak suka. Modus akhir pada kemasan gelas jar suhu 5˚C adalah 3, sedangkan pada suhu 15, 25, dan 3 5˚C adalah 2. Secara statistik, skor kesukaan terhadap atribut warna permen jelly pepaya dengan perlakuan kemasan dan empat suhu penyimpanan yang berbeda memberikan hasil berbeda nyata Asymp. Sig.0,05 selama penyimpanan. Dengan demikian, perlakuan kemasan dan suhu penyimpanan yang berbeda mempengaruhi penilaian panelis terhadap rasa permen jelly pepaya. 57 a b c Gambar 14. Nilai median dan modus tingkat kesukaan terhadap atribut warna permen jelly pepaya: a kemasan plastik PP, b kemasan alumunium foil, dan c kemasan gelas jar 58

4.4.6.5 Penerimaan Umum

Penilaian penerimaan umum permen jelly pepaya berdasarkan atas tingkat kesukaan panelis terhadap seluruh atribut yang ada. Pada awal penyimpanan, skor kesukaan terhadap atribut penerimaan umum permen jelly pepaya yang disimpan pada kemasan plastik PP, alumunium foil, dan gelas jar dengan empat suhu penyim panan berbeda 5˚C, 15˚C, 25˚C, dan 35˚C memiliki nilai median dan modus 4 suka. Skor penerimaan umum permen jelly pepaya mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya masa penyimpanan. Berdasarkan Gambar 15, dapat dilihat bahwa nilai median atribut penerimaan umum hari ke-42 penyimpanan pada suhu 5, 15, 25, dan 3 5˚C untuk bahan yang dikemas dengan kemasan plastik PP adalah 3 netral, sedangkan nilai modusnya 3. Pada kemasan alumunium foil nilai median suhu 5, 15, 25, dan 3 5˚C adalah 3 netral, sedangkan nilai modusnya 3. Pada kemasan gelas jar nilai median suhu 5, 15, 25, dan 3 5˚C adalah 3 netral. Modus akhir pada kemasan gelas jar suhu 5, 15, dan 2 5˚C adalah 3, sedangkan pada suhu 35˚C adalah 2. Dengan demikian, permen jelly pepaya hingga akhir penyimpanan masih dapat diterima karena penerimaan umum masih dalam batas netral. Permen jelly pepaya dinyatakan tertolak atau tidak diterima oleh konsumen apabila nilai modus dan mediannya 2 tidak suka. Secara statistik, skor kesukaan terhadap atribut penerimaan umum permen jelly pepaya dengan perlakuan kemasan dan empat suhu penyimpanan yang berbeda memberikan hasil berbeda nyata Asymp. Sig.0,05 selama penyimpanan dari hari ke-7, 14, 21, 28, 35, dan 42. Dengan demikian, perlakuan kemasan dan suhu penyimpanan yang berbeda mempengaruhi penilaian panelis terhadap rasa permen jelly pepaya. Hal ini disebabkan karena penilaian panelis dari beberapa atribut juga mengalami penurunan rasa dan warna pada waktu penyimpanan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. 59 a b c Gambar 15. Nilai median dan modus tingkat kesukaan terhadap atribut penerimaan umum permen jelly pepaya: a kemasan plastik PP, b kemasan alumunium foil, dan c kemasan gelas jar 60

4.5 Penentuan Parameter Kritis dan Titik Kritis Mutu