36
4.2 Karakteristik Kemasan
Kemasan yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari tiga jenis kemasan, yaitu plastik polipropilen, alumunium foil, dan kemasan gelas jenis jar
yang ingin diketahui efektifitasnya. Pemilihan penggunaan jenis kemasan tersebut berdasarkan pada kerakteristik kemasan yang dinilai cukup baik dalam
perlindungan produk serta ketersediaan kemasan tersebut di pasaran. Gambar kemasan yang digunakan untuk mengemas jelly pepaya dapat dilihat pada
Gambar 5.
Gambar 5. Kemasan plastik PP, alumunium foil, dan gelas jar yang digunakan untuk mengemas permen jelly pepaya
Pengujian terhadap karakteristik kemasan yang digunakan diutamakan pada sifat fisiknya. Karakteristik yang diuji meliputi ketebalan, gramatur, densitas,
laju transmisi gas oksigen O
2
TR, dan laju transmisi uap air WVTR. Hasil karakterisasi kemasan dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil uji karakteristik kemasan Karakteristik
Satuan Plastik PP
Alumunium foil Gelas jar
Ketebalan Gramatur
Densitas O
2
TR WVTR
mm gm
2
gm
3
ccm
2
24jam gm
2
24jam 0,0863
71,0150 0,9177
67,9188 3,6305
0,0710 84,617
1,0580 0,7767
0,1428 1,1700
NA NA
kedap kedap
Bahan kemasan berkaitan dengan kemampuan gas oksigen, gas karbondioksida, dan uap air untuk menembus dinding suatu bahan kemasan.
Adanya oksigen, karbondioksida, dan uap air akan mempengaruhi produk selama
37 penyimpanan karena dapat menyebabkan terjadinya oksidasi dan hidrolisis.
Menurut Buckle 1987, sifat-sifat daya tembus dipengaruhi oleh suhu, ketebalan lapisan, orientasi dan komposisi, komposisi atmosfer seperti RH, untuk
pemindahann uap air, dan faktor lainnya. Hasil uji karakteristik kemasan pada Tabel 7 memperlihatkan bahwa
kemasan gelas memiliki ketebalan terbesar dan bersifat inert. Plastik PP memiliki ketebalan lebih besar dibandingkan dengan alumunium foil. Akan tetapi, nilai
O
2
TR dan WVTR plastik PP lebih besar dibandingkan dengan alumunium foil.
4.3 Kondisi Penyimpanan