21 Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa risiko dan
ketidakpastian menunjukkan kemungkinan kejadian yang menimbulkan kerugian bagi pelaku bisnis yang mengalaminya. Debertin 1986 juga mengungkapkan
bahwa risiko dan ketidakpastian sangat sulit untuk ditangani karena hasil dan probabilitas yang terkait dengan setiap kejadian tidak dapat diketahui dengan pasti
atau sulit untuk diprediksi. Terkait dengan hal itu, Debertin 1986 mengungkapan bahwa perlu adanya asuransi jelas dalam suatu usaha sebagai alternatif untuk
menangani risiko.
3.1.2. Sumber-Sumber Risiko
Risiko merupakan hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada suatu kegiatanaktivitas usahatani dan apabila risiko terjadi maka akan menimbulkan
kerugian. Suatu perusahaan harus mampu mendefinisikan risiko-risiko apa saja yang dihadapi sebelum membuat strategi untuk mengendalikan risiko tersebut.
Oleh karena itu, perusahaan harus mampu mengidentifikasi sumber-sumber yang menimbulkan risiko.
Ada beberapa sumber risko yang terdapat pada pertanian Harwood et al. 1999, meliputi:
1. Risiko produksi Yield Risk
Merupakan kegagalan yang terjadi dalam proses budidaya atau dalam proses memproduksi suatu komoditas yang diakibatkan oleh faktor-faktor yang tidak
dapat dikendalikan oleh perusahaan. Contohnya berhubungan dengan keadaan alam seperti kelembapan kumbung, perubahan suhu di dalam kumbung, serta
serangan hama dan penyakit yang tidak terkontrol. Penerapan teknologi yang tepat merupakan salah satu tindakan yang tepat untuk meminimalisir dampak
negatif yang dapat ditimbulkan. Contohnya adalah pemasangan teknologi pengukur suhu di dalam kumbung, sehingga suhu dapat diketahui setiap saat
pada kumbung. 2.
Risiko pasar Market Risk Merupakan risiko yang terjadi akibat dari tidak stabilnya harga komoditi yang
dihasilkan dari usaha dan harga sumber daya atau input yang digunakan untuk menghasilkan komoditi tersebut fluktuasi harga output dan input. Namun,
selain itu risiko pasar juga dipengaruhi oleh penurunan permintaan terhadap
22 output perusahaan, mutu produk yang tidak sesuai, persaingan antar sesama
produsen, kegagalan strategi pemasaran, kelemahan daya tawar perusahaan dibandingkan dengan pembeli. Pada akhirnya risiko harga tersebut akan
berpengaruh pada pendapatan yang diperoleh petani. Dari beberapa sumber tersebut saat ini risiko yang paling utama dihadapi
oleh Perusahaan Rimba Jaya Mushroom RJM dalam pengusahaannya adalah risiko produksi. Keberhasilan usaha jamur tidak terlepas dari kegiatan produksi
yang baik. Kegiatan produksi jamur memerlukan penggunaan input yang tepat, teknologi, keterampilan tenaga kerja yang menjadi faktor utama dan penentu
keberhasilan usaha jamur tersebut. Risiko produksi tersebut perlu mendapatkan penanganan dan perhatian lebih intensif dengan berbagai strategi penanganan
yang tepat agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Kemudian Kountur 2008 juga mengemukakan bahwa ada beberapa
kategori risiko. Kategori risiko tersebut tergantung dari sudut pandang mana melihatnya. Risiko dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, yaitu risiko dari
sudut pandang penyebab timbulnya risiko, risiko dari sudut pandang akibat yang ditimbulkan, risiko dari sudut pandang aktivitas yang dilakukan, dan risiko dari
sudut pandang kejadian yang terjadi, yaitu: a.
Risiko dari sudut Pandang Penyebab Berdasarkan sudut pandang penyebab kejadian, risiko dapat dibedakan
kedalam risiko keuangan dan risiko operasional. Risiko keuangan disebabkan oleh faktor-faktor keuangan seperti perubahan harga input maupun output,
tingkat bunga dan mata uang asing. Risiko operasional disebabkan oleh faktor-faktor nonkeuangan seperti manusia, teknologi dan keadaan suhu
kumbung. b.
Risiko dari Sudut Pandang Akibat Dilihat dari sudut pandang akibat yang ditimbulkan terdapat dua kategori
risiko yakni risiko murni dan risiko spekulatif. Risiko murni merupakan risiko yang mengakibatkan sesuatu yang merugikan dan tidak memungkinkan
adanya keuntungan. Risiko spekulatif adalah risiko yang memungkinkan untuk menimbulkan suatu kerugian atau menimbulkan keuntungan.
c. Risiko dari Sudut Pandang Aktivitas
23 Kountur 2008 menyebutkan bahwa segala aktivitas dapat menimbulkan
berbagai macam risiko misalnya aktivitas pelaksanaan proses sterilisasi baglog yang dikenal dengan risiko sterilisasi log. Banyaknya risiko dari sudut
pandang aktivitas sebanyak jumlah aktivitas yang ada. d.
Risiko dari Sudut Pandang Kejadian Risiko yang dinyatakan berdasarkan kejadian merupakan pernyataan risiko
yang paling baik, misalnya terjadi serangan hama terhadap baglog di kumbung inkubasi, maka risiko yang terjadi adalah risiko hama di inkubasi.
Setiap kegiatan dalam suatu usaha pasti mengandung risiko dalam pengusahaanya dan risiko tersebut tentunya akan memberikan dampak kerugian
bagi perusahaan. Jenis-Jenis risikonya tergantung dari jenis usahanya juga, sehingga dalam menentukan strategi untuk menangani risiko yang ada, maka
harus terlebih dahulu diketahui jenis risikonya. Dalam bidang agribisnis, risiko yang dapat terjadi pada kegiatan usahatani adalah risiko selama proses produksi
berlangsung dan risiko terhadap harga jual. Namun, pada perusahaan Rimba Jaya Mushroom harga relatif stabil, sehingga risiko yang paling utama dihadapi oleh
usaha ini adalah risiko produksi. Risiko produksi antara lain disebabkan serangan hama, input, dan faktor kesalahan tenaga kerja. Akibat risiko produksi tersebut
terjadi penurunan kualitas serta kuantitas hasil panen. Sedangkan risiko harga disebabkan oleh fluktuasi harga input dan harga output yang dipengaruhi tingkat
inflasi serta kondisi permintaan dan penawaran produk.
3.1.3. Penilaian Risiko