31
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai keadaan umum tempat penelitian yaitu Rimba Jaya Mushroom. Data mengenai keadaan umum Rimba Jaya
Mushroom diperoleh dari hasil wawancara, pengamatan, dan data sekunder Rimba Jaya Mushroom. Data tersebut dipergunakan untuk memberikan sejarah,
perkembangan dan gambaran umum mengenai tempat penelitian.
5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Rimba Jaya Mushroom adalah perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang agribisnis, khususnya dalam budidaya tanaman jamur tiram putih. Rimba
Jaya Mushroom berada di Desa Pandansari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Rimba Jaya Mushroom didirikan oleh Bapak H. Achmad
Salim pada tanggal 2 Februari 2003. Pemberian nama Rimba Jaya Mushroom mempunyai makna tersendiri bagi Bapak H. Achmad. Kata “Rimba” diambil dari
nama perusahaan kayu milik keluarga Bapak H. Achmad di Pontianak, Kalimantan Barat, sedangkan “Jaya Mushroom” mempunyai makna agar
perusahaan jamur miliknya dapat terus jaya atau maju. Sebelum mengusahakan tanaman jamur tiram putih, Bapak H. Achmad menjalani hidup sebagai pengusaha
kosmetik, parfum, dan pakaian. Menjalani hidup sebagai petani telah menjadi impiannya sejak dulu. Jamur menjadi pilihannya karena menurut Bapak H.
Achmad bahwa jamur merupakan komoditas pertanian yang memiliki peluang bisnis yang baik. Pada awal berdirinya perusahaan ini, Bapak H. Achmad
memiliki lahan seluas 1 Ha untuk membangun 8 kumbung rata-rata berukuran 12 m x 23 m serta dilengkapi rumah peristirahatan.
Pada tahun 2004 perusahaan mengalami kegagalan budidaya karena baglog terkontaminasi lebih dari 100.000 baglog produksi sehingga kerugian
mencapai ratusan juta rupiah. Kerugian yang terjadi disebabkan karena Bapak H. Achmad beserta tenaga kerjanya belum benar-benar mahir tentang budidaya
jamur tiram putih, masih banyak hal yang perlu dipelajari tentang proses budidaya jamur tiram mulai dari pembibitan F0 hingga pembibitan F2. Selain karena
kontaminasi besar-besaran, disebabkan juga oleh kumbang Cyllodes Bifacies yang
32 menyerang kumbung dan merusak hasil jamur andalannya. Walaupun demikian,
Bapak H. Achmad tidak pernah berputus asa. Pengalaman pahit itu justru menjadi guru terbaik baginya. Bersama rekannya Bapak Bahril Ulum selalu berusaha
mencari varietas jamur terbaik yang tahan lama dan menghasilkan produksi maksimal. Varietas yang dihasilkan yaitu grandmaster hasil adaptasi tiram Cina,
Thailand, dan India. Sejak awal tahun 2005 hingga saat ini, perusahaan mengalami perkembangan, hal ini terlihat dari peningkatan jumlah kumbung,
jumlah tenaga kerja, jumlah produksi, reinvestasi berbagai peralatan dan perluasan pasar. Saat ini Rimba Jaya Mushrom mampu menyerap 120 tenaga
kerja. Untuk visi dan misi Rimba Jaya Mushroom saat ini tidak memiliki secara tertulis, tetapi Rimba Jaya Mushroom memiliki tujuan yaitu menjadi perusahaan
jamur yang terbesar di Kabupaten Bogor bahkan di Jawa Barat.
5.2. Struktur Organisasi Perusahaan