66 dengan jumlah baglog yang di-packing setiap harinya, sehingga selama bulan Juni
2012 total baglog yang rusak akibat pengikatan plastik media tanam longgar adalah sebanyak 217 baglog dari 191.721 baglog.
Kerugian yang terjadi akibat dari risiko yang disebabkan pengikatan plastik media tanam longgar akan berpengaruh pada penerimaan ataupun
pendapatan perusahaan. Hal ini akan menurunkan hasil produksi jamur tiram putih pada Rimba Jaya Mushroom. Untuk itu, dibutuhkan upaya untuk
mengantisipasi kerugian akibat risiko yang disebabkan pengikatan plastik media tanam longgar. Upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengantisipasi
terjadinya baglog yang gagal berproduksi karena pengikatan plastik media tanamnya longgar adalah dengan memberikan perintah kepada ke semua tenaga
kerja di bagian packing baglog agar mengikat plastik media tanamnya dengan rapat. Perintah ini juga biasanya diberikan oleh manajer produksi dua. Namun,
berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan bahwa di bulan Juni 2012 masih saja terjadi pengikatan plastik media tanam yang longgar sehingga terjadi
kerugian karena baglog tidak dapat lagi berproduksi. Hal ini mungkin terjadi karena tenaga kerja yang melakukan packing baglog adalah tenaga kerja yang
pengupahannya berdasarkan jumlah baglog yang telah di-packing, dimana upah yang diterima oleh tenaga kerja packing baglog adalah Rp 40,00 per baglog.
Sistem pengupahan ini membuat tenaga kerja cenderung ingin cepat-cepat selesai melakukan packing baglog tanpa memperhatikan pengikatan plastik media
tanamnya. Manajer produksi dua juga tidak mengawasi sepenuhnya pelaksanaan packing baglog. Selain itu, pengikatan plastik tanam yang longgar juga akan sulit
diidentifikasi oleh manajer produksi dua pada saat packing baglog dengan melihat jumlah baglog yang di-packing setiap harinya yaitu kira-kira 7.500 baglog.
6.1.4. Sumber Risiko pada Proses Sterilisasi
Setelah proses packing baglog dilakukan, maka selanjutnya adalah proses sterilisasi. Proses sterilisasi dilakukan agar media tanam baglog menjadi matang
sehingga mudah diuraikan dan untuk menghilangkan mikroorganisme yang mengganggu pertumbuhan jamur. Pada Rimba Jaya Mushroom, sterilisasi
dilakukan menggunakan mesin steamer. Proses sterilisasi ini harus dilakukan dengan tepat sesuai dengan jumlah kapasitas mesin steamer, karena jika
67 dipaksakan melebihi kapasitasnya maka kemampuan untuk memberikan panas
secara merata akan berkurang. Sedangkan semua baglog harus mendapatkan panas yang cukup agar proses sterilisasi berlangsung dengan baik dan maksimal.
Tujuan dari pemberian panas yang cukup yaitu untuk membunuh mikroorganisme yang mungkin saja ikut masuk ke dalam baglog pada saat proses packing ataupun
dari bahan bakunya. Sterilisasi dilakukan pada suhu 80-100
o
C selama 12 jam. Indikator matangnya semua baglog pada saat di mesin steamer adalah ketika api
kompor gas yang menggunakan tabung gas 12 kg telah padam. Walaupun demikian, dalam proses sterilisasi pada Rimba Jaya Mushroom terdapat risiko
yang dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan, seperti risiko kematangan baglog yang tidak sempurna.
Rimba Jaya Mushroom memiliki empat mesin steamer. Setiap mesin steamer memiliki kapasitas 2.000 baglog yang dapat disterilisasi. Setiap satu
mesin steamer menggunakan 4 kompor dan tabung gas berukuran 12 kg. Baglog yang telah di-packing dimasukkan ke dalam keempat mesin tersebut. Semua
baglog disusun rapi di dalam mesin steamer. Dalam hal ini tenaga kerja tidak menghitung berapa baglog yang telah dimasukkan ke dalam mesin steamer
tersebut. Mereka hanya menyusun semua baglog sedemikian rupa sampai semua mesin steamer terisi. Jadi, tenaga kerja tidak mengetahui apakah jumlah baglog
yang disusun melebihi kapasitas atau kurang dari kapasitas mesin steamer. Semua baglog disusun rapi dan merapat. Namun, semua baglog yang disterilisasi
menggunakan mesin steamer tersebut tidak semuanya mendapatkan panas yang sempurna. Beberapa baglog mendapatkan panas yang tidak merata sehingga
tingkat kematangannya tidak sempurna. Kematangan baglog yang tidak sempurna terjadi karena api kompor gas
yang tidak merata. Sterilisasi dilakukan selama 12 jam dan tidak dapat dipastikan apakah kondisi apinya selama 12 jam dalam kondisi baik. Penanggung jawab
sterilisasi mengontrol mesin steamer setiap 2 jam sekali dan jika terjadi kondisi api yang tidak merata ataupun yang padam tidak dapat diketahui secara cepat dan
hal ini dapat menyebabkan kematangan baglog menjadi tidak sempurna. Selain itu, kematangan baglog yang tidak sempurna juga terjadi karena kesalahan dalam
penyusunan baglog di mesin steamer. Susunan baglog yang terlalu rapat juga akan
68 mempengaruhi tingkat kematangan dari baglog tersebut. Ketika susunan baglog
terlalu rapat, maka uap dari hasil pengukusan tidak menyebar rata sehingga beberapa baglog khususnya yang tersusun rapat tidak mendapat uap secara
sempurna. Mesin steamer juga terdiri dari dua tingkat. Semua baglog disusun di kedua tingkat mesin steamer tersebut. Susunan baglog yang rapat tersebut
membuat semakin kecilnya celah uap pengukusan untuk menyebar, khususnya pada baglog yang diletakkan paling atas.
Risiko yang disebabkan kematangan baglog yang tidak sempurna terlihat pada saat baglog berada di ruang inkubasi dan di ruang pertumbuhan. Jika baglog
tidak memiliki kematangan yang sempurna, maka baglog tersebut tidak akan dapat berproduksi secara maksimal. Baglog tersebut akan rusak. Baglog yang
rusak dapat dilihat dari warna baglognya pada saat di ruang inkubasi dan pada saat di ruang pertumbuhan. Baglog yang tidak memiliki kematangan yang
sempurna tidak ditumbuhi miselium secara merata. Pada baglog tersebut juga ditumbuhi jamur lain oncom yang berwarna hijau atau hitam karena baglog
tersebut belum steril sepenuhnya. Pada Rimba Jaya Mushroom baglog yang tidak memiliki kematangan yang sempurna masih dapat menghasilkan jamur, walaupun
bobot jamur yang dapat dihasilkan dari baglog tersebut menjadi berkurang. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan pada usaha
Rimba Jaya Mushroom, bahwa setiap hari pada bulan Juni 2012 terjadi kerugian akibat risiko yang disebabkan kematangan baglog yang tidak sempurna. Jumlah
baglog yang memiliki kematangan yang tidak sempurna tersebut lebih mudah diidentifikasi atau dilihat ketika baglog tersebut sudah melewati masa inkubasi
dan siap untuk dipindahkan ke ruang pertumbuhan. Setiap hari tenaga kerja di Rimba Jaya Mushroom menyortir baglog-baglog dari ruang inkubasi yang layak
untuk dijual dan dibudidayakan sendiri oleh perusahaan. Pada saat melakukan penyortiran akan terlihat dengan jelas baglog yang memiliki kematangan yang
tidak sempurna, dimana baglog tersebut memiliki warna yang tidak merata karena sebagian baglog ditumbuhi miselium dan sebagian lagi ditumbuhi jamur lain
oncom yang berwarna hijau atau hitam. Jika ditemukan baglog yang demikian pada saat penyortiran dilakukan, maka segera dipisahkan karena baglog tersebut
tidak layak untuk dijual dan harus dibudidayakan oleh perusahaan sendiri dan hal
69 ini dapat mengurangi bobot jamur dari baglog tersebut sehingga terjadi penurunan
produksi di Rimba Jaya Mushroom. Dari semua baglog yang telah dipisahkan karena rusak tersebut, dapat dihitung berapa jumlah baglog yang rusak akibat
kematangan baglog yang tidak sempurna setiap hari. Jumlah baglog yang memiliki kematangan yang tidak sempurna serta nilai kerugian yang
ditimbulkannya selama bulan Juni 2012 pada usaha Rimba Jaya Mushroom dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13 . Jumlah Baglog yang Memiliki Kematangan tidak Sempurna serta Nilai
Kerugian yang Ditimbulkannya Selama Bulan Juni 2012 dan Jumlah Baglog yang Diisi ke Kumbung Inkubasi 40 Hari yang Lalu pada
Usaha Rimba Jaya Mushroom
Tanggal Jumlah Baglog yang
tidak Matang Sempurna Unit
Nilai Kerugian yang Ditimbulkan
Rp Jumlah Baglog yang Diisi ke
Kumbung Inkubasi 40 hari yang Lalu Unit
1 57
90.060,00 21 April : 7027
2 65
102.700,00 22 April : 7233
3 -
- 23 April : -
4 98
154.840,00 24 April : 6670
5 45
71.100,00 25 April : 7033
6 67
105.860,00 26 April : 7414
7 55
86.900,00 27 April : 7199
8 47
74.260,00 28 April : 7237
9 60
94.800,00 29 April : 7259
10 -
- 30 April : -
11 123
194.340,00 1 Mei : 7363
12 98
154.840,00 2 Mei : 6987
13 84
132.720,00 3 Mei : 7406
14 58
91.640,00 4 Mei : 7223
15 60
94.800,00 5 Mei : 6980
16 35
55.300,00 6 Mei : 6759
17 -
- 7 Mei : -
18 110
173.800,00 8 Mei : 7326
19 92
145.360,00 9 Mei : 7410
20 57
90.060,00 10 Mei : 7328
21 40
63.200,00 11 Mei : 7267
22 82
129.560,00 12 Mei : 7410
23 62
97.960,00 13 Mei : 7362
24 -
- 14 Mei : -
25 117
184.860,00 15 Mei : 7097
26 93
146.940,00 16 Mei : 7439
27 75
118.500,00 17 Mei : 7213
28 40
63.200,00 18 Mei : 7370
29 45
71.100,00 19 Mei : 7512
30 84
132.720,00 20 Mei : 6973
Total 1.849
2.921.420,00 187.497
Keterangan: Harga jual jamur tiram putih
70 Pada Tabel 13 dapat dilihat bahwa jumlah baglog yang memiliki
kematangan tidak sempurna selama bulan Juni 2012 adalah sebanyak 1.849 baglog dan jumlah kerugian yang diakibatkan adalah sebesar Rp 2.921.420,00.
Kerugian per baglog dihitung dengan asumsi bahwa satu baglog menghasilkan jamur tiram putih sebanyak 0,4 kg hasil produksi normal Rimba Jaya Mushroom
dan ketika terjadi risiko baglog tidak matang sempurna, maka diasumsikan bobot jamur berkurang menjadi 0,2 kg per baglog. Jadi, untuk menghitung hasil
produksi yang berkurang akibat risiko baglog tidak matang sempurna yang menyebabkan berkurangnya bobot jamur per baglog adalah dengan mengalikan
jumlah baglog yang memiliki kematangan tidak sempurna tersebut dengan 0,2 kg. Kemudian hasil perkalian dari hasil produksi yang berkurang tersebut dengan
harga jual rata-rata Rp 7.900,00 selama bulan Juni 2012 merupakan jumlah kerugian yang diakibatkan per hari. Berdasarkan Tabel 13 juga dapat
dibandingkan jumlah baglog yang tidak matang sempurna selama bulan Juni 2012 dengan jumlah baglog yang diisi ke kumbung inkubasi 40 hari yang lalu, sehingga
selama bulan Juni 2012 total baglog yang tidak matang sempurna adalah sebanyak 1.849 baglog dari 187.497 baglog.
Kerugian yang terjadi akibat dari risiko yang disebabkan baglog yang tidak matang sempurna akan berpengaruh pada penerimaan ataupun pendapatan
perusahaan. Hal ini akan menurunkan hasil produksi jamur tiram putih pada Rimba Jaya Mushroom. Untuk itu, dibutuhkan upaya untuk mengantisipasi
kerugian akibat risiko yang disebabkan baglog yang tidak matang sempurna. Upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengantisipasi terjadinya kerugian
akibat dari kematangan baglog yang tidak sempurna adalah memberikan perintah kepada tenaga kerja yang menyusun semua baglog ke mesin steamer agar
menyusun semua baglog tidak terlalu rapat agar semua baglog mendapat panas yang merata. Perintah ini diberikan oleh penanggung jawab bagian sterilisasi.
Penanggung jawab sterilisasi juga mengontrol mesin steamer setiap 2 jam sekali selama proses sterilisasai dilakukan. Penanggung jawab hanya mengoperasikan
mesin steamer setelah semua baglog disusun ke dalam mesin steamer tanpa mengawasi tenaga kerja pada saat melakukan penyusunan baglog. Sebelumnya,
penanggung jawab juga telah melakukan beberapa percobaan tentang letak
71 kompor gas yang digunakan untuk mengukus hingga ditemukan letak kompor gas
yang tepat untuk kematangan semua baglog yang ada di mesin steamer.
6.1.5. Sumber Risiko pada Proses Inokulasi