60 semua bahan baku untuk pembuatan sekitar 7.500 baglog dicampur hanya dengan
dua kali pengadukan, sehingga hal ini yang membuat semua bahan baku tidak dapat tercampur dengan sempurna.
6.1.3. Sumber Risiko pada Proses Packing Baglog
Bahan baku yang telah dicampur secara merata kemudian diisi ke dalam plastik yang tidak mudah rusak dan tahan panas polypropylene yang berukuran
20 x 35 cm untuk pembungkus media tanam. Pengisian media tanam tersebut dilakukan secara manual yaitu media tanam dimasukkan ke dalam kantong plastik
lalu dipadatkan hingga tidak ada lagi kerutan pada sisi plastik pembungkus media tanam tersebut. Setelah media dipadatkan, ujung plastik disatukan dan diikat
dengan menggunakan talia rapia pada bagian leher plastik. Setelah selesai baglog tersebut di-packing, lalu disusun ke dalam keranjang dan siap untuk disterilisasi.
Pada proses packing baglog, jika baglog kurang padat dan pengikatan plastik media tanam longgar, maka akan dapat mengurangi hasil produksi jamur dan
dapat juga menyebabkan kegagalan baglog dalam memproduksi jamur tiram putih pada Rimba Jaya Mushroom.
a. Risiko yang Disebabkan Baglog Kurang Padat
Setelah media tanam diisikan ke dalam plastik, kemudian dipadatkan hingga tidak ada lagi kerutan pada sisi plastik pembungkus media tanam tersebut.
Jika baglog kurang padat, maka akan dapat menurunkan hasil produksi jamur tiram putih. Baglog yang kurang padat akan mudah rusak ataupun kropos. Hal ini
berpengaruh pada bobot jamur nantinya. Seharusnya dari satu baglog dapat panen sebanyak empat kali, namun karena baglognya kurang padat, maka panen hanya
dapat dilakukan sebanyak tiga atau dua kali karena media tanamnya cenderung cepat kering sehingga jamur tiram tidak dapat bertumbuh dengan optimal. Hal ini
terjadi karena baglognya cepat rusak atau kropos sehingga secara otomatis bobot jamur yang diperoleh dari baglog tersebut akan berkurang sehingga dapat
menurunkan hasil produksi jamur tiram putih pada Rimba Jaya Mushroom. Baglog yang kurang padat tersebut terjadi karena faktor kesalahan dari tenaga
kerja di bagian packing baglog yang tidak terlalu memperhatikan kepadatan dari baglog yang di-packing. Jika baglog kurang padat, maka ukuran berat baglog juga
61 akan berkurang dari 1,7 kg. Jumlah baglog yang kurang padat serta nilai kerugian
yang ditimbulkannya selama bulan Juni 2012 pada usaha Rimba Jaya Mushroom dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11.
Jumlah Baglog yang Kurang Padat serta Nilai Kerugian yang Ditimbulkannya Selama Bulan Juni 2012 dan Jumlah Baglog yang
Diisi ke Kumbung Inkubasi 40 Hari yang Lalu pada Usaha Rimba Jaya Mushroom
Tanggal Jumlah Baglog
yang Kurang Padat Unit
Nilai Kerugian yang Ditimbulkan Rp
Jumlah Baglog yang Diisi ke Kumbung Inkubasi 40 hari
yang Lalu Unit
1 7
11.060,00 21 April : 7027
2 5
7.900,00 22 April : 7233
3 -
- 23 April : -
4 10
15.800,00 24 April : 6670
5 4
6.320,00 25 April : 7033
6 4
6.320,00 26 April : 7414
7 2
3.160,00 27 April : 7199
8 3
4.740,00 28 April : 7237
9 4
6.320,00 29 April : 7259
10 -
- 30 April : -
11 14
22.120,00 1 Mei : 7363
12 6
9.480,00 2 Mei : 6987
13 11
17.380,00 3 Mei : 7406
14 9
14.220,00 4 Mei : 7223
15 2
3.160,00 5 Mei : 6980
16 5
7.900,00 6 Mei : 6759
17 -
- 7 Mei : -
18 12
18.960,00 8 Mei : 7326
19 3
4.740,00 9 Mei : 7410
20 3
4.740,00 10 Mei : 7328
21 6
9.480,00 11 Mei : 7267
22 2
3.160,00 12 Mei : 7410
23 6
9.480,00 13 Mei : 7362
24 -
- 14 Mei : -
25 15
23.700,00 15 Mei : 7097
26 9
14.220,00 16 Mei : 7439
27 9
14.220,00 17 Mei : 7213
28 5
7.900,00 18 Mei : 7370
29 3
4.740,00 19 Mei : 7512
30 3
4.740,00 20 Mei : 6973
Total 162
255.960,00 187.497
Keterangan: Harga jual jamur tiram putih
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan pada usaha Rimba Jaya Mushroom, bahwa setiap hari pada bulan Juni 2012 terjadi kerugian
akibat risiko yang disebabkan baglog yang kurang padat. Jika terdapat baglog yang kurang padat, baglog tersebut bukan berarti tidak dapat lagi berproduksi.
62 Baglog tersebut tetap dapat berproduksi, namun bobot jamur dari baglog tersebut
berkurang. Jumlah baglog yang kurang padat tersebut lebih mudah diidentifikasi atau dilihat ketika baglog tersebut sudah melewati masa inkubasi dan siap untuk
dipindahkan ke ruang pertumbuhan. Setiap hari kerja senin-sabtu tenaga kerja di Rimba Jaya Mushroom menyortir baglog-baglog dari ruang inkubasi yang layak
untuk dijual dan dibudidayakan sendiri oleh perusahaan. Pada saat melakukan penyortiran akan terlihat dengan jelas baglog yang kurang padat, dimana baglog
tersebut terlihat banyak kerutan-kerutan pada plastik media tanamnya dan ukuran berat dari baglog tersebut menjadi lebih ringan dari normalnya. Jika ditemukan
baglog yang demikian pada saat penyortiran dilakukan, maka segera dipisahkan karena baglog tersebut tidak layak untuk dijual dan harus dibudidayakan oleh
perusahaan sendiri dan hal ini dapat mengurangi bobot jamur dari baglog tersebut sehingga terjadi penurunan produksi di Rimba Jaya Mushroom. Dari semua
baglog yang telah dipisahkan karena rusak tersebut, dapat dihitung berapa jumlah baglog yang rusak per hari akibat baglog yang kurang padat.
Jumlah baglog yang kurang padat serta kerugian yang ditimbulkannya per hari selama bulan Juni 2012 dapat dilihat pada Tabel 11. Jumlah baglog yang
kurang padat selama bulan Juni 2012 adalah sebanyak 162 baglog dan jumlah kerugian yang diakibatkan adalah sebesar Rp 255.960,00. Kerugian per baglog
dihitung dengan asumsi bahwa satu baglog menghasilkan jamur tiram putih sebanyak 0,4 kg hasil produksi normal Rimba Jaya Mushroom dan ketika terjadi
risiko baglog kurang padat, maka diasumsikan bobot jamur berkurang menjadi 0,2 kg per baglog. Jadi, untuk menghitung hasil produksi yang berkurang akibat risiko
baglog kurang padat yang menyebabkan berkurangnya bobot jamur per baglog adalah dengan mengalikan jumlah baglog yang kurang padat tersebut dengan 0,2
kg. Kemudian hasil perkalian dari hasil produksi yang berkurang tersebut dengan harga jual rata-rata Rp 7.900,00 selama bulan Juni 2012 merupakan jumlah
kerugian yang diakibatkan per hari. Berdasarkan Tabel 11 juga dapat dibandingkan jumlah baglog yang kurang padat selama bulan Juni 2012 dengan
jumlah baglog yang diisi ke kumbung inkubasi 40 hari yang lalu, sehingga selama bulan Juni 2012 total baglog yang kurang padat adalah sebanyak 162 baglog dari
187.497 baglog.
63 Kerugian yang terjadi akibat dari risiko yang disebabkan baglog kurang
padat akan berpengaruh pada penerimaan ataupun pendapatan perusahaan. Hal ini akan menurunkan hasil produksi jamur tiram putih pada Rimba Jaya Mushroom.
Untuk itu, dibutuhkan upaya untuk mengantisipasi kerugian akibat risiko yang disebabkan baglog kurang padat. Upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengantisipasi terjadinya kerugian akibat dari baglog yang kurang padat adalah memberikan perintah kepada ke semua tenaga kerja di bagian packing baglog agar
memperhatikan kepadatan dari baglog. Perintah ini biasanya diberikan oleh manajer produksi dua. Namun, berdasarkan hasil wawancara dengan pihak
perusahaan bahwa di bulan Juni 2012 masih saja terjadi baglog yang kurang padat sehingga terjadi kerugian karena bobot jamur tiram akan berkurang pada saat
panen. Hal ini mungkin terjadi karena tenaga kerja yang melakukan packing baglog adalah tenaga kerja yang pengupahannya berdasarkan jumlah baglog yang
telah di-packing, dimana upah yang diterima oleh tenaga kerja packing baglog adalah Rp 40,00 per baglog. Sistem pengupahan ini membuat tenaga kerja
cenderung ingin cepat-cepat selesai melakukan packing baglog tanpa memperhatikan kepadatan dari baglog. Pada Rimba Jaya Mushroom proses
packing baglog dilakukan secara manual oleh 27 orang tenaga kerja yang semuanya adalah wanita dan berasal dari daerah di sekitar perusahaan dan
sebagian besar dari tenaga kerja tersebut adalah yang sudah menikah. Manajer produksi dua juga tidak sepenuhnya mengawasi langsung pelaksanaan packing
baglog. Manajer produksi dua di perusahaan ini hanya menulis laporan jumlah baglog yang telah di-packing oleh setiap tenaga kerja. Setelah proses packing
baglog selesai, semua tenaga kerja packing baglog melaporkan jumlah hasil baglog yang mereka packing ke majaner produksi dua. Jadi, baglog yang kurang
padat pada saat packing baglog akan sulit untuk diketahui oleh manajer produksi dua.
b. Risiko yang Disebabkan Pengikatan Plastik Media Tanam Longgar