32 menyerang kumbung dan merusak hasil jamur andalannya. Walaupun demikian,
Bapak H. Achmad tidak pernah berputus asa. Pengalaman pahit itu justru menjadi guru terbaik baginya. Bersama rekannya Bapak Bahril Ulum selalu berusaha
mencari varietas jamur terbaik yang tahan lama dan menghasilkan produksi maksimal. Varietas yang dihasilkan yaitu grandmaster hasil adaptasi tiram Cina,
Thailand, dan India. Sejak awal tahun 2005 hingga saat ini, perusahaan mengalami perkembangan, hal ini terlihat dari peningkatan jumlah kumbung,
jumlah tenaga kerja, jumlah produksi, reinvestasi berbagai peralatan dan perluasan pasar. Saat ini Rimba Jaya Mushrom mampu menyerap 120 tenaga
kerja. Untuk visi dan misi Rimba Jaya Mushroom saat ini tidak memiliki secara tertulis, tetapi Rimba Jaya Mushroom memiliki tujuan yaitu menjadi perusahaan
jamur yang terbesar di Kabupaten Bogor bahkan di Jawa Barat.
5.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan suatu rangkaian atau bagian sistematis yang menggambarkan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab antara orang-
orang yang menduduki suatu fungsi atau jabatan tertentu yang terdapat dalam suatu organisasi. Struktur organisasi perusahaan Rimba Jaya Mushroom masih
bersifat sederhana. Pemilik berperan sebagai direktur sebagai pemegang kekuasaan dan pengambil keputusan perusahaan. Direktur dibantu oleh beberapa
manajer dan penanggung jawab yang masing-masing memiliki tanggung jawab di bidang yang berbeda. Struktur organisasi Rimba Jaya Mushroom dapat dilihat
pada Lampiran 3. Masing-masing bagian hierarki struktur organisasi tersebut memiliki job description yang telah ditentukan dan harus memiliki tanggung
jawab atas pekerjaan tersebut agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Adapun job descriptions dari setiap bagian hierarki struktur organisasi Rimba Jaya Mushroom
adalah sebagai berikut: a.
Direktur Berwewenang dan bertanggung jawab untuk menentukan dan mengontrol
jalannya perusahaan. b.
Manajer Produksi 1
33 Melakukan usaha pembibitan master yang akan dibiakkan untuk bibit F1 dan
F2 dan mengevaluasi semua kegiatan dalam usaha pembibitan dalam perusahaan.
c. Manajer Produksi 2
Mengawasi usaha budidaya jamur dalam perusahaan meliputi pengomposan, pencampuran bahan baku, pembuatan media tanam, sterilisasi, inokulasi,
inkubasi, pertumbuhan, panen, keluar masuknya log, dan membagikan gaji tenaga kerja di bagian budidaya jamur tiram.
d. Manajer Pemasaran Keuangan
Mengelola pemasaran jamur tiram putih dan mengelola laporan keuangan perusahaan dengan mengunakan sistem pembukuan sederhana.
e. Penanggung jawab bibit
Membantu tugas manajer produksi satu dalam usaha pembibitan seperti mencatat hasil produksi bibit, mencatat jumlah bibit yang terjual, dan
membagikan gaji tenaga kerja di bagian pembibitan untuk dilaporkan kepada manajer produksi satu.
f. Sekertaris
Membantu tugas manajer pemasaran keuangan seperti mencatat hasil jamur yang diperoleh, mencatat pengeluaran, dan mencatat penerimaan dari hasil
penjualan bibit dan jamur. g.
Penanggung Jawab Inokulasi Membantu tugas manajer produksi dua dengan bertanggung jawab penuh
terhadap pelaksanaan inokulasi seperti menyediakan peralatan inokulasi, mengawasi pelaksanaan inokulasi, mencatat hasil inokulasi, dan mencatat dan
membagikan gaji tenaga kerja dibagian inokulasi untuk dilaporkan kepada manajer produksi dua.
h. Penanggung Jawab Panen
Membantu tugas manajer produksi dua dalam kegiatan perawatan kumbung hingga panen, pengendalian mengatasi hama dan penyakit, menyiram baglog
yang telah dipanen, mengawasi kegiatan panen seperti memetik jamur, membersihkan jamur dari serbuk dan akar jamur, dan mencatat hasil panen
harian untuk dilaporkan kepada manajer produksi dua dan manajer pemasaran.
34 i.
Penanggung Jawab Steam Membantu tugas manajer produksi dua dengan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan steam baglog seperti menyediakan peralatan steam, merawat mesin steam, melakukan pengawasan pelaksanaan steam baglog, mencatat dan
membagikan gaji tenaga kerja dibagian steam untuk dilaporkan kepada manajer produksi.
5.3. Aspek Sumberdaya Perusahaan