Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa nilai densitas energi silang yang
signifikan berada pada korelasi silang antara DMI dengan komponen zonal arus pada kedalaman 75 meter dengan periode 4 tahun, dengan nilai densitas energi
silang sebesar 0.659541, dan koherensi sebesar 0.730905. Selain itu nilai densitas energi silang yang cukup tinggi berada pada korelasi silang antara DMI
dengan komponen zonal arus pada kedalaman 5 meter dengan nilai densitas energi silang sebesar -0.713864 dan koherensi sebesar 0.758477.
Adanya hubungan antara DMI dengan arus pada pada kedalaman 5 dan 75 meter diduga terjadi karena pada saat terjadi IODM positif angin zonal yang
bertiup di perairan barat Sumatera akan menguat, sehingga akan mempengaruhi arus permukaan yang terjadi di perairan barat Sumatera. Adanya penguatan
angin akibat IODM juga akan menekan Jet Wyrtki yang berkembang pada saat musim peralihan. Hal yang sama juga ditemukan oleh Thompson et al. 2006
pada saat IODM positif adanya angin kuat yang menekan Jet Wyrtki akan mengakibatkan penurunan suhu di perairan barat Sumatera. Angin juga akan
mendesak poros AKS ke utara, sehingga pada saat IODM positif terjadi AKS akan mencapai lokasi penelitian.
4.7.3. Arus dengan SOI
Hasil korelasi silang antara SOI dengan arus di perairan barat Sumatera ditampilkan pada Tabel 10 dan Lampiran 3. Nilai densitas energi silang yang
signifikan terdapat pada korelasi silang antara SOI dengan arus meridional pada kedalaman 125 meter. Dengan nilai densitas energi silang sebesar 3.829728
dan nilai koherensinya sebesar 0.789921. Hal ini diduga terjadi karena pada saat terjadi ENSO di Samudera Pasifik, angin yang bertiup di perairan barat
Sumatera akan mengalami peningkatan. Peningkatan angin tersebut akan
mendesak poros AKS yang merupakan arus dangkal dengan kedalaman kurang dari 200 meter. Poros AKS akan terdesak ke utara hingga mencapai lokasi
penelitian. Godfrey 2001 juga mengemukakan bahwa pada saat terjadi El Nino angin di Samudera Hindia di bagian timur menguat.
Tabel 10. Hasil Korelasi Silang antara ENSO dengan Arus
Parameter Periode
Bulan
Densitas Energi Silang yang
Signifikan Koherensi
Kuadrat Beda Fase
tan -1 waktu
ENSO Arus Zonal 5
meter 18.32
2.47650 0.569991
-0.44199 -36 Hari
29.00 7.16525
0.913937 -0.76048
-90 Hari Arus
Meridional 5 meter
6.00 1.05884
0.448812 1.12968
24 Hari 20.47
2.23616 0.694777
0.54069 48 Hari
29.00 -2.12511
0.837946 2.41504
163 Hari 58.00
-1.68919 0.649357
2.36657 324 Hari
Arus Zonal 75 meter
6.00 -1.73291
0.505287 -2.10731
-32 Hari 12.00
2.23565 0.635120
-0.75634 -37 Hari
18.32 -1.51364
0.613912 3.07037
110 Hari 29.00
-3.90349 0.550912
-2.32582 -161 Hari
116.00 -3.96540
0.770369 -3.02965
-693 Hari Arus
Meridional 75 meter
6.00 1.07573
0.500788 0.96311
22 Hari 12.00
-1.63292 0.593138
2.69289 69 Hari
49.71 3.35418
0.741309 0.19635
46 Hari Arus Zonal
125 meter 6.00
-1.96954 0.424214
-2.79442 -35 Hari
29.00 -6.48725
0.803830 -3.07239
-174 Hari 116.00
-3.62261 0.556847
2.42295 653 Hari
Arus Meridional 125
meter 6.00
1.044008 0.429323
0.35029 9 Hari
12.00 1.095747
0.721930 0.68065
34 Hari 29.00
3.829728 0.789921
0.15054 20 Hari
58.00 2.173378
0.597225 0.08851
24 Hari Arus Zonal
617 meter 9.16
-0.513101 0.758290
2.58432 52 Hari
12.00 0.510242
0.674446 -0.69722
-35 Hari 29.00
-0.755059 0.728663
1.92567 151 Hari
18.32 -0.251014
0.520968 1.97347
366 Hari Arus
Meridional 617 meter
29.00 -0.213462
0.593901 2.31850
66 Hari 6.00
0.378773 0.847598
-0.97089 -106 Hari
20.47 -0.230409
0.258183 -2.25893
-274 Hari 29.00
-0.302521 0.616451
-3.05549 -695 Hari
4.7.4. Suhu dengan Arus