Tabel 7. Hasil Spektrum Densitas Energi ENSO
Parameter Periode Bulan
Spektrum Densitas Energi mdet2siklusbulan
Keterangan
ENSO 29.00
2231.864 2,5 tahun
58.00 2135.163
5 tahun 116.00
1665.503 10 tahun
Dari Gambar 40 dan Tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa memiliki fluktuasi antar-tahunan inter-annual. Terlihat pada Tabel 7 nilai energi densitas dari
ENSO yang relatif signifikan berada pada periode 29 bulan dengan nilai energi densitas sebesar 2231,864 kemudian pada periode 58 bulan dengan nilai energi
densitas sebesar 2135,163 dan pada periode 1665,503. Nilai energi densitas yang signifikan pada periode 29 dan 58 bulan menunjukkan bahwa fluktuasi
ENSO terjadi antara 2 hingga 5 tahun. Hal yang sama ditemukan oleh Kug dan Kang 2005 yang mengatakan bahwa ENSO terjadi setiap 3 hingga 5 tahun.
4.7. Korelasi Silang
4.7.1. Arus dengan Angin
Hasil korelasi silang antara angin dengan arus di perairan barat Sumatera ditampilkan pada Tabel 8 dan Lampiran 1. Nilai densitas energi yang cukup
tinggi berada pada korelasi silang antara angin dengan arus pada lapisan termoklin. Pada korelasi silang antara komponen zonal angin dengan arus pada
kedalaman 125 meter didapatkan nilai densitas energi silang sebesar -2.05669 pada periode 12 bulan dengan koherensi sebesar 0.899582. Selain itu pada
periode 29 bulan juga terlihat nilai densitas energi silang yang cukup tinggi sebesar -0.67171 dengan nilai koherensi sebesar 0.920959. Sedangkan pada
korelasi silang antara komponen meridional angin dengan arus pada kedalaman 125 juga didapatkan nilai densitas energi yang cukup tinggi pada periode 12
bulan dengan nilai densitas energi sebesar -1.21409 dan koherensinya sebesar 0.823416.
Tabel 8. Hasil Korelasi Silang antara Angin dengan Arus
Parameter Periode
Bulan
Densitas Energi Silang yang
Signifikan Koherensi
Kuadrat Beda Fase
tan -1 waktu
u angin
u arus 5 meter 12.00
16.94572 0.967671
-0.12258 -7 Hari
v angin
v arus 5 meter 6.00
-0.71530 0.980263
-1.94509 -31 Hari
12.00 -2.98547
0.733867 -3.01176
-72 Hari 21.75
-0.18608 0.708713
-2.17246 -118 Hari
u angin
u arus 75 meter
6.00 -0.34600
0.974785 -1.79074
-30 Hari 12.00
-3.13629 0.944463
-2.24762 -66 Hari
18.32 -0.23954
0.804221 -2.40722
-103 Hari 29.00
-0.50084 0.708794
-2.49300 -165 Hari
49.71 -0.69137
0.772533 -3.04692
-297 Hari v
angin v arus 75
meter 6.00
-0.78616 0.986290
-2.16160 -32 Hari
12.00 -1.15335
0.963387 -1.98675
-63 Hari 18.32
-0.11830 0.630144
-2.54716 -105 Hari
49.71 -0.36649
0.838121 -2.73258
-289 Hari u
angin u arus 125
meter 6.00
-0.77783 0.950653
-2.39882 -34 Hari
12.00 -2.05669
0.899582 2.33998
67 Hari 29.00
-0.67171 0.920959
3.01574 173 Hari
v angin
v arus 125 meter
6.00 -0.79715
0.969971 -2.67669
-35 Hari 12.00
-1.21409 0.823416
2.28159 66 Hari
29.00 -0.28746
0.851713 -2.97102
-172 Hari 58.00
-0.26989 0.787722
3.05716 347 Hari
u angin
u arus 617 meter
6.00 -0.188841
0.924961 1.88876
31 Hari 12.00
-0.709179 0.933160
-2.31591 -67 Hari
v angin
v arus 617 meter
6.00 0.085623
0.981872 1.41976
27 Hari 12.00
-0.404817 0.984987
-2.51533 -68 Hari
Hubungan yang erat antara angin dengan arus terdapat pada lapisan termoklin. Hal ini diduga terjadi karena pada saat Angin Muson Tenggara
bertiup, angin akan mendesak poros AKS yang merupakan arus di perairan dangkal dengan kedalaman kurang dari 200 meter hingga mencapai lokasi
penelitian dan akan bertemu dengan ASH. Menurut Wyrtki 1961 dan Martono
et al. 2008 arus di perairan Samudera Hindia dipengaruhi oleh adanya Angin Muson yang bertiup di daerah tersebut.
4.7.2. Arus dengan DMI