Penjelasan mengenai waktu keterlibatan peserta Program SPP PNPM di Desa Gunung Menyan dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Waktu Keterlibatan n=52.
Berdasarkan Gambar 9 di atas terlihat bahwa jumlah responden dengan waktu keterlibatan selama 2-3 tahun dalam program 67 persen lebih besar
daripada jumlah responden dengan waktu keterlibatan kurang dan sama dengan satu tahun 12 persen, dan jumlah responden yang terlibat lebih dari tiga tahun
dalam Program SPP PNPM 21 persen. Sedikitnya jumlah responden yang memiliki waktu keterlibatan kurang dan sama dengan satu tahun memperlihatkan
bahwa secara umum responden peserta Program SPP PNPM di Desa Gunung Menyan telah terbiasa dalam mengikuti program SPP, sehingga dapat dikatakan
bahwa secara umum mereka mengetahui bentuk pelaksanaan Program SPP PNPM.
Waktu keterlibatan responden yang sudah cukup lama dalam mengikuti program SPP PNPM tidak berarti bahwa mereka telah lama bergabung dalam
suatu kelompok yang sama. Peserta yang menjadi anggota kelompok memiliki kemungkinan untuk pindah ke kelompok lain. Sebagaimana diketahui,
keanggotaan responden dalam suatu kelompok bersifat tidak tetap dan bisa berpindah-pindah dari satu kelompok ke kelompok lainnya.
4.3.2 Jumlah Dana Pinjaman yang Didapatkan oleh Responden Peserta SPP
PNPM di Desa Gunung Menyan
Semakin lama waktu keterlibatan peserta program pada Program SPP PNPM, maka akan semakin banyak jumlah pinjaman yang mereka dapatkan.
Pinjaman diberikan secara bertahap, dengan jumlah pinjaman minimum sebesar
12
67 21
Kurang dan sama dengan
1 tahun
2 ‐3 tahun
lebih dari 3 tahun
Rp.500.000,-. Hal ini berarti bahwa peserta program yang baru terlibat dalam program hanya akan mendapatkan pinjaman pertama sebesar Rp.500.000,-.
Jumlah pinjaman akan bertambah pada perguliran selanjutnya dengan kelipatan Rp.500.000,- apabila anggota telah melunasi pinjaman pada perguliran
sebelumnya. Walaupun besar jumlah pinjaman telah ditetapkan dari atas pemerintah, setiap kelompok atau peserta program memiliki hak untuk
memutuskan sendiri jumlah pinjaman yang akan mereka ambil. Misalnya, jika mereka memiliki kesempatan untuk meminjam pinjaman sejumlah Rp.2000.000,-
mereka diperbolehkan jika hanya mengambil pinjaman sebesar Rp.1500.000,-. Keputusan tersebut tergantung pada kebutuhan mereka dan kesanggupan mereka
untuk membayar pinjaman. Jumlah pinjaman yang didapatkan oleh anggota yang satu dengan anggota
yang lain bisa saja berbeda meskipun mereka menjadi anggota pada kelompok yang sama. Hal itu dikarenakan oleh masing-masing anggota memiliki hak untuk
memutuskan jumlah pinjaman yang akan mereka gunakan. Sebaran jumlah pinjaman yang digunakan oleh responden dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pinjaman n=52
Gambar 10 menjelaskan bahwa pada umumnya responden menggunakan pinjaman pada jumlah Rp.1000.000,- hingga Rp.1500.000,-, yaitu sebesar 73
persen. Selain itu, jumlah responden yang menggunakan pinjaman Rp.500.000,- sebesar 15 persen, dan jumlah responden yang menggunakan pinjaman di atas
Rp.1500.000,- sebesar 12 persen. Berdasarkan hasil wawancara dengan Tim Koordinator Desa TKD yang menangani masalah SPP PNPM di Desa Gunung
Menyan, semakin besar jumlah pinjaman yang diambil oleh peserta program maka
15
73 13
Rp.500.000 Rp.
1000.000‐ 1500.000
lebih dari Rp.
1500.000
akan semakin besar kemungkinan mereka melakukan penunggakan. Hal tersebut dikarenakan oleh semakin besarnya jumlah angsuran yang harus mereka bayar
setiap bulannya. Dengan demikian, pinjaman di atas Rp.1000.000,- akan lebih rentan terhadap kemungkinan penunggakan.
BAB V REPRESENTASI SOSIAL PROGRAM SIMPAN PINJAM UNTUK
KELOMPOK PEREMPUAN SPP PNPM MANDIRI PEDESAAN
DI DESA GUNUNG MENYAN
Representasi sosial peserta Program Simpan Pinjam untuk Kelompok Perempuan SPP PNPM di Desa Gunung Menyan terdiri atas elemen-elemen
representasi sosial dan tipe representasi sosial Program SPP PNPM Mandiri Pedesaan.
5.1 Elemen-Elemen Representasi Sosial Program SPP PNPM Mandiri
Pedesaan
Representasi sosial terdiri dari empat elemen, yakni informasi, keyakinan, pendapat, dan sikap tentang suatu obyek
Abric 1976 dalam Deaux Philogene 2001. Elemen-elemen ini terorganisasi dan terstruktur kemudian membentuk
suatu sistem sosial-kognitif seseorang.
5.1.1 Elemen Informasi Information Responden mengenai Program SPP
PNPM Mandiri Pedesaan
Elemen informasi pada representasi sosial Program SPP PNPM dilihat dari pengetahuan responden yang menjadi anggota kelompok peserta program
terhadap Program SPP PNPM yang mereka ikuti. Pengetahuan terhadap Program SPP PNPM terdiri dari pengetahuan mengenai syarat-syarat mengikuti program,
prosedur pelaksanaan program, aturan program, serta sanksi-sanksi terhadap pelanggaran dalam mengikuti program.
Tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh responden pada satu kelompok yang sama bisa saja berbeda-beda satu sama lainnya. Hal tersebut terjadi karena
pada pelaksanaan Program SPP PNPM di Desa Gunung Menyan tidak pernah dilakukan suatu diskusi atau rapat yang secara khusus membahas mengenai
program. Berdasarkan data yang didapatkan di lapangan diketahui bahwa responden yang memiliki pengetahuan tinggi mengenai Program SPP PNPM
berjumlah sebelas orang 21,15 persen, responden yang memiliki pengetahuan sedang mengenai Program SPP PNPM berjumlah 32 orang 61,54 persen, dan
responden yang memiliki pengetahuan rendah mengenai program berjumlah