Jenis Kelamin Peserta Program SPP PNPM Mandiri Pedesaan di Tingkat Usia Peserta Program SPP PNPM Mandiri Pedesaan di Desa

mengakui bahwa pengetahuan dasar mengenai program mereka dapatkan melalui proses komunikasi dalam kelompok, dan bukan dari sosialisasi. Misalnya melalui informasi yang diberikan ketua kelompok, anggota kelompok lainnya, ataupun pihak desa secara tidak langsung ketika melakukan penagihan setiap bulannya. Selain itu, waktu keterlibatan yang lama dalam program juga menjadi sumber dari pengetahuan yang responden miliki mengenai program. Penjelasan mengenai program yang hanya diberikan sekali saat sosialisasi, membuat responden menjadi lupa akan materi yang diberikan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sosialisasi yang diberikan oleh pihak kecamatan mengenai program belum cukup untuk memberikan pengetahuan kepada peserta program.

4.2.2 Karakteristik Responden Peserta Program Simpan Pinjam untuk

Kelompok Perempuan SPP PNPM di Desa Gunung Menyan Keberhasilan suatu program penanggulangan kemiskinan di tingkat masyarakat dipengaruhi oleh karakteristik sosial masyarakat, keadaan, dan letak geografisnya. Salah satunya adalah karakteristik kelompok sasaran yang menjadi target utama dalam menanggulangi kemiskinan di suatu wilayah. Profil karakteristik responden anggota kelompok peserta program dapat diketahui melalui jenis kelamin, tingkat usia, tingkat pendidikan, status perkawinan, pekerjaan utama, dan jumlah tanggungan.

4.2.2.1 Jenis Kelamin Peserta Program SPP PNPM Mandiri Pedesaan di

Desa Gunung Menyan Sasaran peserta Program Simpan Pinjam untuk Kelompok Perempuan SPP PNPM adalah terdiri dari perempuan secara keseluruhan. Hal ini sesuai dengan tujuan khusus dari Program SPP PNPM, yaitu untuk mempercepat proses pemenuhan kebutuhan pendanaan usaha atau sosial dasar, memberikan kesempatan kaum perempuan meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui pendanaan modal usaha, serta mendorong penguatan kelembagaan simpan pinjam oleh kaum perempuan 9 . Selain itu, keterlibatan perempuan pada Program SPP PNPM tersebut mensyaratkan perempuan untuk memiliki kegiatan usaha 9 Petunjuk Teknis Operasional Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Pedesaan, op.cit., hal:58 Penjelasan IV produktif. Dana pinjaman SPP PNPM yang mereka dapatkan seharusnya digunakan sebagai tambahan modal bagi usaha mereka. Hal tersebut bertujuan untuk mengembangkan usaha yang dimiliki perempuan dan meningkatkan kontribusi perempuan dalam membantu perekonomian keluarga. Namun, pada kenyataan yang peneliti dapatkan di lapangan, hampir sebagian dari peserta program perempuan yang mendapatkan pinjaman SPP PNPM tidak memiliki kegiatan usaha produktif dan bahkan tidak memiliki pekerjaan. Tidak jarang dana pinjaman tersebut hanya digunakan untuk membiayai usaha milik suaminya atau untuk memenuhi kebutuhan hidup yang bersifat konsumtif.

4.2.2.2 Tingkat Usia Peserta Program SPP PNPM Mandiri Pedesaan di Desa

Gunung Menyan Tingkat usia responden dibagi menjadi empat kategori, yaitu: 1 kurang dari 25 tahun; 2 25-35 tahun; 3 36-46 tahun; dan 4 46 tahun ke atas. Gambaran mengenai tingkat usia responden dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia n=52 Berdasarkan Gambar 4 di atas terlihat bahwa jumlah responden yang memiliki umur di bawah 35 tahun 40 persen lebih rendah dari pada jumlah responden yang memiliki usia di atas 36 tahun 60 persen. Hal tersebut memperlihatkan bahwa anggota kelompok peserta Program SPP PNPM tidak muda lagi. Program SPP PNPM yang memberikan modal untuk melakukan usaha ekonomi produktif bagi perempuan seharusnya lebih banyak diikuti oleh perempuan dengan umur yang relatif muda 25-35 tahun, dengan harapan mereka akan lebih mampu untuk berusaha ekonomi apabila dibandingkan dengan peserta 6 34 31 29 25 tahun 25 ‐35 tahun 36 ‐46 tahun 46 tahun kelompok umur 36 tahun ke atas. Tetapi kenyataan di lapangan menunjukkan justru peserta program yang berumur 36 tahun ke atas lebih aktif berusaha daripada peserta umur 35 tahun ke bawah. Hal ini dapat dilihat pada salah satu responden yang masih menjalankan usaha sebagai pembuat keripik rangginang walaupun usia nya telah mencapai 60 tahun.

4.2.2.3 Tingkat Pendidikan Peserta Program SPP PNPM Mandiri Pedesaan

Dokumen yang terkait

Efektivitas Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Tigalingga Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi

8 81 118

Fungsi Lembaga Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam Meningkatkan Ekonomi Rumah Tangga di Nagari Tanjuang Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar

1 65 117

Pengaruh Program Simpan Pinjam Perempuan Terhadap Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga ( Studi Kasus Pada PNPM-MP Kelompok SPP ) Di Desa Sinonoan Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal

2 61 114

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Pada Koperasi Menurut PP No.9 Tahun 1995 (Studi Pada Koperasi Pegawai Negeri Guru SD Kec, Binjai Barat Di Kota Binjai)

0 30 154

Disfungsi Pelaksanaan Simpan Pinjam Bagi Perempuan (SPP) Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-Mpd) di Desa Batu Anam, Kecamatan Rahuning, Kabupaten Asahan

1 44 87

Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi

2 64 128

Efektivitas Pelaksanaan Program Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

5 58 146

Partisipasi perempuan dalam kegiatan simpan pinjam kelompok perempuan (SPP) (kasus PNPM Mandiri perdesaan di salah satu desa di kabupaten Banyumas)

0 5 181

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Dalam Meningkatkan Status Ekonomi Keluarga Miskin

4 69 162

KAJIAN TINGKAT KESEJAHTERAAN KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PROGRAM PNPM MANDIRI DI DESA KEMAWI KECAMATAN SOMAGEDE KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 15