Pendefenisian Tujuan Peramalan Konsep Dasar Peramalan

peramal hanya bisa mengurangi ketidakpastian yang akan terjadi, tetapi tidak dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut. Prinsip 2 : Peramalan seharusnya mencakup ukuran dari error. Karena peramalan pasti mengandung kesalahan, maka adalah penting bagi peramal untuk menginformasikan seberapa besar kesalahan yang mungkin terjadi. Besarnya kesalahan dapat dijelaskan dalam bentuk kisaran hasil peramalan baik dalam unit atau persentase dan probablitias tentang permintaan sesungguhnya akan berada dalam kisaran tersebut. Prinsip 3: Peramalan item yang dikelompokkan dalam famili selalu lebih akurat dibandingkan dengan peramalan dalam item per item. Jika famili produk sebagai sebuah kesatuan diramalkan maka persentasse I akan semakin kecil, tetapi apabila diramalkan masing-masing sebagai indivudual product maka persentase erorr akan semakin tinggi. Prinsip 4: Peramalan jangka pendek lebih akurat dibanding dengan peramalan jangka panjang. Hal ini desebabkan karena pada peramalan jangka pendek faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan relatif masih konstan sedangkan peramalan jangka panjang kemungkinan terjadinya perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan besar. Prinsip 5: Apabila dimungkinkan, perkiraan besarnya permintaan lebih disukai berdasasrkan perhitungan dari pada hasil peramalan. Misalnya, dalam perencanaan produksi dalam lingkungan make to stock, apabila besarnya permintaan terhadap produk akhir telah diperkirakan berdasarkan hasil peramalan maka besarnya jumlah part, komponen, sub assembly, dan bahan baku untuk produk tersebut lebih baik dihitung berdasarkan principle of dependent demand dari pada masing-masing ditetapkan berdasarkan hasil peramalan.

3.11.6. Metode Peramalan Kualitatif Judgement Method

Peramalan kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan, dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, hasil peramalan dari satu orang dengan orang yang lain dapat berbeda. Meskipun demikian, peramalan dengan metode kualitatif tidak berarti hanya menggunakan intuisi, tetapi juga bisa mengikutsertakan model-model statistik sebagai bahan masukan dalam melakukan judgement keputusan, dan dapat dilakukan secara perseorangan maupun kelompok. Beberapa metode peramalan yang digolongkan sebagai model kualitatif adalah sebagai berikut: 1. Metode Delphi, sekelompok pakar mengisi kuisioner, moderator menyimpulkan hasilnya dan memformulasikan menjadi suatu kuesioner baru yang diisi kembali oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya. Hal ini merupakan proses pembelajaran dari kelompok tanpa adanya tekanan atau intimidasi individu. Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Rand Corporation pada tahun 1950-an. Adapun tahapan yang dilakukan adalah: a. Tentukan beberapa pakar mengisi sebagai partisipan. Sebaiknya bervariasi dengan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda. b. Melalui kuisioner e-mail, diperoleh peramalan dari seluruh partisipan, c. Simpulkan hasilnya, kemudian distribusikan kembali kepada seluruh partisipan dengan pertanyaan yang baru.