b. Pola Musiman Seasonal Perkataan musim menggambarkan pola penjualan yang berulang setiap
periode. Komponen musim dapat dijabarkan ke dalam faktor cuaca, libur, atau kecenderungan perdagangan. Pola musiman berguna dalam
meramalkan penjualan dalam jangka pendek. Pola data ini terjadi bila nilai data sangat dipengaruhi oleh musim, misalnya permintaan bahan baku
jagung untuk makanan ternak ayam pada pabrik pakan ternak selama satu tahun. Selama musim panen harga jagung akan menjadi turun karena
jumlah jagung yang dibutuhkan tersedia dalam jumlah besar. Pola data musiman dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Pola Musiman
c. Pola horizontal, pola data ini terjadi apabila nilai data berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata. Pola data horizontal dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3. Pola Horizontal
d. Pola Trend Pola ini terjadi bila data memiliki kecenderungan untuk naik atau turun
terus menerus. Pola data dalam bentuk trend ini dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4. Pola Trend
3.11.8. Metode Proyeksi Kecenderungan dengan Regresi
7
Metode kecenderungan dengan regresi merupakan dasar kecenderungan untuk suatu persamaan, sehingga dengan dengan dasar persamaan tersebut dapat
diproyeksikan hal-hal yang akan diteliti pada masa yang akan datamg. Untuk
7
Ginting, Rosnani, Op.Cit., hlm. 55-56
peramalan jangka pendek dan jangka panjang, ketepatan peramalan dengan metode ini sangat baik. Data yang dibutuhkan untuk metode ini adalah tahunan,
minimal lima tahun. Namun, semakin banyak data yang dimiliki semakin baik hasil yang diperoleh.
Bentuk fungsi dari metode ini dapat berupa: a Konstan, dengan fungsi peramalan Yt:
Yt = a, dimana
N Y
a
∑
=
1
Dimana: Yt = nilai tambah N = jumlah periode
b Linear, dengan fungsi peramalan: Yt = a + bt
Dimana : n
bt Y
a −
=
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
2 2
t t
n y
t ty
n b
c Kuadratis, dengan fungsi peramalan : Yt = a + bt + ct
2
Dimana : n
t c
t b
Y a
∑ ∑ ∑
− −
=
2
∂ −
= α
θ b c
2
α β
θα δ
− ∂
− ∂
= b
∑ ∑
− =
∂
4 2
2
t n
t
∑ ∑ ∑
− =
tY n
Y t
δ
∑ ∑ ∑
− =
Y t
n Y
t
2 2
θ
∑ ∑ ∑
− =
3 2
2
t n
t t
α
∑ ∑
− =
2 2
t n
t β
d Eksponensial, dengan fungsi peramalan : Yt = ae
bt
Dimana :
n t
b Y
a
∑ ∑
− =
ln ln
2 2
ln ln
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
= t
t n
Y t
Y t
n b
e Siklis, dengan fungsi peramalan :
n t
c n
t b
a Y
t
π π
2 cos
2 sin
ˆ +
+ =
Dimana :
n t
c n
t b
na Y
π π
2 cos
2 sin
∑ ∑
+ +
=
n t
n t
c n
t b
n t
a n
t Y
π π
π π
π 2
cos 2
sin 2
sin 2
sin 2
sin
2
∑ ∑
∑
+ +
=
n t
n t
b n
t c
n t
a n
t Y
π π
π π
π 2
cos 2
sin 2
cos 2
cos 2
cos
2
∑ ∑
∑ ∑
+ +
=
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1.Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Coca Cola Bottling Amatil Indonesia yang bergerak dalam bidang produksi minuman . Perusahaan ini berlokasi di Jl. Medan
Belawan Km. 14, Simpang Martubung, Medan - Sumatera Utara.
4.2.Jenis Penelitian
Ditinjau dari tingkat eksplanasi, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, karena penelitian ini akan memaparkan setiap variabel yang
mempengaruhi masalah yang ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data yang ada.
4.3.Objek Penelitian
Objek penelitian yang diamati di PT Coca Cola Amatil Indonesia Medan adalah kegiatan produksi yang terjadi pada setiap stasiun kerja pembuatan Pulpy
Orange ART-350 PETx12MM. Adapun stasiun yang terdapat pada pembuatan Pulpy Orange ART-350 PETx12MM adalah stasiun filler, stasiun blowing, stasiun
packer, stasiun labeler, dan stasiun palletiser.