Rencana Lanskap Wisata Sejarah Pusat Kota Banda Aceh Rencana Jalur Interpretasi

4.5.5 Rencana Lanskap Wisata Sejarah Pusat Kota Banda Aceh

Rencana lanskap merupakan produk akhir dari peneilitian ini. Produk akhir ini dihasilkan dari beberapa rencana yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu rencana ruang wisata, rencana sirkulasi, rencana fasilitas, rencana tata hijau, rencana interpretasi wisata dan rencana wisata touring plan. Rencana lanskap wisata sejarah Pusat Kota Banda Aceh akan ditampilkan pada Gambar 33 dengan perbesaran gambar pada Gambar 34 dan ilustrasi suasana pada Gambar 35. 112 33 113 34 114 35

4.5.6 Rencana Jalur Interpretasi

Rencana jalur interpretasi dikembangkan berdasarkan konsep interpretasi menurut periode waktu perkembangan sejarah Kota Banda Aceh, yaitu masa Kerajaan Aceh, masa Kolonial Belanda dan masa Kemerekaan RI. Oleh karena itu, tema interpretasi pada kawasan wisata sejarah ini diangkat berdasarkan periode waktu sejarah yang pernah terjadi pada Pusat Kota Banda Aceh yang mempresentasikan perkembangan sejarah pada kawasan tersebut. Fasilitas untuk interpretasi yang direncanakan merupakan fasilitas yang dapat membantu dalam merepresentasikan nilai sejarah dan budaya dengan merealisasikan perkembangan sejarah pada kawasan wisata sejarah di Pusat Kota Banda Aceh. Fasilitas interpretasi tersebut berupa objek sejarah, jalur interpretasi, papan interpretasi dan fasilitas lainnya. Penyediaan fasilitas tersebut bertujuan dalam membantu proses interpretasi agar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Jalur interpretasi pada kawasan ini terdapat pada ruang objek wisata dan ruang transisi, di mana jalur tersebut berupa jalan untuk kendaraan dan jalan untuk pejalan kaki. Hal ini dilakukan jika ada pengunjung yang ingin melakukan kegiatan interpretasi dengan berjalan kaki dapat menggunakan jalur jalan pedestrian jalan setapak dan juga jika ada pengunjung yang ingin melakukan kegiatan interpretasi dengan fasilitas kendaraan umum dapat menggunakan jalur jalan untuk kendaraan. Jalur interpretasi dibagi menjadi empat alternatif, yaitu jalur interpretasi alternatif 1 untuk mengetahui sejarah masa Kerajaan Aceh Gambar 36, jalur interpretasi alternatif 2 untuk mengetahui sejarah masa Kolonial Belanda Gambar 37 dan jalur interpretasi alternatif 3 untuk mengetahui sejarah masa Kemerdekaan RI Gambar 38, serta jalur interpretasi alternatif 4 untuk mengetahui sejarah Pusat Kota Banda Aceh secara keseluruhan Gambar 39. Keempat jalur alternatif tersebut dapat melalui akses masuk dan keluar dari Jalan Teuku Umar dan Jalan Teuku Chik Ditiro. Jalur interpretasi alternatif 1 untuk mengetahui sejarah masa Kerajaan Aceh dimulai dari Taman Budaya, Taman Putroe Phang, Pendopo, Makam Sultan Iskandar Muda, Museum Aceh, Mesjid Raya Baiturrahman, Pasar Aceh dan berakhir pada Taman Sari. Jalur interpretasi alternatif 2 untuk mengetahui sejarah masa Kolonial Belanda dimulai dari Pendopo, Museum Aceh, Mesjid Raya Baiturrahman, Pasar Aceh, Pemakaman Belanda dan berakhir pada Taman Sari. Jalur interpretasi alternatif 3 untuk mengetahui sejarah masa Kemerdekaan RI dimulai dari Taman Sari, Mesjid Raya Baiturrahman, Pasar Aceh, Lapangan Blang Padang dan berakhir pada Museum Tsunami Aceh. Jalur interpretasi alternatif 4 untuk mengetahui sejarah Pusat Kota Banda Aceh secara keseluruhan dimulai dari Taman Budaya, Taman Putroe Phang, Pendopo, Makam Sultan Iskandar Muda, Museum Aceh, Mesjid Raya Baiturrahman, Pasar Aceh, Pemakaman Belanda, Lapangan Blang Padang, Museum Tsunami Aceh dan berakhir pada Taman Sari. 117 36 118 37 119 38 120 39

4.5.7 Rencana Wisata Touring Plan