• Ruang Penerimaan Ruang penerimaan merupakan ruang yang berfungsi untuk menyambut
para pengunjung. Berdasarkan fungsi tersebut, maka ruang penerimaan pada tapak dibagi menjadi sub ruang penerimaan utama dan sub ruang penerimaan tambahan.
Sub ruang penerimaan utama berada pada Taman Budaya yang berfungsi untuk menyambut para pengunjung yang datang dari keempat akses jalan masuk menuju
kawasan wisata ini. Sedangkan sub ruang penerimaan tambahan berada pada setiap objek wisata sejarah yang ada pada tapak yang berfungsi untuk menyambut
para pengunjung yang ingin berwisata di setiap objek wisata tersebut. Aktivitas yang dilakukan pada ruang ini, yaitu memarkir kendaraan, membeli tiket masuk
kawasan wisata, melakukan registrasi, mencari informasi mengenai atraksi dan objek wisata, jalan-jalan, menikmati suasana dan mengikuti acara penyambutan
yang dilakukan oleh pengelola kawasan. Fasilitas yang terdapat pada ruang ini, antara lain area parkir, tempat pengambilan tiket loket dan registrasi, pusat
informasi dan pemandu wisata, papan informasi, pos jaga, pintu gerbang, kantor pengelola, ruang operasional, toilet, kafetaria, gedung penyambutan indoor dan
outdoor, serta tempat pertunjukan.
4.5.2 Rencana Sirkulasi
Rencana sirkulasi pada tapak lebih diutamakan untuk sirkulasi utama yang memiliki fungsi dalam menghubungkan setiap objek dan daya tarik wisata dengan
memperhatikan urutan dan kesatuan setiap objek wisata berdasarkan periode sejarah tertentu. Sirkulasi pada tapak juga dimanfaatkan sebagai jalur interpretasi,
khususnya sirkulasi yang menghubungkan antara setiap ruang objek wisata yang terdapat objek wisata sejarah pada kawasan ini. Berdasarkan jenisnya, sirkulasi
pada tapak dibedakan menjadi dua macam, yaitu sirkulasi untuk kendaraan dan sirkulasi untuk pejalan kaki. Sirkulasi untuk kendaraan digunakan berupa jalan
yang beraspal dan lebar, sedangkan sirkulasi untuk pejalan kaki digunakan jalur pedestrian yang sesuai dengan standar tertentu.
Sirkulasi yang diterapkan pada tapak terdiri dari tiga jenis sirkulasi, yaitu sirkulasi primer, sekunder dan tersier. Sirkulasi primer merupakan sirkulasi utama
menuju setiap ruang objek wisata yang terdapat objek-objek wisata sejarah pada
kawasan ini. Sirkulasi ini merupakan jalur interpretasi sejarah. Sirkulasi ini memiliki pola loop yang mengikuti letak setiap objek wisata sejarah dan akan
kembali ke tempat awal masuknya kawasan wisata sejarah ini dengan akses jalan dua jalur. Sirkulasi sekunder merupakan sirkulasi yang menghubungkan ruang
objek wisata dengan ruang pelayanan pada tapak, sehingga dapat terhubung secara efektif dan efisien. Sirkulasi sekunder ini memiliki pola linear organik. Sirkulasi
tersier merupakan sirkulasi yang menghubungkan setiap objek, atraksi dan fasilitas wisata yang terdapat pada setiap ruang objek wisata. Sirkulasi tersier
memiliki pola loop yang akan kembali menuju tempat awal masuk pada setiap ruang objek wisata.
4.5.3 Rencana Fasilitas
Fasilitas wisata yang terdapat pada tapak disesuaikan dengan aktivitas wisata yang dilakukan pada setiap ruang maupun pada keseluruhan tapak.
Fasilitas wisata dipengaruhi oleh kegiatan atau aktivitas wisata, sehingga tata letak dari fasilitas ini disesuaikan dengan kegiatan wisata tersebut. Berdasarkan
fungsinya, rencana pengembangan fasilitas wisata dibagi menjadi dua bagian, yaitu fasilitas wisata untuk kegiatan interpretasi dan fasilitas wisata untuk
kenyamanan wisata. Adapun rencana penambahan dan pengembangan fasilitas pada kawasan wisata sejarah ini, antara lain:
1. Fasilitas wisata untuk kegiatan interpretasi
• Pusat informasi Pusat informasi merupakan tempat pelayanan bagi para pengunjung untuk
mendapatkan berbagai informasi yang berhubungan dengan aktivitas wisata pada tapak Gambar 30. Pusat informasi pada kawasan ini dibagi menjadi dua macam,
yaitu pusat informasi secara umum yang berada di ruang penerimaan dan pusat informasi secara khusus yang berada di setiap ruang objek wisata. Hal ini
dilakukan agar pengunjung mendapatkan informasi dengan jelas mengenai keberadaan objek dan atraksi wisata pada tapak. Informasi yang disediakan pada
fasilitas ini, antara lain peta kawasan wisata sejarah, peta interpretasi, pamflet mengenai informasi sejarah dan budaya, jadwal kegiatan seni dan budaya,
informasi mengenai pemandu wisata dan sebagainya.
Gambar 30 Contoh pusat informasi • Papan informasi signboard dan name sign
Fasilitas ini berfungsi untuk memberikan segala informasi mengenai keseluruhan tapak, baik letak setiap objek, atraksi maupun fasilitas wisata. Papan
informasi pada tapak ini, terdiri dari: - Peta kawasan wisata sejarah
Peta ini mencakup segala informasi mengenai letak tapak secara keseluruhan, baik letak objek maupun atraksi wisata. Peta ini diletakkan pada
bagian depan tapak, yaitu ruang penerimaan dan juga pada lokasi tertentu di ruang transisi yang merupakan jalur interpretasi, serta pada bagian ruang lain yang
penting, seperti ruang objek wisata. Isi peta ini disesuaikan dengan kebutuhan pada setiap ruang.
- Papan interpretasi Papan interpretasi mencakup tentang latar belakang sejarah dan budaya
yang terdapat pada setiap objek dan atraksi wisata yang ada di setiap ruang. Papan interpretasi merupakan fasilitas pendukung dari kegiatan interpretasi yang
diletakkan pada setiap ruang objek wisata yang terdapat objek wisata sejarah. - Papan penunjuk arah signage
Papan penunjuk arah berfungsi untuk menunjukkan letak setiap objek, atraksi maupun fasilitas wisata, terutama pada perjalanan menuju tapak. Papan
penunjuk arah ini sangat dibutuhkan oleh pengunjung, agar pengunjung mengetahui arah yang tepat menuju tapak. Fasilitas ini diletakkan pada setiap
simpang pertigaan jalan dan lampu merah pada aksesibilitas yang akan dilalui kendaraan menuju tapak ini.
Name sign merupakan fasilitas pendukung untuk aktivitas wisata yang diletakkan pada setiap objek, bangunan dan fasilitas lain untuk memberikan
informasi kepada pengunjung mengenai nama setiap objek dan fasilitas wisata, agar pengunjung dapat mengetahui informasi secara jelas.
• Tempat registrasi dan penjualan tiket Fasillitas ini terletak pada ruang penerimaan yang terdapat pada tapak.
Pusat registrasi dan penjualan tiket ini merupakan fasilitas yang memiliki fungsi sebagai tempat registrasi para pengunjung dan tempat memperoleh tiket masuk ke
kawasan wisata sejarah ini. Fasilitas ini berada di ruang penerimaan yang juga terdapat ruang gedung serba guna, baik indoor maupun outdoor yang berfungsi
untuk mengumpulkan para pengunjung yang akan mengikuti kegiatan wisata secara massal atau berkelompok, sehingga dapat diberikan pengarahan dan
penjelasan singkat oleh pemandu wisata mengenai sejarah dan budaya kawasan secara umum sebelum memulai kegiatan wisata.
• Pemandu wisata Pemandu wisata merupakan fasilitas pendukung yang berfungsi untuk
memberikan pelayanan dalam menemani para pengunjung saat melakukan kegiatan wisata, terutama kegiatan interpretasi sejarah pada kawasan ini. Selain
itu, pemandu wisata juga memiliki tugas untuk menjawab pertanyaan dari pengunjung pada saat kegiatan wisata. Pemandu wisata menemani para
pengunjung dari awal sampai akhir berlangsungnya kegiatan wisata pada kawasan ini. Pemandu ini berada di ruang penerimaan, sehingga pada saat pengunjung
ingin berwisata pada kawasan ini, pemandu langsung dapat menyambut para pengunjung tersebut.
• Kendaraan umum tradisional Fasilitas kendaraan umum tradisional yang sering disebut dengan becak
merupakan fasilitas pelengkap yang dapat digunakan untuk mengelilingi kawasan wisata sejarah ini, jika ada beberapa pengunjung yang ingin mengelilingi kawasan
ini dengan menggunakan kendaraan. Fasilitas kendaraan pada kawasan ini mencakup dua jenis kendaraan, yaitu bis mini dan becak. Kendaraan bis mini
digunakan jika para pengunjung ingin mengelilingi kawasan ini secara massal atau berkelompok. Sedangkan becak digunakan jika para pengunjung ingin
mengelilingi kawasan ini secara individu. Becak merupakan kendaraan umum tradisional yang hanya ada di Aceh, sehingga sangat berpotensi untuk digunakan
sebagai fasilitas kendaraan pada kawasan ini agar para pengunjung dapat menikmati suasanan pada saat mengelilingi kawasan ini dengan menggunakan
kendaraan tradisional ini Gambar 31. Akan tetapi, jika ada para pengunjung yang ingin mengelilingi kawasan ini dengan berjalan kaki, maka para pengunjung
dapat menggunakan jalan pedestrian yang ada dan fasilitas ini tidak digunakan.
Gambar 31 Kendaraan umum tradisonal Aceh becak 2.
Fasilitas wisata untuk kenyamanan wisata • Gerbang, pintu masuk dan pagar pembatas
Fasilitas ini terletak pada ruang penerimaan, di mana gerbang dan pintu masuk ini memiliki fungsi untuk membatasi antar ruang yang berada di dalam
tapak dengan ruang yang berada di luar tapak. Saat ini, fasilitas gerbang menuju kawasan wisata sejarah ini belum tersedia, sedangkan pintu masuk ke ruang
penerimaan dan rung objek wisata, serta pagar pembatas pada setiap ruang objek wisata telah tersedia, namun keberadaannya kurang diperhatikan oleh pengelola.
Oleh karena itu, perlu adanya penambahan gerbang masuk menuju kawasan ini dengan mengaplikasikan arsitektur dan bentuk-bentuk bergaya islami, karena
kawasan ini memiliki pusat yang berada di Mesjid Raya Baiturrahman yang bangunannya bernuansa islami Gambar 32. Selain itu, pintu masuk menuju
ruang penerimaan dan menuju setiap ruang objek wisata tetap dipertahankan, walaupun memiliki gaya arsitektur yang bervariasi.
Gambar 32 Contoh gerbang utama menuju kawasan wisata sejarah • Area parkir kendaraan
Area parkir kendaraan yang menuju kawasan wisata sejarah ini berada di sebelah Taman Budaya pada ruang penerimaan. Area parkir ini dibagi menjadi
beberapa fungsi yang disesuaikan dengan kemungkinan kendaraan yang akan digunakan wisatawan untuk mencapai tapak dan kendaraan yang digunakan
wisatawan untuk menuju setiap ruang pada kawasan ini. Pembagian area parkir ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu area parkir kendaraan pribadi wisatawan bis,
mobil dan motor dan area parkir untuk fasilitas kendaraan umum yang tersedia pada tapak bis mini dan becak.
Tipe parkir yang dipilih untuk area parkir pada kawasan ini adalah tipe parkir tegak lurus 90°, karena tipe parkir ini paling efisien dan dapat memiliki
sirkulasi dua arah. Selain itu, tipe parkir ini umumnya memberikan kemudahan bagi para pengunjung yang memarkirkan mobil, karena hanya membutuhkan
waktu yang singkat saat memarkirkan mobilnya. Area parkir yang direncanakan pada tapak berupa area parkir dengan alas menggunakan conblock dan terdapat
drainase pada sisi kanan dan kiri area parkir, agar air hujan dapat mengalir menuju drainase dan dapat juga mengalir ke bawah tanah melalui conblock, sehingga area
parkir tidak tergenang oleh air hujan tersebut. • Kantor pengelola dan ruang operasional
Kantor pengelola dan ruang operasional merupakan fasilitas yang berperan sangat penting dalam pengelolaan tapak ini. Fasilitas ini terletak pada ruang
pelayanan. Fasilitas ini berada pada ruang pelayanan agar tidak mengganggu aktivitas wisata yang berada pada ruang objek wisata. Fasilitas ruang operasional
ini memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan barang-barang pemeliharaan tapak.
• Site furniture tempat duduk, gazebo, shelter, lampu dan tempat sampah Keberadaan site furniture pada tapak merupakan sarana pelengkap bagi
seluruh aktivitas. Keberadaan site furniture yang sudah ada pada tapak tetap dipertahankan dan diperlukan pemeliharaan yang efisien agar tidak mengalami
kerusakan, sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal. Tempat duduk, shelter dan gazebo diletakkan pada posisi rest area dan sitting area yang merupakan
tempat pertemuan dari seluruh objek wisata dan tempat yang sesuai untuk menikmati good view pada tapak. Selain itu, shelter juga diletakkan pada sisi
sirkulasi, yaitu jalur interpretasi dan lokasi yang membutuhkan perlindungan dari sinar matahari dan hujan, seperti pada open space yang terletak di antara jalur
sirkulasi pada tapak. Lampu pada tapak berfungsi sebagai penerangan utama yang diletakkan pada posisi lokasi yang sesuai dan mengutamakan peletakkan lampu
pada sirkulasi tapak, sehingga sirkulasi pada tapak dapat jelas pada malam hari. Penempatan tempat sampah juga diperhatikan lokasi dan jumlahnya agar dapat
memadai dan mendukung aktivitas pengunjung akan kebersihan pada tapak. Tempat sampah dapat diletakkan pada sekitar kafetaria, rest area, sitting area dan
lokasi lainnya yang dianggap perlu adanya tempat sampah ini pada tapak.
Tabel 25 Rencana ruang, aktivitas dan fasilitas wisata
Ruang Fungsi
Aktivitas Fasilitas
Objek Sejarah
Ruang yang memperkenalkan dan
memberikan pengetahuan tentang
nilai sejarah pada tapak Mengamati dan
mempelajari nilai sejarah, interpretasi,
meilhat objek sejarah, berfoto, merasakan
suasana, beribadah dan berziarah
Papan informasi, papan interpretasi, jalur
interpretasi, rest area, name sign, tempat
duduk, lampu dan tempat sampah
Transisi
Ruang berupa jalan yang berfungsi untuk
menuju ke setiap objek wisata
Jalan-jalan, menikmati suasana dan
pemandangan, beristirahat singkat
Shelter, tempat duduk, jalan jalan kendaraan
dan jalan pedestrian, papan informasi
Pelayanan Ruang pelayanan bagi
pengunjung Membeli cinderamata
atau souvenir khas Aceh, menikmati suasana,
beristirahat, duduk- duduk, makan dan
minum, mencari informasi, menikmati
atraksi berupa seni dan budaya, jalan-jalan
Toko cinderamata dan souvenir, gezebo,
shelter, tempat duduk, kafetaria, papan
informasi, toilet, mushalla, fasilitas
untuk atraksi wisata, seperti amphitheater
atau tempat pertunjukan, kantor
pengelola dan ruang operasional
Penerimaan
Ruang penyambutan bagi pengunjung
Memarkir kendaraan, membeli tiket dan
registrasi, mencari informasi mengenai
objek dan atraksi wisata, jalan-jalan dan
menikmati suasana Gerbang kawasan
wisata sejarah, area parkir kendaraan,
tempat registrasi dan penjualan tiket, papan
informasi, pusat informasi
4.5.4 Rencana Tata Hijau