Persepsi dan Harapan Masyarakat

Lapangan Blang Padang dan Museum Tsunami Aceh. Menurut kalender acara Banda Aceh 2011 yang telah dibuat oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh, terdapat banyak acara kegiatan, perayaan dan berbagai festival yang telah direncanakan selama satu tahun, seperti perayaan meugang dan open house Idul Fitri, festival kopi, peringatan peristiwa tsunami, perayaan Hari Besar Islam dan kegiatan lainnya.

4.2.3.2 Persepsi dan Harapan Masyarakat

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 30 responden masyarakat didapat persepsi dan harapan masyarakat mengenai kawasan Pusat Kota Banda Aceh dan rencana pengembangan kawasan tersebut sebagai kawasan wisata sejarah. Persepsi dan harapan masyarakat ini merupakan persepsi dan harapan masyarakat asli Kota Banda Aceh yang sudah lama tinggal di Kota Banda Aceh. Masyarakat asli Kota Banda Aceh sebagian besar tinggal di Kota Banda sejak mereka dilahirkan, sehingga mereka lebih mengetahui mengenai sejarah dan perubahan kawasan. Seluruh responden mengetahui sejarah Kota Banda Aceh, di mana informasi sejarah kawasan tersebut bersumber dari keluarga, teman, media cetak dan elektronik, buku sejarah, studi, serta seminar. Sumber informasi yang paling banyak berasal dari media cetak dan elektronik Gambar 13. 20 16,67 86,67 3,33 3,33 3,33 keluarga teman media cetak dan elektronik buku sejarah studi seminar Gambar 13 Sumber informasi sejarah Kota Banda Aceh Masyarakat asli di daerah ini sangat mengetahui sejarah yang pernah terjadi di Kota Banda Aceh, sehingga mereka juga mengetahui objek-objek peninggalan sejarah dan perkembangannya dari masa lalu sampai saat ini. Objek- objek peninggalan sejarah tersebut, terdiri dari Taman Putroe Phang dan Gunongan, Makam Sultan Iskandar Muda, Museum Aceh, Pendopo, Pemakaman Belanda, Mesjid Raya Baiturrahman, Monumen Pesawat Belanda di Lapangan Blang Padang dan Museum Tsunami. Seluruh masyarakat asli daerah ini sudah pernah mengunjungi semua objek-objek sejarah Kota Banda Aceh tersebut lebih dari 10 kali, terutama mengunjungi Mesjid Raya Baiturrahman. Berdasarkan hasil kuesioner, umumnya masyarakat menilai bahwa kondisi fasilitas, akses dan informasi pada objek-objek sejarah tersebut sudah cukup baik, tetapi perlu adanya pelestarian dan pengelolaan terhadap objek-objek tersebut Tabel 8. Sebanyak 87 dari masyarakat asli Kota Banda Aceh mengetahui pengembangan kawasan Pusat Kota Banda Aceh. Sebanyak 93,33 dari masyarakat asli ini juga mempunyai keinginan agar objek-objek sejarah tersebut dapat dikembangkan sebagai suatu kawasan wisata sejarah Pusat Kota Banda Aceh dengan tetap mempertahankan dan melestarikan karakter bangunannya sebagai identitas sejarah. Tabel 8 Persentase pendapat masyarakat mengenai fasilitas, akses dan informasi Objek Sejarah Fasilitas memadai Akses mudah Informasi jelas Taman Putroe Phang dan Gunongan 73,33 100 90 Pendopo 100 96,15 100 Makam Sultan Iskandar Muda 76 100 92 Museum Aceh 100 96,67 100 Mesjid Raya Baiturrahman 100 100 100 Monumen Pesawat Seulawah di Lapangan Blang Padang 63 100 93 Pemakaman Belanda 70,83 95,83 95,83 Museum Tsunami 90 100 92 Masyarakat setuju dengan adanya perencanaan kawasan tersebut menjadi kawasan wisata sejarah yang mempertimbangkan kenyamanan wisata dan kelestarian sejarahnya secara optimal, seperti menyediakan fasilitas yang kurang pada objek sejarah untuk dapat menunjang aktivitas atau kegiatan pengunjung. Masyarakat juga setuju dengan diadakannya atraksi wisata, tetapi sesuai dengan budaya dan syariat Islam di Kota Banda Aceh. Atraksi tersebut seperti tarian tradisional Aceh, pemutaran film atau dokumentasi sejarah, masakan khas Aceh, adat perkawinan di Aceh dan lain-lain. Harapan dari masyarakat dengan dilakukannya perencanaan kawasan wisata sejarah ini adalah kawasan tersebut dapat berpengaruh besar terhadap peningkatan perekonomian di Banda Aceh dan kotanya semakin berkembang dengan memperhatikan budaya, adat istiadat dan peraturan yang berlaku di kota ini, sehingga Kota Banda Aceh menjadi kota wisata yang dikenal di Nusantara dan seluruh dunia. 4.2.4 Aspek Kepariwisataan 4.2.4.1 Objek Wisata Sejarah