A. Sejarah Terbentuknya ASEAN
Sejak zaman prasejarah, yaitu sekitar tahun 2000 Sebelum Masehi, seluruh kawasan Asia Tenggara merupakan daerah penyebaran rumpun budaya
dan bahasa Melayu-Austronesia, yang berasal dari sekitar Teluk Tonkin dan lembah Sungai Mekong. Kebudayaan dan bahasa Melayu-Austronesia ini
merupakan dasar tata kehidupan dan pergaulan bangsa-bangsa di wilayah Asia Tenggara.
91
Baru sejak abad pertama Masehi, sebagian besar Asia Tenggara mendapat pengaruh dari luar. Berbagai kerajaan besar dan kecil telah lahir,
bangun, berkembang dan kemudian jatuh kembali di kawasan ini. Hal ini disebabkan masuknya pengaruh dan peradaban dari luar seperti Hindu dan Budha
yang dari India.
92
Hubungan internasional di Asia Tenggara sebelum kehadiran Negara- Negara kolonial Eropa ditandai dengan pergulatan perebutan kekuasaan antar-
Negara yang ada di kawasan daratan maupun maritim Asia Tenggara. Di daratan Asia Tenggara, setidaknya ada empat Negara terkemuka yang menjadi aktor
politik internasional pada saat itu, yakni: kerajaan Vietnam, Siam Thailand, Khmer Kamboja, dan Burma Myanmar. Keempat Negara inilah yang
membentuk dinamika hubungan antar-Negara hingga kedatangan Negara-Negara kolonial Eropa.
93
91
Wiwin Yulianingsih dan Moch. Firdaus Sholihin, op.cit, hal. 158
92
Ibid, hal. 159
93
Bambang Cipto, Hubungan Internasional di Asia Tenggara : Teropong terhadap Dinamika, Realitas, dan Masa Depan, 2007, Pustaka Belajar, Yogyakarta, hal. 9
Universitas Sumatera Utara
Adapun alasan bangsa-bangsa Barat menjajah Asia Tenggara adalah sebagai berikut
94
: a.
letaknya yang sangat strategis untuk pelayaran dan perniagaan. b.
kawasan Asia Tenggara memiliki sumber kekayaan alam yang berlimpah.
c. wilayah ini mempunyai penduduk yang cukup banyak.
Kekuasaan kolonial Eropa terhadap bangsa-bangsa Asia Tenggara terjadi sejak abad ke-17 dimana pemerintah kolonial Belanda menguasai daerah-daerah
di Indonesia, diikuti oleh imperialis Inggris yang menguasai Malaysia, Singapura, Myanmar, dan Kalimantan Utara sepanjang abad ke-19, dan imperialis Prancis
yang menguasai Filipina hingga akhir abad ke-19. Bahkan seluruh Indonesia dikuasai sepenuhnya oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1908. Pada
waktu meletusnya Perang Dunia II, Jepang menyerang dan menduduki Pearl Harbor dan satu per satu Negara Asia Timur, Asia Selatan, dan Asia Tenggara
jatuh ke tangan kekaisaran Jepang.
95
Hubungan internasional di Asia Tenggara setelah Perang Dunia II ditandai dengan terjadinya Perang Vietnam dan invasi Vietnam ke Kamboja serta
upaya pembentukan organisasi regional yang merupakan pola berpikir modern pasca kemerdekaan dalam wujud perkembangan dan sekaligus penolakan
terhadap tradisi primitif yang hanya menekankan peperangan sebagai cara membangun hubungan internasional di kawasan tersebut. Organisasi regional
yang pertama kalinya dibentuk adalah SEATO Southeast Asia Treaty
94
Wiwin Yulianingsih dan Moch. Firdaus Sholihin, op.cit, hal. 159
95
Ibid, hal. 159-160
Universitas Sumatera Utara
Organization yang dinilai merupakan upaya Amerika untuk membendung pengaruh komunis di kawasan Asia. Barulah pada tahun 1961, untuk pertama
kalinya dibentuk suatu organisasi regional yang merupakan prakarsa Negara- Negara Asia Tenggara sepenuhnya yang bernama Association of Southeast Asia
ASA yang beranggotakan Malaysia, Philipina, dan Thailand. Namun organisasi ini tidak bertahan lama, hal ini disebabkan oleh pecahnya konflik Philipina dan
Malaysia atas status daerah Sabah yang diklaim sebagai bagian dari Philipina. Konflik ini mendorong terbentuknya Maphilindo Malaysia, Philipina, Indonesia.
Namun seiring politik konfrontasi penentangan terhadap pembentukan Negara Malaysia yang dilancarkan oleh Soekarno pada waktu itu, fondasi Maphilindo
juga hancur. Hal ini menyebabkan timbulnya anggapan bahwa Soekarno adalah presiden yang komunis. Sehingga berdampak pada makin memprihatinkannya
perekonomian Indonesia pada waktu itu.
96
Kondisi tersebut, kontras dengan apa yang terjadi di Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina yang tetap membina hubungan baik dengan
Negara barat. Hal ini terlihat pada kebijakan Amerika di Vietnam Selatan yang didukung oleh Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Thailand namun ditentang oleh
Indonesia dibawah kepemimpinan Soekarno. Hal ini menyebabkan Indonesia ditempatkan pada posisi yang terisolasi. Hingga pasca kudeta PKI, Soeharto yang
mengambil alih pemerintahan Soekarno menghentikan politik konfrontasi yang menyebabkan kembalinya kepercayaan Negara tetangga terhadap Indonesia
dibawah kepemimpinan Soeharto. Hal ini serta merta membuka kembali peluang
96
Bambang Cipto, op.cit, hal. 11-12
Universitas Sumatera Utara
kerjasama regional yang ditandai dengan berakhirnya konfrontasi Indonesia- Malaysia pada tahun 1966.
97
ASEAN berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967 atas dasar kesepakatan lima menteri luar negeri Negara-Negara Asia Tenggara yakni Adam Malik Indonesia,
Tun Abdul Razak Malaysia, Thanat Khoman Thailand, Rajaratnam Singapura, dan Narcisco Ramos Filipina. Kesepakatan ini dihasilkan melalui
pertemuan yang diadakan di Bangkok pada tanggal 5-8 Agustus 1967. Adapun kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan ini dijadikan suatu pernyataan yang
bernama Deklarasi Bangkok. Deklarasi Bangkok tersebut menjadi dasar terbentuknya sebuah organisasi kerja sama Negara-Negara Asia Tenggara yang
dinamakan Association of Southeast Asian Nations ASEAN.
98
Deklarasi Bangkok merupakan instrumen penting bagi ASEAN, karena dalam Preamble Deklarasi menegaskan bahwa Negara-Negara anggota
mempunyai keinginan untuk mendirikan suatu federasi yang kokoh untuk tindakan bersama guna memajukan kerja sama regional, memperkuat stabilitas
ekonomi dan sosial serta memelihara keamanan dari campur tangan pihak luar.
99
B. Latar dan Tujuan Dibentuknya ASEAN