Tahapan Pembentukan ASEAN Economic Community AEC 2015

C. Tahapan Pembentukan ASEAN Economic Community AEC 2015

Reputasi ASEAN yang dicapai selama 40 tahun adalah sebagai modal dasar dan kuat dalam menghadapi tantangan kerja sama di masa mendatang. Terlepas dari segala kekurangannya, ASEAN yang dibentuk 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok telah memperlihatkan peran penting dalam menjamin stabilitas kawasan. 138 Di awal pembentukannya pada 1967, ASEAN lebih ditujukan pada kerja sama yang berorientasi politik guna pencapaian kedamaian dan keamanan di kawasan Asia Tenggara. Dimulai dari lima Negara pendiri, yaitu Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand, kini ASEAN terdiri dari sepuluh Negara yang bergabung kemudian, yaitu Brunei Darussalam 1984, Vietnam 1995, Myanmar dan Laos 1997, dan Kamboja 1999. 139 Dengan berjalannya waktu dan dalam rangka menghadapi berbagai tantangan kerja sama regional, termasuk krisis ekonomi di 1997, para pimpinan Negara ASEAN kembali memformulasikan “ASEAN Vision 2020” di Kuala Lumpur pada 15 Desember 1997 yang menjadi tujuan jangka panjang ASEAN, yaitu “... as a concern of Southeast Asian Nations, outward looking, living in peace, stability and prosperity, bounded together in partnership in dynamic development and in a community of caring societies. ” 140 Hal ini sendiri telah dinyatakan secara tegas dalam bagian Pendahuluan ASEAN Economic Blueprint yang menyatakan bahwa pemimpin-pemimpin bangsa ASEAN dalam KTT yang 138 CPF. Luhulima dkk, Masyarakat Asia Tenggara Menuju Komunitas ASEAN 2015, 2008, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Hal. 1 139 Bank Indonesia, op.cit., Hal. 1 140 Ibid Universitas Sumatera Utara diselenggarakan pada bulan Desember 1997 di Kuala Lumpur, telah menyepakati suatu transformasi terhadap ASEAN untuk menjadi suatu wilayah yang stabil, sejahtera, dan memiliki daya saing dengan pembangunan ekonomi yang seimbang, serta menurunkan tingkat kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi.” 141 Persoalan ideologis memang sudah jauh terdesak ke belakang oleh tuntutan kerja sama ekonomi, khususnya sektor perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan. Selama beberapa tahun terakhir ASEAN ditantang untuk mendorong kerja sama yang lebih erat dalam bidang ekonomi dan kebudayaan. 142 Melalui tujuan tersebut, maka ASEAN harus menyelesaikan segala bentuk perseteruan dalam diri ASEAN sendiri maupun diluar Negara-Negara anggota ASEAN, membuat kawasan ASEAN sebagai kawasan bebas senjata nuklir dengan zona bebas senjata nuklir melalui perjanjian tentang Zona Bebas Senjata Nuklir Treaty on the Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone- SEANWFZ. Kerja sama ini kemudian dilakukan bersama Negara-Negara yang mempunyai kepentingan di Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN Regional Forum ARF pada 1994. 143 Pada KTT ke-6 ASEAN tahun 1998 di Hanoi, Vietnam, para pemimpin ASEAN mengesahkan Rencana Aksi Hanoi Hanoi Plan of ActionHPA yang merupakan langkah awal untuk melaksanakan atau merealisasikan tujuan dari 141 Introduction on the ASEAN Economic Community Blueprint : 1 The ASEAN Leaders at their Summit in Kuala Lumpur in December 1997 decided to transform ASEAN into a stable, prosperous, and highly competitive region with equitable economic development, and reduced poverty and socio-economic disparities ASEAN Vision 2020. 142 CPF. Luhulima dkk, loc.cit 143 Ibid, Hal. 3 Universitas Sumatera Utara ASEAN Vision 2020. Para pemimpin ASEAN juga mengeluarkan Statement on Bold Measures dengan tujuan untuk mengembalikan kepercayaan pelaku usaha, mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi dan finansial. 144 Pada KTT ke-7 ASEAN tanggal 5 November 2001 di Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam disepakati perlunya dibentuk Roadmap for Integration of ASEAN RIA guna memetakan tonggak penting yang harus dicapai beserta langkah-langkah spesifik dan jadwal pencapaiannya. Maka oleh Menteri Ekonomi ASEAN dalam pertemuan ke-34 tanggal 12 September 2002 di Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam RIA tersebut resmi ditandatangani. 145 Pembentukan Komunitas ASEAN ASEAN Community direalisasikan pada 7 Oktober 2003, melalui Declaration of ASEAN Concord II Bali Concord II yang dihasilkan pada Pertemuan Puncak ASEAN ke-9, di Bali. 146 Selain Masyarakat Ekonomi ASEAN ASEAN Economic Community, para pemimpin Negara-Negara ASEAN juga memproklamirkan pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN ASEAN Security Community, dan Komunitas Sosio-Kultural ASEAN ASEAN Socio-Cultural Community. 147 Ketiga pilar tersebut saling mengikat dan memperkuat satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama demi menjamin perdamaian yang dapat dipertahankan, stabilitas dan kemakmuran yang terbagi di kawasan Asia Tenggara. Tiga pilar pendukung Komunitas ASEAN ini 144 Departemen Perdagangan RI, Menuju ASEAN Economic Community 2015, Departemen Perdagangan, Jakarta, Hal. 5 145 Ibid, Hal.6 146 CPF. Luhulima dkk, op.cit, Hal. 5 147 Introduction on the ASEAN Economic Community Blueprint : 2 ... In addition to the AEC, the ASEAN Security Community and the ASEAN Socio-Cultural Community are the other two integral pillars of the envisaged ASEAN Community. Universitas Sumatera Utara menjadi paradigma baru yang akan menggerakkan kerja sama ASEAN ke arah sebuah komunitas dan identitas baru yang lebih mengikat. 148 Dalam perkembangan realisasi konsep Masyarakat Ekonomi ASEAN selanjutnya, dirumuskan tujuan akhir integrasi ekonomi, yakni mewujudkan ASEAN Vision 2020 pada Deklarasi Bali Concord II, Oktober 2003. Pencapaian dilakukan melalui lima pilar, yaitu: aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan aliran modal yang lebih bebas. Berbagai kerja sama ekonomi dilakukan, khususnya di bidang perdagangan dan investasi, dimulai dari Preferential Trade Agreement PTA, 1977, ASEAN Free Trade Area AFTA, 1992, ASEAN Framework Agreement on Services AFAS, 1995, dan ASEAN Investment Area AIA, 1998, kemudian dilengkapi dengan perumusan sektor prioritas integrasi dan kerja sama di bidang moneter lain. 149 High Level Task Force HLTF on ASEAN Economic Integration yang dibentuk oleh ASEAN Economic Ministers berfokus dari pada liberalisasi perdagangan barang dan jasa, serta kemudahan investasi. 150 HLTF merumuskan rekomendasi langkah langkah yang diperlukan guna mencapai MEA. Rekomendasi yang merupakan langkah inisiatif baru adalah sebagai berikut 151 : 1. Mempercepat integrasi 11 sektor prioritas dengan Negara koordinator, yaitu: a. Indonesia: produk berbahan kayu dan otomotif; b. Malaysia: produk berbahan karet, tekstil dan produknya; 148 CPF. Luhulima dkk, op.cit, Hal. 5-6 149 Bank Indonesia, op,cit, Hal. 2 150 CPF. Luhulima dkk, op.cit, Hal. 124 151 Bank Indonesia, op.cit, Hal. 20-21 Universitas Sumatera Utara c. Myanmar: produk berbasis pertanian dan perikanan; d. Filipina: elektronika; e. Singapura: e-ASEAN dan perawatan kesehatan; f. Thailand: perjalanan udara dan turis. 2. Pendekatan proses integrasi di sektor prioritas didasarkan pada memadukan kekuatan individu Negara guna keuntungan kawasan; memfasilitasi dan mendukung investasi intra-ASEAN; mempromosika n produk dan jasa “made in ASEAN”; 3. Menyusun roadmap untuk masing-masing sektor dengan memperhatikan keterlibatan sektor swasta; 4. Menyusun langkah percepatan liberalisasi di perdagangan barang dan jasa; 5. Memfasilitasi pergerakan terkait dengan bisnis dan pariwisata. Disamping itu, HLTF juga merekomendasikan langkah-langkah penguatan institusi seperti memperkuat mekanisme pengambilan keputusan di forumunit yang telah dibentuk, seperti AEM ASEAN Economic Minister serta SEOM Senior Economist Officials Meeting; membentuk sistem yang efektif advisory, konsultasi, dan mekanisme adjudicatory guna menjamin pelaksanaan komitmen dan mempercepat penyelesaian sengketa; dan meningkatkan kapasitas Sekretariat ASEAN dalam melakukan studi terkait dengan perdagangan, investasi dan keuangan. 152 152 Bank Indonesia, op.cit, Hal. 21-22 Universitas Sumatera Utara Pada KTT ke-10 ASEAN di Vientiane, Laos tahun 2004, konsep komunitas ASEAN mengalami kemajuan dengan disetujuinya Vientiane Action Program VAP. Melalui terbentuknya Vientiane Action Program VAP, maka berakhirlah Hanoi Plan of Action HPA yang merupakan seri awal realisasi ASEAN Vision 2020. Sama halnya dengan HPA, VAP juga memiliki jangka waktu, yaitu dari 2004-2010. High Level Task Force HLTF diberikan kewenangan untuk melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi dalam mewujudkan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi yang merupakan program pelaksanaan untuk 6 tahun sekaligus merupakan kelanjutan dari HPA guna merealisasikan tujuan akhir dari ASEAN Vision 2020 dan Bali Concord II. 153 Langkah untuk memperkuat kerangka kerja MEA kembali bergulir di 2006. 154 Pada Pertemuan Menteri Perekonomian Bangsa ASEAN the ASEAN Economic Ministers Meeting yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada bulan Agustus 2006, telah dicapai suatu kesepakatan untuk merancang suatu cetak biru yang tetap dan koheren untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN ASEAN Economic Community dengan mengidentifikasi karakteristik dan elemen Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 yang sejalan dengan Bali Concord II dengan tujuan yang jelas serta jangka waktu implementasi yang didasarkan pada berbagai perkiraan seperti pemenuhan kebutuhan seluruh bangsa- bangsa anggota ASEAN yang fleksibel. 155 153 Departemen Perdagangan RI, op.cit, Hal. 7 154 Ibid 155 Introduction on the ASEAN Economic Community Blueprint : 3 Subsequently, the ASEAN Economic Ministers Meeting AEM held in August 2006 in KualaLumpur, Malaysia, agreed to develop “a single and coherent blueprint for advancing the AEC byidentifying the characteristics and elements of the AEC by 2015 consistent with the Bali ConcordII with clear Universitas Sumatera Utara Mempertimbangkan keuntungan dan kepentingan ASEAN untuk menghadapi tantangan daya saing global, diputuskan untuk mempercepat pembentukan MEA dari 2020 menjadi 2015. 156 Hal ini disepakati pada KTT ke-12 ASEAN di Cebu, Filipina pada bulan Januari 2007, dimana para pemimpin Negara-Negara anggota ASEAN bersepakat untuk memiliki komitmen untuk mempercepat pembentukan ASEAN Economic Community pada ahun 2015 sesuai yang telah dicitakan dalam ASEAN Vision 2020 dan ASEAN Concord II. Dengan kata lain, para Pemimpin sepakat untuk mempercepat pembentukan ASEAN Economic Community pada tahun 2015 dan mengubah ASEAN menjadi suatu wilayah dengan pergerakan barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan modal yang bebas. 157 Keputusan ini juga menjadi political will para pimpinan ASEAN ditandai dengan ditandatanganinya ASEAN Charter Piagam ASEAN yang terdiri dari cetak biru dan jadwal strategis pencapaian MEA di Singapura pada KTT ke-13 ASEAN di Singapura pada 20 November 2007. Dokumen tersebut berisi komitmen Negara anggota atas keseriusan pencapaian MEA dimana evaluasi pencapaian MEA akan dilakukan melalui serangkaian indikator kinerja yang disepakati dan diumumkan ke masyarakat luas. 158 targets and timelines for implementation of various measures as well as pre-agreedflexibilities to accommodate the interests of all ASEAN Member Countries.” 156 Bank Indonesia, loc.cit 157 Introduction on the ASEAN Economic Community Blueprint : 4 At the 12th ASEAN Summit in January 2007, the Leaders affirmed their strong commitment to accelerate the establishment of an ASEAN Community by 2015 as envisioned in the ASEAN Vision 2020 and the ASEAN Concord II, and signed the Cebu Declaration on the Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015. In particular, the Leaders agreed to hasten the establishment of the ASEAN Economic Community by 2015 and to transform ASEAN into a region with free movement of goods, services, investment, skilled labour, and free flow of capital. 158 Bank Indonesia, op.cit, Hal. 2-3 Universitas Sumatera Utara Secara singkat, perjalanan menuju MEA tersebut disajikan pada skema sebagai berikut : Skema 1. Skema Menuju MEA 2015 159

D. Struktur ASEAN Economic Community AEC 2015

Dokumen yang terkait

Analisis Terhadap Asean Tourism Agreement (Ata) 2002 Dalam Hubungannya Terhadap Asean Economic Community 2015 Dan Pengaruhnya Terhadap Indonesia

9 87 153

Tinjauan Hukum Internasional Mengenai Regulasi Hukum Nasional Indonesia Sebagai Negara Anggota Asean Dalam Rangka Menghadapi Asean Economic Community 2015

2 82 130

Peran ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) Terhadap Kebijakan Liberalisasi Tenaga Kerja Indonesia (STUDI KASUS TENAGA KERJA INDONESIA DI MALAYSIA)

4 74 89

Pengaruh ASEAN Charter (Piagam ASEAN) terhadap Yurisdiksi Negara Anggotanya

3 80 108

Asean Economic Community (AEC) 2015 (Studi : Persiapan Pemerintah Indonesia Dalam Menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015 Pilar Fasilitas Perdagangan Khususnya Dalam Pembentukan Indonesia National Single Windows (INSW)

1 51 87

Kesepakatan Investasi Langsung Dalam Rangka Asean Economic Community (AEC) 2015 Menurut Perspektif Hukum Perjanjian Internasional dan Hukum Nasional

4 105 139

Tinjauan Yuridis Terhadap Kebijakan Free Flow Of Services Terhadap Tenaga Kerja Terampil Negara- Negara Anggota Asean Dalam Implementasi Asean Economic Community (Aec) 2015 Ditinjau Dari Perspektif Hukum Ekonomi Internasional Dan Nasional

1 31 128

Kesepakatan Investasi Langsung Dalam Rangka Asean Economic Community (AEC) 2015 Menurut Perspektif Hukum Perjanjian Internasional dan Hukum Nasional

0 0 10

Kesepakatan Investasi Langsung Dalam Rangka Asean Economic Community (AEC) 2015 Menurut Perspektif Hukum Perjanjian Internasional dan Hukum Nasional

0 0 2

Kesepakatan Investasi Langsung Dalam Rangka Asean Economic Community (AEC) 2015 Menurut Perspektif Hukum Perjanjian Internasional dan Hukum Nasional

0 0 21