Latar dan Tujuan Dibentuknya ASEAN

kerjasama regional yang ditandai dengan berakhirnya konfrontasi Indonesia- Malaysia pada tahun 1966. 97 ASEAN berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967 atas dasar kesepakatan lima menteri luar negeri Negara-Negara Asia Tenggara yakni Adam Malik Indonesia, Tun Abdul Razak Malaysia, Thanat Khoman Thailand, Rajaratnam Singapura, dan Narcisco Ramos Filipina. Kesepakatan ini dihasilkan melalui pertemuan yang diadakan di Bangkok pada tanggal 5-8 Agustus 1967. Adapun kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan ini dijadikan suatu pernyataan yang bernama Deklarasi Bangkok. Deklarasi Bangkok tersebut menjadi dasar terbentuknya sebuah organisasi kerja sama Negara-Negara Asia Tenggara yang dinamakan Association of Southeast Asian Nations ASEAN. 98 Deklarasi Bangkok merupakan instrumen penting bagi ASEAN, karena dalam Preamble Deklarasi menegaskan bahwa Negara-Negara anggota mempunyai keinginan untuk mendirikan suatu federasi yang kokoh untuk tindakan bersama guna memajukan kerja sama regional, memperkuat stabilitas ekonomi dan sosial serta memelihara keamanan dari campur tangan pihak luar. 99

B. Latar dan Tujuan Dibentuknya ASEAN

Berdasarkan sejarah politik internasional di kawasan Asia Tenggara diatas, dapat dilihat bahwa seluruh rakyat dan bangsa di Asia Tenggara telah 97 Ibid, hal.13-15 98 Wiwin Yulianingsih dan Moch. Firdaus Sholihin, op.cit, hal. 160-161 99 Huala Adolf, op.cit, hal. 124 Universitas Sumatera Utara mengalami penderitaan yang sama sebagai jajahan bangsa Barat dan Jepang. 100 Kekhawatiran bangsa-bangsa Asia Tenggara terhadap ancaman internal dan eksternal di kawasan Asia Tenggara pada tahun 1960-an juga menjadi latar belakang dibentuknya ASEAN sebagai suatu organisasi regional yang utuh dan mampu mengakomodir kebutuhan tiap Negara anggota dalam berbagai aspek. 101 Kekhawatiran akan terulangnya kejadian seperti inilah kemudian menimbulkan perasaan setia kawan yang kuat di kalangan bangsa Asia Tenggara agar dikemudian hari tidak timbul kejadian seperti itu. Negara-negara Asia Tenggara sendiri dikelilingi oleh selat dan laut yang dinilai strategis mengingat kapal-kapal dagang dari seluruh dunia seringkali melintasi selat dan laut tersebut, yakni Selat Sunda dan Selat Malaka yang menjadi gerbang utama di sebelah barat, serta Laut Cina Selatan yang merupakan perairan pokok yang dikelilingi oleh Negara-Negara Asia Tenggara. 102 Lahirnya ASEAN, juga dilandasi oleh adanya kesamaan dari masing- masing bangsa Asia Tenggara, yakni 103 : a. Persamaan letak geografis di kawasan Asia Tenggara b. Persamaan budaya yakni Melayu Austronesia c. Persamaan nasib dalam sejarahnya yaitu sama-sama sebagai Negara bekas jajahan bangsa lain 100 Wiwin Yulianingsih dan Moch. Firdaus Sholihin, op.cit, hal. 160 101 Huala Adolf, op.cit, hal. 123 102 Wiwin Yulianingsih dan Moch. Firdaus Sholihin, loc.cit 103 Melia Galok, “Latar Belakang Berdirinya ASEAN dan Sejarah Berdirinya ASEAN” dalam http:sekelebatilmu.blogspot.co.id201307latar-belakang-berdirinya-asean-dan.html , diakses pada tanggal 18 November 2015 Universitas Sumatera Utara d. Persamaan kepentingan, untuk menjalin hubungan dan kerjasama di bidang ekonomi, sosial, budaya. Dalam periode awalnya 1967-1976, ASEAN digambarkan oleh sejumlah penulis tak ubahnya sebagai „tong kosong yang nyaring bunyinya‟, dimana hal ini mengandung makna bahwa ASEAN dianggap sebagai organisasi regional yang tidak dikenal, terkucil, dan stagnan. Tetapi pernyataan seperti ini hanya menutup mata terhadap kemajuan yang dicapai ASEAN, terutama dalam mengembangkan kebiasaan yang disebut konsultasi ASEAN. Tidak itu saja, ASEAN berhasil menunjukkan sikap memandang jauh kedepan, dengan memberikan cukup waktu bagi konsep regionalisme untuk berkembang secara berangsur-angsur. Pada tahap-tahap permulaan itu, ASEAN berhasil menjadikan dirinya sebagai suatu forum tempat Negara anggota dapat belajar memahami satu sama lain, berbicara bersama-sama dan menentukan masalah bersama-sama secara sendiri-sendiri dan secara berkelompok. 104 Pada tanggal 24 Februari 1976, diadakan pertemuan tingkat tinggi para pemimpin bangsa-bangsa ASEAN yang berlangsung di Bali, Indonesia. Pertemuan ini menghasilkan 3 tiga kesepakatan penting, yakni 105 : 1. Treaty of Amity and Cooperation The Treaty of Amity and Cooperation TAC Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama menegaskan kembali aspirasi dan tujuan pendirian ASEAN, yakni perdamaian, persahabatan dan kerja sama. Ketentuan penting yang dihasilkan dalam TAC adalah kesepakatan dari 104 M. Sabir, ASEAN: Harapan dan Kenyataan, 1992, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, hal. 58-59 105 Huala Adolf, op.cit, hal. 126-129 Universitas Sumatera Utara the High Contracting Parties Negara-Negara anggota ASEAN mengenai pengakuan terhadap prinsip fundamental kerja sama antar- Negara anggota ASEAN. Prinsip fundamental tersebut adalah : a. Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, prinsip persamaan, integritas wilayah, dan identitas nasional semua Negara anggota ASEAN; b. Hak setiap negara untuk mengurus bangsanya tanpa campur tangan, subversi, atau tekanan; c. Prinsip non-interferensi didalam urusan dalam negeri Negara anggota lainnya; d. Penolakan atas setiap penggunaan atau ancaman kekerasan; e. Prinsip kerja sama efektif di antara Negara anggota; f. Penyelesaian sengketa secara damai. 2. Declaration of ASEAN Concord The Declaration of ASEAN Concord Deklarasi Kesepakatan ASEAN memuat ketentuan yang lebih detil mengenai tujuan-tujuan dalam Deklarasi ASEAN 1967. Deklarasi 1976 ini juga mengesahkan suatu program aksi sebagai kerangka kerja sama ASEAN. Tujuan yang hendak dicapai antara lain mengharmonisasikan pandangan para Negara anggota. Apabila memungkinkan, Deklarasi juga mengupayakan suatu tindakan aksi bersama dalam menghadapi masalah- masalah di bidang politik. Universitas Sumatera Utara Deklarasi mensyaratkan dilakukannya suatu kajian guna membuka kemungkinan kerja sama di bidang hukum, termasuk kemungkinan ditandatanganinya kerja sama ekstradisi ASEAN. Dalam kerja sama ekonomi, Deklarasi membuka kemungkinan kerja sama di bidang komoditi, khususnya di bidang makanan dan energi serta kerja sama di bidang proyek-proyek industri ASEAN. Deklarasi menekankan pentingnya upaya bersama guna mencapai pengaturan preferensi perdagangan dan upaya untuk meningkatkan akses ke pasar di luar ASEAN. Deklarasi juga menegaskan perlunya suatu pendekatan bersama untuk menghadapi masalah-masalah komoditi internasional dan masalah ekonomi dunia lainnya. Di bidang sosial, Deklarasi mengharapkan suatu tindakan bersama untuk mengakselerasi pembangunan kelompok-kelompok masyarakat yang berpendapatan rendah dan penduduk kurang maju. Bidang sosial ini juga mensyaratkan kerja sama lebih intensif dalam menangani masalah penyalahgunaan narkotika dan lalu lintas di bidang obat-obatan terlarang. Di bidang keamanan regional, Deklarasi menyetujui kelanjutan kerja sama bukan atas dasar kerja sama ASEAN antar Negara anggota ASEAN sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan bersama. Deklarasi tidak dengan tegas menyataka n digunakannya ketentuan “kerja sama bukan atas dasar kerja sama ASEAN cooperation on a non-ASEAN basis. Alasan yang dapat diterima adalah karena memang sejak awal Universitas Sumatera Utara ASEAN bukan organisasi regional yang bergerak di bidang kerja sama keamanan atau militer. 3. Agreement of Establishment of the Permanent Secretariat The Agreement of Establishment of the Permanent Secretariat Perjanjian Pembentukan Sekretariat Tetap ASEAN mendirikan suatu Sekretaris Jendral Secretary General ASEAN yang tugasnya mengoordinasikan fungsi-fungsi sekretaris jenderal nasional ASEAN yang didirikan oleh Deklarasi ASEAN 1967 Perjanjian ini juga menetapkan tiga biro dibawah sekretariat tetap, yakni di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sosial dan budaya. Menindaklanjuti perjanjian ini, seorang Secretary General ditunjuk pada bulan Juni 1976 dan Sekretariat ASEAN didirikan oleh perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 17 Desember 1969. Suatu dana untuk ASEAN ditetapkan oleh suatu perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 17 Desember 1969. Dana ini terdiri dari suatu jumlah yang disepakati oleh setiap Negara anggota. Dana ini digunakan untuk membiayai, antara lain, proyek-proyek ASEAN yang disetujui. Universitas Sumatera Utara Tujuan pembentukan ASEAN terkandung dalam Deklarasi Bangkok tanggal 8 Agustus 1967 yang menyatakan bahwa 106 : ...that the aims and purposes of the Association, shall be : 1. To accelerate the economic growth, social progress and cultural development in the region through joint endeavours in the spirit of equality and partnership in order to strenghten the foundation for a prosperous and peaceful community of Southeast Asian nations; 2. To promote regional peace and stability through abiding respect for justice and the rule of law in the relationship among countries of the region adherence to the principles of the United Nations Charter; 3. To promote active collaboration and mutual assistance on matters of common interest in the economic, social, cultural, technical, scientific, and administrative fields; 4. To provide assistance to each other in the form of training and research facilities in the educational, professional, technical, and administrative spheres; 5. To collaborate more efficiently for the greater utilization of their agriculture and industries, the expansion of their trade, including the study of the problems of international commodity trade, the improvement of their transportation and communications facilities and the raising of the living standards of their people; 6. To promote Southeast Asian studies; 106 ASEAN Secretariat, ASEAN: An Overview, 1995, CV Indah Grafika, Jakarta, Hal. 42-43 Universitas Sumatera Utara 7. To maintain close and beneficial cooperation with existing international and regional organizations with similar aims and purposes, and explore all avenues for even closer cooperation among themselves. Maksud dari tujuan pembentukan ASEAN sesuai yang dicantumkan dalam Deklarasi Bangkok 1967, yaitu 107 : 1. Untuk mempererat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan kebudayaan di kawasan ini melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan persahabatan untuk memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai; 2. Untuk meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum di dalam hubungan antar- Negara di kawasan ini serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa; 3. Untuk meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu sama lain di dalam masalah-masalah kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi; 4. Untuk saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana latihan dan penelitian dalam bidang pendidikan profesional, teknik, dan administrasi; 107 Wiwin Yulianingsih dan Moch. Firdaus Sholihin, op.cit, Hal. 161-162 Universitas Sumatera Utara 5. Untuk bekerja sama dengan lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian serta indsutri, perluasan perdagangan komoditas internasional, perbaikan sarana pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup rakyat; 6. Untuk memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara; 7. Untuk memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan organisasi-organisasi internasional dan regional yang ada dan untuk menjajaki segala kemungkinan untuk saling bekerja sama secara lebih erat di antara mereka sendiri. Tujuan dari pembentukan ASEAN secara detil kembali dirumuskan dalam ASEAN Charter Piagam ASEAN 2007 yang terdiri atas 15 poin, yakni 108 : 1. ASEAN berutujuan untuk memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan dan stabilitas serta lebih memperkuat nilai- nilai yang berorientasi pada perdamaian di kawasan; 2. Meningkatkan ketahanan di kawasan dengan jalan memajukan kerja sama politik, ekonomi, keamanan serta sosial budaya yang lebih luas; 3. Mempertahankan Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Senjata Nuklir dan juga bebas dari semua jenis senjata pemusnah massal; 108 http:www.porosilmu.com201509tujuan-asean-yang-tertuang-dalam-piagam.html , diakses pada tanggal 16 November 2015 Universitas Sumatera Utara 4. Memberikan jaminan bahwa rakyat dan Negara-Negara anggota ASEAN dapat hidup damai dengan dunia secara keseluruhan di lingkungan yang adil, demokratis dan harmonis; 5. Menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, sangat kompetetitif, serta terinterasi secara ekonomis melalui fasilitasi yang efektif untuk investasi dan perdaganan yang di dalamnya terdapat arus lalu lintas barang, jasa serta investasi yang bebas, terfasilitasinya pergerakan pelaku usaha, pekerja berbakat, pekerja professional dan buruh juga arus modal yang lebih bebas; 6. Mengurangi kemiskinan dan mempersempit adanya kesenjangan pembangunan di kawasan ASEAN melalui bantuan dan kerja sama timbal balik; 7. Memperkuat demokrasi, meningkatkan tata kepemerintahan yang baik dan aturan hukum, serta memajukan dan melindungi hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan fundamental dengan jalan memperhatikan hak serta kewajiban dari Negara-Negara anggota ASEAN; 8. Menanggapi secara efektif, sesuai prinsip keamanan yang menyeluruh, akan segala bentuk ancaman, kejahatan lintas Negara dan juga tantangan lintas batas; 9. Memajukan pembangunan berkelanjutan demi menjamin perlindungan lingkungan hidup di kawasan, sumber daya alam yang Universitas Sumatera Utara berkelanjutan, pelestarian warisan budaya dan juga kehidupan rakyat yang berkualitas tinggi; 10. Mengembangkan sumber daya manusia melalui kerja sama yang lebih erat di bidang pendidikan dan pembelajaran sepanjang hayat, dan di bidang ilmu pengetahuan serta teknologi, demi usaha pemberdayaan rakyat ASEAN dan penguatan komunitas ASEAN; 11. Meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak bagi rakyat ASEAN melalui penyediaan akses yang setara terhadap peluang pembangunan sumber daya manusia, kesejahteraan sosial dan juga keadilan; 12. Memperkuat kerja sama demi membangun lingkungan yang aan dan terjamin bebas dari keberadaan narkotika dan obat – obatan terlarang bagi rakyat ASEAN; 13. Memajukan ASEAN yang berorientasi pada rakyat dimana di dalamnya seluruh lapisan masyarakat didorong untuk berpartisipasi dalam, dan memperoleh manfaat dari, proses integrasi dan pembangunan komunitas ASEAN; 14. Memajukan identitas ASEAN dengan meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi akan keanekaregaan budaya dan warisan kawasan; 15. Mempertahankan sentralitas serta peran proaktif dari ASEAN sebagai kekuatan penggerak utama di dalam berhubungan dan bekerja sama dengan para mitra eksternal dalam aristektur kawasan yang transparan, terbuka dan inklusif. Universitas Sumatera Utara

C. Struktur Organisasi ASEAN

Dokumen yang terkait

Analisis Terhadap Asean Tourism Agreement (Ata) 2002 Dalam Hubungannya Terhadap Asean Economic Community 2015 Dan Pengaruhnya Terhadap Indonesia

9 87 153

Tinjauan Hukum Internasional Mengenai Regulasi Hukum Nasional Indonesia Sebagai Negara Anggota Asean Dalam Rangka Menghadapi Asean Economic Community 2015

2 82 130

Peran ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) Terhadap Kebijakan Liberalisasi Tenaga Kerja Indonesia (STUDI KASUS TENAGA KERJA INDONESIA DI MALAYSIA)

4 74 89

Pengaruh ASEAN Charter (Piagam ASEAN) terhadap Yurisdiksi Negara Anggotanya

3 80 108

Asean Economic Community (AEC) 2015 (Studi : Persiapan Pemerintah Indonesia Dalam Menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015 Pilar Fasilitas Perdagangan Khususnya Dalam Pembentukan Indonesia National Single Windows (INSW)

1 51 87

Kesepakatan Investasi Langsung Dalam Rangka Asean Economic Community (AEC) 2015 Menurut Perspektif Hukum Perjanjian Internasional dan Hukum Nasional

4 105 139

Tinjauan Yuridis Terhadap Kebijakan Free Flow Of Services Terhadap Tenaga Kerja Terampil Negara- Negara Anggota Asean Dalam Implementasi Asean Economic Community (Aec) 2015 Ditinjau Dari Perspektif Hukum Ekonomi Internasional Dan Nasional

1 31 128

Kesepakatan Investasi Langsung Dalam Rangka Asean Economic Community (AEC) 2015 Menurut Perspektif Hukum Perjanjian Internasional dan Hukum Nasional

0 0 10

Kesepakatan Investasi Langsung Dalam Rangka Asean Economic Community (AEC) 2015 Menurut Perspektif Hukum Perjanjian Internasional dan Hukum Nasional

0 0 2

Kesepakatan Investasi Langsung Dalam Rangka Asean Economic Community (AEC) 2015 Menurut Perspektif Hukum Perjanjian Internasional dan Hukum Nasional

0 0 21