43
BAB III
PENGATURAN HAK-HAK ANAK DALAM HUKUM INTERNASIONAL
A. Instrumen Penting Hukum Internasional dalam Perlindungan Anak
1. Perlindungan Anak dalam Sistem Hukum Internasional
PBB secara khusus menyusun traktat, yaitu sebuah Konvensi atau Kesepakatan. Konvensi yang disusun khusus tentang perlindungan terhadap
kesehjahteraan anak-anak disebut Konvensi Hak Anak. Ketika negara-negara di dunia menandatangani sebuah konvensi, mereka saling mengikat janji. Janji ini
mengakibatkan timbulnya hak dan kewajiban yang bersifat mengikat baik secara yuridis maupun politis. Sampai tanggal 3 Maret 1995 sudah terdapat 175 negara
termasuk Indonesia yang telah meratifikasi konvensi ini. Konvensi Hak Anak memiliki cara pandang yang berbeda dibandingkan
dengan instrumen-instrumen Internasional sebelumnya. Perbedaan ini terutama tampak dari caranya melihat dan memperlakukan anak, bukan semata-mata sebagai
pihak yang ditempatkan secara paradoxal dengan orang dewasa, melainkan ia diperlakukan sebagai salah satu insan yang penuh dengan segala hak yang inherent
melekat pada diri anak sevagai makhluk manusia. Pemerintah Republik Indonesia telah ambil bagian turut meratifikasi sekaligus mendukung diterapkannya Konvensi
Universitas Sumatera Utara
Hak Anak. Ratifikasi Konvensi Hak Anak ditetapkan dalam Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990.
52
a. Penyuluhan Hukum Terhadap OrangtuaKeluarga
Usaha perlindungan anak ditujukan kepada:
Perlu adanya kesadaran bagi orang tua untuk mengetahui akan hak-hak anak, hal ini karena sebenarnya yang paling bertanggungjawab dalam
pertumbuhan dan perkembangan itu sendiri adalah orangtuanya. Sejak dini, orang tua harus memberikan perhatian dan kasih sayang yang murni kepada
anak, dan membekali si anak dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan yang baik, agar kelak si anak dapat memiliki pekerti dan watak yang baik.
b. Penyadaran Hukum Masyarakat
Masyarakat sebagai kumpulan dari keluarga perlu mendapatkan informasi- informasi tentang berbagai aspek yang berhubungan dengan peraturan-
peraturan perundang-undangan tentang anak khususnya yang melindungi kepentingan anak terhadap berbagai bentuk tindakan yang dapat merugikan
anak baik secara fisik dan mental. Perilaku masyarakat yang menganggap setiap anak adalah anak saya, akan sangat membantu perkembangan kondisi
anak khususnya anak-anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. c.
Penyadaran Hukum bagi PengusahaDunia Usaha Penyuluhan hukum kepada penguasaha memberi kesempatan kepada anak
untuk bekerja karena alasan ekonomi, agar timbul kesadaran bagi mereka untuk tidak memperkerjakan tenaga anak, atau kalaupun ada anak yang
terpaksa bekerja karena suatu keharusan dalam membantu menyokong kehidupan keluarganya, haruslah diperhatikan pekerjaan-pekerjaan yang
52
Aminah Aziz. Aspek Hukum Perlindungan Anak. USU Press. Medan. 1998. Hal. 64
Universitas Sumatera Utara
layak dilakukan oleh anak, dan tidak membahayakan kesehatan, dan perkembangannya.
d. Penyuluhan Hukum tentang Hak-Hak Anak
Kepada si anak perlu diberi pengarahan dan penjelasan hak-hak dan kewajibannya selaku anggota keluarga dan anggota masyarakat. Tugas
utama seorang anak adalah belajar untuk mencapai pendidikan yang setinggi-tingginya dan mendapat fasilitas-fasilitas lainnya yang dapat
membantu pertumbuhan dan perkembangannya.
2. Instrumen Penting Hukum Internasional dalam Perlindungan Anak