kedewasaan anak tersebut. Termasuk juga dalam hak itu adalah hak untuk didengar dalam prosedur hukum dan administratif.
64
2. Konvensi Hak Anak Sebagai Sumber Hukum
Konvensi Hak Anak Convention on the Right of Child merupakan sumber hukum yang memberikan materi pada pembuatan hukum dan harmonisasi hukum
tentang anak. Kaidah hukum yang terdapat dalam Konvensi Hak Anak ini sekaligus merupakan materi hukum yang memberi isi peraturan perundang-undangan
mengenai hak anak. Hal ini karena Konvensi Hak Anak bagian integral dari hukum tentang anak. Konvensi Hak Anak yang kini telah diratifikasi oleh 191 Negara,
tercatat sebagai dokumen atau konvensi tentang perlindungan hak asasi manusia yang paling banyak diratifikasi dan diikuti negara peserta. Program utama untuk
menegakkan hak-hak anak pada dasarnya merupakan wujud keprihatinan terhadap kondisi anak di negara-negara di dunia. Banyak anak menderita akibat kemiskinan
dan krisis ekonomi akibat kelaparan dan tuna wisma, epidemi, buta huruf, dan kerusakan lingkungan. Tidak sedikit juga dari antara anak-anak yang ada di dunia
menjadi korban dari diskriminasi ras, apartheid, penduduk asing dan aneksasi, sebagai pengungsi anak, anak terlantar dan anak cacat, anak korban kekejaman dan
eksploitasi. Realitas buram itu telah disadari oleh pemimpin dunia yang membuat komitmen dan seruan untuk memberikan perlindungan anak guna menata masa
depan yang lebih baik bagi anak.
65
3. Masalah Penegakan hak-hak anak
64
Achmad Romsan. Op.Cit. hal 150
65
Muhammad Joni dan Zulchaina Z. Tanamas.Op.Cit Hal 82
Universitas Sumatera Utara
Dalam pelaksanaan atau integrasi hak-hak anak dalam kaidah hukum nasional menimbulkan sejumlah pertanyaan yang mengenai bagaimana hak-hak anak akan
diterapkan dan masalah apa yang bakalan muncul. a.
Faktor-faktor masalah pengimplementasian Hukum Anak Masalah penegakkan hak-hak anak dan hukum anak, pada dasarnya sama
dengan masalah penegakkan hukum secara keseluruhan. Oleh karena itu, masalah pengimplementasian hukum anak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
1 Peraturan Hukumnya, yakni peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang masalah hukum tertentu. Dalam hal Konvensi Hak Anak, maka peraturan hukum tersebut merupakan perwujudan dari kaidah hukum tentang
hak-hak anak. Dalam hal ini, masalah peraturan hukum tentang hak-hak anak berkenaan dengan :
a Cara pembentukan dan persyaratan yuridis pembentukkannya
b Materi hukum tersebut apakah telah sesuai dengan semangat, nilai, asas,
dan kaidah hukumnya c
Peraturan pelaksanaan yang dikehendaki perlu dipersiapkan untuk mencegah kekosongan hukum.
2 Aparat Penegak Hukum, yakni para petugas atau lembaga yang berkaitan
denga proses berlangsungya hukum dalam masyarakat. Dalam hal ini, penegakan hukum di Indonesia,aparat yang bertugas menegakkan hukum
dikenal dengan catur wangsa yang meliputi kepolisian lembaga penyidik, kejaksaan penuntut, hakim peradilan, dan pengacara atau advokat. Untuk
menegakkkan hak-hak anak dan menegakkan hukum anak, menghadapi permasalahan umum yang melanda Indonesia yakni keterbatasan kemampuan
Universitas Sumatera Utara
para penegak hukum yang memahami hukum anak dan hak-hak anak, kualitas, pendidikan dan keahlian masing-masing aparat penegak hukum, dan
kemampuan organisasi dalam menegakkan hukum anak dan hak-hak anak. 3
Budaya hukum masyarakat, yakni struktur sosial dan pandangan kultural yangberlangsung dan diyakini masyarakat dalam menegakkan hukum sebagai
sebuah pedoman tingkah laku sehari-hari. Masalah budaya hukum merupakan masalah penting dalam menegakkan hukum di Indonesia yang menyangkut
keyakinan masyarakat pada hukum dan para penegak hukum. 4
Masyarakat hukum, yakni tempat bergeraknya hukum dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup dengan sejauhmana kepatuhan masyarakat kepada
hukum, kepedulian masyarakat untuk menegakkan hukum untuk menuju ketertiban dan kedamaian. Dalam hal penegakkan hak-hak anak dalam
praktek kehidupan sehari-hari. Hukum anak hanya pedoman yang bisa dijadikan acuan untuk mengarahkan bagaimana masyarakat bertindak jika
masalah anak ditemukan.
b. Masalah yang terkait dengan pelaksanaan Konvensi Hak Anak
Masalah umum yang terkait dengan pelaksanaan Konvensi Hak Anak lebih menunjukkan kepada kinerja bangsa dalam mengemban pembangunan hukum.
Adapun permasalahannya, dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1
Penegakkan Hukum 2
Program Pemerintah belum seluruhnya dapat diwujudkan secara efektif mengingat tingkat kemampuan ekonomi sebagian besar masyarakat
Indonesia masih rendah
Universitas Sumatera Utara
3 Peraturan Perundang-undangan yang sangat dibutuhkan untuk perlindungan
anak masih belum lengkap 4
Kurangnya pengetahuan masyarakat terutama orang tua tentang hak-hak anak
5 Kurangnya pemahaman dari instansi yang terkait dan masyarakat tentang
ketentuan-ketentuan yang ada dalam Konvensi Hak Anak 6
Belum ada lembaga perlindungan anak yang khusus menangani masalah anak-anak yang diperlakukan salah seperti korban penganiayaan,
pemerkosaan, dan eksploitasi anak 7
Kurangnya tenaga terdidik dan profesional dalam menangani masalah anak 8
Koordinasai antara organisasi sosial dan Pemerintah maupun antar organisasi sosial relatif kurang
9 Kerjasama lintas sektoral dan Internasional kurang terjalin dengan baik.
Masalah khusus yang berkenaan dengan implementasi Konvensi Hak Anak ke dalam hukum nasional berkaitan dengan keserasian antara hak-hak anak dalam
konvensi dengan kondisi sosial ekonomi dan budaya di dalam negeri tempat berlakunya hukum anak.
66
4. Hak-Hak Anak Dalam Konvensi Hak Anak