Kriteria Pemilihan Metode Peramalan Verifikasi dan Pengendalian Peramalan

n t c n b a Y t   2 cos 2 sin ˆ    Dimana: n t c n t b na Y   2 cos 2 sin      n t n t c n b n t a n t Y      2 cos 2 sin 2 sin 2 sin 2 sin 2       n t n t b n c n t a n t Y      2 cos 2 sin 2 cos 2 cos 2 cos 2        Gambar 3.5. Grafik Metode Siklis

3.3. Kriteria Pemilihan Metode Peramalan

Kriteria peramalan yang terbaik antara lain: 1. Mean Square Error MSE   m f f MSE t t m t 2 1 ˆ     Dimana: t f : data aktual periode t 1 2 3 4 5 20 40 60 Series1 Universitas Sumatera Utara t fˆ : nilai ramalan periode t m : banyaknya periode 2. Percentage Error PE t 100 ˆ            t t t t f f f PE 3. Standard Error of Estimate SEE   k m f f SEE m t t t     1 2 ˆ Dimana: k = derajat kebebasan Untuk data konstan, k = 1 karena data konstan hanya memiliki satu parameter, yaitu a. Untuk data linear, k = 2 karena data linear memiliki 2 parameter, yaitu a dan b. Untuk data kuadratis, k = 3 karena data kuadratis memiliki 3 parameter yang harus dicari, yaitu a, b, dan c. Untuk data siklis, k = 3 karena data siklis memiliki 3 parameter, yaitu a, b, dan c. 4. Mean Absolute Percentage Error MAPE m PE MAPE t m t    1 Universitas Sumatera Utara

3.4. Verifikasi dan Pengendalian Peramalan

Langkah penting setelah peramalan dibuat adalah melakukan verifikasi peramalan sedemikian rupa sehingga hasil peramalan tersebut benar-benar mencerminkan data masa lalu dan sistem sebab akibat yang mendasari permintaan tersebut. Sepanjang aktualitas peramalan tersebut dapat dipercaya, hasil peramalan akan terus digunakan. Jika selama proses verifikasi tersebut ditemukan keraguan validitas metode peramalan yang digunakan, harus dicari metode lainnya yang lebih cocok. Banyak alat yang dapat digunakan untuk memverifikasi peramalan dan mendeteksi perubahan sistem sebab akibat yang melatarbelakangi perubahan pola permintaan. Bentuk yang paling sederhana adalah peta kontrol peramalan yang mirip dengan peta kontrol kualitas dengan nama Moving Range Chart MRC. Peta kontrol ini dapat dibuat dengan dalama kondisi data yang tersedia minim. Dari peta ini dapat dilihat apakah sebaran masih dalam kontrol ataupun sudah berada di luar kontrol. Proses verifikasi dengan menggunakan Moving Range Chart MRC dapat dilihat pada Gambar 3.6. Gambar 3.6. Moving Range Chart Moving Range Chart -4000 -3000 -2000 -1000 1000 2000 3000 4000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Y-Y UCL LCL 13 UCL 23 UCL 13 LCL 23 LCL Universitas Sumatera Utara Harga MR diperoleh dari: 1 1 2      N MR R M N t t Dimana:     1 1       t t F t T t t Y Y Y Y MR atau: 1    t t t e e MR Kondisi out of control dapat diperiksa dengan menggunakan empat aturan berikut: 1. Aturan Satu Titik Bila ada titik sebaran Y-YF berada di luar UCL dan LCL. 2. Aturan Tiga Titik Bila ada tiga buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang mana dua diantaranya jatuh pada daerah A. 3. Aturan Lima Titik Bila ada lima buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang mana empat diantaranya jatuh pada daerah B. 4. Aturan Delapan Titik Bila ada delapan buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, pada daerah C. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.7. Bagan Batas Kendali Out of Control Proses verifikasi dari proses peramalan dapat dilihat pada Gambar 3.8. MRC Out of Control? Fungsi Penyebab Diketahui? Gunakan Fungsi yang diperoleh untuk meramalkan Gejala tersebut bukan Bersifat random sehingga Data menyimpang Ganti dengan Fungsi baru Menghitung kembali Parameter fungsi tersebut dengan menghilangkan titik- titik out of control sehingga diperoleh fungsi yang baru data berkurang Ulangi Kembali Tidak Ya Tidak Gambar 3.8. Proses Verifikasi Metode Peramalan Universitas Sumatera Utara

3.5. Pengujian Mengenai Ragam