Bilangan Iod PENELITIAN UTAMA

42 Uji ANOVA α=0,05 pada Lampiran 56-7 menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata pada hasil-hasil yang diperoleh akibat perlakuan kecepatan sentrifugasi yang diberikan karena pada dasarnya kedua parameter ini tidak dipengaruhi oleh proses separasi gliserol dari biodiesel. Keasaman biodiesel dapat menyebabkan korosi dan kerusakan pada mesin diesel sehingga hal ini menjadi salah satu faktor penting dalam penentuan proses pembuatan biodiesel. Rata-rata bilangan asam biodiesel hasil sentrifugasi belum memenuhi syarat biodiesel yang diharuskan oleh ASTM D 6751. Hal tersebut dikarenakan pada proses esterifikasi asam- asam lemak bebas pada minyak belum terkonversi secara sempurna menjadi metil ester.

7. Bilangan Iod

Bilangan iod adalah ukuran dari jumlah ketidakjenuhan minyak atau lemak. Minyak dengan bilangan iod tinggi akan menghasilkan ester dengan daya aliran dan pemadatan pada suhu rendah. Bilangan iod biodiesel dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti persentase konsentrasi komponen asam lemak tidak jenuh, bobot molekul masing-masing komponen tersebut, dan jumlah ikatan rangkap di dalamnya Azam et al., 2005. Metil ester asam lemak yang memiliki derajat ketidakjenuhan tinggi tidak cocok digunakan sebagai biodiesel karena molekul tidak jenuh akan bereaksi dengan oksigen dari atmosfer dan terkonversi menjadi peroksida. Akhirnya terjadi ikatan silang pada sisi tidak jenuh dan menyebabkan biodiesel terpolimerisasi, terutama jika suhu meningkat. Sebagai akibatnya terjadi pembentukan deposit pada mesin diesel. Hasil uji bilangan iod biodiesel setelah sentrifugasi dapat dilihat pada Tabel 15. 43 Tabel 15. Hasil Uji Bilangan Iod Biodiesel Kecepatan Sentrifugasi Bilangan Iod g I 2 100 g 500 rpm 30 g 87,87 1000 rpm 120 g 87,82 1500 rpm 270 g 87,00 2000 rpm 480 g 89,74 Berdasarkan uji ANOVA α=0,05 pada Lampiran 58, tidak terdapat perbedaan yang nyata pada biodiesel akibat pengaruh kecepatan sentrifugasi. Pada prinsipnya derajat ketidakjenuhan biodiesel ditentukan oleh proses produksinya, bukan oleh proses separasinya. Minyak jarak pagar mengandung asam-asam lemak tidak jenuh seperti asam palmitoleat 16:1, oleat 18:1, linoleat 18:2, dan linolenat 18:3. Keberadaan komponen asam lemak tidak jenuh dalam biodiesel dapat membatasi proses pemadatan biodiesel. Penurunan bilangan iod minyak jarak pagar setelah menjadi biodiesel disebabkan karena selama proses estrans terjadi pemutusan ikatan rangkap dari asam-asam lemak minyak jarak. Noureddini dan Zhu 1997 mengatakan bahwa pemanasan yang dilakukan pada saat estrans dapat meningkatkan energi aktivasi reaksi sehingga ikatan rangkap asam lemak terputus akibat hidrolisis. Asam-asam lemak yang mengalami pemutusan ikatan rangkap ini terbentuk menjadi metil ester setelah bereaksi dengan metanol. Bilangan iod biodiesel yang diperoleh dalam penelitian memenuhi standar mutu biodiesel Indonesia yang mengharuskan bilangan iod biodiesel maksimal sebesar 115 g I 2 100 g biodiesel.

8. Bilangan Penyabunan