43
Tabel 15. Hasil Uji Bilangan Iod Biodiesel Kecepatan Sentrifugasi
Bilangan Iod g I
2
100 g
500 rpm 30 g 87,87
1000 rpm 120 g 87,82
1500 rpm 270 g 87,00
2000 rpm 480 g 89,74
Berdasarkan uji ANOVA α=0,05 pada Lampiran 58, tidak
terdapat perbedaan yang nyata pada biodiesel akibat pengaruh kecepatan sentrifugasi. Pada prinsipnya derajat ketidakjenuhan biodiesel ditentukan
oleh proses produksinya, bukan oleh proses separasinya. Minyak jarak pagar mengandung asam-asam lemak tidak jenuh seperti asam palmitoleat
16:1, oleat 18:1, linoleat 18:2, dan linolenat 18:3. Keberadaan komponen asam lemak tidak jenuh dalam biodiesel dapat membatasi
proses pemadatan biodiesel. Penurunan bilangan iod minyak jarak pagar setelah menjadi biodiesel disebabkan karena selama proses estrans terjadi
pemutusan ikatan rangkap dari asam-asam lemak minyak jarak. Noureddini dan Zhu 1997 mengatakan bahwa pemanasan yang dilakukan
pada saat estrans dapat meningkatkan energi aktivasi reaksi sehingga ikatan rangkap asam lemak terputus akibat hidrolisis. Asam-asam lemak
yang mengalami pemutusan ikatan rangkap ini terbentuk menjadi metil ester setelah bereaksi dengan metanol. Bilangan iod biodiesel yang
diperoleh dalam penelitian memenuhi standar mutu biodiesel Indonesia yang mengharuskan bilangan iod biodiesel maksimal sebesar 115 g I
2
100 g biodiesel.
8. Bilangan Penyabunan
Bilangan penyabunan didefinisikan sebagai miligram KOH yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan semua grup reaktif dalam
satu gram sampel. Karena uji ini dilakukan dengan KOH-alkohol dalam suhu reflux selama 30 menit, dapat dikatakan bahwa KOH dikonsumsi
tidak hanya untuk menyabunkan semua trigliserida, digliserida, dan
44
monogliserida dalam sampel, tetapi juga untuk menetralkan asam lemak bebas dalam sampel Sonntag, 1982. Bilangan penyabunan bergantung
pada bobot molekul dan persentase konsentrasi komponen asam lemak yang terdapat di dalam minyak atau biodiesel. Semakin rendah bobot
molekul, maka semakin tinggi bilangan penyabunan, juga sebaliknya.
Tabel 16. Hasil Uji Bilangan Penyabunan Biodiesel Kecepatan Sentrifugasi
Bilangan Penyabunan mg KOHg
500 rpm 30 g 195,95
1000 rpm 120 g 192,63
1500 rpm 270 g 193,55
2000 rpm 480 g 192,62
Tabel 16 merupakan hasil uji bilangan penyabunan terhadap biodiesel hasil sentrifugasi sebagai produk akhir dalam penelitian, dimana
berdasarkan hasil uji ANOVA pada tingkat kepercayaan 95 Lampiran 59 tidak terdapat perbedaan yang nyata pada biodiesel akibat perlakuan
kecepatan sentrifugasi yang diberikan. Terjadi penurunan bilangan penyabunan setelah minyak jarak pagar mengalami proses estrans. Hal ini
disebabkan karena asam-asam lemak bebas yang memiliki bobot molekul rendah telah terkonversi menjadi metil ester pada saat esterifikasi
berlangsung. Asam-asam lemak bebas yang terdapat dalam jumlah besar dalam minyak jarak awal membutuhkan lebih banyak alkali untuk
menetralkannya, akibatnya bilangan penyabunan minyak menjadi semakin tinggi.
Bilangan penyabunan biodiesel juga dipengaruhi oleh senyawa- senyawa intermediet yang terbentuk selama estrans, seperti monogliserida
yang cenderung larut pada fasa polar dan digliserida. Kedua senyawa ini menyebabkan bilangan penyabunan biodiesel menjadi lebih rendah karena
bobot molekulnya yang lebih tinggi dibandingkan metil ester. Metil ester memiliki bobot molekul lebih rendah dibandingkan mono-, di-, dan
trigliserida sehingga bilangan penyabunan pun nilainya lebih tinggi.
45
Kandungan senyawa intermediet yang tinggi dalam biodiesel dapat dipengaruhi oleh konsentrasi katalis, rasio molar metanol:minyak, dan
pengadukan selama proses estrans.
9. Angka Setana