Centrifuge Hitachi Tipe CR21G Proses Pembuatan Biodiesel Biodiesel dan Gliserol Ulangan 1 Biodiesel dan Gliserol Ulangan 2 Biodiesel dan Gliserol Ulangan 3 Hasil Proses Settling Selama 12 Jam Hasil Proses Sentrifugasi Selama 1 Menit Biodiesel dan Gliserol

Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian 1. Minyak Jarak Pagar

2. Centrifuge Hitachi Tipe CR21G

72

3. Proses Pembuatan Biodiesel

4. Biodiesel dan Gliserol Ulangan 1

73

5. Biodiesel dan Gliserol Ulangan 2

6. Biodiesel dan Gliserol Ulangan 3

74

7. Hasil Proses Settling Selama 12 Jam

8. Hasil Proses Sentrifugasi Selama 1 Menit

75

9. Biodiesel dan Gliserol Hasil Settling Selama 12 Jam

76 PENGARUH KECEPATAN SENTRIFUGASI TERHADAP KARAKTERISTIK BIODIESEL JARAK PAGAR Jatropha curcas L. Oleh ANDIKA PUTRI LISTIAWATI F34103031 2007 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR PENGARUH KECEPATAN SENTRIFUGASI TERHADAP KARAKTERISTIK BIODIESEL JARAK PAGAR Jatropha curcas L. JURNAL PENELITIAN Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor ANDIKA PUTRI LISTIAWATI F34103031 2007 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PENGARUH KECEPATAN SENTRIFUGASI TERHADAP KARAKTERISTIK BIODIESEL JARAK PAGAR Jatropha curcas L. JURNAL PENELITIAN Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor ANDIKA PUTRI LISTIAWATI F34103031 Menyetujui, Bogor, Agustus 2007 Dr. Ir. Ani Suryani, DEA. Pembimbing Akademik PENGARUH KECEPATAN SENTRIFUGASI TERHADAP KARAKTERISTIK BIODIESEL JARAK PAGAR Jatropha curcas L. The Effects of Centrifugation Velocity to Biodiesel Based on Purging Nut Jatropha curcas L. Characteristics Andika Putri Listiawati 1 Ani Suryani 2 1 Peneliti, Departemen Teknologi Industri Pertanian 2 Staf Pengajar Departemen Teknologi Industri Pertanian, Dr. Ir., DEA. ABSTRACT Production process of purging nut biodiesel with esterification-transesterification reaction will form suspension between hydrophobic phase biodiesel and hydrophilic phase glycerol. This two substances have different density that make them separate in 8-12 hours by settling. Centrifugation process can reduce settling time between biodiesel and glycerol. Biodiesel from separation process still contain alkaline catalyst residue and others contaminants, so washing process is needed to remove it. The aim of this research is to know the effects of centrifugation velocity to purging nut biodiesel characteristics and to know the efficiency of centrifugation process to remove alkaline catalyst residue. Test of t-student shows that kinematic viscosity, density, and alkaline catalyst content of biodiesel from centrifugation process are better than biodiesel from 12 hours settling. Centrifugation velocity in 500 rpm 30 g for one minute can reduce water amount for removing alkaline catalyst in washing process. Key words: biodiesel, centrifugation, glycerol PENDAHULUAN Berdasarkan data tahun 2005 tercatat kebutuhan atau pemakaian minyak solar nasional sebesar sekitar 27,5 milyar liter, dimana penggunaan solar ini lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar minyak lain premium 17,5 milyar liter, minyak tanah 11,3 milyar liter, minyak diesel 9,0 milyar liter, dan minyak bakar 4,7 milyar liter Prihandana, et al., 2006. Walaupun produksi dari segi jumlah minyak mentah, Indonesia sanggup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, impor minyak solar harus dilakukan karena kapasitas kilang minyak yang tersedia tidak mencukupi untuk memenuhi seluruh permintaan solar dalam negeri. Kondisi ini, disertai dengan semakin menipisnya jumlah bahan bakar fosil nonrenewable resources, mengharuskan Indonesia untuk mengoptimasi penggunaan energi yang terbarukan, salah satunya adalah biodiesel. Secara kimiawi, biodiesel adalah monoalkil ester dari rantai panjang asam lemak yang berasal dari bahan baku yang dapat diperbarui, seperti minyak nabati atau lemak hewani, untuk digunakan dalam mesin diesel Meher et al., 2004. Peluang pemanfaatan minyak jarak pagar sebagai bahan baku biodiesel cukup besar. Hal ini dikarenakan minyak jarak pagar tidak termasuk dalam kategori minyak makan Hambali et al., 2006. Inti biji tanaman jarak pagar mengandung 40- 60 minyak. Teknologi proses produksi biodiesel yang berkembang saat ini dapat dikelompokkan menjadi proses satu tahap transesterifikasi dan proses dua tahap esterifikasi- transesterifikasi. Reaksi satu tahap transesterifikasi dipakai apabila minyak nabati memiliki nilai FFA di bawah 1 persen, sedangkan minyak yang memiliki nilai FFA di atas 1 persen, seperti minyak jarak pagar, sebaiknya menggunakan proses dua tahap esterifikasi-transesterifikasi. Proses transesterifikasi minyak akan menghasilkan campuran heterogen yang terdiri dari fasa hidrofobik sebagian besar komponennya biodiesel dan fasa hidrofilik sebagian besar komponennya gliserol. Selain itu juga terdapat senyawa-senyawa pengotor biodiesel seperti metanol, sisa katalis basa, air, trigliserida yang tidak bereaksi, dan senyawa intermediet berupa mono- dan digliserida. Sebagian besar pengotor berupa sisa katalis basa akan terdapat pada gliserol, sedangkan sebagian kecilnya yang terdapat pada biodiesel umumnya dihilangkan setelah separasi melalui proses pencucian biodiesel. Pemisahan campuran heterogen antara biodiesel dan gliserol setelah transesterifikasi umumnya dilakukan secara settling yang memakan waktu 8-12 jam. Kondisi ini tentu saja dapat mengakibatkan bottle neck pada proses produksi biodiesel skala kontinyu. Karena adanya perbedaan berat jenis dan kepolaran, maka pemisahan campuran heterogen antara biodiesel dan gliserol dapat dipercepat melalui proses sentrifugasi. Sentrifugasi merupakan suatu cara mekanis untuk memisahkan komponen- komponen dari campuran cairan atau campuran cairan dan partikel padat dengan menggunakan gaya pemusingan sentrifugal yang lebih besar daripada gaya gravitasi sehingga mempercepat laju pengenapan fasa terdispersi. Umumnya, sentrifugasi digunakan untuk memisahkan komponen tak larut insoluble dari media cair Ford dan Graham, 1991; Ruthven, 1997. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecepatan sentrifugasi terhadap karakteristik biodiesel setelah sentrifugasi, khususnya viskositas kinematik, densitas, dan kadar katalis basa KOH biodiesel serta mengetahui apakah teknik sentrifugasi dapat meminimalisir proses pencucian katalis KOH pada biodiesel. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu leher tiga, erlenmeyer, gelas piala, neraca analitik, buret, pipet volumetrik, gelas ukur, hot plate stirrer , kondensor, penangas air, termometer, Hitachi centrifuge tipe CR21G, viskosimeter Cannon-Fenske, piknometer, cawan aluminium, oven, dan desikator. Bahan-bahan yang digunakan adalah minyak jarak pagar dan metanol, katalis KOH, alkohol netral 95, kloroform, larutan Hanus, larutan KI 20, larutan Na 2 S 2 O 3 0,1 N, larutan KOH 0,1 N, larutan KOH-alkohol 0,5 N, larutan HCl 0,5 N, larutan aseton 2, larutan HCl 0,01 N, indikator fenolftalein PP, indikator kanji serta aquades.

B. Metodologi