Bilangan Asam dan Kadar ALB Bilangan Iod

Tabel 5. Hasil Uji Perolehan Biodiesel Setelah Sentrifugasi Perlakuan Perolehan Biodiesel Setelah Sentrifugasi vv 500 rpm 30 g 77,37 1000 rpm 120 g 78,82 1500 rpm 270 g 80,20 2000 rpm 480 g 81,49 ANOVA α=0,05 tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata akibat perlakuan kecepatan sentrifugasi yang diberikan terhadap hasil perolehan biodiesel. Rata-rata perolehan biodiesel hasil sentrifugasi lebih tinggi dibandingkan hasil settling selama 12 jam 74,44.

5. Kadar Air

Kadar air biodiesel yang tinggi dapat menyebabkan mikroba mudah tumbuh sehingga mengotori biodiesel, korosi pada mesin, dan pada suhu rendah menyebabkan pemisahan biodiesel murni maupun blending . Hasil uji kadar air ditunjukkan dalam Tabel 6. Tabel 6. Hasil Uji Kadar Air Biodiesel Perlakuan Kadar Air bb 500 rpm 30 g 0,0129 1000 rpm 120 g 0,0144 1500 rpm 270 g 0,0168 2000 rpm 480 g 0,0152 Peningkatan kadar air minyak jarak setelah menjadi biodiesel disebabkan adanya akumulasi air pada minyak sebelum proses estrans dengan air sebagai hasil samping proses esterifikasi. Secara tidak langsung proses sentrifugasi setelah transesterifikasi mempercepat pemisahan air dari biodiesel kasar. Densitas air yang lebih tinggi daripada biodiesel menyebabkannya mengenap ke bawah bersama gliserol. Hal ini diperkuat dengan sifat kepolaran antara keduanya. Hasil ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95 menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata terhadap hasil uji kadar air dalam biodiesel dengan perubahan kecepatan sentrifugasi. Hal ini dikarenakan kadar air biodiesel lebih banyak dipengaruhi oleh karakteristik fisik minyak awal dan kondisi proses estrans daripada oleh faktor kecepatan sentrifugasi. Secara keseluruhan sifat fisik berupa kadar air biodiesel yang diperoleh telah memenuhi standar ASTM D 6751.

6. Bilangan Asam dan Kadar ALB

Asam lemak bebas pada minyak maupun metil ester akan meningkat dengan adanya proses hidrolisis yang dikatalisa asam, terutama jika produk memiliki kadar air yang tinggi. Proses hidrolisis juga dipercepat oleh peningkatan suhu. Hasil uji bilangan asam dan kadar ALB terlihat pada Tabel 7 . Penurunan kadar ALB dari minyak jarak pagar setelah proses estrans terjadi karena pada proses esterifikasi asam-asam lemak bebas dalam minyak sebagian besar terkonversi menjadi metil ester. Tabel 7. Hasil Uji Bilangan Asam dan Kadar ALB Biodiesel Perlakuan Bilangan Asam mg KOHg Kadar ALB 500 rpm 30 g 0,93 0,47 1000 rpm 120 g 0,81 0,41 1500 rpm 270 g 0,85 0,43 2000 rpm 480 g 0,82 0,41 Uji ANOVA α=0,05 menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata pada hasil-hasil yang diperoleh akibat perlakuan kecepatan sentrifugasi yang diberikan karena pada dasarnya kedua parameter ini tidak dipengaruhi oleh proses separasi gliserol dari biodiesel. Rata-rata bilangan asam biodiesel hasil sentrifugasi belum memenuhi syarat biodiesel yang diharuskan oleh ASTM D 6751. Hal tersebut dikarenakan pada proses esterifikasi asam- asam lemak bebas pada minyak belum terkonversi secara sempurna menjadi metil ester.

7. Bilangan Iod

Bilangan iod biodiesel dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti persentase konsentrasi komponen asam lemak tidak jenuh, bobot molekul masing-masing komponen tersebut, dan jumlah ikatan rangkap di dalamnya Azam et al., 2005. Metil ester asam lemak yang memiliki derajat ketidakjenuhan tinggi tidak cocok digunakan sebagai biodiesel karena molekul tidak jenuh akan bereaksi dengan oksigen dari atmosfer dan terkonversi menjadi peroksida. Akhirnya terjadi ikatan silang pada sisi tidak jenuh dan menyebabkan biodiesel terpolimerisasi, terutama jika suhu meningkat. Sebagai akibatnya terjadi pembentukan deposit pada mesin diesel. Hasil uji bilangan iod biodiesel setelah sentrifugasi dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Uji Bilangan Iod Biodiesel Perlakuan Bilangan Iod g I 2 100 g biodiesel 500 rpm 30 g 87,87 1000 rpm 120 g 87,82 1500 rpm 270 g 87,00 2000 rpm 480 g 89,74 Berdasarkan uji ANOVA α=0,05, tidak terdapat perbedaan yang nyata pada biodiesel akibat pengaruh kecepatan sentrifugasi. Pada prinsipnya derajat ketidakjenuhan biodiesel ditentukan oleh proses produksinya, bukan oleh proses separasinya. Minyak jarak pagar mengandung asam-asam lemak tidak jenuh seperti asam palmitoleat 16:1, oleat 18:1, linoleat 18:2, dan linolenat 18:3. Asam- asam lemak yang mengalami pemutusan ikatan rangkap ini terbentuk menjadi metil ester setelah bereaksi dengan metanol. Bilangan iod biodiesel yang diperoleh dalam penelitian memenuhi standar mutu biodiesel Indonesia yang mengharuskan bilangan iod biodiesel maksimal sebesar 115 g I 2 100 g biodiesel.

8. Bilangan Penyabunan