Pembuatan Tablet Effervescent TABLET EFFERVESCENT

9 lidah dan mengadakan respon dengan cepat terhadap sediaan yang diminum. Obat dalam bentuk cair berhubungan langsung dengan pengecap rasa. Penambahan zat pemberi rasa ke dalam sediaan obat dimaksudkan untuk menyembunyikan rasa obat yang tidak disukai. Pemanis yang biasa digunakan adalah sakarin, sukrosa dan aspartam Ansel, 1989. Aspartam adalah senyawa metil ester dipeptida yang memiliki daya kemanisan 120 – 280 kali lebih manis dari gula tebu Ansel, 1989. Aspartam merupakan salah satu bahan tambahan makanan yang telah mengalami test dan percobaan yang mendalam serta menyeluruh Winarno dan Rahayu, 1994.

3. Pembuatan Tablet Effervescent

Proses pembuatan tablet effervescent diperlukan kondisi yang berbeda dengan pembuatan tablet pada tablet konvensional. Pembuatan tablet effervescent diperlukan kondisi khusus yaitu pada kelembaban relatif kurang lebih 25 Mohrle, 1989. Pembuatan tablet effervescent dibuat memakai dua metode umum yaitu metode granulasi basah dan metode granulasi kering. a. Metode granulasi basah Granulasi adalah suatu proses pengubahan partikel-partikel serbuk menjadi bulatan-bulatan dalam bentuk beraturan yang disebut granul. Butiran yang diperoleh memiliki daya lekat dan sifat alir yang baik. Ukuran granul biasanya berkisar antara ayakan 4-12, walaupun demikian granul dari macam-macam ukuran lubang ayakan dapat dibuat tergantung pada tujuan pemakaiannya Ansel, 1989. Granul yang baik memiliki bentuk dan warna yang sedapat mungkin homogen, memiliki sifat alir yang baik, memiliki distribusi ukuran partikel yang sempit dan mengandung komponen berbentuk serbuk, menunjukkan kekompakan mekanis yang memuaskan dan tidak terlalu kering serta mudah hancur di dalam air Voight, 1994. Metode ini adalah metode yang paling tua dan masih banyak digunakan. Metode ini digunakan bila bahan obat tidak dapat dicetak 10 langsung, misalnya karena sifat kohesif, sifat kompresibilitas dan sifat aliran yang kurang baik sementara dosisnya besar serta memerlukan penambahan pewarna dalam bentuk larutan sehingga dibutuhkan bahan pengikat Ansel, 1989. Bahan yang akan dicetak dilembabkan dengan larutan pengikat sehingga serbuk terikat bersama dan terasa seperti tanah yang lembab. Kemudian serbuk tersebut dikeringkan dengan menggunakan oven, setelah kering ukurannya diperkecil dengan pengayakan dan siap untuk dicetak. Proses pembuatan tablet dengan metode ini meliputi beberapa tahap yaitu penimbangan, pencampuran awal, pembuatan larutan ikat, penambahan larutan ikat, pengayakan I, pengeringan, pengayakan II, pencampuran lubrikan dan pencetakan Ansel, 1989. b. Metode granulasi kering Granulasi kering adalah proses granulasi tanpa menggunakan cairan dan panas. Proses granulasi kering dilakukan dengan mengkompresi bahan kering menjadi tablet. Pembuatan tablet dengan metode ini meliputi beberapa tahap yaitu penghalusan, pencampuran awal, pengempaan, granulasi, pencampuran akhir dan pengempaan menjadi tablet Ansel, 1989.

D. HIPERTENSI

Dokumen yang terkait

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

6 112 90

Formulasi Sediaan Gel Dari Ekstrak Etanol Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Dan Uji Aktivitasnya Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

45 235 99

Pengaruh Pemberian Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Kadar Kadmium (Cd) Pada Kerang (Bivalvia) Yang Berasal Dari Laut Belawan Tahun 2010

7 59 114

Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet

4 103 73

Uji Aktivitas Antibiofilm Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Terhadap Biofilm Pseudomonas aeruginosa Secara In Vitro

7 24 91

PERBEDAAN BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) SEBAGAI Perbedaan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Etanol 70% Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Sebagai Bahan Obat Kumur Terhadap Hambatan Pertumbuhan Bakte

0 2 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Escherichia coli DAN Bacillus sp.

0 0 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Staphylococcus epidermidis.

0 0 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Staphylococcus epidermidis.

0 1 15

FORMULASI GEL DARI EKSTRAK ETANOL BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Lina) SEBAGAI ANTI JERAWAT.

0 3 7