PEMBUATAN EKSTRAK KERING HASIL DAN PEMBAHASAN A.

22 Hasil pengujian kadar sari yang larut dalam air sebesar 18.17, dan nilai tersebut sesuai dengan kriteria mutu yang ditentukan yaitu tidak kurang dari 18. Pada pengujian kasar sari yang larut etanol didapatkan nilai sebesar 15.9. Nilai tersebut juga sesuai dengan kriteria mutu yang ditetapkan yaitu tidak kurang dari 11. Nilai kadar sari larut air yang lebih besar menunjukkan zat-zat yang berkhasiat yang ada dalam daun belimbing wuluh dapat larut lebih baik dalam air dibandingkan dengan etanol. Kadar sari yang larut dalam air atau alkohol menunjukkan adanya zat berkhasiat yang dapat terlarut dalam pelarut yang digunakan. Semakin tinggi kadar yang dihasilkan berarti semakin tinggi kandungan zat berkhasiatnya Gaman dan Sherington, 1992. Kadar lemak yang terdapat dalam daun belimbing wuluh tergolong cukup rendah yaitu sebesar 1.72. Lemak atau minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Minyak nabati mengandung asam-asam lemak essensial seperti asam linoleat, linolenat dan arakhidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol dan minyak juga pelarut vitamin A, D, E dan K Tejasari, 2003. Dari hasil pengujian diketahui bahwa kadar protein yang dihasilkan adalah sebesar 9.57. Protein merupakan zat gizi yang berfungsi sebagai zat pembangun, zat pengatur dan penghasil kalori. Protein adalah kombinasi dari jumlah dan jenis asam amino. Kadar karbohidrat daun belimbing wuluh cukup tinggi yaitu sebesar 72.05. Karbohidrat adalah kelompok nutrien yang penting dalam susunan makanan sebagai sumber energi yang mengandung unsur karbon, hidrogen dan oksigen Gaman dan Sheringgton, 1992.

B. PEMBUATAN EKSTRAK KERING

Pembuatan ekstrak kering dimulai dari proses ekstraksi yang menghasilkan ekstrak kental. Tampilan ekstrak kental daun belimbing wuluh disajikan pada Gambar 6. 23 Gambar 6. Ekstrak kental daun belimbing wuluh Ekstrak kental yang dihasilkan terlebih dahulu dilakukan pengujian antihipertensi terhadap hewan uji dengan metode berdarah Djatmiko, 2001. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak daun belimbing wuluh dosis 30 mgkg BB dapat menurunkan tekanan darah Hernani, et al, 2006. Contoh pembacaan kymograf pada pengujian anti hipertensi disajikan pada Lampiran 3. Ekstrak kental dikeringkan dengan menggunakan pengering semprot spray dryer dengan penambahan bahan pengisi maltodekstrin menjadi ekstrak kering. Suhu yang digunakan pada pengering semprot adalah suhu inlet 180 o C dan suhu outlet 112 o C trial and error. Pada kombinasi kedua suhu ini, serbuk yang dihasilkan berwarna coklat tua dan tidak terlalu lengket. Jika suhu inlet yang dipakai lebih rendah dari suhu tersebut, ekstrak yang dihasilkan banyak yang lengket dalam alat sehingga dapat mengurangi rendemen. Rendemen dan karakteristik fisik ekstrak kering daun belimbing wuluh dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Rendemen dan karakteristik fisik ekstrak kering daun belimbing wuluh Penambahan Maltodekstrin Rendemen Karakteristik fisik 11.27 warna coklat kehitaman, lengket 5 37.83 warna hijau tua, tidak terlalu lengket 10 37.90 warna hijau tua, tidak terlalu lengket Berdasarkan hasil pengujian, karakteristik ekstrak kering tanpa penambahan bahan pengisi adalah berwarna coklat dan lengket dalam alat sehingga mengurangi rendemen. Penggunaan bahan pengisi 5 dan 10 tidak 24 berbeda dilihat dari penampakan warna tetapi rendemen yang dihasilkan lebih banyak yang menggunakan bahan pengisi 10 sehingga konsentrasi ini 10 yang dipilih untuk formulasi dalam pembuatan sediaan effervescent. Hal ini didasarkan pada keringnya serbuk yang dihasilkan sehingga akan mempermudah pencampuran dan rendemen yang dihasilkan lebih banyak. Tampilan ekstrak kering disajikan pada Gambar 7. Gambar 7. Ekstrak kering hasil pengering semprot

C. PENGUJIAN TABLET EFFERVESCENT

Dokumen yang terkait

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

6 112 90

Formulasi Sediaan Gel Dari Ekstrak Etanol Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Dan Uji Aktivitasnya Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

45 235 99

Pengaruh Pemberian Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Kadar Kadmium (Cd) Pada Kerang (Bivalvia) Yang Berasal Dari Laut Belawan Tahun 2010

7 59 114

Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet

4 103 73

Uji Aktivitas Antibiofilm Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Terhadap Biofilm Pseudomonas aeruginosa Secara In Vitro

7 24 91

PERBEDAAN BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) SEBAGAI Perbedaan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Etanol 70% Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Sebagai Bahan Obat Kumur Terhadap Hambatan Pertumbuhan Bakte

0 2 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Escherichia coli DAN Bacillus sp.

0 0 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Staphylococcus epidermidis.

0 0 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Staphylococcus epidermidis.

0 1 15

FORMULASI GEL DARI EKSTRAK ETANOL BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Lina) SEBAGAI ANTI JERAWAT.

0 3 7