12
III. BAHAN DAN METODE A.
BAHAN DAN ALAT
Pada penelitian ini digunakan bahan baku daun belimbing wuluh yang dideterminasi dari Sukabumi. Bahan kimia yang digunakan adalah etanol,
maltodekstrin, laktosa, asam sitrat, asam tartarat, kalium bikarbonat, aspartam, PVP Polivinil Pirolidon dan Mg-stearat. Disamping itu digunakan pula
bahan untuk analisis adalah toluene, HCl 5N, air suling, etanol 90 persen, heksan, K
2
SO
4
, HgO, H
2
SO
4
pekat, H
3
BO
3
dan HCl 0,02N. Alat yang digunakan adalah alat pengaduk, corong, kertas saring,
evaporator, erlenmeyer, gelas piala, gelas ukur, freeze dryer, spray dryer, sudip, ayakan, oven dan alat destilat. Alat yang digunakan untuk analisis
adalah cawan porselin, cawan aluminium, tanur, labu bersumbat, labu kjedahl, labu lemak, bulk density tester, flowmeter, pH-meter, jangka sorong,
pnetrometer dan alat-alat gelas.
B. METODOLOGI
1. Ekstraksi daun belimbing wuluh
Daun belimbing wuluh terlebih dahulu dipisahkan dari tangkainya lalu dikeringkan dengan alat pengering blower selama 4 jam dengan
suhu 40
o
C. Selanjutnya digiling halus dengan mesin penggiling dan diayak dengan ayakan 50 mesh. Bubuk yang dihasilkan dianalisa komposisi
kimianya Proksimat Analisis. Prosedur disajikan pada Lampiran 1. Bubuk daun belimbing wuluh dimaserasi secara berulang dengan
menggunakan pelarut etil alkohol 70 persen. Proses maserasi dilakukan dengan alat ekstraksi yang terbuat dari stanless steel dan dilengkapi
dengan agitator. Hasil ekstraksi disaring dan pelarutnya diuapkan dengan rotavapor sampai dihasilkan ekstrak kental. Ekstrak kental yang diperoleh
dilakukan pengujian anti hipertensi dengan menggunakan metode berdarah Lampiran 2. Dari ekstrak kental kemudian ditambahkan bahan pengisi
13 untuk dikeringkan dengan alat pengering semprot menjadi ekstrak kering.
Proses ekstraksi daun belimbing wuluh dapat dilihat pada Gambar 2.
Daun belimbing wuluh Pengeringan
50
o
C, 4 jam Penggilingan dan penyaringan
50 mesh
Pelarutan dengan etanol 1:5 bv
Pengadukan 4 jam, 200rpm
Penyaringan Ampas
Filtrat Pemekatan
rotary evaporator, 50
o
C Ekstrak Kental
Pengisian homogenizer
Pengeringan pengering semprot, 180
o
C Ekstrak Kering
Gambar 2. Diagram alir proses ekstraksi daun belimbing wuluh Hernani, et al, 2005
14
2. Penentuan Formulasi Tablet Effervescent
Penentuan formulasi tablet effervescent yang digunakan dalam penelitian merupakan modifikasi formulasi dari Juniawan 2004.
Modifikasi dilakukan terhadap jenis ekstrak dan jumlah asam sitrat, asam tartarat dan kalium bikarbonat effervescent mix. Ekstrak yang digunakan
berdasarkan perhitungan : 30 mgkg BB kucing dikonversi terhadap BB manusia = 13 Lampiran 21
30 x 2 = 60 mg x 13 = 780 mg : 70 kg = 11 mgkg BB manusia Rata-rata BB manusia adalah 50 kg.
11 mg kg BB manusia x 50 kg = 550 mg = 0.55 g ≈ 0.5 g ekstrak
Perlakuan yang dicobakan pada penelitian ini adalah konsentrasi effervescent mix
terhadap berat total tablet. Perbandingan asam sitrat : asam tartarat : kalium bikarbonat yang digunakan pada formulasi adalah
18 : 28 : 54. Ada empat taraf formulasi yang dicobakan dengan formulasi terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Formulasi tablet effervescent daun belimbing wuluh.
Bahan F1
F2 F3
F4
Ekstrak 3,4 3,4
3,4 3,4
Laktosa 55,3 50,3 45,3 40,3
Asam sitrat 7,2
8,1 9
9,9 Asam tartarat
11,2 12,6
14 15,4
Kalium bikarbonat 21,6
24,3 27
29,7 Mg stearat
0,1 0,1
0,1 0,1
Aspartam 1 1 1 1
PVP 0,2 0,2
0,2 0,2
Keterangan : F1 = konsentrasi effervescent mix 40 F2 = konsentrasi effervescent mix 45
F3 = konsentrasi effervescent mix 50 F4 = konsentrasi effervescent mix 55
3. Pembuatan Tablet Effervescent