Kekerasan Waktu larut Analisis Tablet Effervescent

32 Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa diameter tablet effervescent berkisar 2.79 - 2.84 cm. Nilai tersebut masih sesuai dengan kontrol yang memiliki diameter tablet sebesar 2.53 cm. Analisis ragam Lampiran 8a menunjukkan bahwa variasi konsentrasi effervescent mix berpengaruh nyata terhadap diameter tablet p 0.05. Dengan uji lanjut Duncan Lampiran 8b, diperoleh hasil bahwa diameter tablet pada konsentrasi 40 berbeda nyata dengan semua variasi konsentrasi effervescent mix, konsentrasi 45 tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 50 dan konsentrasi 55 berbeda nyata dengan semua konsentrasi effervescent mix. Hal ini dapat disebabkan karena pengolesan Mg-stearat pada bagian dalam cetakan yang dilakukan dengan tangan. Tebal tablet effervescent yang diperoleh dari hasil pengujian berkisar 0.65 - 0.70 cm. Nilai tersebut masih sesuai dengan kontrol yaitu 0.66 cm. Analisis ragam Lampiran 9a menunjukkan bahwa variasi konsentrasi effervescent mix berpengaruh nyata terhadap tebal tablet p 0.05. Dengan uji lanjut Duncan Lampiran 9b diperoleh hasil bahwa konsentrasi 50 berbeda nyata dengan konsentrasi 40, 45 dan 55. Ketebalan tablet dipengaruhi tekanan pada saat mencetak tablet. Alat yang digunakan untuk mencetak tablet dibantu dengan tekanan tangan. Perbedaan diameter dan tebal tablet yang dihasilkan apabila dilihat dari segi fisik atau secara kasat mata tidak terlalu berpengaruh terhadap bentuk tablet.

e. Kekerasan

Kekerasan bahan didefinisikan sebagai daya tahan terhadap deformasi. Sifat ini dipengaruhi oleh kadar air, suhu dan umur bahan. Hubungan kekerasan dan daya hancur serta kecepatan melarut obat sangat dekat. Dari hasil pengujian diketahui bahwa nilai kekerasan tablet berkisar 0.06 - 0.16g.mm.dtk. Analisis ragam Lampiran 10a menunjukkan bahwa variasi konsentrasi effervescent mix berpengaruh nyata terhadap nilai 33 kekerasan. Berdasarkan uji lanjut Duncan Lampiran 10b dapat diketahui bahwa konsentrasi 55 berbeda nyata dengan konsentrasi 40, 45 dan 50. Nilai kekerasan tertinggi terdapat pada konsentrasi effervescent mix 55 dan nilai kekerasan terendah terdapat pada konsentrasi effervescent mix 40. Nilai tersebut di atas standar kontrol yaitu sebesar 0 keras. Grafik pengujian kekerasan tablet effervescent disajikan pada Gambar 13. 0.16 b 0.10 a 0.08 a 0.06 a 0.02 0.06 0.10 0.14 0.18 40 45 50 55 Konsentrasi effervescent mix K eker asan g .m m .d tk Keterangan : superskrip yang berbeda pada grafik menunjukkan berbeda nyata p0,05. Gambar 13. Grafik pengujian kekerasan tablet effervescent Perbedaan kekerasan dapat disebabkan karena perbedaan tekanan pada saat pencetakan tablet. Tablet effervescent daun belimbing wuluh dibuat dengan menggunakan cetakan manual yang ditekan dengan tangan sebanyak 10 kali untuk masing-masing tablet. Semakin tinggi konsentrasi effervescent mix, semakin lunak tablet yang dihasilkan. Tablet effervescent yang dihasilkan harus memiliki nilai kekerasan yang minimal agar dapat meningkatkan kecepatan melarut tablet Said, 2005. Perbedaan nilai kekerasan tablet juga dapat disebabkan karena semakin tinggi konsentrasi effervescent mix maka air yang terserap oleh tablet juga semakin banyak sehingga tablet menjadi lunak. 34

f. Waktu larut

Waktu larut menunjukkan banyaknya waktu yang dibutuhkan oleh tablet dalam suatu ukuran saji serving size untuk dapat larut sempurna dalam volume tertentu air. Waktu larut tablet effervescent berkisar 4 - 5 menit. Analisis ragam Lampiran 11a menunjukkan bahwa variasi konsentrasi effervescent mix berpengaruh nyata terhadap daya larut tablet effervescent. Pada uji lanjut Duncan Lampiran 11b, diperoleh hasil bahwa konsentrasi 40 berbeda nyata dengan konsentrasi 55. Pada konsentrasi effervescent mix 40 memiliki waktu larut tercepat dan waktu larut terlama terdapat pada konsentrasi effervescent mix 55. Waktu larut yang diperoleh termasuk lambat dibanding dengan kontrol 2.24 menit. Hasil pengujian waktu larut tablet effervescent disajikan pada Gambar 14. 3.93 a 4.26 ab 4.32 ab 4.75 b 3.50 4.00 4.50 5.00 40 45 50 55 Konsentrasi effervescent mix W a k tu La rut m e ni t Keterangan : superskrip yang berbeda pada grafik menunjukkan berbeda nyata p0,05. Gambar 14. Hasil pengujian waktu larut tablet effervescent Waktu larut yang lambat dapat disebabkan pada saat penambahan cairan pengikat selama proses granulasi telah terjadi reaksi karbonasi sehingga menyebabkan daya effervescing berkurang. Kelembaban udara disekitar tablet setelah dibuka kemasannya saat diuji juga akan menyebabkan menurunnya kualitas yang cepat dari produk terutama daya larut tersebut. Kekerasan tablet juga berpengaruh terhadap kekerasan, semakin lunak tablet yang dihasilkan 35 maka akan semakin lama daya larutnya. Perbedaan waktu larut tablet effervescent dapat disebabkan oleh semakin tinggi konsentrasi effervescent mix maka menyebabkan semakin banyak air yang terserap oleh tablet sehingga waktu larutnya menjadi lambat.

g. Warna

Dokumen yang terkait

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

6 112 90

Formulasi Sediaan Gel Dari Ekstrak Etanol Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Dan Uji Aktivitasnya Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

45 235 99

Pengaruh Pemberian Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Kadar Kadmium (Cd) Pada Kerang (Bivalvia) Yang Berasal Dari Laut Belawan Tahun 2010

7 59 114

Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet

4 103 73

Uji Aktivitas Antibiofilm Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Terhadap Biofilm Pseudomonas aeruginosa Secara In Vitro

7 24 91

PERBEDAAN BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) SEBAGAI Perbedaan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Etanol 70% Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Sebagai Bahan Obat Kumur Terhadap Hambatan Pertumbuhan Bakte

0 2 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Escherichia coli DAN Bacillus sp.

0 0 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Staphylococcus epidermidis.

0 0 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Staphylococcus epidermidis.

0 1 15

FORMULASI GEL DARI EKSTRAK ETANOL BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Lina) SEBAGAI ANTI JERAWAT.

0 3 7