Perbedaan nilai mean empiris antara aspekkomunikasi terapeutik yang tidak terlalu besar yaitu tidak lebih dari 0,1, maka semua aspekkomunikasi terapeutik
memiliki pengaruh yang hampir sama terhadap tinggi rendahnya tingkat komunikasi terapeutik.
Gambar 4.25 Diagram Pembandingan Mean Empiris Komunikasi Terapeutik
4.4 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas data, uji linieritas dan uji korelasi.
4.4.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk membuktikan apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan teknik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang dilakukan dengan SPSS Versi 20.0 for Windows.
Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.50 Uji Normalitas Kualitas Pelayanan Perawat dengan Komunikasi Terapeutik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kualitas Pelayanan
Perawat Komunikasi
Terapeutik N
55 55
Normal Parameters
a,b
Mean 109,76
71,65 Std. Deviation
11,410 6,843
Most Extreme Differences
Absolute ,130
,158 Positive
,130 ,158
Negative -,080
-,095 Kolmogorov-Smirnov Z
,961 1,171
Asymp. Sig. 2-tailed ,314
,129 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan table 4.50 perhitungan uji normalitas menggunakan teknik One Sample Kolomogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS 20.0 for
Windows maka data penelitian menunjukkan variabel kualitas pelayanan perawat diperoleh koefisien K-S Z sebesar 0,961 dengan nilai siginifikansi sebesar p =
0,314 p 0,05 signifikan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal. Pada uji normalitas terhadap variabel komunikasi terapeutik
diperoleh koefisien K-S Z sebesar 1,171 dengan nilai signifikansi p = 0,129 p 0,05 signifikan. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa sebaran data
berdistribusi normal.
4.4.2 Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk menguji apakah pola sebaran variabel X dan variabel Y membentuk garis linier atau tidak. Uji linieritas dilakukan
menggunakan bantua program SPSS 20.0 for Windows. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya sebaran adalah jika p 0,05 maka
sebarannya dianggap linier dan jika p 0,05 maka sebarannya dinyatakan tidak linier.
Hasil persebaran diperoleh F sebesar 63,833 dengan p = 0,000. Dikarenakan nilai p 0,000 0,005 maka pola hubungan antara variabel kualitas
pelayanan perawat dengan komunikasi terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara adalah linier. Hasil uji linieritas disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.51 Uji Linieritas Kualitas Pelayanan Perawat dengan Komunikasi Terapeutik
ANOVA Table
Kualitas Pelayanan Perawat Komunikasi Terapeutik Between Groups
Within Groups Total
Combined Linearity
Deviation from Linearity
Sum of Squares
5015,469 4018,378
997,090 2014,458
7029,927 Df
22 1
21 32
54 Mean
Square 227,976
4018,378 47,480
62,952 F
3,621 63,833
,754 Sig.
,000 ,000
,748
4.4.3 Uji Hipotesis