pelayanan perawat persepsi pasien pada perawat di RS Kusta Donorojo Jepara ”
diterima.
4.5 Interkorelasi Antar Variabel
M engetahui hasil uji hipotesis, bahwa hipotesis H yang berbunyi “Ada
pengaruh positif antara komunikasi terapeutikterhadap kualitas pelayanan perawat persepsi pasien pada perawat di
RS Kusta Donorojo Jepara” diterima. Selanjutnya dilakukan uji interkorelasi antara variabel, uji interkorelasi antar
variabel dalam penelitian ini menggunakan teknik product moment pearson, yang perhitungannya menggnakan program SPSS versi 20.0 for Windows. Hasil uji
interkorelasi antar variabel disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.56 Interkorelasi Komunikasi Terapeutik dengan Kualitas Pelayanan
Perawat
Correlations
X X.1
X.2 X.3
X.4 Y
X 1
.768 .869
.835 .804
.756 X.1
1 .604
.470 .442
.478 X.2
1 .636
.611 .754
X.3 1
.608 .601
X.4 1
.650 Y
1
P01 05, X:
Komunikasi Terapeutik
, X.1:
Kesejatian
,X.2:
Empati
, X.3:
Respek atau Hormat
, X.4:
Konkret
, Y:
Kualitas Pelayanan Perawat.
Tabel 4.56 menunjukan hasil uji interkorelasi antara variabel dalam penelitian ini. Interkorelasi uji interkorelasi antara variabel tersebut adalah sebagai
berikut: 1. Uji Interkorelasi AntaraAspek Kesejatian X.1dengan Variabel Kualitas
Pelayanan PerawatY Kesejatian X1 mempunyai nilai korelasi yang signifikan dengan variabel
kualitas pelayanan perawat Y sebesar 0,478 dan memilki hasil yang paling
rendah dari aspek lainnya. Hal ini berarti bahwa aspek kesejatian mendukung tinggi atau rendahnya tingkat variabel kualitas pelayanan perawat.
2. Uji Interkorelasi Antara Aspek Empati X.2dengan Variabel Kualitas Pelayanan Perawat Y
Empati X2 mempunyai nilai korelasi yang signifikan dengan variabel kualitas pelayanan perawatY sebesar 0,754 dan paling tinggi mempengaruhi
kualitas pelayanan perawat. Hal ini berarti bahwa aspek empati mendukung tinggi atau rendahnya tingkat variabel kualitas pelayanan perawat.
3. Uji Interkorelasi Antara Aspek Respek dan Hormat X.3 dengan Variabel Kualitas Pelayanan Perawat Y
Respek dan Hormat X.3 mempunyai nilai korelasi yang signifikan dengan variabel kualitas pelayanan perawat Y sebesar 0,601. Hal ini berarti bahwa
aspek respek dan hormat mendukung tinggi atau rendahnya tingkat variabel kualitas pelayanan perawat.
4. Uji Interkorelasi Antara Aspek Konkret X.4 dengan Variabel Kualitas Pelayanan Perawat Y
KonkretX.4mempunyai nilai korelasi yang signifikan dengan variabel Kualitas Pelayanan Perawat Y sebesar 0,650. Hal ini berarti bahwa aspek
konkretmendukung tinggi atau rendahnya tingkat variabel kualitas pelayanan perawat.
5. Uji Interkorelasi Antara Variabel Komunikasi Terapeutik X dengan Variabel Kualitas Pelayanan PerawatY
Variabel komunikasi terapeutik X mempunyai nilai korelasi dengan kinerja pegawai Y sebesar 0,756. Hal ini berarti variabel komunikasi terapeutik
mendukung tinggi atau rendahnya tingkat variabel kualitas pelayanan perawat.
Berdasarkan tabel 4.65 dan interpretasi uji interkorelasi antara variabel di atas disimpulkan bahwa semua aspek dari variabel komunikasi terapeutik memiliki
korelasi yang signifikan terhadap variabel kualitas pelayanan perawat, sehingga semua aspek dari variabel komunikasi terapeutik mendukung tinggi atau
rendahnya tingkat variabel kualitas pelayanan perawat.
4.6 Pembahasan