4.2.3 Pelaksanaan Skoring
Setelah pengumpulan data selesai dilakukan, selanjutnya skala yang telah diisi oleh responden melalui tahap skoring atau pemberian skor. Langkah-langkah
skoring dilakukan dengan memberikan skor pada masing masing jawaban yang telah diisi oleh responden dengan rentang skor satu sampai empat pada skala
kualitas pelayanan perawat dan komunikasi terapeutikyang selanjutnya dilakukan proses tabulasi. Setelah dilakukan tabulasi, langkah selanjutnya adalah melakukan
olah data yang meliputi uji normalitas, uji linieritas, dan uji hipotesis.
4.3 Hasil Penelitian
4.3.1 Analisis Deskriptif
Berdasarkan data skala yang sudah terkumpul kemudian dianalisis untuk mengetahui motivasi sembuh dan komunikasi terapeutik. Jenis penelitian ini
adalah penelitian korelasional, untuk menganalisis hasil penelitian, peneliti menggunakan angka yang dideskripsikan dengan menguraikan kesimpulan yang
didasari oleh angka yang diolah dengan metode statistik. Metode statistik digunakan untuk mencari tahu besarnya Mean Hipotetik Mean Teoritik dan
Standar Deviasi s dengan mendasarkan pada jumlah item, skor maksimal, serta skor minimal pada masing-masing alternatif jawaban. Deskripsi ini dilakukan
untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan terlebih dahulu dan dalam penelitian ini permasalahan yang ingin diungkap adalah apakah ada pengaruh
komunikasi terapeutik terhadap kualitas pelayanan perawat di RS kusta Donorojo Jepara.
4.3.2 Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara
Salah satu skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kualitas pelayanan perawat dimana skala tersebut disusun berdasarkan oleh beberapa
aspek yang menyusun kualitas pelayanan perawat. Gambaran komunikasi terapeutik dapat ditinjau baik secara umum maupun secara spesifik ditinjau dari
tiap dimensi. Setelah melalui proses pengolahan data, akhirnya terpilihlah 34 butir item skala yang akan dianalisis lebih lanjut melalui prosedur penghitungan
statistik tertentu. Berikut adalah gambaran mengenai kualitas pelayanan perawat yang ditinjau secara umum maupun spesifik.
4.3.2.1 Gambaran Umum Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta
Donorojo Jepara
Penelitian ini, kualitas pelayanan perawat dapat dilihat dimensi yang membentuk. Kedelapan belas dimensi yang terdiri dari 37 butir item skala, hanya
34 butir item saja yang terpilih setelah melalui proses pengolahan data untuk
selanjutnya akan dianalisis melalui prosedur statistik tertentu.
Gambaran kualitas pelayanan perawat dapat ditinjau, baik secara umum maupun spesifik dari tiap dimensi. Berikut merupakan gambaran kualitas
pelayanan perawatyang ditinjau secara umum dan secara spesifik. Berikut ini statistik deskriptif kualitas pelayanan perawat dengan bantuan SPSS 20.0 for
Windows:
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Kualitas Pelayanan Perawat
Descriptive Statistics
Kualitas Pelayanan Perawat
Valid N listwise N
55 55
Minimum 92
Maximum 134
Mean 109.76
Std. Deviation 11.410
Pengkategorisasian distribusi data skala kualitas pelayanan perawat dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Item : 34
Skor Tertinggi : Jumlah item x skor maksimum = 34x 4 = 136
Skor Terendah : Jumlah item x skor minimum = 34 x 1 = 34
Mean Teoritik M : Skor tertinggi + skor terendah : 2
: 136+34 : 2 = 85 Standar Deviasi
: Skor tertinggi – skor terendah : 6
: 136-34 : 6 = 17 Gambaran secara umum kualitas pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo
Jepara berdasarkan perhitungan di atas diperoleh M = 85 dan SD = 17. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Mean – 1,0 SD = 85 – 17 = 68
Mean + 1,0 SD = 85 + 17 = 102 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi kualitas
pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo Jepara sebagai berikut:
Tabel 4.7 Gambaran Umum Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara
Interval Skor Interval
Kriteria Frekuensi
Persentase µ + 1σ ≤ X
102 ≤ X
Tinggi 37
67,2 µ -
1σ ≤ X µ + 1σ
68 ≤ X 102
Sedang 18
32,8 X µ -
1σ X
68 Rendah
- -
Jumlah 55
100 Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwakualitas pelayanan perawat di
RS Kusta Donorojo Jepara dalam kategori tinggi sebesar 67,2. Sedangkan mean empiris memperoleh nilai sebesar 109.76
yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritis, maka berada dalam kategori tinggi, yaitu rentang 102
≤ X. Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan perawat di
RS Kusta Donorojo Jepara kepada pasien berada pada kategori tinggi .
67
33
Kualitas Pelayanan Perawat
Tinggi Sedang
Rendah
Gambar 4.2 Diagram Gambaran Umum Kualitas Pelayanan Perawat diRS Kusta Donorojo Jepara
4.3.2.2 Gambaran Spesifik Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo
Jepara
Gambaran kualitas pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo Jepara dapat dilihat dari delapan belas dimensi, yang telah disesuaikan dengan kualitas
pelayanan perawat
yang ingin
dicapai peneliti
yaitu Aesthetics,
Attentivenesshelpfulness, Care,
CleanlinessTidiness, Commitment,
Communication, Competence, Courtesy, Flexibility, Friendliness, Integrity, Reliability, Responsiveness, dan Security. Deskripsi setiap aspek tersebut dapat
dilihat sebagai beirkut :
4.3.2.2.1 Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Aesthetics
Gambaran kualitas pelayanan perawat dengan jumlah item 2 butir itemnomor item 1 dan 2. Berikut ini statistik deskriptif kualitas pelayanan
perawat berdasarkan dimensi aesthetics dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows. Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Kualitas Pelayanan Perawat Berdasarkan Dimensi
Aesthetics
Descriptive Statistics
Aesthetics Valid N listwise
N 55
55 Minimum
2 Maximum
8 Mean
6,51 Std. Deviation
1,451
Pengkategorisasian distribusi data skala kualitas pelayanan perawatpada dimensi aesthetics dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Item : 2
Skor Tertinggi : Jumlah item x skor maksimum = 2 x 4 = 8
Skor Terendah : Jumlah item x skor minimum = 2 x 1 = 2
Mean Teoritik M : Skor tertinggi + skor terendah : 2
: 8+ 2 : 2 =5 Standar Deviasi
: Skor tertinggi – skor terendah : 6
: 8-2 : 6 = 1 Gambaran secara umum dimensi aesthetics dalam kualitas pelayanan
perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan dimensi aesthetics perhitungan
di atas diperoleh M = 5 dan SD=1. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Mean – 1,0 SD = 5 – 1 = 4
Mean + 1,0 SD = 5 + 1 = 6 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi dalam
kualitas pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan dimensi aesthetics sebagai berikut:
Tabel 4.9 Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo JeparaBerdasarkan Dimensi Aesthetics
Interval Skor Interval
Kriteria Frekuensi
Persentase µ +
1σ ≤ X 6
≤ X Tinggi
22 40
µ - 1σ ≤ X µ + 1σ 4 ≤ X 6
Sedang 26
47,3 X µ -
1σ X 4
Rendah 7
12,7 Jumlah
55 100
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwakualitas pelayanan perawat pada dimensi aestheticsdi RS Kusta Donorojo Jepara dalam kategori sedang
sebesar 47,3 .
Sedangkan mean empiris memperoleh nilai sebesar 6,51 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritis, maka berada dalam kategori
tinggi, yaitu rentang 6 ≤ X.
Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan perawat pada dimensi aesthetics di RS Kusta Donorojo Jepara kepada pasien berada pada
kategori tinggi .
40
47 13
Kualitas Pelayanan Perawat Dimensi
Aesthetics
Tinggi Sedang
Rendah
Gambar 4.3 Diagram Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo JeparaBerdasarkan Dimensi Aesthetics
4.3.2.2.2 Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Attentivenesshelpfulness
Gambaran kualitas pelayanan perawat dengan jumlah item 2 butir item nomor item 3 dan 4. Berikut ini statistik deskriptif kualitas pelayanan perawat
berdasarkan dimensi attentivenesshelpfulness dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows.
Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Kualitas Pelayanan Perawat Berdasarkan Dimensi Attentivenesshelpfulness
Descriptive Statistics
Attentivenesshelpfulness Valid N
listwise N
55 55
Minimum 2
Maximum 8
Mean 6,51
Std. Deviation 1,451
Pengkategorisasian distribusi data skala kualitas pelayanan perawat pada dimensi attentivenesshelpfulness dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Item : 2
Skor Tertinggi : Jumlah item x skor maksimum = 2 x 4 = 8
Skor Terendah : Jumlah item x skor minimum = 2 x 1 = 2
Mean Teoritik M : Skor tertinggi + skor terendah : 2
: 8+ 2 : 2 =5 Standar Deviasi
: Skor tertinggi – skor terendah : 6
: 8-2 : 6 = 1 Gambaran secara umumdimensi attentivenesshelpfulness dalam kualitas
pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan perhitungan di atas diperoleh M = 5 dan SD=1. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai
berikut: Mean
– 1,0 SD = 5 – 1 = 4 Mean + 1,0 SD = 5 + 1 = 6
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi dalam kualitas pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan dimensi
attentivenesshelpfulness sebagai berikut: Tabel 4.11 Gambaran Kualitas Pelayanan Perawatdi RS Kusta Donorojo Jepara
Berdasarkan Dimensi Attentivenesshelpfulness Interval Skor
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
µ + 1σ ≤ X 6
≤ X Tinggi
22 40
µ - 1σ ≤ X µ + 1σ 4 ≤ X 6
Sedang 26
47,3 X µ -
1σ X 4
Rendah 17
12,7 Jumlah
55 100
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan perawat pada dimensi aesthetics di RS Kusta Donorojo Jepara dalam kategori sedang
sebesar 47,3. Mean empiris memperoleh nilai sebesar 6.51 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritis, maka berada dalam kategori sedang,
yaitu rentang 4 ≤ X. 6
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan perawat pada dimensi attentivenesshelpfulness di RS Kusta Donorojo Jepara kepada pasien
berada pada kategori sedang .
Gambar 4.4 Diagram Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Attentivenesshelpfulness
4.3.2.2.3 Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Care
Gambaran kualitas pelayanan perawat dengan jumlah item 5 butir item nomor item 5,6,7,8 dan 9. Berikut ini statistik deskriptif kualitas pelayanan
perawat berdasarkan dimensi care dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows. Tabel 4.12 Statistik Deskriptif Kualitas Pelayanan Perawat Berdasarkan Dimensi
Care
Descriptive Statistics
Care Valid N listwise
N 60
60 Minimum
13 Maximum
20 Mean
16.91 Std. Deviation
1,937
Pengkategorisasian distribusi data skala kualitas pelayanan perawat pada dimensi care dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Item : 5
Skor Tertinggi : Jumlah item x skor maksimum = 5 x 4 = 20
Skor Terendah : Jumlah item x skor minimum = 5 x 1 = 5
Mean Teoritik M : Skor tertinggi + skor terendah : 2
: 20+ 1 : 2 =10,5 Standar Deviasi
: Skor tertinggi – skor terendah : 6
: 20-1 : 6 = 3,17 Gambaran secara umum dimensi care dalam kualitas pelayanan perawat di
RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan perhitungan di atas diperoleh M = 10,5 dan SD=3,17. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Mean – 1,0 SD = 10,5 – 3,17 = 7,33
Mean + 1,0 SD = 10,5 + 3,17 = 13,67 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi dalam
kualitas pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan dimensi care sebagai berikut:
Tabel 4.13 Gambar Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Care
Interval Skor Interval
Kriteria Frekuensi
Persentase µ + 1σ ≤ X
13,67 ≤ X
Tinggi 54
98,2 µ -
1σ ≤ X µ + 1σ
7,33 ≤ X 13,67
Sedang 1
1,8 X µ -
1σ X 7,33
Rendah -
Jumlah 55
100 Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan perawat
pada dimensi care di RS Kusta Donorojo Jepara dalam kategori tinggi sebesar 98,2
. Sedangkan mean empiris memperoleh nilai sebesar 16.91 yang apabila
diletakkan kedalam ukuran mean teoritis, maka berada dalam kategori tinggi, yaitu rentang 13,67
≤ X.
Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan perawat pada dimensi care di RS Kusta Donorojo Jepara kepada pasien berada pada kategori
tinggi .
98 2 0
Kualitas Pelayanan Perawat Dimensi Care
Tinggi Sedang
Rendah
Gambar 4.5 Diagram Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Care
4.3.2.2.4 Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi CleanlinessTidiness
Gambaran kualitas pelayanan perawat dengan jumlah item 2 butir item nomor item 10 dan 11. Statistik deskriptif kualitas pelayanan perawat
berdasarkan dimensi cleanlinesstidiness dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows. Tabel 4.14 Statistik Deskriptif Kualitas Pelayanan Perawat Berdasarkan Dimensi
CleanlinessTidiness
Descriptive Statistics
CleanlinessTidiness Valid N listwise
N 55
55 Minimum
5 Maximum
8 Mean
6,64 Std. Deviation
,950
Pengkategorisasian distribusi data skala kualitas pelayanan perawat pada dimensi cleanlinesstidiness dilakukan secara manual dengan rincian sebagai
berikut: Jumlah Item
: 2 Skor Tertinggi
: Jumlah item x skor maksimum = 2 x 4 = 8 Skor Terendah
: Jumlah item x skor minimum = 2 x 1 = 2 Mean Teoritik M
: Skor tertinggi + skor terendah : 2 : 8+ 2 : 2 =5
Standar Deviasi : Skor tertinggi
– skor terendah : 6 Gambaran secara umum dimensi dalam kualitas pelayanan perawat di RS
Kusta Donorojo Jepara berdasarkan dimensi cleanlinesstidiness perhitungan di atas diperoleh M = 5 dan SD=1. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai
berikut: Mean
– 1,0 SD = 5 – 1 = 4 Mean + 1,0 SD = 5 + 1 = 6
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi dalam kualitas pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan dimensi
cleanlinesstidiness sebagai berikut: Tabel 4.15 Gambar Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara
Berdasarkan Dimensi CleanlinessTidiness Interval Skor
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
µ + 1σ ≤ X 6
≤ X Tinggi
29 52,7
µ - 1σ ≤ X µ + 1σ 4 ≤ X 6
Sedang 26
47,3 X µ -
1σ X 4
Rendah Jumlah
55 100
Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan perawat pada dimensi cleanlinesstidiness di RS Kusta Donorojo Jepara dalam kategori
tinggi sebesar 52,7 .
Sedangkan mean empiris memperoleh nilai sebesar ,6,64 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritis, maka berada dalam
kategori tinggi, yaitu rentang 6 ≤ X.
Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan perawat pada dimensi cleanlinesstidinessdi RS Kusta Donorojo Jepara kepada pasien berada
pada kategori tinggi .
Gambar 4.6 Diagram Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi CleanlinessTidiness
4.3.2.2.5 Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Commitment
Gambaran kualitas pelayanan perawat dengan jumlah item 2 butir itemnomor item 14 dan 15. Berikut ini statistik deskriptif kualitas pelayanan
perawat berdasarkan dimensi commitment dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows.
Tabel 4.16 Statistik Deskriptif Kualitas Pelayanan Perawat Berdasarkan Dimensi Commitment
Descriptive Statistics
Commitment Valid N listwise
N 55
55 Minimum
5 Maximum
8 Mean
6.71 Std. Deviation
.896
Pengkategorisasian distribusi data skala kualitas pelayanan perawatpada dimensi commitment dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Item : 2
Skor Tertinggi : Jumlah item x skor maksimum = 2 x 4 = 8
Skor Terendah : Jumlah item x skor minimum = 2 x 1 = 2
Mean Teoritik M : Skor tertinggi + skor terendah : 2
: 8+ 2 : 2 =5 Standar Deviasi
: Skor tertinggi – skor terendah : 6
: 8-2 : 6 = 1 Gambaran secara umum dimensi commitment dalam kualitas pelayanan
perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan perhitungan di atas diperoleh M = 5 dan SD=1. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Mean – 1,0 SD = 5 – 1 = 4
Mean + 1,0 SD = 5 + 1 = 6 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi dalam
kualitas pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan dimensi commitment sebagai berikut:
Tabel 4.17 Gambar Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Commitment
Interval Skor Interval
Kriteria Frekuensi
Persentase µ + 1σ ≤ X
6 ≤ X
Tinggi 29
52,7 µ -
1σ ≤ X µ + 1σ 4 ≤ X 6 Sedang
26 47,3
X µ - 1σ
X 4 Rendah
Jumlah 55
100 Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan perawat
pada dimensi commitment di RS Kusta Donorojo Jepara dalam kategori sedang sebesar 52,7
. Sedangkan mean empiris memperoleh nilai sebesar 6.71 yang
apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritis, maka berada dalam kategori tinggi, yaitu rentang 6
≤ X. Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan perawat pada
dimensi commitment di RS Kusta Donorojo Jepara kepada pasien berada pada kategori tinggi
.
Gambar 4.7 Diagram Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Commitment
4.3.2.2.6 Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Communication
Gambaran kualitas pelayanan perawat dengan jumlah item 1 butir item nomor item 16 . Berikut ini statistik deskriptif kualitas pelayanan perawat
berdasarkan dimensi communication dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows. Tabel 4.18 Statistik Deskriptif Kualitas Pelayanan Perawat Berdasarkan Dimensi
Communication
Descriptive Statistics
Communication Valid N listwise
N 55
55 Minimum
2 Maximum
4 Mean
3.40 Std. Deviation
.564
Pengkategorisasian distribusi data skala kualitas pelayanan perawat pada dimensi communication dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Item : 1
Skor Tertinggi : Jumlah item x skor maksimum = 1 x 4 = 4
Skor Terendah : Jumlah item x skor minimum = 1 x 1 = 1
Mean Teoritik M : Skor tertinggi + skor terendah : 2
: 4+ 1 : 2 = 2,5 Standar Deviasi
: Skor tertinggi – skor terendah : 6
: 4-1 : 6 = 0,5 Gambaran secara umum dimensi dalam kualitas pelayanan perawat di RS
Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan dimensi communication perhitungan di atas diperoleh M = 2,5 dan SD = 0,5. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai
berikut: Mean
– 1,0 SD = 2,5 – 1 = 1,5
Mean + 1,0 SD = 2,5 + 1 = 3,5 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi dalam
kualitas pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan dimensi communication sebagai berikut:
Tabel 4.19 Gambar Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Communication
Interval Skor Interval
Kriteria Frekuensi
Persentase µ + 1σ ≤ X
3,5 ≤ X
Tinggi 24
43,6 µ -
1σ ≤ X µ + 1σ 1,5 ≤ X 3,5 Sedang
31 56,4
X µ - 1σ
X 1,5 Rendah
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan perawat pada dimensi communication di RS Kusta Donorojo Jepara dalam kategori sedang
sebesar 43,6 .
Sedangkan mean empiris memperoleh nilai sebesar 3.40 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritis, maka berada dalam kategori
sedang, yaitu rentang 1,5 ≤ X. 3,5 Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan perawat pada
dimensi communication di RS Kusta Donorojo Jepara kepada pasien berada pada kategori sedang
.
Gambar 4.8 Diagram Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Communication
4.3.2.2.7 Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Competence
Gambaran kualitas pelayanan perawat dengan jumlah item 2 butir item nomor item 18 dan 19. Berikut ini statistik deskriptif kualitas pelayanan perawat
berdasarkan dimensi competence dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows. Tabel 4.20 Statistik Deskriptif Kualitas Pelayanan Perawat Berdasarkan Dimensi
Competence
Descriptive Statistics
Competence Valid N listwise
N 55
55 Minimum
4 Maximum
8 Mean
5,93 Std. Deviation
1,069
Pengkategorisasian distribusi data skala kualitas pelayanan perawat pada dimensi competence dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Item : 2
Skor Tertinggi : Jumlah item x skor maksimum = 2 x 4 = 8
Skor Terendah : Jumlah item x skor minimum = 2 x 1 = 2
Mean Teoritik M : Skor tertinggi + skor terendah : 2
: 8 + 2 : 2 = 5 Standar Deviasi
: Skor tertinggi – skor terendah : 6
: 8-2 : 6 = 1 Gambaran secara umum dimensi dalam kualitas pelayanan perawat di RS
Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan dimensi competence perhitungan di atas diperoleh M = 5 dan SD = 1. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai
berikut: Mean
– 1,0 SD = 5 – 1 = 4
Mean + 1,0 SD = 5 + 1 = 6 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi dalam
kualitas pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan dimensi competence sebagai berikut:
Tabel 4.21 Gambar Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Competence
Interval Skor Interval
Kriteria Frekuensi
Persentase µ + 1σ ≤ X
6 ≤ X
Tinggi 16
29,1 µ -
1σ ≤ X µ + 1σ 4 ≤ X 6 Sedang
39 70,9
X µ - 1σ
X 4 Rendah
Jumlah 60
100
Berdasarkan tabel 4.21 dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan perawat pada dimensi competence di RS Kusta Donorojo Jepara dalam kategori sedang
sebesar 70,9 .Sedangkan mean empiris memperoleh nilai sebesar 5,93 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritis, maka berada dalam kategori
sedang, yaitu rentang 4 ≤ X 6 Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan perawat pada
dimensi competence di RS Kusta Donorojo Jepara kepada pasien berada pada kategori sedang
.
Gambar 4.9 Diagram Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Competence
4.3.2.2.8 Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Courtesy
Gambaran kualitas pelayanan perawat dengan jumlah item 2 butir item nomor item 20 dan 21. Berikut ini statistik deskriptif kualitas pelayanan perawat
berdasarkan dimensi courtesy dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows. Tabel 4.22 Statistik Deskriptif Kualitas Pelayanan Perawat Berdasarkan Dimensi
Courtesy
Descriptive Statistics
Courtesy Valid N listwise
N 55
55 Minimum
4 Maximum
8 Mean
6.44 Std. Deviation
1.102
Pengkategorisasian distribusi data skala kualitas pelayanan perawatpada dimensi courtesy dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Item : 2
Skor Tertinggi : Jumlah item x skor maksimum = 2 x 4 = 8
Skor Terendah : Jumlah item x skor minimum = 2 x 1 = 2
Mean Teoritik M : Skor tertinggi + skor terendah : 2
: 8+ 2 : 2 =5 Standar Deviasi
: Skor tertinggi – skor terendah : 6
: 8-2 : 6 = 1 Gambaran secara umum dimensi courtesy dalam kualitas pelayanan
perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan perhitungan di atas diperoleh M = 5 dan SD=1. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Mean – 1,0 SD = 5 – 1 = 4
Mean + 1,0 SD = 5 + 1 = 6
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi dalam kualitas pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan dimensi
courtesy sebagai berikut:
Tabel 4.23 Gambar kualitas pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Courtesy
Interval Skor Interval
Kriteria Frekuensi
Persentase µ + 1σ ≤ X
6 ≤ X
Tinggi 26
47,3 µ -
1σ ≤ X µ + 1σ 4 ≤ X 6 Sedang
29 52,7
X µ - 1σ
X 4 Rendah
Jumlah 55
100 Berdasarkan tabel 4.23 dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan perawat
pada dimensi courtesy di RS Kusta Donorojo Jepara dalam kategori sedang sebesar 52,7. Sedangkan mean empiris memperoleh nilai sebesar 6.44 yang
apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritis, maka berada dalam kategori sedang, yaitu rentang
4 ≤ X 6 Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan perawat
pada dimensi courtesydi RS Kusta Donorojo Jepara kepada pasien berada pada kategori sedang.
Gambar 4.10 Diagram Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Courtesy
4.3.2.2.9 Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Flexibility
Gambaran kualitas pelayanan perawat dengan jumlah item 2 butir itemnomor item 22 dan 23 . Berikut ini statistik deskriptif kualitas pelayanan
perawat berdasarkan dimensi Flexibility dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows. Tabel 4.24 Statistik Deskriptif Kualitas Pelayanan Perawat Berdasarkan Dimensi
Flexibility
Descriptive Statistics
Flexibility Valid N listwise
N 55
55 Minimum
3 Maximum
8 Mean
6.15 Std. Deviation
1.420
Pengkategorisasian distribusi data skala kualitas pelayanan perawat pada dimensi flexibility dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Item : 2
Skor Tertinggi : Jumlah item x skor maksimum = 2 x 4 = 8
Skor Terendah : Jumlah item x skor minimum = 2 x 1 = 2
Mean Teoritik M : Skor tertinggi + skor terendah : 2
: 8+ 2 : 2 =5 Standar Deviasi
: Skor tertinggi – skor terendah : 6
: 8-2 : 6 = 1 Gambaran secara umumdimensi flexibility dalam kualitas pelayanan
perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan perhitungan di atas diperoleh M = 5 dan SD=1. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Mean – 1,0 SD = 5 – 1 = 4
Mean + 1,0 SD = 5 + 1 = 6
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi dalam kualitas pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan dimensi
flexibility sebagai berikut: Tabel 4.25 Gambar Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara
Berdasarkan Dimensi Flexibility Interval Skor
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
µ + 1σ ≤ X 6
≤ X Tinggi
21 38,2
µ - 1σ ≤ X µ + 1σ 4 ≤ X 6
Sedang 28
50,9 X µ -
1σ X 4
Rendah 6
10,9 Jumlah
55 100
Berdasarkan tabel 4.25 dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan perawat pada dimensi flexibility di RS Kusta Donorojo Jepara dalam kategori sedang
sebesar 50,9. Mean empiris memperoleh nilai sebesar 6.15 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritis, maka berada dalam kategori tinggi,
yaitu rentang 6 ≤ X.
Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan perawat pada dimensi flexibility di RS Kusta Donorojo Jepara kepada pasien berada pada
kategori sedang .
Gambar 4.11 Diagram Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi flexibility
4.3.2.2.10 Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Friendliness
Gambaran kualitas pelayanan perawat dengan jumlah item 2 butir item nomor item 24 dan 25. Berikut ini statistik deskriptif kualitas pelayanan perawat
berdasarkan dimensi friendliness dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows. Tabel 4.26 Statistik Deskriptif Kualitas Pelayanan Perawat Berdasarkan Dimensi
Friendliness
Descriptive Statistics
Friendliness Valid N listwise
N 55
5 Minimum
4 Maximum
8 Mean
6.55 Std. Deviation
1.086
Pengkategorisasian distribusi data skala kualitas pelayanan perawat pada dimensi friendliness dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Item : 2
Skor Tertinggi : Jumlah item x skor maksimum = 2 x 4 = 8
Skor Terendah : Jumlah item x skor minimum = 2 x 1 = 2
Mean Teoritik M : Skor tertinggi + skor terendah : 2
: 8+ 2 : 2 = 5 Standar Deviasi
: Skor tertinggi – skor terendah : 6
: 8-2 : 6 = 1 Gambaran secara umum dimensi friendliness dalam kualitas pelayanan
perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan perhitungan di atas diperoleh M = 5 dan SD=1. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Mean – 1,0 SD = 5 – 1 = 4
Mean + 1,0 SD = 5 + 1 = 6
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi dalam kualitas pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan dimensi
friendliness sebagai berikut: Tabel 4.27 Gambar Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara
Berdasarkan Dimensi Friendliness Interval Skor
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
µ + 1σ ≤ X 6
≤ X Tinggi
26 47,3
µ - 1σ ≤ X µ + 1σ 4 ≤ X 6
Sedang 29
52,7 X µ -
1σ X 4
Rendah Jumlah
55 100
Berdasarkan tabel 4.27 dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan perawat pada dimensi friendliness di RS Kusta Donorojo Jepara dalam kategori sedang
sebesar 52,7. Mean empiris memperoleh nilai sebesar 6.55 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritis, maka berada dalam kategori tinggi,
yaitu rentang 6 ≤ X. Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan perawat pada
dimensi friendliness di RS Kusta Donorojo Jepara kepada pasien berada pada kategori sedang
.
Gambar 4.12 Diagram Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Friendliness
4.3.2.2.11 Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Integrity
Gambaran kualitas pelayanan perawat dengan jumlah item 4 butir item nomor item 26,27,28 dan 29 . Berikut ini statistik deskriptif kualitas pelayanan
perawat berdasarkan dimensi integrity dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows. Tabel 4.28 Statistik Deskriptif Kualitas Pelayanan Perawat Berdasarkan Dimensi
Integrity
Descriptive Statistics
Integrity Valid N listwise
N 55
55 Minimum
8 Maximum
16 Mean
12,53 Std. Deviation
1.804
Pengkategorisasian distribusi data skala kualitas pelayanan perawat pada dimensi integrity dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Item : 4
Skor Tertinggi : Jumlah item x skor maksimum = 4 x 4 = 16
Skor Terendah : Jumlah item x skor minimum = 4 x 1 = 4
Mean Teoritik M : Skor tertinggi + skor terendah : 2
: 16+ 4 : 2 = 10 Standar Deviasi
: Skor tertinggi – skor terendah : 6
: 16-4 : 6 = 2 Gambaran secara umum dimensi integrity dalam kualitas pelayanan
perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan perhitungan di atas diperoleh M = 10 dan SD=2. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Mean – 1,0 SD = 10 – 2 = 8
Mean + 1,0 SD = 10 +2 = 12
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi dalam kualitas pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan dimensi
integrity sebagai berikut: Tabel 4.29 Gambar Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara
Berdasarkan Dimensi Integrity Interval Skor
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
µ + 1σ ≤ X 9
≤ X Tinggi
52 94,5
µ - 1σ ≤ X µ + 1σ 6 ≤ X 9
Sedang 3
5,45 X µ -
1σ X 6
Rendah Jumlah
55 100
Berdasarkan tabel 4.29 dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan perawat pada dimensi integrity di RS Kusta Donorojo Jepara dalam kategori sedang
sebesar 94,5 . Sedangkan mean empiris memperoleh nilai sebesar 12,53 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritis, maka berada dalam kategori
tinggi, yaitu rentang 9 ≤ X Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan perawat pada
dimensi integrity di RS Kusta Donorojo Jepara kepada pasien berada pada kategori tinggi
.
95 5 0
Kualitas Pelayanan Perawat Dimensi
Integrity
Tinggi Sedang
Rendah
Gambar 4.13 Diagram Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Integrity
4.3.2.2.12 Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Reliability
Gambaran kualitas pelayanan perawat dengan jumlah item 3 butir item nomor item 31,31 dan 32 . Berikut ini statistik deskriptif kualitas pelayanan
perawat berdasarkan dimensi reliability dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows. Tabel 4.30 Statistik Deskriptif Kualitas Pelayanan Perawat Berdasarkan Dimensi
Reliability
Descriptive Statistics
Reliability Valid N listwise
N 55
55 Minimum
7 Maximum
12 Mean
9.84 Std. Deviation
1.229
Pengkategorisasian distribusi data skala kualitas pelayanan perawat pada dimensi reliabilitydilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Item : 3
Skor Tertinggi : Jumlah item x skor maksimum = 3 x 4 = 12
Skor Terendah : Jumlah item x skor minimum = 3 x 1 = 3
Mean Teoritik M : Skor tertinggi + skor terendah : 2
: 12+ 3 : 2 = 7,5 Standar Deviasi
: Skor tertinggi – skor terendah : 6
: 12-3 : 6 = 1,5 Gambaran secara umum dimensi reliability dalam kualitas pelayanan
perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan perhitungan di atas diperoleh M = 7,5 dan SD=1,5. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Mean – 1,0 SD = 7,5 – 1,5 = 9
Mean + 1,0 SD = 7,5 + 1,5 = 6
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi dalam kualitas pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan dimensi
reliability sebagai berikut: Tabel 4.31 Gambar Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara
Berdasarkan Dimensi Reliability Interval Skor
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
µ + 1σ ≤ X 9
≤ X Tinggi
32 58,2
µ - 1σ ≤ X µ + 1σ 6 ≤ X 9
Sedang 23
41,8 X µ -
1σ X 6
Rendah Jumlah
55 100
Berdasarkan tabel 4.31 dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan perawat pada dimensi reliability di RS Kusta Donorojo Jepara dalam kategori tinggi
sebesar 58,2. Sedangkan mean empiris memperoleh nilai sebesar 9.84 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritis, maka berada dalam kategori
tinggi, yaitu rentang 9 ≤ X. Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan perawat pada
dimensi reliability di RS Kusta Donorojo Jepara kepada pasien berada pada kategori tinggi
.
Gambar 4.14 Diagram Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Reliability
4.3.2.2.13 Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Responsiveness
Gambaran kualitas pelayanan perawat dengan jumlah item 3 butir itemnomoritem 33,34 dan 35 . Berikut ini statistik deskriptif kualitas pelayanan
perawat berdasarkan dimensi responsiveness dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows.
Tabel 4.32 Statistik Deskriptif Kualitas Pelayanan Perawat Berdasarkan Dimensi Responsiveness
Descriptive Statistics
Responsiveness Valid N listwise
N 55
55 Minimum
7 Maximum
12 Mean
9.60 Std. Deviation
1.328
Pengkategorisasian distribusi data skala kualitas pelayanan perawat pada dimensi responsiveness dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Item : 3
Skor Tertinggi : Jumlah item x skor maksimum = 3 x 4 = 12
Skor Terendah : Jumlah item x skor minimum = 3 x 1 = 3
Mean Teoritik M : Skor tertinggi + skor terendah : 2
: 12+ 3 : 2 = 7,5 Standar Deviasi
: Skor tertinggi – skor terendah : 6
: 12-3 : 6 = 1,5 Gambaran secara umum dimensi responsiveness dalam kualitas pelayanan
perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan perhitungan di atas diperoleh M = 7,5 dan SD=1,5. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Mean – 1,0 SD = 7,5 – 1,5 = 9
Mean + 1,0 SD = 7,5 + 1,5 = 6 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi dalam
kualitas pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan dimensi responsiveness sebagai berikut:
Tabel 4.33 Gambar Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Responsiveness
Interval Skor Interval
Kriteria Frekuensi
Persentase µ + 1σ ≤ X
9 ≤ X
Tinggi 24
43,6 µ -
1σ ≤ X µ + 1σ 6 ≤ X 9 Sedang
31 56,3
X µ - 1σ
X 6 Rendah
Jumlah 55
100
Berdasarkan tabel 4.33 dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan perawat pada dimensi responsiveness di RS Kusta Donorojo Jepara dalam kategori sedang
sebesar 56,3. Mean empiris memperoleh nilai sebesar 9.60 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritis, maka berada dalam kategori tinggi,
yaitu rentang 9 ≤ X.
Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan perawat pada dimensi responsiveness di RS Kusta Donorojo Jepara kepada pasien berada pada
kategori sedang .
Gambar 4.15 Diagram Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Responsiveness
4.3.2.2.14 Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Security
Gambaran kualitas pelayanan perawat dengan jumlah item 2 butir item nomor item 36 dan 37 Berikut ini statistik deskriptif kualitas pelayanan perawat
berdasarkan dimensi security dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows. Tabel 4.34 Statistik Deskriptif Kualitas Pelayanan Perawat Berdasarkan Dimensi
Security
Descriptive Statistics
Security Valid N listwise
N 55
55 Minimum
4 Maximum
8 Mean
6.07 Std. Deviation
1.168
Pengkategorisasian distribusi data skala kualitas pelayanan perawat pada dimensi security dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Item : 2
Skor Tertinggi : Jumlah item x skor maksimum = 2 x 4 = 8
Skor Terendah : Jumlah item x skor minimum = 2 x 1 = 2
Mean Teoritik M : Skor tertinggi + skor terendah : 2
: 8+ 2 : 2 = 5 Standar Deviasi
: Skor tertinggi – skor terendah : 6
: 8-2 : 6 = 1 Gambaran secara umum dimensi security dalam kualitas pelayanan
perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan perhitungan di atas diperoleh M = 5 dan SD=1. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Mean – 1,0 SD = 5 – 1 = 4
Mean + 1,0 SD = 5 + 1 = 6 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi dalam
kualitas pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan dimensi security sebagai berikut:
Tabel 4.35 Gambar Kualitas Pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Security
Interval Skor Interval
Kriteria Frekuensi
Persentase µ + 1σ ≤ X
6 ≤ X
Tinggi 18
32,7 µ -
1σ ≤ X µ + 1σ 4 ≤ X 6 Sedang
39 67,3
X µ - 1σ
X 4 Rendah
Jumlah 55
100
Berdasarkan tabel 4.35 dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan perawat pada dimensi security di RS Kusta Donorojo Jepara dalam kategori sedang
sebesar 67,3. Sedangkan mean empiris memperoleh nilai sebesar 6.07 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritis, maka berada dalam kategori
sedang, yaitu rentang 4 ≤ X 6 Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan perawat pada
dimensi security di RS Kusta Donorojo Jepara kepada pasien berada pada kategori sedang
Gambar 4.16 Diagram Gambaran Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Dimensi Security
Penjelasan secara deskriptif mengenai kualitas pelayanan perawat di RS Kusta Donorojo Jepara secara ringkas dapat disajikan dalam tabel 4.36 sebagai
berikut: Tabel 4.36 Ringkasan Deskriptif Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta
Donorojo Jepara Kualitas Pelayanan Perawat
Kategorisasi No
Dimensi Tinggi
Sedang Rendah
1 Aesthetics
40 47,3
12,7 2
Attentivenesshelpfulness 40
47,3 12,7
3 Care
98,2 1,8
- 4
CleanlinessTidiness 52,7
47,3 5
Commitment 52,7
47,3 6
Communication 43,6
56,4 7
Competence 29,1
70,9
8 Courtesy
47,3 52,7
9 Flexibility
38,2 50,9
10,9 10
Friendliness 47,2
52,7 11
Integrity 94,5
5,45 12
Reliability 58,2
41,8 13
Responsiveness 43,6
56,3 14
Security 32,7
67,3
Gambar 4.17 Diagram Ringkasan Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara
Penjelasan kategorisasi kualitas pelayanan perawat tiap dimensi diatas disusun berdasarkan kategorisasi distribusi normal, sedangkan untuk menentukan
dimensi mana yang paling berpengaruh terhadap tinggi rendahnya variabel kualitas pelayanan perawat, ditentukan dengan membandingkan mean empiris tiap
dimensi . Adapun perbandingan mean empiris tiap dimensi dapat dilihat pada tabel 4.37 berikut:
Tabel 4.37 Perbandingan Mean Empiris Tiap Dimensi Kualitas Pelayanan Perawat
Dimensi Kualitas Pelayanan Perawat
Mean Empiris Jumlah
Item Perbandingan
Mean Empiris Aesthetics
6.51 2
3,255
Attentivenesshelpfulness 6.51
2
3,255
Care 16.91
4
4,275
CleanlinessTidiness 6.64
2
3,32
Commitment 6.71
2
3,355
Communication 3.40
1
3,4
Competence 5.93
2
2,965
Courtesy 6.44
2
3,22
Flexibility 6.15
2
3,075
Friendliness 6.55
2
3,275
Integrity 12.53
2
6,265
Reliability 9.84
3
3,28
Responsiveness 9.60
2
4,8
Security 6.07
2
3,035
Berdasarkan tabel 4.37, menunjukan bahwa dari keempat belas dimensi dari kualitas pelayanan perawat yaitu, dimensi integrity memiliki mean empiris
yang paling tinggi yaitu sebesar 6.265 dibandingkan dengan dimensi lainnya.
Maka dapat disimpulkan bahwa dimensi integrity merupakan dimensi yang paling berperan besar terhadap tinggi rendahnya variabel kualitas pelayanan
perawat. Perbedaan nilai mean empiris antara dimensi kualitas pelayanan perawat yang tidak terlalu besar yaitu tidak lebih dari 0,1, maka semua dimensikualitas
pelayanan perawat memiliki pengaruh yang hampir sama terhadap tinggi rendahnya tingkat kualitas pelayanan perawat.
Gambar 4.18 Diagram Pembandingan Mean Empiris Kualitas Pelayanan Perawat
4.3.3 Gambaran Umum Komunikasi Terapeutik di RS Kusta
Donorojo Jepara
Selain kualitas pelayanan perawat, dalam penelitian ini juga menggunakan skala komunikasi terapeutik. Skala ini tersusun berdasarkan empat aspek, antara
lain kesejatian, empati, respek atau hormat dan konkret. Dari total 27 butir item skala, hanya 23 butir item saja yang terpilih setelah melalui proses pengolahan
data untuk selanjutnya akan dianalisis melalui prosedur statistik tertentu. Gambaran komunikasi terapeutik dapat ditinjau, baik secara umum
maupun spesifik dari tiap aspek. Berikut merupakan gambaran komunikasi terapeutik yang ditinjau secara umum dan secara spesifik.
Tabel 4.38 Statistik Deskriptif Komunikasi Terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara
Descriptive Statistics
Komunikasi Terapeutik Valid N listwise
N 55
55 Minimum
56 Maximum
92 Mean
71.65 Std. Deviation
6.843
Pengkategorisasian distribusi data skala komunikasi terapeutik dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Item : 23
Skor Tertinggi : Jumlah item x skor maksimum = 23 x 4 = 92
Skor Terendah : Jumlah item x skor minimum = 23 x 1 = 23
Mean Teoritik M : Skor tertinggi + skor terendah : 2
: 92 + 23 : 2 =57,5 Standar Deviasi
: Skor tertinggi – skor terendah : 6
: 92 - 23 : 6 = 11,5 Gambaran secara umum komunikasi terapeutik di RS Kusta Donorojo
Jepara berdasarkan perhitungan di atas diperoleh M = 57,5 dan SD = 11,5. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Mean – 1,0 SD = 57,5 – 11,5 = 46
Mean + 1,0 SD = 57,5 + 11,5= 69 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi komunikasi
terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara sebagai berikut: Tabel 4.39 Gambaran Umum Komunikasi Terapeutikdi RS Kusta Donorojo
Jepara Interval Skor
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
µ + 1σ ≤ X 69
≤ X Tinggi
28 50,9
µ - 1σ ≤ X µ +
1σ 46
≤ X 69 Sedang
27 49,1
X µ - 1σ
X 46
Rendah -
- Jumlah
55 100
Berdasarkan tabel 4.39 dapat diketahui bahwa komunikasi terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara dalam kategori tinggi sebesar 50,9. Sedangkan mean
empiris memperoleh nilai sebesar 71.65 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritis, maka berada dalam kategori tinggi, yaitu rentang 69
≤ X. Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi terapeutik di RS
Kusta Donorojo Jepara kepada pasien berada pada kategori tinggi .
Gambar 4.19 Diagram Gambaran UmumKomunikasi Terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara
4.3.3.1 Gambaran Spesifik Komunikasi Terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Tiap Aspek
Skala komunikasi terapeutik ini merupakan salah satu skala yang dibuat untuk penelitian ini, setiap item komunikasi terapeutik untuk pasien yang
menjalankan perawatan di RS Kusta Donorojo Jepara. Berikut adalah gambaran komunikasi terapeutik yang ditinjau secara umum dan spesifik.
4.3.3.1.1 Gambaran Komunikasi Terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Aspek Kesejatian
Gambaran komunikasi terapeutik dengan jumlah item 5 butir item nomor item 1,2,4,5 dan 6 . Berikut ini statistik deskriptif komunikasi terapeutik
berdasakan aspek kesejatian dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows. Tabel 4.40 Statistik Deskriptif Komunikasi Terapeutik Berdasakan Aspek
Kesejatian
Descriptive Statistics
Kesejatian Valid N listwise
N 55
55 Minimum
10 Maximum
20 Mean
15.47 Std. Deviation
2.089
Pengkategorisasian distribusi
data skala
komunikasi terapeutik
berdasarkan aspek kesejatian dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Item : 5
Skor Tertinggi : Jumlah item x skor maksimum = 5 x 4 = 20
Skor Terendah : Jumlah item x skor minimum = 5 x 1 = 5
Mean Teoritik M : Skor tertinggi + skor terendah : 2
: 20+ 5 : 2 = 12,5 Standar Deviasi
: Skor tertinggi – skor terendah : 6
: 20-5 : 6 = 2,5 Gambaran secara umum komunikasi terapeutik di RS Kusta Donorojo
Jepara berdasarkan aspek kesejatian perhitungan di atas diperoleh M = 12,5 dan SD = 2,5. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Mean – 1,0 SD = 12,5 – 2,5 = 15
Mean + 1,0 SD = 12,5 + 2,5 = 10 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi dalam
komunikasi terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan aspek kesejatian sebagai berikut:
Tabel 4.41 Gambar Komunikasi Terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Aspek Kesejatian
Interval Skor Interval
Kriteria Frekuensi
Persentase µ + 1σ ≤ X
15 ≤ X
Tinggi 28
50,9 µ -
1σ ≤ X µ + 1σ 10 ≤ X 15 Sedang
27 49,1
X µ - 1σ
X 10 Rendah
Jumlah 55
100
Berdasarkan tabel 4.41 dapat diketahui bahwa komunikasi terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan aspek kesejatian di RS Kusta Donorojo
Jepara dalam kategori tinggi sebesar 50,9 .
Sedangkan mean empiris memperoleh nilai sebesar 15.47 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean
teoritis, maka berada dalam kategori tinggi , yaitu rentang 15 ≤ X
Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan aspek kesejatian di RS Kusta Donorojo Jepara
kepada pasien berada pada kategori tinggi .
Gambar 4.20 Diagram Gambaran Komunikasi Terapeutik di RS Kusta Donorojo JeparaBerdasarkan Aspek Kesejatian
4.3.3.1.2 Gambaran Komunikasi Terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Aspek Empati
Gambaran komunikasi terapeutik dengan jumlah item 6 butir item nomor item 7,8,9,10,12, dan 14 . Berikut ini statistik deskriptif komunikasi
terapeutik berdasakan aspek empati dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows.
Tabel 4.42 Statistik Deskriptif Komunikasi Terapeutik Berdasakan Aspek Empati
Descriptive Statistics
Empati Valid N listwise
N 55
55 Minimum
15 Maximum
24 Mean
18.78 Std. Deviation
2.079
Pengkategorisasian distribusi
data skala
komunikasi terapeutik
berdasarkan aspek empati dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Item : 6
Skor Tertinggi : Jumlah item x skor maksimum = 6 x 4 = 24
Skor Terendah : Jumlah item x skor minimum = 6 x 1 = 6
Mean Teoritik M : Skor tertinggi + skor terendah : 2
: 24 + 6 : 2 = 15 Standar Deviasi
: Skor tertinggi – skor terendah : 6
: 24 – 6 : 6 = 5
Gambaran secara umum dimensi dalam komunikasi terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan aspek empati perhitungan di atas diperoleh M
= 15 dan SD = 5. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut: Mean
– 1,0 SD = 15 - 5 = 10 Mean + 1,0 SD = 15 + 5 = 20
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi dalam komunikasi terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan aspek empati
sebagai berikut:
Tabel 4.43 Gambar Komunikasi Terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Aspek Empati
Interval Skor Interval
Kriteria Frekuensi
Persentase µ + 1σ ≤ X
20 ≤ X
Tinggi 20
36,4 µ -
1σ ≤ X µ + 1σ 15 ≤ X 20 Sedang
35 63,6
X µ - 1σ
X 15 Rendah
Jumlah 55
100 Berdasarkan tabel 4.43 dapat diketahui bahwa komunikasi terapeutik di
RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan aspek empati masuk dalam kategori sedang sebesar 63,6
. Sedangkan mean empiris memperoleh nilai sebesar 18.78
yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritis, maka berada dalam kategori sedang , yaitu rentang 15 ≤ X 20
Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan aspek empati di RS Kusta Donorojo Jepara
kepada pasien berada pada kategori sedang.
Gambar 4.21 Diagram Gambaran Komunikasi Terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Aspek Empati
4.3.3.1.3 Gambaran Komunikasi Terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Aspek Respek atau Hormat
Gambaran komunikasi terapeutik dengan jumlah item 6 butir item nomor item 15,16,17,18,19 dan 20 . Berikut ini statistik deskriptif komunikasi terapeutik
berdasarkan aspek respek dan hormat dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows. Tabel 4.44 Statistik Deskriptif Komunikasi Terapeutik Berdasakan Aspek Respek
atau Hormat
Descriptive Statistics
Respek atau Hormat Valid N listwise
N 55
55 Minimum
13 Maximum
24 Mean
18.44 Std. Deviation
2.217
Pengkategorisasian distribusi
data skala
komunikasi terapeutik
berdasarkan aspek respek atau hormat dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Item : 6
Skor Tertinggi : Jumlah item x skor maksimum = 6 x 4 = 24
Skor Terendah : Jumlah item x skor minimum = 6 x 1 = 6
Mean Teoritik M : Skor tertinggi + skor terendah : 2
: 24+ 6 : 2 = 15 Standar Deviasi
: Skor tertinggi – skor terendah : 6
: 24-6 : 6 = 3 Gambaran secara umum dimensi dalam komunikasi terapeutik di RS
Kusta Donorojo Jepara berdasarkan aspek respek atau hormat perhitungan di atas
diperoleh M = 15 dan SD = 3. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Mean – 1,0 SD = 15 – 3 = 12
Mean + 1,0 SD = 15 + 3 = 18 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi dalam
komunikasi terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan aspek respek atau hormat sebagai berikut:
Tabel 4.45 Gambar Komunikasi Terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Aspek Respek atau Hormat
Interval Skor Interval
Kriteria Frekuensi
Persentase µ + 1σ ≤ X
18 ≤ X
Tinggi 24
43,6 µ -
1σ ≤ X µ + 1σ 12 ≤ X 18 Sedang
31 56,4
X µ - 1σ
X 12 Rendah
Jumlah 55
100
Berdasarkan tabel 4.45 dapat diketahui bahwa komunikasi terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan aspek respek atau hormat di RS Kusta
Donorojo Jepara dalam kategori sedang sebesar 56,4 .
Sedangkan mean empiris memperoleh nilai sebesar 18,44 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean
teoritis, maka berada dalam kategori tinggi , yaitu rentang 18 ≤ X Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi terapeutik di RS
Kusta Donorojo Jepara berdasarkan aspek respek atau hormat di RS Kusta Donorojo Jepara kepada pasien berada pada kategori tinggi
.
Gambar 4.22 Diagram Gambaran Komunikasi Terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Aspek Respek atau Hormat
4.3.3.1.4 Gambaran Komunikasi Terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Aspek Konkret
Gambaran komunikasi terapeutik dengan jumlah item 6 butir item nomor item 21, 22, 23, 24, 26 dan 27. Berikut ini statistik deskriptif komunikasi
terapeutik berdasakan aspek konkret dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows. Tabel 4.46 Statistik Deskriptif Komunikasi Terapeutik Berdasakan Aspek
Konkret
Descriptive Statistics
Konkret Valid N listwise
N 55
55 Minimum
15 Maximum
24 Mean
18.96 Std. Deviation
1.962
Pengkategorisasian distribusi
data skala
komunikasi terapeutik
berdasarkan aspek konkret dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Item : 6
Skor Tertinggi : Jumlah item x skor maksimum = 6 x 4 = 24
Skor Terendah : Jumlah item x skor minimum = 6 x 1 = 6
Mean Teoritik M : Skor tertinggi + skor terendah : 2
: 24+ 6 : 2 = 15 Standar Deviasi
: Skor tertinggi – skor terendah : 6
: 24-6 : 6 = 3 Gambaran secara umum dimensi dalam komunikasi terapeutik di RS
Kusta Donorojo Jepara berdasarkan aspek konkret perhitungan di atas diperoleh M = 15 dan SD = 3. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Mean – 1,0 SD = 15 – 3 = 12
Mean + 1,0 SD = 15 + 3 = 18 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi dalam
komunikasi terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan aspek konkret sebagai berikut:
Tabel 4.47 Gambar Komunikasi Terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Aspek Konkret
Interval Skor Interval
Kriteria Frekuensi
Persentase µ + 1σ ≤ X
18 ≤ X
Tinggi 34
61.8 µ -
1σ ≤ X µ + 1σ 12 ≤ X 18 Sedang
21 48.2
X µ - 1σ
X 12 Rendah
Jumlah 55
100
Berdasarkan tabel 4.47 dapat diketahui bahwa komunikasi terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan aspek konkret dalam kategori tinggi
sebesar 61,5 .
Sedangkan mean empiris memperoleh nilai sebesar 18,96 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritis, maka berada dalam kategori
tinggi , yaitu rentang 21 ≤ X
Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara berdasarkan aspek konkret di RS Kusta Donorojo Jepara
kepada pasien berada pada kategori tinggi .
Gambar 4.23 Diagram Gambaran Komunikasi Terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Aspek Konkret
Penjelasan secara deskriptif mengenai komunikasi terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara secara ringkas dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.48 Ringkasan Deskriptif Komunikasi Terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara Berdasarkan Tiap Aspek
Komunikasi Terapeutik Kategorisasi
No Dimensi
Tinggi Sedang
Rendah 1
Kesejatian 50,9
49,1 2
Empati 36,4
63,6 3
Respek atau Hormat 43,6
56,4 4
Konkret 61,8
48,2
Gambar 4.24 Diagram Ringkasan Komunikasi Terapeutik di RS Kusta Donorojo Jepara
Penjelasan kategorisasi tiap aspek diatas disusun berdasarkan kategorisasi distribusi normal, sedangkan untuk menentukan aspek mana yang paling
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya variabel komunikasi terapeutik, ditentukan dengan membandingkan mean empiris tiap aspek. Adapun perbandingan mean
empiris tiap aspek dapat dilihat pada tabel 4.49 berikut: Tabel 4.49 Perbandingan Mean Empiris Tiap Aspek Komunikasi Terapeutik
Aspek Komunikasi Terapeutik Mean Empiris
Jumlah Item
Perbandingan Mean Empiris
Kesejatian 15.47
5 3.094
Empati 18.78
6
3.13
Respek atau Hormat 18.44
6
3.07
Konkret 18.96
6 3.16
Berdasarkan tabel 4.49 menunjukan bahwa dari keempat aspek komunikasi terapeutik dari yaitu, aspek konkret memiliki mean empiris yang
paling tinggi yaitu sebesar 3.16 dibanndingkan dengan aspek lainnya. Maka dapat disimpulkan bahwa , dimensi konkret merupakan aspek yang paling
berperan besar terhadap tinggi rendahnyavariabel komunikasi terapeutik.
Perbedaan nilai mean empiris antara aspekkomunikasi terapeutik yang tidak terlalu besar yaitu tidak lebih dari 0,1, maka semua aspekkomunikasi terapeutik
memiliki pengaruh yang hampir sama terhadap tinggi rendahnya tingkat komunikasi terapeutik.
Gambar 4.25 Diagram Pembandingan Mean Empiris Komunikasi Terapeutik
4.4 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas data, uji linieritas dan uji korelasi.
4.4.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk membuktikan apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan teknik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang dilakukan dengan SPSS Versi 20.0 for Windows.
Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut: