Jenis Penelitian Desain Penelitian Metode Pengumpulan Data

33

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Oleh karena itu diharapkan data yang diperoleh adalah data yang objektif, valid dan akurat dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan, sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah Sugiyono, 2005:1. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.

3.2 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional. Menurut Purwanto 2013:17 penelitian korelasional yaitu jenis penelitian ini dilakukan guna menentukan hubungan antara dua atau lebih variabel.

3.3 Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa saja yang menjadi titik suatu penelitian Arikunto, 2002:161. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2008:19. Variabel adalah gejala yang menjadi penelitian atau apa saja yang menjadi perhatian penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah:

3.3.1 Kualitas Pelayanan Perawat Y

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2005:20. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kualitas Pelayanan Perawat di RS Kusta Donorojo Jepara.

3.3.2 Komunikasi Terapeutik X

Dalam penelitian ini, variabel bebas merupakan variebel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab dari variabel terikat Sugiyono, 2005:21. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Komunikasi Terapeutik.

3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian

3.4.1 Kualitas Pelayanan Perawat Y

Kualitas pelayanan perawat merupakan tingkat baik buruknya pelayanan professional yang diciptakan bagi pasien berupa pelayanan yang perubahannya dapat dirasakan, dapat dinilai dan dapat diukur secara nyata. Suatu aspek yang penting dari suatu rumah sakit dimana perawat harus memiliki yaitu Aesthetics , Attentivenesshelpfulness , Care , CleanlinessTidiness , Commitment , Communication , Competence , Courtesy , Flexibility , Friendliness , Integrity , Reliability, Responsiveness , dan Security

3.4.2 Komunikasi Terapeutik X

Komunikasi Terapeutik merupakan komunikasi antara perawat dan pasien yang dilakukan secara sadar, direncanakan yang membantu memecahkan masalah pasien yang bertujuan mempercepat kesembuhan pasien secara fisik maupun psikis. Komunikasi Terapeutik dengan dimensi yaitu Kesejatian, Empati, Respek atau hormat, dan Konkret

3.5 Populasi Dan Sampel

3.5.1 Populasi

Menurut Arikunto 2002:173 populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sugiyono 2005:55 mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pasien rawat inap di RS Kusta Donorojo Jepara yang berjumlah 60, dengan karakteristik sebagai berikut: 1. Pasien Poli Kusta Pasien rawat jalan di RS Kusta Donorojo Jepara Gambar 3.1 Kunjungan Poli Kusta di RS Kusta Donorojo Jepara 2. Data pada September 2015 terdapat 22 pasien rawat inap di RS Donorojo Jepara. 3. Pasien yang masih melakukan perawatan di RS Kusta Donorojo Jepara.

3.5.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2010:174. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga memperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Penelitian ini peneliti menggunakan studi populasi dimana subjek yang dijadikan sampel adalah seluruh jumlah populasi berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan karena rata-rata jumlah populasi pasien di RS Kusta Donorojo Jepara berjumlah 55 orang. Peneltian ini, teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling yaitu dengan menggunakan teknik sampling kuota yakni teknik penentuan sampel dengan anggota populasi digunakan sebagai sampel Sugiyono,2009:85. Menurut Arikunto 2006:184 pengumpulan data, menghubungi subjek yang memenuhi persyaratan cirri-ciri populasi, tanpa menghiraukan dari mana asal subjek tersebut asal masih dalam populasi.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang tepat sangat penting, karena menentukan baik buruknya suatu penelitian. Pengumpulan data merupakan usaha untuk memperoleh bahan-bahan keterangan serta kenyataan yang benar-benar nyata dan dapat dipertanggung jawabkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode skala yang digunakan untuk mengukur komunikasi terapeutik dan kualitas pelayanan perawat yang akan dilakukan untuk pasien di RS Kusta Donorojo Jepara adalah 55 orang. Adapun keuntungan penggunaan skala dalam penelitian antara lain: 1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti 2. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden 3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan menurut waktu senggang responden 4. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama 5. Dapat dibuat sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-malu dalam menjawab Arikuto, 2002: 129 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala psikologi model Likert, dimana pada skala model ini berisi pernyataan- pernyataan sikap yaitu suatu pernyataan mengenai objek sikap dan terdiri atas dua macam, yaitu pernyataan favorable mendukung atau memihak pada objek sikap dan pernyataan unfavorable tidak mendukug objek sikap Azwar 2011:23. Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel Y yaitu kualitas pelayanan perawat, dimensi dari kualitas jasa adalah: 1. Aesthetics, yaitu sejauh mana paket jasa tersedia 2. Attentivenesshelpfulness, yaitu keinginan untuk membantu konsumen 3. Care, yaitu kepedulian, perhatian, simpati, dan kesabaran 4. CleanlinessTidiness, yaitu kebersihan, kerapian, dan keteraturan 5. Commitment, yaitu komitmen pekerja terhadap tugas 6. Communication, yaitu kemampuan berkomunikasi 7. Competence, yaitu keahlian dan profesionalisasi dalam penyampaian jasa 8. Courtesy,yaitu kesopanan kontrak staf berhubungan dengan konsumen dan hak miliknya 9. Flexibility, yaitu kesanggupan pekerja untuk mengubah pelayanan sesuai dengan keinginan konsumen 10. Friendliness,yaitu kehangatan dan keakraban terutama kontak staf 11. Integrity, yaitu kejujuran, keadilan, dan kepercayaan oleh pemberi jasa kepada konsumen 12. Reliability, yaitu kehandalan dan konsistensi 13. Responsiveness, yaitu kecepatan dan ketepatan penyampaian jasa. 14. Security, yaitu keselamatan dan keamanan konsumen serta peran dalam proses jasa. Sedangkan untuk mengukur variabel X yaitu komunikasi terapeutik, karakteristik komunikasi terapeutik dari dimensi respon adalah: 1. Kesejatian, yaitu keikhlasan perawat terhadap pasien , dan keterbukaan perawat kepada pasien. 2. Empati, yaitu memahami perasaan pasien dan dukungan kepada pasien 3. Respek atau hormat, yaitu peduli terhadap pasien dan menghargai pasien 4. Konkret, yaitu mempertahankan respon perawat terhadap perasaan pasien dan menjelaskan dengan akurat tentang masalah pasien Model skala disusun dengan pernyataan favorable dan unfavorable dimana setiap pernyataan mempunyai lima pilihan jawaban yaitu Ssesuai, SS sangat sesuai, TS tidak sesuai, STS sangat tidak sesuai. Skor yang diberikan bergerak dari satu sampai lima. Pemberian skor untuk pernyataan favorable yaitu: STS=4, TS=3, S=2, SS=1. Sedangkan untuk penilaian pernyataan unfavorable yaitu: STS=1, TS=2, S=3, SS=4. Untuk lebih jelasnya, alat ukur ini akan dijabarkan dalam bentuk blue print, sebagai berikut: Tabel 3.1 Blue Print Skala Kualitas Pelayanan Perawat No Dimensi Indikator Fav Unfav Total 1 Aesthetics sejauh mana paket jasa tersedia 1,2 2 2 Attentiveness helpfulness Keinginan untuk membantu konsumen 3 4 2 3 Care Kepedulian Perhatian Simpati Kesabaran 5 6 7 8,9 4 4 Cleanliness Tidiness Kebersihan Kerapian Keteraturan 10 11 13 12 4 5 Commitment komitmen pekerja terhadap tugas 14 15 2 6 Communication kemampuan berkomunikasi 16 17 2 7 Competence keahlian dan profesionalisasi dalam penyampaian jasa 18 19 2 8 Courtesy kesopanan kontrak staf berhubungan dengan konsumen dan hak miliknya 20,21 2 9 Flexibility kesanggupan pekerja untuk mengubah pelayanan sesuai dengan keinginan konsumen 22,23 2 10 Friendliness kehangatan dan keakraban terutama kontak staf 24,25 2 11 Integrity kejujuran, keadilan, dan kepercayaan oleh pemberi jasa kepada konsumen 26,27, 29 28 4 12 Reliability Kehandalan 30,31 3 Konsistensi 32 13 Responsiveness kecepatan dan ketepatan penyampaian jasa 33,34, 35 3 14 Security Keselamatan dan keamanan konsumen serta peran dalam proses jasa 36,37 2 Jumlah 37 Tabel 3.2 Blue print skala Komunikasi Terapeutik No. Aspek Indikator Fav Unfav Total 1. Kesejatian Keikhlasan perawat terhadap pasien 1,2 3 3 Keterbukaan perawat kepada pasien. 5,6 4 3 2 Empati Memahami perasaan pasien 7,8,10 9 3 Dukungan kepada pasien 14,12 11,13 4 3 Respek atau hormat Peduli terhadap pasein 15,16 2 Menghargai pasien 17,19,20 18 4 4 Konkret Mempertahankan respon perawat terhadap perasaan pasien 21,22,23 24 4 Menjelaskan dengan akurat tentang masalah pasien 25,26,27 3 Jumlah 27

3.7 Validitas Dan Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Efektifitas Komunikasi Terapeutik Terhadap Penurunan Kecemasan Ibu Bersalin Seksio Sesarea di RSUD dr. Pirngadi.

1 48 100

Pengaruh Komunikasi Terapeutik Terhadap Kepatuhan Berobat Penderita Tuberkulosis Paru Rawat Jalan Di RSUD Sidikalang Kabupaten Dairi

12 177 150

Pengaruh Komunikasi Terapeutik (Keterbukaan, Empati, Sikap Mendukung, Sikap Positif dan Kesetaraan) Bidan terhadap Kenyamanan Ibu Pra Persalinan di Wilayah Kerja Kecamatan Medan Marelan

1 41 101

Pengaruh Komunikasi Terapeutik terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada Ibu Nifas di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai

3 47 110

Pengaruh Faktor Personal dan Faktor Situasional terhadap Komunikasi Terapeutik antara Perawat Pelaksana dengan Pasien di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan

2 62 181

Komunikasi Interpersonal (Terapeutik) Perawat dan Pasien (Studi Korelasional Peranan Komunikasi Interpersonal (Terapeutik) Perawat Terhadap Penyembuhan Pasien Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan)

2 66 161

Gambaran Komunikasi Interpersonal Perawat Pelaksana Menurut Persepsi Perawat dan Klien di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan

1 42 140

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PASIEN UNTUK SEMBUH (Kasus di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta).

0 4 15

Komunikasi Terapeutik antara Perawat dan Pasien.

0 1 24

GAMBARAN PRAKTIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN KOMUNIKASI SOSIAL PERAWAT DALAM PEMBERIAN PELAYANAN KEPERAWATAN

0 0 9