Penawaran Ekowisata Bahari di Kawasan Pulau Menjangan
Model regresi ini kemudian dianalisa dengan mencari nilai koefisien korelasi nilai r masing-masing variabel bebas. Tujuannya untuk mengetahui
seberapa jauh kekuatan hubungan atau mengukur derajat hubungan keeratan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya. Hasilnya, nilai r
untuk biaya operasional sebesar 0.6215. Nilai ini menunjukkan bahwa antara biaya
operasional dan jumlah wisatawan terdapat korelasi positif dengan kategori korelasi cukup. Nilai r
Biaya investasi menjadi variabel yang dapat mempengaruhi tingkat penawaran. Hal ini dapat dipahami karena apabila investasi ditingkatkan, maka
akan meningkatkan tingkat pelayanan, sehingga tiap wisatawan yang datang berkunjung dapat dilayani dengan semestinya. Dalam hal ini peningkatan jumlah
investasi akan menaikkan tingkat penawaran sebesar koefisien penduganya. untuk biaya investasi sebesar 0.9936 menunjukkan ada
korelasi positif dengan kategori sangat kuat antara biaya investasi dengan jumlah wisatawan. Secara keseluruhan nilai r tersebut dapat diartikan bahwa jumlah
kunjungan wisatawan yang datang ke kawasan Pulau Menjangan secara berurutan sangat dipengaruhi oleh biaya investasi dan diikuti dengan biaya operasional.
Analisa model kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji F untuk mengetahui seberapa besar pengaruh secara signifikan seluruh variabel bebas
terhadap variabel terikatnya. Hasil analisa menunjukkan bahwa semua variabel bebas dalam model regresi ini secara bersama-sama memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikatnya. Hal ini ditunjukkan oleh nilai F hitung sebesar 78.0713 sedangkan nilai F tabel adalah 18.5128 Lampiran 12. Berarti F
hitung F tabel atau variabel bebas dalam model regresi ini memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya.
Selanjutnya dilakukan uji t dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi
variabel terikat. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel biaya operasional sebesar 0.0427 dan variabel biaya investasi sebesar 9.7693. Nilai t
tabel dalam analisa ini adalah 4.3026 pada taraf signifikan 95 , sehingga variabel yang menunjukkan kondisi t hitung t tabel adalah variabel biaya
investasi. Kondisi ini memberikan penjelasan bahwa variabel biaya investasi merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel terikatnya.
Berdasarkan model yang telah diperoleh, nilai terhadap penawaran sebesar 4.6406 dapat diartikan apabila terjadi perubahan jumlah investasi sebesar 10 maka
akan meningkatkan jumlah wisatawan yang dapat dilayani sebesar 0.5. Hasil regresi yang didapatkan kemudian digunakan untuk membangun
kurva penawaran dari kegiatan ekowisata bahari di kawasan Pulau Menjangan. Kurva penawaran ekowisata bahari kawasan Pulau Menjangan dapat dilihat pada
Gambar 6.
Gambar 6 Kurva penawaran ekowisata di kawasan Pulau Menjangan.
Kurva penawaran tersebut memberikan penjelasan tentang jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan Pulau Menjangan yang dinotasikan dengan Q pada
sumbu X dengan tingkatan harga yang dinotasikan dengan P pada sumbu Y pada waktu tertentu, artinya setiap besaran jumlah kunjungan wisatawan akan
dipresentasikan oleh tingkatan harga tertentu. Semakin tinggi harga jasa yang ditawarkan diharapkan jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke kawasan
Pulau Menjangan juga meningkat. Kurva tersebut menggambarkan, jumlah wisatawan yang datang dengan besaran nilai tertentu pada sumbu X akan
mempengaruhi nilai dari harga yang berada pada sumbu Y. Nilai P pada kurva di
P harga
Q jumlah wisatawan Y
X
● ●
●
● ●
● ●
● ●
● ●
● ●
atas tergambar meningkat seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan sampai kondisi tertentu.
Kurva penawaran tersebut tampak seperti pada Gambar 6 di atas, dapat dipahami karena kurva penawaran diturunkan dari fungsi biaya khususnya biaya
jangka pendek, sehingga semakin banyak wisatawan yang datang berkunjung maka semakin tinggi juga biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk
wisata. Artinya bahwa peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan Pulau Menjangan akan mempengaruhi besarnya biaya yang dikeluarkan oleh
pihak operator wisata dalam melayani permintaan wisatawan, dimana besaran biaya yang dikeluarkan akan mempengaruhi tingkat harga dari produk wisata
tersebut. Perlu dipahami bahwa hanya pada tingkat harga lebih besar atau sama dengan biaya rata-rata, output akan diproduksi oleh pihak operator wisata sebab
pada kondisi tersebut baru diperoleh keuntungan. Jadi penawaran ekowisata bahari akan sangat bergantung dari fungsi biaya, dimana tingkat harga lebih besar
atau sama dengan biaya rata-rata, baru kemudian pihak pengelola berani untuk menawarkan jasa ini.
Pada analisa ini perhitungan kurva penawaran diberikan batasan besaran Q jumlah wisatawan
≤ 25 000 orang, sehingga setelah dianalisa dengan perangkat Mapple 9.5
kurva yang diperoleh akan tampak seperti pada Gambar 6 di atas dan bentuk kurva akan berubah arahnya apabila besaran Q jumlah wisatawan 25
000 orang, sehingga untuk mengetahui posisi dimana harga diinginkan oleh pasar atau kecocokan harga yang ditawarkan pihak pengelola wisata maka harus
diketahui tingkatan permintaan dari wisatawan agar terjadi harga keseimbangan pasar price equilibrium.