Analisis Daya Tarik dan Preferensi Visual Wisatawan

Tabel 8 Waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan wisata Kegiatan Waktu yang dibutuhkan Wp-jam Total waktu 1 hari Wt-jam Selam Snorkeling Wisata mangrove 2 3 2 8 6 8 Sumber: Hutabarat et al. 2009 Karena adanya ketentuan PP No. 18 tahun 1994 tentang pengusahaan pariwisata alam di zona pemanfaatan taman nasional dan taman wisata alam yaitu 10 dari luas zona pemanfaatan maka formulasi daya dukung kawasan untuk pemanfaatan ekowisata dibatasi dengan rumus: DDW = 0.1 x DKK.................................................................... 20 dimana : DDW = daya dukung wisata orang; DDK = daya dukung kawasan orang

3.4.3. Analisis Daya Tarik dan Preferensi Visual Wisatawan

Setiap wisatawan memiliki ketertarikan tersendiri terhadap obyek wisata yang disuguhkan oleh pihak pengelola. Pengukuran daya tarik wisatawan dianalisa menggunakan analisis regresi berganda antara variabel jumlah kunjungan wisatawan dengan variabel ketertarikan terhadap mangrove M dan ketertarikan terhadap terumbu karang T menggunakan perangkat lunak MS. Excel 2003 . Setelah model regresi terbentuk, selanjutnya dilakukan pengujian dengan uji F dan uji t pada taraf signifikan 95 agar model yang dihasilkan valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan pengukuran preferensi wisatawan terhadap sumber daya wisata yang ada di kawasan Pulau Menjangan menggunakan metode Scenic Beauty Estimation SBE. Metode SBE digunakan untuk menilai tipe-tipe karakter seascape dan landscape kawasan Pulau Menjangan yang telah dipresentasikan dalam foto-foto berwarna, dimana foto-foto ini merupakan pemandangan kawasan Pulau Menjangan yang dianggap paling mewakili obyek seascape dan landscape di kawasan ini. Tahapan yang dilakukan dalam analisis ini adalah: 1 Penentuan titik pengamatan; 2 Pengambilan foto; 3 Seleksi foto; 4 Penilaian oleh responden; 5 Menghitung nilai SBE. Untuk penilaian preferensi visual, penilaian foto-foto karakter seascape dan landscape dilakukan oleh 50 responden wisatawan dengan penilaian pada skala 1 sampai dengan 10 selama 10 detik. Skor 1 menunjukkan nilai yang paling tidak disukai dan skor 10 merupakan nilai yang paling disukai. Nilai yang diperoleh kemudian diolah dengan mencari rata-rata nilai z pada setiap foto yang kemudian dimasukkan ke dalam rumus SBE menurut Daniel dan Boster 1976: SBE X = Z X – Z x 100 ......................................................28 dimana, SBE X = nilai keindahan pemandangan obyek ke-x Z X = nilai rata-rata untuk obyek ke-x Z Secara khusus suatu penawaran melukiskan jumlah maksimum yang siap disediakan pada setiap kemungkinan harga dalam jangka waktu tertentu Bellante dan Jackson, 1990. Laju pertumbuhan penawaran wisata akan bergantung dari biaya dan jumlah yang ditawarkan, sehingga untuk menduga laju penawaran wisata ekowisata bahari diturunkan dari fungsi biaya, khususnya biaya jangka pendek. Beberapa atribut yang mempengaruhi laju penawaran dapat diperoleh = nilai rata-rata suatu obyek tertentu sebagai standar 3.4.4. Analisis Ekonomi Ekowisata Bahari 3.4.4.1. Penawaran Ekowisata Bahari