4.2.2.3. Tata Guna dan Pola Penggunaan Lahan
Lahan penduduk di sekitar TNBB yang jumlahnya cukup kecil pada umumnya digunakan untuk kegiatan pertanianperkebunan dengan pelbagai
komoditi dan sebagian kecil sisanya untuk perumahan termasuk pekarangan rumah. Secara rinci tata guna dan pola penggunaan lahan di TNBB seperti terlihat
pada Tabel 13.
Tabel 13 Pola penggunaan lahan di Desa Sumber Klampok Luas km
2
Tegalankebun ha Pekarangan ha
Hutan Negara ha
39.80 171
40 3755
4.3 1
94.7 Sumber: BPS 2008
Dari Tabel 13 di atas terlihat bahwa dominasi penggunaan lahan adalah hutan. Hal ini disebabkan karena sebagian besar wilayah perencanaan adalah
wilayah TNBB yang dikelola oleh Departemen Kehutanan. Pemanfaatan lahan lainnya yang cukup dominan adalah tegalan, tanaman perkebunan dan
pekarangan.
4.2.2.4. Agama dan Kepercayaan
Masyarakat di desa Sumber Klampok dapat dikatakan heterogen dilihat dari aspek etnik dan agama. Masyarakat terdiri atas etnik Bali, Jawa, Madura dan
Lombok dengan agama yang dianut adalah Hindu, Islam, dan Kristen. Jumlah penduduk menurut agama yang dianut disajikan pada Tabel 14.
Tabel 14 Komposisi penduduk Desa Sumber Klampok menurut agama Agama yang Dianut Jiwa
Hindu Islam
Kristen
945 55.2
763 44.5
5 0.3
Sumber: BPS 2008 Berdasarkan Tabel 14 terlihat bahwa penganut agama Hindu paling
banyak dibandingkan dengan umat agama lain. Penduduk di Desa Sumber Klampok menganut agama yang beranekaragam, namun tetap hidup
berdampingan dalam suasana tentram dan harmonis.
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Kondisi dan Potensi Sumber daya Kawasan Pulau Menjangan
Suatu kawasan atau daerah berpotensi dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata apabila kawasan tersebut memiliki suatu kekhasan yang unik,
terlebih lagi untuk kegiatan ekowisata. Kealamian kawasan menjadi faktor yang penting agar menjadi daya tarik bagi wisatawan. Daya tarik kawasan Pulau
Menjangan berupa pemandangan alam baik landscape maupun seascape yang masih alami, pantai berpasir putih dengan tebing-tebing yang terjal, terumbu
karang dengan aneka ikan hias dan hutan mangrove yang beragam, sehingga kawasan Pulau Menjangan kaya akan sumber daya alamnya.
1 Ekosistem Terumbu Karang
Terumbu karang sebagai salah satu sumber daya alam Pulau Menjangan memiliki gugusan karang yang sangat khas. Berdasarkan hasil pengamatan pada 6
stasiun pengamatan, kontur karangnya merupakan perpaduan dari berbentuk datar flat ke kontur yang tiba-tiba berubah drastis menjadi terjal atau dalam istilah
selam disebut “drop off” dan bertambah menarik dengan terdapatnya gua-gua pada dinding gugusan karang tersebut. Pulau Menjangan secara keseluruhan
hampir merata dikelilingi oleh terumbu karang, sehingga untuk mengamatinya di bagi menjadi 6 stasiun pengamatan, yaitu:
1 Stasiun I Lokasi titik pengamatan pertama berada di sebelah Barat Daya Pulau
Menjangan, yaitu sekitar Pos I pada kedalaman 3 meter dan 10 meter, terdapat sebuah dermaga dengan hamparan pasir yang luas. Hasil yang didapatkan dengan
menggunakan metode LIT line intercept transect, bahwa persentase tutupan karang hidup pada kedalaman 3 meter sebesar 17.0 jenis Acropora, non
Acropora 14.20 , biota lain 11.30 , dead coral 27 dan abiotik 10.50 . Sedangkan persentase tutupan karang hidup untuk kedalaman 10 meter sebesar
20.40 untuk jenis Acropora, non Acropora sebesar 17 , biota lain 15.20 , dead coral
27 dan abiotik 40.40 Lampiran 4. Jenis Acropora yang ditemukan didominasi oleh Acropora Branching,
Acropora Digitate, dan Acropora Tabulate sedangkan non Acropora didominasi