Rumah Sakit Pelayanan Kesehatan

34 g. asas gender dan nondiskriminatif berarti bahwa pembangunan kesehatan tidak membedakan perlakuan terhadap perempuan dan laki-laki. h. asas norma agama berarti pembangunan kesehatan harus memperhatikan dan menghormati serta tidak membedakan agama yang dianut masyarakat.

2.3.3 Rumah Sakit

Dalam Undang – Undang No. 44 Tahun 2009 dijelaskan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129MenkesSKII2008, jenis-jenis pelayanan minimal yang harus disediakan rumah sakit terdiri dari: Pelayanan gawat darurat, Pelayanan rawat jalan, Pelayanan rawat inap, Pelayanan bedah, Pelayanan persalinan dan perinatologi, Pelayanan intensif, Pelayanan radiologi, Pelayanan laboratorium patologi klinik, Pelayanan rehabilitasi medik, Pelayanan farmasi, Pelayanan gizi, Pelayanan transfusi darah, Pelayanan keluarga miskin, Pelayanan rekam medis, Pengelolaan limbah, Pelayanan administrasi manajemen, Pelayanan ambulanskereta jenazah, Pelayanan pemulasaraan jenazah, Pelayanan laundry, Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit, Pencegah Pengendalian Infeksi. 35 1 Klasifikasi Rumah Sakit Berdasarkan Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara berjenjang dan fungsi rujukan, rumah sakit umum diklasifikasikan berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan rumah sakit: a. Rumah sakit umum kelas A, adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan subspesialistik luas. b. Rumah sakit umum kelas B, adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya sebelas spesialistik dan subspesialistik luas. c. Rumah sakit umum kelas C, adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dasar. d. Rumah sakit umum kelas D, adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar. 2 Pemilik Rumah Sakit Ditinjau dari pemiliknya maka rumah sakit di Indonesia dapat dibedakan atas: a. Rumah Sakit Pemerintah, dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:  Pemerintah pusat, Dapat dibedakan atas dua macam : a Dikelola Kementerian Kesehatan b Dikelola oleh Kementerian lainnya, seperti Kementerian Pertambangan, Kementerian Pertahanan dan Keamanan, Kementerian Perhubungan. 36  Pemerintah daerah, sesuai dengan UU Pemerintah Daerah No.32 tahun 2004, maka rumah sakit yang berada di daerah di kelola oleh pemerintah daerah. Pengelola yang dimaksud disini seperti keuangan, dan kebijakan, seperti pembangunan sarana, pengadaan peralatan, dan operasionalisasi Rumah Sakit, serta penetapan tarif pelayanan. b. Rumah Sakit Swasta, sesuai dengan Undang-Undang kesehatan No.36 tahun 2009, beberapa rumah sakit yang ada di Indonesia juga dikelola oleh pihak swasta. Sebagai akibat telah dibenarkannya pemilik modal bergerak dalam perumahsakitan, menyebabkan mulai banyak ditemukannya rumah sakit swasta yang telah dikelola secara komersial serta yang berorientasi mencari keuntungan, walaupun untuk yang terakhir ini harus tetap mempertahankan fungsi sosial rumah sakit swasta tersebut dan menyediakan sekurang- kurangnya 20 dari tempat tidurnya untuk masyarakat golongan tidak mampu. 3 Kewajiban dan Hak Rumah Sakit a Kewajiban : a. Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumah sakit kepada masyarakat; b. Memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit; c. Melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak mampumiskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan gratis, pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan; 37 d. Membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien; e. Menyelenggarakan rekam medis; f. Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak; g. Melaksanakan sistem rujukan; h. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta peraturan perundang-undangan; i. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien; j. Menghormati dan melindungi hak-hak pasien; k. Melaksanakan etika Rumah Sakit; l. Memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana; m. Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional maupun nasional; n. Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya; o. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal rumah sakit hospital by laws; p. Melindungi dan memberikan bantuan hokum bagi semua petugas rumah sakit dalam melaksanakan tugas; dan q. Memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok. 38 b Hak : a. Menentukan jumlah, jenis, dan kualifikasi sumber daya manusia sesuai dengan klasifikasi rumah sakit; b. Menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan remunerasi, insentif, dan penghargaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; c. Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka mengembangkan pelayanan; d. Menerima bantuan dari pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; e. Menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian; f. Mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan kesehatan; g. Mempromosikan layanan kesehatan yang ada di rumah sakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan Universitas Sumatera Utara h. Mendapatkan insentif pajak bagi rumah sakit publik dan rumah sakit yang ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan.

2.3.4 Instalasi Rawat Inap