52 coba sebanyak 40 butir soal sesuai dengan kisi-kisi soal. Soal uji coba
selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 16. Setelah soal diujicobakan, soal kemudian diuji melalui uji validitas, uji reliabilitas, analisis tingkat kesukaran
soal, dan daya pembeda soal. Langkah-langkah dalam pengujian instrumen soal dijelaskan sebagai berikut:
3.5.1 Uji Validitas
Menurut Arikunto 1995 dalam Alma 2010: 97 menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan
suatu alat ukur. Validitas untuk instSrumen penelitian dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 1 Validitas Logis; 2 Validitas Empirik. Uraian selengkapnya
sebagai berikut:
3.2.7 Uji Validitas Logis
Validitas logis adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil penalaran. Untuk pengujian validitas logis dilakukan dengan cara menilai
kesesuaian butir-butir soal dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat sebelumnya. Proses pengujian validitas logis melibatkan 3 penilai ahli dibidangnya yaitu Drs.
H. Y Poniyo, M. Pd. pembimbing 1, Dra. Sri Sami Asih pembimbing 2, M. Kes. dan Evi Supriyati, S. Pd. SD guru kelas IV.
3.5.1.2 Uji Validitas Empirik
Validitas empirik adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil pengalaman. Sebuah instrumen penelitian dikatakan memiliki validitas, apabila
sudah teruji dari pengalaman. Untuk mengetahui validitasnya peneliti kemudian menyebarkan instrumen tersebut kepada responden yang bukan responden
sesungguhnya, yaitu siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Karangjati. Untuk uji
53 validitas empirik instrumen penelitian ini, menggunakan rumus korelasi Item-
Total Statistics dengan bantuan program SPSS versi 16.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Setelah instrumen diuji validitasnya, kemudian diuji reliabilitasnya. Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Suatu tes dikatakan reliabel apabila beberapa kali pengujian menunjukkan hasil yang
relatif sama. Pengujian reliabilitas perangkat tes soal bentuk pilihan ganda untuk tiap-
tiap soal pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Cronbach’s Alpha
pada program SPSS versi 16 dengan menetapkan taraf signifikan 5. Menurut Sekaran 1992 dalam Priyatno 98: 2010 menyatakan bahwa reliabilitas
kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.
3.5.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Selain uji validitas dan reliabilitas, untuk memperoleh soal yang baik juga perlu adanya keseimbangan tingkat kesukaran soal tersebut. Keseimbangan yang
dimaksud yakni antara soal mudah, sedang, dan sukar jumlahnya proporsional. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar
Arikunto, 2007: 207. Oleh karena itu, diperlukan analisis tingkat kesukaran soal setelah soal diujicobakan. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal pilihan ganda
menurut Arikunto 2007: 208 digunakan rumus:
54
Keterangan: P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul Js = jumlah seluruh siswa peserta tes
Adapun tingkat kesukaran soal dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 0,00 - 0,30 berarti sukar
0,31 - 0,70 berarti sedang 0,71 - 1,00 berarti mudah
3.5.4 Analisis Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal menurut Arikunto 2007: 211 adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi
dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Suatu butir soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pandai maupun siswa yang kurang pandai, maka soal itu
tidak baik karena tidak mempunyai daya pembeda. Demikian pula jika semua siswa baik pandai maupun bodoh tidak dapat menjawab benar. Soal tersebut tidak
baik juga karena tidak mempunyai daya pembeda. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab benar oleh siswa-siswa yang pandai saja. Daya pembeda butir
soal untuk soal pilihan ganda menurut Arikunto 2007: 213 dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
55 Keterangan:
J = jumlah peserta tes
J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P
A
= = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
P
B
= = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda butir soal menurut Arikunto 2007: 218 adalah sebagai berikut yaitu:
D = 0,00 – 0,20 = jelek poor D = 0,21 – 0,40 = cukup satifactory
D = 0,41 – 0,70 = baik good D = 0,71 – 1,00 = baik sekali excellent
D = negatif, semuanya tidak baik.
3.6 Analisis Data
Analisis data merupakan upaya mengolah data menjadi informasi sehingga data tersebut menjadi lebih mudah dipahami. Selain itu data dapat bermanfaat
untuk menjawab masalah yang berkaitan dengan penelitian. Analisis data yang