Pengembangan Prioritas Persyaratan Teknik

110 Berdasarkan Tabel 68, didapat hasil berupa prioritas persyaratan konsumen terhadap benih padi hibrida. Urutan prioritas persyaratan konsumen secara berurutan dari persyaratan konsumen yang memiliki bobot absolut terbesar sampai dengan persyaratan konsumen yang memiliki nilai bobot absolut terkecil. Urutan prioritas persyaratan konsumen yang harus dipenuhi pemuliaan padi hibrida dalam pengembangan varietas padi hibrida yaitu : 1. Produktivitas tinggi 7 – 10 ton per hektar 2. Tingkat rendemen gabah menjadi beras tinggi 60-65 persen dan tahan terhadap virus tungro 3. Jumlah anakan produktif 20 anakan, tahan rebah, batang besar dan kuat, jumlah gabah per malai tinggi 120 butir gabah, daya berkecambah tinggi ≥80 persen, tahan terhadap hama wereng coklat, tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri, dan tahan terhadap penyakit blast. 4. Aroma nasi wangi 5. Tekstur nasi pulen 6. Patahan beras rendah ≤ 30 persen 7. Bentuk gabah ramping, ukuran benih besar dan beras putih berkapur 8. Warna daun hijau tua 9. Umur tanaman 90 – 120 hari 10. Tingkat kerontokan gabah saat panen dan pengangkutan pada tingkat sedang 6-25 persen dan tingkat kerontokan gabah saat penggebotan perontokan gabah dari tangkainya tergolong sedang 3-4 kali

6.1.7 Pengembangan Prioritas Persyaratan Teknik

Langkah terakhir dalam membangun sebuah matriks HOQ adalah pengembangan prioritas persyaratan teknik. Dimana tujuannya adalah mengidentifikasi persyaratan teknik mana yang paling dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan konsumen dan membutuhkan perbaikan. Prioritas pengembangan prioritas persyaratan teknik meliputi derajat kesulitan, nilai sasaran serta bobot relatif dan absolut. 111 1 Derajat Kesulitan Derajat kesulitan membantu mengevaluasi untuk mengimplementasikan perbaikan kualitas. Derajat kesulitan ditentukan dengan memberi skala likert empat tingkat kepada setiap persyaratan teknik. Derajat kesulitan diketahui melalui survei terhadap pemulia padi hibrida. Pada Tabel 69 dapat dilihat derajat kesulitan setiap persyaratan teknik. Persyaratan teknik yang dinilai mudah untuk dipenuhi oleh pemulia padi hibrida antara lain jumlah anakan produktif per rumpun, tinggi tanaman, warna daun, besar batang, panjang malai, bobot 1000 butir gabah, rasio panjang dan lebar gabah, kadar air gabah, kadar amilosa, dan aroma. Persyaratan teknik yang dinilai sulit untuk dipenuhi oleh pemulia padi hibrida antara lain jumlah gabah isi per malai, persentase gabah isi per malai, posisi daun bendera terhadap malai, umur tanaman, tingkat senescence, leher malai, rendemen beras pecah kulit, rendemen beras giling, persentase beras kepala, indeks glikemik, derajat putih, keterawangan, gel konsistensi, tekstur nasi kepulenan, dan kilap. Sedangkan persyaratan teknik yang dinilai sangat sulit untuk dipenuhi oleh pemulia padi hibrida adalah ketahanan terhadap hama wereng coklat, ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri, dan ketahanan terhadap virus tungro. 112 Tabel 69. Derajat Kesulitan Persyaratan Teknik Persyaratan Teknik Derajat Kesulitan Sifat Fisik Tanaman Karakter Agronomis Tanaman Jumlah anakan produktif per rumpun 2 Jumlah gabah isi per malai 3 Persentase gabah isi per malai 3 Tinggi tanaman 2 Posisi daun bendera terhadap malai 3 Umur tanaman 3 Warna daun 2 Tingkat senescence 3 Besar Batang 2 Panjang malai 2 Leher malai 3 Ketahanan Terhadap OPT Utama Ketahanan terhadap hama wereng coklat 4 Ketahanan terhadap virus tungro 4 Ketahanan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri HDB 4 Sifat Mutu Fisik Gabah Dan Beras Bobot 1000 butir gabah 2 Rasio Panjang dan Lebar Gabah 2 Rendemen beras pecah kulit 3 Rendemen beras giling 3 Kadar air gabah 2 Persentase beras kepala 3 Kilap 3 Sifat Mutu Fisikokimia Gabah dan Beras Kadar amilosa 2 Indeks glikemik 3 Derajat putih 3 Keterawangan 3 Gel konsistensi 3 Sifat Organoleptik Beras Aroma 2 Tektur nasi kepulenan 3 Keterangan : 2 = Mudah, 3 = Sulit, 4 = Sangat Sulit 2 Nilai Sasaran Persyaratan Teknik Nilai sasaran setiap persyaratan teknik adalah nilai yang harus diperoleh untuk menghasilkan persyaratan teknik agar dapat menghasilkan kualitas produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Nilai sasaran ini ditentukan dengan menggunakan skala likert tingkat empat. Berdasarkan survei terhadap pemulia padi hibrida, diketahui nilai sasaran setiap persyaratan teknik dalam pemuliaan padi hibrida. Nilai sasaran tersebut dapat dilihat pada Tabel 70. 113 Tabel 70. Nilai Sasaran Persyaratan Teknik Persyaratan Teknik Nilai Padi Hibrida Nilai Padi Inbrida Ciherang Nilai Sasaran Sifat Fisik Tanaman Karakter Agronomis Tanaman Jumlah anakan produktif per rumpun 3 3 4 Jumlah gabah isi per malai 3 3 4 Persentase gabah isi per malai 3 3 4 Tinggi tanaman 3 4 3 Posisi daun bendera terhadap malai 3 3 3 Umur tanaman 3 3 3 Warna daun 3 3 3 Tingkat senescence 2 3 4 Besar Batang 3 3 3 Panjang malai 4 3 3 Leher malai 4 3 3 Ketahanan Terhadap OPT Utama Ketahanan terhadap hama wereng coklat 2 3 4 Ketahanan terhadap virus tungro 2 2 4 Ketahanan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri HDB 3 3 4 Sifat Mutu Fisik Gabah Dan Beras Bobot 1000 butir gabah 3 3 3 Rasio Panjang dan Lebar Gabah 3 3 3 Rendemen beras pecah kulit 2 3 4 Rendemen beras giling 2 3 4 Kadar air gabah 3 3 3 Persentase beras kepala 3 4 4 Kilap 3 3 3 Sifat Mutu Fisikokimia Gabah dan Beras Kadar amilosa 3 3 3 Indeks glikemik 3 3 3 Derajat putih 3 3 3 Keterawangan 3 3 3 Gel konsistensi 3 3 3 Sifat Organoleptik Beras Aroma 3 3 3 Tektur nasi kepulenan 3 3 3 Keterangan : 3 = Baik, 4 = Sangat Baik 114 Persyaratan teknik padi hibrida yang tidak memerlukan perbaikan karena sudah sesuai dengan keinginan konsumen yaitu antara lain tinggi tanaman, posisi daun bendera, umur tanaman, warna daun, besar batang, panjang malai, leher malai, bobot 1000 butir gabah, rasio panjang dan lebar gabah, kadar air gabah, kadar amilosa, indeks glikemik, derajat putih, keterawangan, gel konsistensi, aroma, tekstur nasi, dan kilap. Beberapa persyaratan teknik masih memerlukan perbaikan agar melebihi kualitas dari kompetitor yaitu padi ciherang yaitu antara lain jumlah anakan produktif per rumpun, jumlah gabah isi per malai, persentase gabah isi per malai, tingkat sensescence, ketahanan terhadap hama wereng coklat, ketahanan terhadap virus tungro, ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri, rendemen beras pecah kulit, rendemen beras giling, dan persentase beras kepala. 3 Bobot Absolut Persyaratan Teknik Bobot untuk setiap persyaratan teknik ditentukan dengan mengalikan nilai simbol pada matriks hubungan antara persyaratan konsumen dan persyaratan teknik dengan kepentingan bagi konsumen untuk setiap persyaratan konsumen, kemudian dijumlahkan. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bobot absolut setiap persyaratan teknik, seperti yang tertera pada Tabel 71. 115 Tabel 71. Bobot Absolut Setiap Persyaratan Teknik Padi Hibrida Persyaratan Teknik Bobot Absolut Persentase Prioritas Sifat Fisik Tanaman Karakter Agronomis Tanaman Jumlah anakan produktif per rumpun 123 5,43 5 Jumlah gabah isi per malai 165 7,29 3 Persentase gabah isi per malai 165 7,29 3 Tinggi tanaman 48 2,12 15 Posisi daun bendera terhadap malai 39 1,72 16 Umur tanaman 275 12,15 2 Warna daun 55 2,43 14 Tingkat senescence 303 13,38 1 Besar Batang 88 3,89 7 Panjang malai 84 3,71 8 Leher malai 12 0,53 19 Ketahanan Terhadap OPT Utama Ketahanan terhadap hama wereng coklat 84 3,71 8 Ketahanan terhadap virus tungro 60 2,65 12 Ketahanan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri HDB 96 4,24 6 Sifat Mutu Fisik Gabah Dan Beras Bobot 1000 butir gabah 66 2,92 11 Rasio Panjang dan Lebar Gabah 58 2,56 13 Rendemen beras pecah kulit 67 2,96 10 Rendemen beras giling 75 3,31 9 Kadar air gabah 141 6,23 4 Persentase beras kepala 75 3,31 9 Kilap 4 0,18 20 Sifat Mutu Fisikokimia Gabah dan Beras Kadar amilosa 36 1,59 17 Indeks glikemik 4 0,18 20 Derajat putih 4 0,18 20 Keterawangan 31 1,37 18 Gel konsistensi 36 1,59 17 Sifat Organoleptik Beras Aroma 31 1,37 18 Tektur nasi kepulenan 39 1,72 16 Total 2264 100,00 116 Berdasarkan Tabel 71, dapat diketahui urutan prioritas persyaratan teknik dalam pemuliaan padi hibrida berdasarkan nilai bobot absolut. Urutan prioritas persyaratan teknik dimulai dari persyaratan yang memiliki nilai bobot absolut terbesar sampai dengan persyaratan teknik yang memiliki nilai absolut terkecil. Urutan prioritas persyaratan teknik dalam pemuliaan padi hibrida berdasarkan nilai bobot absolut yaitu : 1. Tingkat senescence 2. Umur tanaman 3. Jumlah gabah isi per malai dan persentase gabah isi per malai 4. Kadar air gabah 5. Jumlah anakan produktif per rumpun 6. Ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri 7. Besar batang 8. Panjang malai dan ketahanan terhadap hama wereng coklat 9. Rendemen beras giling dan persentase beras kepala 10. Rendemen beras pecah kulit 11. Bobot 1000 butir gabah 12. Ketahanan terhadap virus tungro 13. Rasio panjang dan lebar gabah 14. Warna daun 15. Tinggi tanaman 16. Posisi daun bendera terhadap malai dan tektur nasi 17. Kadar amilosa dan gel konsistensi 18. Keterawangan dan aroma 19. Leher malai 20. Indeks glikemik, derajat putih, dan kilap 4 Bobot Relatif Persyaratan Teknik Bobot relatif untuk setiap persyaratan teknik ditentukan dengan mengalikan nilai simbol pada matriks hubungan antara persyaratan konsumen dengan persyaratan teknik, dengan bobot absolut pada prioritas persyaratan konsumen. Pemulia padi hibrida perlu memusatkan perhatian pada persyaratan teknik padi hibrida yang memiliki nilai bobot absolut dan relatif lebih tinggi. 117 Berdasarkan hasil perhitungan, nilai bobot relatif setiap persyaratan teknik dapat dilihat pada Tabel 72. Berdasarkan Tabel 72 dapat diketahui urutan prioritas persyaratan teknik pemuliaan padi hibrida berdasarkan nilai bobot relatif. Urutan prioritas persyaratan teknik dimulai dari persyaratan yang memiliki nilai bobot relatif terbesar sampai dengan persyaratan teknik yang memiliki nilai relatif terkecil. Urutan prioritas persyaratan teknik dalam pemuliaan padi hibrida berdasarkan nilai bobot relatif yaitu : 1. Tingkat senescence 2. Umur tanaman 3. Jumlah gabah isi per malai dan persentase gabah isi per malai 4. Jumlah anakan produktif per rumpun 5. Kadar air gabah 6. Panjang malai 7. Ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri 8. Rendemen beras giling dan persentase beras kepala 9. Besar batang 10. Ketahanan terhadap hama wereng coklat 11. Ketahanan terhadap virus tungro 12. Rendemen beras pecah kulit 13. Bobot 1000 butir gabah 14. Warna daun 15. Tinggi tanaman dan posisi daun bendera terhadap malai 16. Rasio panjang dan lebar gabah 17. Aroma 18. Tekstur nasi 19. Gel konsistensi dan kadar amilosa 20. Keterawangan 21. Leher malai 22. Indeks glikemik, derajat putih, dan kilap Perbedaan utama bobot absolut dan bobot relatif adalah bobot relatif juga mencakup informasi tentang faktor skala kenaikan dan poin penjualan. 118 Tabel 72. Bobot Relatif Setiap Persyaratan Teknik Padi Hibrida Persyaratan Teknik Bobot Absolut Persentase Prioritas Sifat Fisik Tanaman Karakter Agronomis Tanaman Jumlah anakan produktif per rumpun 346 6,01 4 Jumlah gabah isi per malai 452 7,85 3 Persentase gabah isi per malai 452 7,85 3 Tinggi tanaman 144 2,50 15 Posisi daun bendera terhadap malai 144 2,50 15 Umur tanaman 634 11,00 2 Warna daun 169 2,93 14 Tingkat senescence 650 11,30 1 Besar Batang 224 3,89 9 Panjang malai 276 4,80 6 Leher malai 36 0,63 21 Ketahanan Terhadap OPT Utama Ketahanan terhadap hama wereng coklat 216 3,75 10 Ketahanan terhadap virus tungro 204 3,54 11 Ketahanan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri HDB 240 4,17 7 Sifat Mutu Fisik Gabah Dan Beras Bobot 1000 butir gabah 184 3,19 13 Rasio Panjang dan Lebar Gabah 136 2,36 16 Rendemen beras pecah kulit 186 3,23 12 Rendemen beras giling 234 4,06 8 Kadar air gabah 299 5,20 5 Persentase beras kepala 234 4,06 8 Kilap 6 0,10 22 Sifat Mutu Fisikokimia Gabah dan Beras Kadar amilosa 54 0,94 19 Indeks glikemik 6 0,10 22 Derajat putih 6 0,10 22 Keterawangan 47 0,82 20 Gel konsistensi 54 0,94 19 Sifat Organoleptik Beras Aroma 69 1,20 17 Tektur nasi kepulenan 58 1,01 18 Total 5761 100,00 119

6.1.8 Arah Pengembangan

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Penerapan metode Quality Function Deployment (QFD) dan analisis sensitivitas harga pada pengembangan padi varietas unggul hibrida (Studi Kasus : Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

1 34 328

Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Analisis Sensitivitas Harga Pada Pengembangan Padi Varietas Unggul Hibrida (Kasus : Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat)

1 10 174

Pengembangan Kualitas Padi Varietas Unggul Hibrida dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) di Jawa Barat

0 3 32