Pengembangan Prioritas Konsumen Penyusunan Matriks

86 Tabel 42. Penilaian Kompetitif Teknik Persyaratan Teknik Hibrida Inbrida Sifat Fisik Tanaman Karakter Agronomis Tanaman Jumlah anakan produktif per rumpun 3 3 Jumlah gabah isi per malai 3 3 Persentase gabah isi per malai 3 3 Tinggi tanaman 3 4 Posisi daun bendera terhadap malai 3 3 Umur tanaman 3 3 Warna daun 3 3 Tingkat senescence 2 3 Besar Batang 3 3 Panjang malai 4 3 Leher malai 4 3 Ketahanan Terhadap OPT Utama Ketahanan terhadap hama wereng coklat 2 3 Ketahanan terhadap virus tungro 2 2 Ketahanan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri HDB 3 3 Sifat Mutu Fisik Gabah Dan Beras Bobot 1000 butir gabah 3 3 Rasio Panjang dan Lebar Gabah 3 3 Rendemen beras pecah kulit 2 3 Rendemen beras giling 2 3 Kadar air gabah 3 3 Persentase beras kepala 3 4 Kilap 3 3 Sifat Mutu Fisikokimia Gabah dan Beras Kadar amilosa 3 3 Indeks glikemik 3 3 Derajat putih 3 3 Keterawangan 3 3 Gel konsistensi 3 3 Sifat Organoleptik Beras Aroma 3 3 Tektur nasi kepulenan 3 3 Keterangan : 2 = Tidak Baik, 3 = Baik, 4 = Sangat Baik

6.1.6 Pengembangan Prioritas Konsumen

Prioritas konsumen menunjukkan urutan prioritas persyaratan konsumen yang dipenuhi dalam pemuliaan padi hibrida. Prioritas persyaratan konsumen mencakup kepentingan bagi konsumen, nilai sasaran, faktor skala kenaikan, poin penjualan, dan bobot absolut. 87 1 Kepentingan Bagi Konsumen Setiap persyaratan konsumen diberi rating sesuai dengan tingkat kepentingannya bagi konsumen. Rating kepentingan berguna untuk memprioritaskan usaha dan membuat keputusan trade off. Skala yang digunakan adalah skala likert tingkat empat. Tingkat kepentingan setiap persyaratan konsumen bagi konsumen diketahui melalui survei terhadap 30 responden konsumen benih padi hibrida di Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, dimana 30 responden tersebut adalah petani. Dari total 30 responden sebanyak 27 responden 90 persen menyatakan bahwa tingkat produktivitas tinggi 7 – 10 ton per hektar sangat penting bagi konsumen karena menurut teori, padi hibrida dapat menghasilkan produksi lebih tinggi 15 – 20 persen dari padi varietas unggulan lain. Alasan lainnya karena harga benih padi hibrida cenderung tinggi sehingga diharapkan padi hibrida memiliki produktivitas tinggi agar dapat menutupi biaya produksi yang lebih tinggi. Selebihnya sebanyak tiga responden 10 persen menyatakan bahwa produktivitas tinggi 7 – 10 ton per hektar penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan persyaratan konsumen produktivitas benih padi hibrida bagi konsumen dapat dilihat pada Tabel 43. Tabel 43. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Produktivitas Tinggi 7 – 10 ton per hektar bagi Konsumen di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Produktivitas Tinggi 7 – 10 ton per hektar Jumlah orang Persentase Sangat Penting 27 90 Penting 3 10 Tidak Penting Sangat Tidak Penting Total 30 100 Dari total 30 responden sebanyak 12 responden 40 persen menyatakan bahwa umur tanaman 90 – 120 hari sangat penting bagi konsumen. Sebanyak 17 responden 56,67 persen menyatakan bahwa umur tanaman 90 – 120 hari penting bagi konsumen, menurut responden umur tanaman 90 – 100 hari sudah cukup 88 dalam budidaya padi, karena tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lama. Selebihnya sebanyak satu responden 3,33 persen menyatakan bahwa umur tanaman 90 – 120 hari tidak penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan persyaratan konsumen umur tanaman 90 – 120 hari bagi pelanggan dapat dilihat pada Tabel 44. Tabel 44. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Umur Tanaman 90 – 120 hari bagi Pelanggan di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Umur Tanaman 90 – 120 hari Jumlah orang Persentase Sangat Penting 12 40,00 Penting 17 56,67 Tidak Penting 1 3,33 Sangat Tidak Penting Total 30 100,00 Sebanyak lima responden 16,67 persen dari total 30 responden menyatakan bahwa tingkat kerontokan gabah pada tingkat sedang 6 – 25 persen saat panen dan pengangkutan sangat penting bagi konsumen. Sedangkan sebanyak 25 responden 83,33 persen menyatakan bahwa tingkat kerontokan gabah pada tingkat sedang 6 – 25 persen saat panen dan pengangkutan penting bagi konsumen karena petani tidak ingin menderita kerugian akibat banyaknya gabah yang rontok saat panen dan pengangkutan dan juga tidak ingin bersusah-susah ketika proses perontokan gabah dari tangkainya. Alasan lainnya adalah memang pada kenyataannya tingkat kerontokan gabah saat panen dan pengangkutan kurang lebih sebesar 6-26 persen. Tingkat kepentingan persyaratan konsumen kerontokan gabah pada tingkat sedang 6 – 25 persen saat panen dan pengangkutan bagi konsumen dapat dilihat pada Tabel 45. 89 Tabel 45. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Kerontokan Gabah Sedang 6 – 25 persen Saat Panen dan Pengangkutan bagi Konsumen di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Kerontokan Gabah Pada Tingkat Sedang 6 – 25 persen Saat Panen dan Pengangkutan Jumlah orang Persentase Sangat Penting 5 16,67 Penting 25 83,33 Tidak Penting Sangat Tidak Penting Total 30 100,00 Dari total 30 responden sebanyak tujuh responden 23,33 persen menyatakan bahwa kerontokan gabah saat penggebotan perontokan gabah dari tangkainya tergolong sedang 3 – 4 kali sangat penting bagi konsumen. Selebihnya sebanyak 23 responden 76,67 persen menyatakan bahwa kerontokan gabah saat penggebotan perontokan gabah dari tangkainya tergolong sedang 3 – 4 kali penting bagi konsumen karena mereka tidak mau bersusah-susah untuk merontokkan gabah dari tangkainya namun juga tidak menginginkan kehilangan yang tinggi saat panen dan pengangkutan apabila terlalu mudah digebot. Tingkat kepentingan persyaratan konsumen kerontokan gabah saat penggebotan perontokan gabah dari tangkainya tergolong sedang 3 – 4 kali bagi konsumen dapat dilihat pada Tabel 46. 90 Tabel 46. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Kerontokan Gabah Saat Penggebotan Perontokan Gabah dari Tangkainya Tergolong Sedang 3 – 4 kali bagi Konsumen di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Kerontokan Gabah Saat Penggebotan Perontokan Gabah dari Tangkainya Tergolong Sedang 3 – 4 kali Jumlah orang Persentase Sangat Penting 7 23,33 Penting 23 76,67 Tidak Penting Sangat Tidak Penting Total 30 100,00 Dari total 30 responden sebanyak 27 responden 90 persen menyatakan bahwa jumlah anakan produktif tinggi ≥20 anakan produktif sangat penting bagi konsumen karena berpengaruh terhadap jumlah butir gabah yang dihasilkan. Selebihnya sebanyak tiga responden 10 persen menyatakan bahwa jumlah anakan produktif tinggi ≥20 anakan produktif penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan persyaratan konsumen jumlah anakan produktif tinggi ≥20 anakan produktif bagi konsumen dapat dilihat pada Tabel 47. Tabel 47. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Jumlah Anakan Produktif Tinggi ≥20 anakan produktif bagi Konsumen di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Jumlah Anakan Produktif Tinggi ≥20 anakan produktif Jumlah orang Persentase Sangat Penting 27 90 Penting 3 10 Tidak Penting Sangat Tidak Penting Total 30 100 Dari total 30 responden sebanyak 26 responden 86,67 persen menyatakan bahwa tanaman padi yang tahan rebah sangat penting bagi konsumen, karena tanaman padi harus tahan rebah ketika adanya hujan dan angin maupun 91 banjir. Selebihnya sebanyak 4 responden 13,33 persen menyatakan bahwa tanaman padi yang tahan rebah penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan persyaratan konsumen tanaman yang tahan rebah bagi konsumen dapat dilihat pada Tabel 48. Tabel 48. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Tanaman yang Tahan Rebah bagi Konsumen di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Tanaman yang Tahan Rebah Jumlah orang Persentase Sangat Penting 26 86,67 Penting 4 13,33 Tidak Penting Sangat Tidak Penting Total 30 100,00 Dari total 30 responden sebanyak 22 responden 73,33 persen menyatakan bahwa karakteristik batang tanaman padi yang besar dan kuat sangat penting bagi konsumen karena batang yang besar dan kuat akan tahan rebah. Sedangkan sebanyak delapan responden 26,67 persen menyatakan bahwa karakteristik batang tanaman padi yang besar dan kuat penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan persyaratan konsumen karakteristik batang tanaman padi besar dan kuat dapat dilihat pada Tabel 49. Tabel 49. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Karakteristik Batang Tanaman Padi Besar dan Kuat bagi Konsumen di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Karakteristik Batang Tanaman Padi Besar dan Kuat Jumlah orang Persentase Sangat Penting 22 73,33 Penting 8 26,67 Tidak Penting Sangat Tidak Penting Total 30 100,00 92 Sebanyak 20 responden 66,67 persen dari total 30 responden menyatakan bahwa warna daun berwarna hijau tua sangat penting bagi konsumen karena dengan warna daun yang hijau akan memperlihatkan bahwa tanaman tersebut subur dan sehat. Sedangkan 10 responden 33,33 persen menyatakan bahwa warna daun berwarna hijau tua penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan persyaratan pelanggan warna daun hijau tua bagi konsumen dapat dilihat pada Tabel 50. Tabel 50. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Warna Daun Hijau Tua bagi Konsumen di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Karakteristik Warna Daun Hijau Tua Jumlah orang Persentase Sangat Penting 20 66,67 Penting 10 33,33 Tidak Penting Sangat Tidak Penting Total 30 100,00 Sebanyak 25 responden 83,33 persen dari total 30 responden menyatakan bahwa jumlah gabah per malai tinggi 120 bulir gabah sangat penting bagi konsumen karena memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap tingkat produktivitas. Sedangkan selebihnya sebanyak lima responden 16,67 persen menyatakan bahwa jumlah gabah per malai tinggi 120 bulir gabah penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan persyaratan konsumen jumlah gabah per malai tinggi 120 bulir gabah bagi konsumen dapat dilihat pada Tabel 51. 93 Tabel 51. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Jumlah Gabah per Malai Tinggi 120 bulir gabah bagi Konsumen di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Jumlah Gabah per Malai Tinggi 120 bulir gabah Jumlah orang Persentase Sangat Penting 25 83,33 Penting 5 16,67 Tidak Penting Sangat Tidak Penting Total 30 100,00 Dari total 30 responden sebanyak tujuh responden 23,33 persen menyatakan bahwa ukuran benih besar sangat penting bagi konsumen. Sedangkan sebanyak 17 responden 56,67 persen menyatakan bahwa ukuran benih besar penting bagi konsumen. Selebihnya sebanyak enam responden 20 persen menyatakan bahwa ukuran benih besar tidak penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan persyaratan konsumen ukuran benih besar bagi konsumen dapat dilihat pada Tabel 52. Tabel 52. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Ukuran Benih Besar bagi Konsumen di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Ukuran Benih Besar Jumlah orang Persentase Sangat Penting 7 23,33 Penting 17 56,67 Tidak Penting 6 20 Sangat Tidak Penting Total 30 100,00 Sebanyak 18 responden 60 persen dari total 30 responden menyatakan bahwa daya berkecambah tinggi ≥80 persen sangat penting bagi konsumen karena menurut konsumen dalam hal ini petani, semakin baik daya berkecambah maka pertumbuhannya pun akan baik. Selebihnya sebanyak 12 responden 40 persen menyatakan bahwa daya berkecambah tinggi ≥80 persen penting bagi 94 konsumen. Tingkat kepentingan persyaratan konsumen daya berkecambah tinggi ≥80 persen bagi konsumen dapat dilihat pada Tabel 53. Tabel 53. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Daya Berkecambah Tinggi ≥80 persen bagi Konsumen di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Daya Berkecambah Tinggi ≥80 persen Jumlah orang Persentase Sangat Penting 18 60 Penting 12 40 Tidak Penting Sangat Tidak Penting Total 30 100 Dari total 30 responden sebanyak 12 responden 40 persen menyatakan bahwa bentuk gabah ramping sangat penting bagi konsumen. Sedangkan sebanyak 14 responden 46,67 persen menyatakan bahwa bentuk gabah ramping penting bagi konsumen karena bentuk gabah bulat lebih banyak disukai oleh tengkulak dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Selebihnya sebanyak empat responden 13,33 persen menyatakan bahwa bentuk gabah ramping tidak penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan persyaratan konsumen bentuk gabah ramping bagi konsumen dapat dilihat pada Tabel 54. Tabel 54. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Bentuk Gabah Ramping bagi Konsumen di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Bentuk Gabah Ramping Jumlah orang Persentase Sangat Penting 12 40,00 Penting 14 46,67 Tidak Penting 4 13,33 Sangat Tidak Penting Total 30 100,00 95 Dari total 30 responden sebanyak 20 responden 66,67 persen menyatakan bahwa rendemen gabah menjadi beras tinggi 60 – 65 persen sangat penting bagi konsumen karena dengan rendemen beras yang tinggi maka kemungkinan pendapatan yang akan didapat juga akan semakin tinggi dan selebihnya sebanyak 10 responden 33,33 persen menyatakan bahwa rendemen gabah menjadi beras tinggi 60 – 65 persen penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan persyaratan konsumen rendemen gabah menjadi beras tingi 60 – 65 persen bagi konsumen dapat dilihat pada Tabel 55. Tabel 55. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Rendemen Gabah Menjadi Beras Tinggi 60 – 65 persen bagi Konsumen di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Rendemen Gabah Menjadi Beras Tinggi 60 – 65 persen Jumlah orang Persentase Sangat Penting 20 66,67 Penting 10 33,33 Tidak Penting Sangat Tidak Penting Total 30 100,00 Dari total 30 responden sebanyak lima responden 16,67 persen menyatakan bahwa patahan beras rendah ≤30 persen sangat penting bagi konsumen. Sedangkan sebanyak 20 responden 66,67 persen menyatakan bahwa patahan beras rendah ≤30 persen penting bagi konsumen karena pada kenyataannya pada saat proses penggilingan beras pasti mengalami kepatahan. Selebihnya sebanyak lima responden 16,67 persen menyatakan bahwa patahan beras rendah ≤30 persen tidak penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan persyaratan konsumen patahan beras rendah ≤30 persen bagi konsumen dapat dilihat pada Tabel 56. 96 Tabel 56. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Patahan Beras Rendah ≤30 persen bagi Konsumen di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Patahan Beras Rendah ≤30 persen Jumlah orang Persentase Sangat Penting 5 16,67 Penting 20 66,67 Tidak Penting 5 16,67 Sangat Tidak Penting Total 30 100,00 Dari total 30 responden sebanyak 10 responden 33,33 persen menyatakan bahwa beras putih berkapur sangat penting bagi konsumen. Sedangkan sebanyak 18 responden 60 persen menyatakan bahwa beras putih berkapur penting bagi konsumen, selebihnya sebanyak dua responden 6,67 persen menyatakan bahwa beras putih berkapur tidak penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan persyaratan konsumen beras putih berkapur bagi konsumen dapat dilihat pada Tabel 57. Tabel 57. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Beras Putih Berkapur bagi Konsumen di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Warna Beras Putih Berkapur Jumlah orang Persentase Sangat Penting 10 33,33 Penting 18 60,00 Tidak Penting 2 6,67 Sangat Tidak Penting Total 30 100,00 Sebanyak 25 responden 83,33 persen dari total 30 responden menyatakan bahwa tekstur nasi pulen sangat penting bagi konsumen karena tekstur nasi yang pulen banyak digemari masyarakat dan memiliki rasa yang lebih enak, sedangkan sebanyak lima responden 16,67 persen menyatakan bahwa tekstur nasi pulen 97 penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan persyaratan konsumen tekstur nasi pulen bagi konsumen dapat dilihat pada Tabel 58. Tabel 58. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Tekstur Nasi Pulen bagi Konsumen di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Tekstur Nasi Pulen Jumlah orang Persentase Sangat Penting 25 83,33 Penting 5 16,67 Tidak Penting Sangat Tidak Penting Total 30 100,00 Sebanyak tujuh responden 23,33 persen menyatakan bahwa aroma nasi wangi sangat penting bagi konsumen. Sedangkan sebanyak 15 responden 50 persen menyatakan bahwa aroma nasi wangi penting bagi konsumen karena aroma nasi jangan terlalu menyengat apabila terlalu menyengat maka konsumen kurang tertarik dan selebihnya delapan responden 26,67 persen menyatakan bahwa aroma nasi wangi tidak penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan persyaratan konsumen aroma nasi wangi bagi konsumen dapat dilihat pada Tabel 59. Tabel 59. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Aroma Nasi Wangi bagi Konsumen di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Aroma Nasi Wangi Jumlah orang Persentase Sangat Penting 7 23,33 Penting 15 50,00 Tidak Penting 8 26,67 Sangat Tidak Penting Total 30 100,00 98 Dari total 30 responden sebanyak 28 responden 93,33 persen menyatakan bahwa ketahanan tanaman padi terhadap hama wereng coklat sangat penting bagi konsumen karena hama wereng coklat salah satu OPT yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan selebihnya dua responden 6,67 persen menyatakan bahwa ketahanan tanaman padi terhadap hama wereng coklat penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan persyaratan konsumen tanaman padi hibrida yang tahan terhadap hama wereng coklat dapat dilihat pada Tabel 60. Tabel 60. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Tanaman Padi Hibrida yang Tahan Terhadap Hama Wereng Coklat bagi Konsumen di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Ketahanan Tanaman Padi Terhadap Hama Wereng Coklat Jumlah orang Persentase Sangat Penting 28 93,33 Penting 2 6,67 Tidak Penting Sangat Tidak Penting Total 30 100,00 Sebanyak 29 responden 96,67 persen menyatakan bahwa ketahanan tanaman padi terhadap penyakit hawar daun bakteri sangat penting bagi konsumen karena penyakit hawar daun bakteri merupakan salah satu OPT yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman, selebihnya sebanyak satu responden 3,33 persen menyatakan bahwa ketahanan tanaman padi terhadap penyakit hawar daun bakteri penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan persyaratan konsumen tanaman padi hibrida yang tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri bagi konsumen dapat dilihat pada Tabel 61. 99 Tabel 61. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Tanaman Padi Hibrida yang Tahan Terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri bagi Konsumen di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Ketahanan Tanaman Padi Terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri Jumlah orang Persentase Sangat Penting 29 96,67 Penting 1 3,33 Tidak Penting Sangat Tidak Penting Total 30 100,00 Sebanyak 30 responden 100 persen menyatakan bahwa ketahan tanaman padi terhadap virus tungro sangat penting bagi konsumen karena virus tungro merupakan salah satu OPT yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Tingkat kepentingan persyaratan konsumen tanaman padi hibrida yang tahan terhadap virus tungro bagi konsumen dapat dilihat pada Tabel 62. Tabel 62. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Tanaman Padi Hibrida yang Tahan Terhadap Virus Tungro bagi Konsumen di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Ketahanan Tanaman Padi Terhadap Virus Tungro Jumlah orang Persentase Sangat Penting 30 100 Penting 0 Tidak Penting Sangat Tidak Penting Total 30 100 Sebanyak 29 responden 96,67 persen menyatakan bahwa ketahanan tanaman padi terhadap penyakit blast sangat penting bagi konsumen karena penyakit blast merupakan salah satu OPT yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan selebihnya sebanyak satu responden 3,33 persen menyatakan bahwa ketahanan tanaman padi terhadap penyakit blast penting bagi konsumen. 100 Tingkat kepentingan persyaratan konsumen tanaman padi hibrida yang tahan terhadap penyakit blast bagi konsumen dapat dilihat pada Tabel 63. Tabel 63. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Tanaman Padi Hibrida yang Tahan Terhadap Penyakit Blast bagi Konsumen di Kecamatan Cianjur Tingkat Kepentingan Ketahanan Tanaman Padi Terhadap Penyakit Blast Jumlah orang Persentase Sangat Penting 29 96,67 Penting 1 3,33 Tidak Penting Sangat Tidak Penting Total 30 100,00 Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diketahui tingkat kepentingan masing-masing persyaratan konsumen bagi petani di Kecamatan Cianjur. Persyaratan yang dinilai sangat penting bagi konsumen adalah produktivitas tinggi 7 – 10 ton per ha, jumlah anakan produktif ≥20 anakan produktif, tahan rebah, karakteristik batang tanaman besar dan kuat, warna daun hijau tua, jumlah gabah per malai 120 bulir gabah, daya berkecambah ≥80 persen, tingkat rendemen gabah menjadi beras tinggi 60 – 65 persen, tekstur nasi pulen, ketahanan tanaman padi hibrida terhadap hama wereng coklat, ketahanan tanaman padi hibrida terhadap penyakit hawar daun bakteri, ketahanan tanaman padi hibrida terhadap virus tungro, ketahanan tanaman padi terhadap penyakit blast. Persyaratan yang dinilai penting bagi konsumen adalah umur tanaman 90 – 120 hari, tingkat kerontokan gabah kehilangan saat panen dan pengangkutan sedang 6 – 25 persen, tingkat kerontokan gabah saat penggebotan perontokan gabah dari tangkainya sedang 3 – 4 kali, ukuran benih besar, bentuk gabah ramping panjang, patahan beras ≤30 persen, kebeningan beras putih berkapur, dan aroma nasi wangi. Tingkat kepentingan setiap persyaratan konsumen benih padi hibrida di Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur dapat dilihat pada Tabel 64. 101 Tabel 64. Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Benih Padi Hibrida Persyaratan Konsumen Tingkat Kepentingan Produktivitas Tinggi 7 – 10 ton per hektar 4 Umur Tanaman 90 – 120 hari 3 Tingkat Kerontokan Gabah Saat Panen dan Pengangkutan Pada Tingkat Sedang 6 – 25 persen 3 Tingkat Kerontokan Gabah Saat Penggebotan Perontokkan Gabah dari Tangkainya Tergolong Sedang 3 – 4 kali 3 Jumlah Anakan Produktif Tinggi ≥20 anakan 4 Tahan Rebah 4 Batang Besar dan Kuat 4 Daun berwarna hijau tua 4 Jumlah Gabah per Malai Tinggi 120 butir gabah 4 Ukuran Benih Besar 3 Daya Berkecambah Tinggi ≥80 persen 4 Bentuk Gabah Ramping Panjang 3 Tingkat Rendemen Gabah Menjadi Beras Tinggi 60 – 65 persen 4 Patahan Beras Rendah ≤30 persen 3 Beras Putih Berkapur 3 Tekstur Nasi Pulen 4 Aroma Nasi Wangi 3 Tahan Terhadap Hama Wereng Coklat 4 Tahan Terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri 4 Tahan Terhadap Virus Tungro 4 Tahan Terhadap Penyakit Blast 4 Keterangan : 4 = sangat penting, 3 = penting, 2 = tidak penting 2 Nilai Sasaran Persyaratan Konsumen Nilai sasaran ditentukan dengan mengevaluasi penilaian dari setiap persyaratan konsumen dan membuat penilaian baru yang mempertahankan produk 102 tidak berubah, memperbaiki produk atau membuat produk lebih dari pesaingnya. Nilai sasaran menggunakan skala yang sama dengan penilaian kompetitif pelanggan, yaitu skala likerta tingkat empat. Berdasarkan survei terhadap pemulia padi hibrida, diketahui nilai sasaran untuk setiap persyaratan konsumen dalam pemuliaan padi hibrida. Nilai sasaran setiap persyaratan konsumen dapat dilihat pada Tabel 65. Berdasarkan nilai sasaran setiap persyaratan konsumen. Pemulia padi varietas hibrida ingin mempertahankan mutu umur tanaman, benih berukuran besar, gabah berbentuk ramping, beras putih berkapur, tekstur nasi pulen, dan aroma nasi wangi. Umur tanaman, ukuran benih, kebeningan beras, tekstur nasi kepulenan tidak memerlukan perbaikan karena persyaratan konsumen tersebut sudah dinilai memiliki mutu yang baik oleh konsumen dan pemulia. Persyaratan konsumen yang dinilai memerlukan perbaikan agar memiliki mutu yang sebanding dengan varietas unggul inbrida ciherang yaitu tingkat kerontokan gabah baik pada saat proses panen dan pengangkutan maupun pada saat penggebotan serta daun berwarna hijau tua. Tingkat kerontokan padi hibrida memerlukan perbaikan meskipun dinilai sama-sama baik oleh konsumen. Menurut pemulia, tingkat kerontokan gabah padi hibrida masih belum memiliki mutu yang baik seperti varietas unggul inbrida ciherang. Daun padi hibrida dinilai memerlukan perbaikan karena dinilai buruk baik oleh konsumen maupun pemulia. Persyaratan konsumen yang memerlukan perbaikan agar padi hibrida memiliki mutu yang lebih baik dibanding ciherang yaitu produktivitas tinggi, jumlah anakan produktif 20 anakan, tahan rebah, karakteristik batang besar dan kuat, jumlah gabah 120 butir per malai, daya berkecambah tinggi 80 persen, tingkat rendemen gabah menjadi beras 60-65 persen, tingkat kepatahan beras rendah 30 persen, dan tahan terhadap tiga OPT utama dan penyakit blast. 103 Tabel 65. Nilai Sasaran Persyaratan Konsumen Padi Hibrida Persyaratan Konsumen Nilai Hibrida Nilai Inbrida Ciherang Nilai Sasaran Padi Hibrida Produktivitas Tinggi 7 – 10 ton per hektar 1 3 4 Umur Tanaman 90 – 120 hari 3 3 3 Tingkat Kerontokan Gabah Saat Panen dan Pengangkutan Pada Tingkat Sedang 6 – 25 persen 3 3 2 Tingkat Kerontokan Gabah Saat Penggebotan Perontokkan Gabah dari Tangkainya Tergolong Sedang 3 – 4 kali 3 3 2 Jumlah Anakan Produktif Tinggi ≥20 anakan 3 3 4 Tahan Rebah 3 3 4 Batang Besar dan Kuat 3 3 4 Daun berwarna hijau tua 3 3 2 Jumlah Gabah per Malai Tinggi 120 butir gabah 3 3 4 Ukuran Benih Besar 3 3 3 Daya Berkecambah Tinggi ≥80 persen 3 3 4 Bentuk Gabah Ramping Panjang 3 3 3 Tingkat Rendemen Gabah Menjadi Beras Tinggi 60 – 65 persen 2 3 4 Patahan Beras Rendah ≤30 persen 3 3 4 Beras Putih Berkapur 3 3 3 Tekstur Nasi Pulen 3 3 3 Aroma Nasi Wangi 2 2 3 Tahan Terhadap Hama Wereng Coklat 3 3 4 Tahan Terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri 3 3 4 Tahan Terhadap Virus Tungro 2 2 4 Tahan Terhadap Penyakit Blast 3 3 4 Keterangan : 2 = Tidak Baik, 3 = Baik, 4 = Sangat Baik 104 Pemulia ingin memperbaiki produktivitas tinggi, dan tingkat rendemen gabah menjadi beras karena persyaratan konsumen tersebut dinilai buruk baik oleh konsumen maupun pemulia. Pemulia ingin memperbaiki persyaratan konsumen seperti jumlah anakan produktif 20 anakan, tahan rebah, karakteristik batang besar dan kuat, jumlah gabah per malai, daya berkecambah tinggi ≥80 persen, tingkat kepatahan beras rendah ≤30 persen, aroma nasi wangi, dan ketahanan terhadap OPT utama dan penyakit blast meskipun persyatatan konsumen tersebut dinilai oleh konsumen sama-sama baik dengan mutu padi varietas unggul inbrida ciherang. 3 Faktor Skala Kenaikan Faktor skala kenaikan adalah rasio antara nilai sasaran dengan rating produk yang diberikan dalam penilaian kompetitif konsumen. Persyaratan konsumen yang memiliki nilai faktor skala kenaikan di atas satu berarti membutuhkan perbaikan, semakin besar nilai faktor skala kenaikan berarti semakin membutuhkan usaha perbaikan. Berdasarkan rumus di atas maka didapat nilai faktor skala kenaikan yang tertera pada Tabel 66. Berdasarkan Tabel 66 diketahui pemulia perlu melakukan perbaikan dalam hal tingkat produktivitas, jumlah anakan produktif, tingkat kerebahan tanaman, karakteristik batang tanaman, jumlah gabah per malai, daya berkecambah, tingkat rendemen gabah menjadi beras, patahan beras, aroma nasi, ketahanan terhadap hama wereng coklat, ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri, ketahanan terhadap virus tungro, dan ketahanan terhadap penyakit blast. Sedangkan persyaratan konsumen yang dianggap tidak memerlukan perbaikan antara lain, umur tanaman, tingkat kerontokan gabah kehilangan saat panen dan pengangkutan, tingkat kerontokan gabah saat penggebotan perontokan gabah dari tangkainya, warna daun, ukuran benih, bentuk gabah, kebeningan beras, dan tekstur nasi. 105 Tabel 66. Nilai Faktor Skala Kenaikan Persyaratan Konsumen Nilai Padi Hibrida Produktivitas Tinggi 7 – 10 ton per hektar 4,00 Umur Tanaman 90 – 120 hari 1,00 Tingkat Kerontokan Gabah Saat Panen dan Pengangkutan Pada Tingkat Sedang 6 – 25 persen 0,67 Tingkat Kerontokan Gabah Saat Penggebotan Perontokkan Gabah dari Tangkainya Tergolong Sedang 3 – 4 kali 0,67 Jumlah Anakan Produktif Tinggi ≥20 anakan 1,33 Tahan Rebah 1,33 Batang Besar dan Kuat 1,33 Daun berwarna hijau tua 0,67 Jumlah Gabah per Malai Tinggi 120 butir gabah 1,33 Ukuran Benih Besar 1,00 Daya Berkecambah Tinggi ≥80 persen 1,33 Bentuk Gabah Ramping 1,00 Tingkat Rendemen Gabah Menjadi Beras Tinggi 60 – 65persen 2,00 Patahan Beras Rendah ≤30 persen 1,33 Beras Putih Berkapur 1,00 Tekstur Nasi Pulen 1,00 Aroma Nasi Wangi 1,50 Tahan Terhadap Hama Wereng Coklat 1,33 Tahan Terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri 1,33 Tahan Terhadap Virus Tungro 2,00 Tahan Terhadap Penyakit Blast 1,33 4 Poin Penjualan Poin penjualan memberitahukan seberapa baik suatu persyaratan konsumen akan menjual. Tujuan dari poin penjualan adalah untuk 106 mempromosikan persyaratan konsumen yang terbaik dan persyaratan konsumen yang akan menolong dalam penjualan produk. Poin penjualan ditentukan dengan mengidentifikasi persyaratan konsumen yang akan menolong dalam penjualan produk. Dalam penelitian ini poin penjualan adalah berupa nilai yang sebelumnya sudah ditentukan, dimana nilai 1,0 bila persyaratan konsumen tidak menolong dalam penjualan, nilai 1,2 bila persyaratan konsumen cukup menolong dalam penjualan dan nilai 1,5 bila persyaratan konsumen menolong dalam penjualan produk. Poin penjualan dari setiap persyaratan konsumen diketahui melalui survei terhadap 30 responden konsumen benih padi hibrida di Kecamatan Cianjur. Hasil survei kemudian dianalisis menggunakan tabulasi deskriptif berupa tabel frekuensi. Karakter terbanyak yang dipilih konsumen merupakan poin penjualan dari persyaratan konsumen. Poin penjualan dari setiap persyaratan konsumen padi hibrida dapat dilihat pada Tabel 67. Berdasarkan pemaparan di atas, diketahui poin penjualan dari setiap persyaratan konsumen bagi petani di Kecamatan Cianjur. Persyaratan konsumen yang dinilai dapat menolong dalam penjualan benih padi hibrida adalah produktivias tinggi 7 – 10 ton per ha, jumlah anakan produktif ≥20 anakan produktif, tanaman padi hibrida yang tahan rebah, karakteristik batang tanaman padi hibrida yang besar dan kuat, warna daun hijau tua, jumlah gabah per malai 120 bulir gabah, ukuran benih besar, daya berkecambah ≥80 persen, bentuk gabah ramping panjang, tingkat rendemen gabah menjadi beras tinggi 60 – 65 persen, patahan beras rendah ≤30 persen, warna beras putih berkapur, tekstur nasi pulen, aroma nasi wangi, ketahanan tanaman padi hibrida terhadap hama wereng coklat, ketahanan tanaman padi hibrida terhadap penyakit hawar daun bakteri, ketahanan tanaman padi hibrida terhadap virus tungro, dan ketahanan tanaman padi hibrida terhadap penyakit blast. Persyaratan konsumen yang dinilai cukup menolong dalam penjualan benih padi hibrida adalah umur tanaman padi hibrida 90 – 120 hari, tingkat kerontokan gabah sedang 6 – 25 persen saat panen dan pengangkutan dan tingkat kerontokan gabah sedang 3 – 4 kali saat penggebotan perontokan gabah dari tangkainya. 107 Tabel 67. Poin Penjualan Persyaratan Konsumen Persyaratan Konsumen Poin Penjualan Produktivitas Tinggi 7-10 ton per hektar 1,50 Umur Tanaman 90-120 hari 1,20 Tingkat Kerontokan Gabah Saat Panen dan Pengangkutan Pada Tingkat Sedang 6-25 persen 1,20 Tingkat Kerontokan Gabah Saat Penggebotan Perontokkan Gabah dari Tangkainya Tergolong Sedang 3-4 kali 1,20 Jumlah Anakan Produktif ≥20 anakan produktif 1,50 Tahan Rebah 1,50 Batang Tanaman Besar dan Kuat 1,50 Warna Daun Hijau Tua 1,50 Jumlah Gabah per Malai 120 butir gabah 1,50 Ukuran Benih Besar 1,50 Daya Berkecambah Tinggi ≥80 persen 1,50 Bentuk Gabah Ramping Panjang 1,50 Tingkat Rendemen Gabah Menjadi Beras Tinggi 60-65 persen 1,50 Patahan Beras Rendah ≤30 persen 1,50 Kebeningan Beras Putih Berkapur 1,50 Tekstur Nasi Pulen 1,50 Aroma Nasi Wangi 1,50 Tahan Terhadap Hama Wereng Coklat 1,50 Tahan Terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri 1,50 Tahan Terhadap Virus Tungro 1,50 Tahan Terhadap Penyakit Blast 1,50 Keterangan : 1,5 = Menolong dalam Penjualan Produk 1,2 = Cukup Menolong dalam Penjualan Produk 1,0 = Tidak Menolong dalam Penjualan Produk 108 5 Bobot Absolut Persyaratan Konsumen Bobot absolut diperoleh dari perkalian antara kepentingan bagi konsumen, faktor skala kenaikan dan poin penjualan untuk setiap persyaratan konsumen. Setelah menjumlahkan semua bobot absolut, persentase dan ranking untuk setiap persyaratan konsumen dapat ditentukan. Bobot kemudian dapat digunakan sebagai petunjuk untuk fase perencanaan dan pengembangan produk. Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat nilai bobot absolut dari setiap persyaratan konsumen pada Tabel 68. 109 Tabel 68. Bobot Absolut Setiap Persyaratan Konsumen terhadap Padi Hibrida Persyaratan Konsumen Bobot Absolut Persentase Prioritas Produktivitas Tinggi 7 – 10 ton per hektar 24,00 15,33 1 Umur Tanaman 90 – 120 hari 3,60 2,30 9 Tingkat Kerontokan Gabah Saat Panen dan Pengangkutan Pada Tingkat Sedang 6 – 25 persen 2,41 1,54 10 Tingkat Kerontokan Gabah Saat Penggebotan Perontokkan Gabah dari Tangkainya Tergolong Sedang 3 – 4 kali 2,41 1,54 10 Jumlah Anakan Produktif Tinggi ≥20 anakan 7,98 5,10 3 Tahan Rebah 7,98 5,10 3 Batang Besar dan Kuat 7,98 5,10 3 Daun berwarna hijau tua 4,02 2,57 8 Jumlah Gabah per Malai Tinggi 120 butir gabah 7,98 5,10 3 Ukuran Benih Besar 4,50 2,88 7 Daya Berkecambah Tinggi ≥80 persen 7,98 5,10 3 Bentuk Gabah Ramping 4,50 2,88 7 Tingkat Rendemen Gabah Menjadi Beras Tinggi 60 – 65persen 12,00 7,67 2 Patahan Beras Rendah ≤30 persen 5,98 3,83 6 Beras Putih Berkapur 4,50 2,88 7 Tekstur Nasi Pulen 6,00 3,83 5 Aroma Nasi Wangi 6,75 4,31 4 Tahan Terhadap Hama Wereng Coklat 7,98 5,10 3 Tahan Terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri 7,98 5,10 3 Tahan Terhadap Virus Tungro 12,00 7,67 2 Tahan Terhadap Penyakit Blast 7,98 5,10 3 Total 156,52 100,00 110 Berdasarkan Tabel 68, didapat hasil berupa prioritas persyaratan konsumen terhadap benih padi hibrida. Urutan prioritas persyaratan konsumen secara berurutan dari persyaratan konsumen yang memiliki bobot absolut terbesar sampai dengan persyaratan konsumen yang memiliki nilai bobot absolut terkecil. Urutan prioritas persyaratan konsumen yang harus dipenuhi pemuliaan padi hibrida dalam pengembangan varietas padi hibrida yaitu : 1. Produktivitas tinggi 7 – 10 ton per hektar 2. Tingkat rendemen gabah menjadi beras tinggi 60-65 persen dan tahan terhadap virus tungro 3. Jumlah anakan produktif 20 anakan, tahan rebah, batang besar dan kuat, jumlah gabah per malai tinggi 120 butir gabah, daya berkecambah tinggi ≥80 persen, tahan terhadap hama wereng coklat, tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri, dan tahan terhadap penyakit blast. 4. Aroma nasi wangi 5. Tekstur nasi pulen 6. Patahan beras rendah ≤ 30 persen 7. Bentuk gabah ramping, ukuran benih besar dan beras putih berkapur 8. Warna daun hijau tua 9. Umur tanaman 90 – 120 hari 10. Tingkat kerontokan gabah saat panen dan pengangkutan pada tingkat sedang 6-25 persen dan tingkat kerontokan gabah saat penggebotan perontokan gabah dari tangkainya tergolong sedang 3-4 kali

6.1.7 Pengembangan Prioritas Persyaratan Teknik

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Penerapan metode Quality Function Deployment (QFD) dan analisis sensitivitas harga pada pengembangan padi varietas unggul hibrida (Studi Kasus : Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

1 34 328

Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Analisis Sensitivitas Harga Pada Pengembangan Padi Varietas Unggul Hibrida (Kasus : Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat)

1 10 174

Pengembangan Kualitas Padi Varietas Unggul Hibrida dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) di Jawa Barat

0 3 32