Tinjauan Empiris Penerapan metode Quality Function Deployment (QFD) dan analisis sensitivitas harga pada pengembangan padi varietas unggul hibrida

12 menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat kepuasan yang paling tinggi pada benih padi Varietas Unggul Baru dibandingkan dengan benih padi hibrida. Manalu 2010 melakukan penelitian mengenai analisis sikap dan kepuasan petani terhadap benih padi hibrida di Kecamatan Baros Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Benih hibrida yang dianalisis adalah Bernas Prima. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis sikap dan kepuasan petani terhadap benih padi hibrida Bernas Prima. Metode penelitian yang digunakan adalah melalui pendekatan survei menggunakan sampel acak sederhana Snowball Sampling . Dalam menjawab perumusan masalah penelitian digunakan analisi deskriptif, analisis Cochran, analisis Muliatribut Fishbein, Perceptual Mapping, analisis Biplot dan Consumers Satisfication Index CSI. Hasil analisis Cochran menunjukkan bahwa terdapat sebelas atribut yang dianggap penting dalam membeli benih padi adalah 1 Produktivitas Hasil Panen, 2 Ketahahan Hama penyakit, 3 Harga Jual Gabah Kering Giling, 4 Sertifikasi Benih, 5 Umur Tanaman Panen, 6 Harga Benih, 7 Rasa Nasi, 8 Tahan Rebah Tanaman, 9 Ketersediaan Benih di Pasar, 10 Patahan Beras, 11 Kerontokan Gabah. Hasil analisis multiatribut Fishbein menunjukkan bahwa sikap petani terhadap benih padi menunjukkan bahwa benih padi varietas Ciherang labih disukai oleh petani dan dianggap lebih mampu memenuhi harapan dan kebutuhan petani responden. Tingkat kepuasan petani terhadap padi hibrida Bernas Prima berada pada indeks puas dengan skor 0.66 atau 66 persen. Dari pendekatan angka tersebut berarti masih ada nilai ketidakpuasan sebesar 34 persen yang perlu diperbaiki.

2.2 Tinjauan Empiris

Quality Function Deployment QFD Hamrah 2007 melakukan penelitian mengenai penerapan metode Quality Function Deployment QFD dalam pengembangan varietas melon. Penelitiannya dilakukan di Kota Bogor dan Pusat Kajian Buah-buahan Tropika PKBT IPB. Penerapan metode QFD yaitu dengan membangun matriks House Of Quality HOQ. Langkah pertama dimulai dengan menyusun persyaratan pelanggan yaitu persyaratan pelanggan primer atau sekunder. Langkah kedua menyusun 13 persyaratan teknik yaitu persyaratan teknik primer dan sekunder. Langkah ketiga adalah membangun matriks hubungan antara persyaratan pelanggan dengan teknik dengan hubungan yang kuat, sedang, lemah, dan ada yang tidak memiliki hubungan sama sekali. Langkah keempat adalah membangun matriks hubungan antara persyaratan teknik yang dibedakan menjadi hubungan yang bersifat positif mendukung dan negatif berlawanan. Langkah kelima dalam membangun matriks HOQ yaitu penilaian kompetitif pelanggan dan penilaian kompetitif teknik. Langkah keenam yaitu mengembangkan prioritas pelanggan meliputi tingkat kepentingan, nilai sasaran, faktor skala kenaikan, point penjualan, dan bobot absolut. Langkah terakhir adalah mengembangkan prioritas persyaratan teknik meliputi derajat kesulitan, nilai sasaran, bobot absolut, dan bobot relatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa buah melon yang diinginkan konsumen benih adalah buah melon tanpa jaring, sedangkan buah melon yang diinginkan oleh pedagang pengecer dan konsumen langsung adalah buah melon berjaring. Berdasarkan bobot absolut persyaratan konsumen, urutan persyaratan konsumen yang harus dipenuhi oleh PKBT IPB dalam pengembangan varietas melon tanpa jaring yaitu bobot kecil 1 kg, bentuk bulat, rasa manis sekali, warna kulit kuning, daging tebal, tekstur daging berserat halus, aroma wangi, ketebalan kulit tipis, kadar air sedikit, daya simpan 5-10 hari, warna daging hijau muda kekuningan dan tekstur kulit tidak berjaring. Berdasarkan bobot absolut persyaratan konsumen, urutan prioritas persyaratan konsumen yang harus dipenuhi oleh PKBT IPB dalam pengembangan varietas melon berjaring yaitu daging tebal, kulit tipis, tekstur daging halus tidak berserat, warna kulit hijau kekuningan, aroma wangi, rasa manis, bobot sedang 1-2,5 kg, bentuk bulat, warna daging hijau muda kekuningan, tekstur kulit berjaring kasar, kadar air sedang, dan daya simpan 5-10 hari. Berdasarkan bobot absolut persyaratan teknik, urutan prioritas persyaratan teknik yang harus dipenuhi oleh PKBT IPB dalam pengembangan varietas melon tanpa jaring yaitu bobot, ketebalan daging, kadar air, warna kulit, ketebalan kulit, tekstur daging, panjang, lingkar, kadar PTT, bentuk, warna daging, dan kepadatan jala. Sedangkan urutan prioritas persyaratan teknik untuk pengembangan buah 14 melon berjaring yaitu bobot, ketebalan daging, kadar air, warna kulit, ketebalan kulit, tekstur daging, panjang, lingkar, kadar PTT, bentuk, warna daging, dan kepadatan jala. Berdasarkan bobot relatif persyaratan teknik, urutan prioritas persyaratan teknik yang harus dipenuhi oleh PKBT IPB dalam pengembangan varietas melon tanpa jaring yaitu bobot, ketebalan daging, panjang, lingkar, bentuk, kadar air, ketebalan kulit, warna kulit, kadar PTT, tekstur daging, warna daging, dan kepadatan jala. Sedangkan urutan prioritas persyaratan teknik untuk pengembangan buah melon berjaring yaitu bobot, ketebalan daging, kadar air, ketebalan kulit, warna kulit, tekstur daging, bentuk, panjang, lingkar, kadar PTT, warna daging, dan kepadatan jala. Risenasari 2009 melakukan penelitian mengenai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Restoran Pringjajar Kabupaten Pemalang Jawa Tengah dengan menerapkan metode Quality Function Deployment QFD. Tujuan penelitian ini adalah 1 Mengidentifikasi persyaratan pelanggan dan persyaratan teknik dalam usaha meningkatkan kualitas pelayanan Restoran Pringjajar, 2 Mengkaji penerapan QFD dalam usaha meningkatkan kualitas layanan Restoran Pringjajar. Penerapan metode QFD diawali dengan penyusunan matriks HOQ. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, persyaratan pelanggan yang diinginkan adalah rasa yang khas, tampilan menu yang menarik, kehigienisan makanan dan perlengkapannya, harga, porsi makanan dan minuman, keragaman dan variasi menu, kemudahan lokasi, kenyamanan tempat, kecepatan penyajian 10 menit, kebersihan ruangan, keramahan dan kesopanan pramusaji, penjelasan pramusaji, kecepatan transaksi, tempat parkir yang luas dan nyaman, penataan eksterior dan interior, respon keluhan pelanggan dan iklan dan promosi. Sedangkan, persyaratan teknik Restoran Pringjajar adalah suplai bahan baku, penyimpanan bahan baku, preparasi, pemasakan, pelayanan, pembersihan dan pencucian. Berdasarkan bobot absolut persyaratan pelanggan, urutan prioritas persyaratan pelanggan yang harus dipenuhi oleh Restoran Pringjajar adalah rasa yang khas, prioritas kedua adalah kenyamanan tempat dan kebersihan ruangan, urutan ketiga adalah kehigienisan makanan dan perlengkapannya, kemudahan lokasi, dan tempat parkir yang luas dan aman, urutan prioritas keempat adalah 15 penataan eksterior dan interior ruangan, urutan prioritas kelima adalah kecepatan penyajian, kecepatan transaksi dan keramahan dan kesopanan pramusaji, urutan prioritas keenam adalah porsi makanan dan minuman, serta urutan prioritas yang terakhir adalah tampilan menu dan penampilan pramusaji. Berdasarkan bobot absolut persyaratan teknik urutan prioritas yang harus dipenuhi Restoran Pringjajar adalah pelayanan, pemasakan, penyimpanan bahan baku, preparasi, suplai bahan baku, pencucian dan pembersihan ruangan. Bobot relatif persyaratan teknik tidak berbeda urutan prioritasnya dengan bobot absolkut persyaratan teknik.

2.3 Tinjauan Empiris Analisis Sensitivitas Harga

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Penerapan metode Quality Function Deployment (QFD) dan analisis sensitivitas harga pada pengembangan padi varietas unggul hibrida (Studi Kasus : Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

1 34 328

Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Analisis Sensitivitas Harga Pada Pengembangan Padi Varietas Unggul Hibrida (Kasus : Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat)

1 10 174

Pengembangan Kualitas Padi Varietas Unggul Hibrida dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) di Jawa Barat

0 3 32