Penilaian Kompetitif Penyusunan Matriks

82 malai. Semakin tegak posisi daun bendera maka semakin tinggi jumlah gabah total atau pun persentase gabah isi per malai karena semakin tegak posisi daun bendera terhadap malai maka semakin baik proses fotosintesis tanaman. Hubungan negatif lemah yang terjadi antar persyaratan teknik pemuliaan padi hibrida antara lain, keterawangan dengan kadar amilosa, dimana semakin tinggi tingkat keterawangan gabah maka memiliki kadar amilosa yang rendah pada beras. Hubungan negatif lemah lainnya adalah kadar air dengan umur tanaman. Semakin tua umur tanaman maka kadar air tanaman semakin berkurang. Selain itu dapat terjadi pula tidak ada hubungan antar persyaratan teknik pemuliaan padi hibrida, antara lain umur tanaman dengan posisi daun bendera terhadap malai. Apabila terjadi trade-off maka pemulia tidak akan mengalami banyak kesulitan karena antara kedua persyaratan tersebut tidak ada keterkaitan dalam pemuliaan padi hibrida.

6.1.5 Penilaian Kompetitif

Penilaian kompetitif adalah sepasang tabel bobot yang menggambarkan item demi item bagaimana produk pesaing dibandingkan dengan produk organisasi. Tabel penilaian kompetitif dibagi menjadi dua kategori yaitu, penilaian konsumen dan penilaian teknik. Varietas yang dikembangkan oleh Balai Besar Penelitian Padi Sukamandi adalah padi hibrida, dimana padi hibrida ini memiliki produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan padi varietas unggulan lain. 1 Penilaian Kompetitif Konsumen Penilaian kompetitif konsumen adalah cara untuk menentukan apakah persyaratan konsumen sudah terpenuhi dan mengidentifikasi persyaratan konsumen mana yang perlu mendapat perhatian lebih dalam pemuliaan selanjutnya. Penilaian konsumen juga mencakup penilaian dimana posisi organisasi dibandingkan pesaingnya dalam batasan persyaratan konsumen. Penilaian persyaratan konsumen menggunakan skala likert empat tingkat. Untuk mengetahui penilaian kompetitif konsumen, dilakukan survei kepada konsumen yaitu petani sebagai responden dimana konsumen tersebut pernah menggunakan dan mengenal dengan baik jenis padi varietas hibrida dan 83 varietas unggul ciherang. Berdasarkan survei didapat penilaian kompetitif konsumen seperti yang tertera pada Tabel 41. Penilaian konsumen terhadap padi varietas ciherang relatif lebih baik dari pesaingnya padi varietas hibrida dalam hal produktivitas dan tingkat rendemen gabah menjadi beras. Penilaian konsumen terhadap padi varietas hibrida dan padi varietas ciherang sama-sama dinilai baik oleh konsumen dalam hal persyaratan umur tanaman, tingkat kerontokan gabah saat panen dan pengangkutan, tingkat kerontokan gabah saat penggebotan perontokan gabah dari tangkainya, jumlah anakan produktif, tingkat kerebahan tanaman, karakteristik batang tanaman, jumlah gabah per malai, ukuran benih, daya berkecambah, bentuk gabah, patahan beras, kebeningan beras, tekstur nasi, aroma nasi, ketahanan terhadap hama wereng coklat, ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri, ketahanan terhadap virus tungro, dan ketahanan terhadap penyakit blast. 84 Tabel 41. Penilaian Kompetitif Konsumen Persyaratan Konsumen Hibrida Inbrida Produktivitas Tinggi 7 – 10 ton per ha 1 3 Umur Tanaman 90 – 120 hari 3 3 Tingkat Kerontokan Gabah Saat Panen dan Pengangkutan Sedang 6 – 25 persen 3 3 Tingkat Kerontokan Gabah Saat Penggebotan Perontokkan Gabah dari Tangkainya Sedang 3 – 4 kali 3 3 Jumlah Anakan Produktif Tinggi ≥20 anakan 3 3 Tahan Rebah 3 3 Batang Besar dan Kuat 3 3 Daun berwarna hijau tua 3 3 Jumlah Gabah per Malai Tinggi 120 butir gabah 3 3 Ukuran Benih Besar 3 3 Daya Berkecambah Tinggi ≥80 persen 3 3 Bentuk Gabah Ramping Panjang 3 3 Tingkat Rendemen Gabah Menjadi Beras Tinggi 60 – 65persen 2 3 Patahan Beras Rendah ≤30 persen 3 3 Beras Putih Berkapur 3 3 Tekstur Nasi Pulen 3 3 Aroma Nasi Wangi 2 2 Tahan Terhadap Hama Wereng Coklat 3 3 Tahan Terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri 3 3 Tahan Terhadap Virus Tungro 2 2 Tahan Terhadap Penyakit Blast 3 3 Keterangan : 1 = Sangat Tidak Baik, 2 = Tidak Baik, 3 = Baik, 4 = Sangat Baik 85 2 Penilaian Kompetitif Teknik Penilaian kompetitif teknik adalah penilaian produk dibandingkan dengan pesaing terdekatnya untuk persyaratan teknik. Penilaian ini menggunakan skala likert tingkat empat. Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap pemulia benih padi hibrida, diketahui penilaian kompetitif teknik antara benih padi hibrida dan benih padi ciherang. Penilaian persyaratan teknik tersebut dapat dilihat pada Tabel 42. Hasil survei dan wawancara yang telah dilakukan terhadap pemulia padi hibrida, dimana pemulia tersebut adalah Balai Besar Penelitian Padi Sukamandi. Padi hibrida dinilai lebih baik dalam hal persyaratan panjang malai dan leher malai. Padi ciherang dinilai lebih baik dalam hal persyaratan tinggi tanaman, tingkat senescence, ketahanan terhadap hama wereng coklat, rendemen beras pecah kulit, rendemen beras giling, dan persentase beras kepala. Padi hibrida dan padi ciherang sama-sama dinilai baik dalam hal persyaratan jumlah anakan produktif per rumpun, jumlah gabah isi per malai, persentase gabah isi per malai, posisi daun bendera terhadap malai, umur tanaman, warna daun, besar batang, ketahanan terhadap virus tungro, ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri, bobot 1000 butir gabah, rasio panjang dan lebar gabah, kadar air gabah, kadar amilosa, indeks glikemik, derajat putih, keterawangan, gel konsistensi, aroma, tekstur nasi, dan kilap. 86 Tabel 42. Penilaian Kompetitif Teknik Persyaratan Teknik Hibrida Inbrida Sifat Fisik Tanaman Karakter Agronomis Tanaman Jumlah anakan produktif per rumpun 3 3 Jumlah gabah isi per malai 3 3 Persentase gabah isi per malai 3 3 Tinggi tanaman 3 4 Posisi daun bendera terhadap malai 3 3 Umur tanaman 3 3 Warna daun 3 3 Tingkat senescence 2 3 Besar Batang 3 3 Panjang malai 4 3 Leher malai 4 3 Ketahanan Terhadap OPT Utama Ketahanan terhadap hama wereng coklat 2 3 Ketahanan terhadap virus tungro 2 2 Ketahanan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri HDB 3 3 Sifat Mutu Fisik Gabah Dan Beras Bobot 1000 butir gabah 3 3 Rasio Panjang dan Lebar Gabah 3 3 Rendemen beras pecah kulit 2 3 Rendemen beras giling 2 3 Kadar air gabah 3 3 Persentase beras kepala 3 4 Kilap 3 3 Sifat Mutu Fisikokimia Gabah dan Beras Kadar amilosa 3 3 Indeks glikemik 3 3 Derajat putih 3 3 Keterawangan 3 3 Gel konsistensi 3 3 Sifat Organoleptik Beras Aroma 3 3 Tektur nasi kepulenan 3 3 Keterangan : 2 = Tidak Baik, 3 = Baik, 4 = Sangat Baik

6.1.6 Pengembangan Prioritas Konsumen

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Penerapan metode Quality Function Deployment (QFD) dan analisis sensitivitas harga pada pengembangan padi varietas unggul hibrida (Studi Kasus : Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

1 34 328

Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Analisis Sensitivitas Harga Pada Pengembangan Padi Varietas Unggul Hibrida (Kasus : Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat)

1 10 174

Pengembangan Kualitas Padi Varietas Unggul Hibrida dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) di Jawa Barat

0 3 32