Kerangka Pemikiran Operasional Penerapan metode Quality Function Deployment (QFD) dan analisis sensitivitas harga pada pengembangan padi varietas unggul hibrida

31 QFD merupakan pendekatan orientasi kerjasama tim. Semua keputusan dalam proses didasarkan atas konsensus dan dicapai melalui diskusi mendalam dan brainstorming. 4. Orientasi pada dokumentasi Salah satu produk yang dihasilkan dari proses QFD adalah dokumen komprehensif mengenai semua data yang berhubungan dengan segala proses yang ada dan perbandingannya dengan persyaratan pelanggan.

3.1.5 Analisis Sensitivitas Harga

Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan manfaat dari penggunaan barang dan jasa. Dalam proses pembelian, harga dapat menjadi faktor utama yang mempengaruhi konsumen sedangkan dari segi produsen harga merupakan satu-satunya komponen yang menghasilakn pendapatan Simamora, 2002. Analisis sensitivitas harga diperkenalkan pertama kali oleh Van Wesrenrdrop pada awal 1970-an. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen selalu mengaitkan antara harga dengan kualitas dari produk. Analisis ini digunakan untuk melihat harga dari sisi konsumen. Konsumen melakukan penilaian terhadap harga berdasarkan kategori harga sangat murah, harga murah, harga mahal, dan harga sangat mahal Blamires, 1998 dalam Sinaga 2006. Menurut Hiam dan Shewe dalam Sinaga 2006, dalam menentukan harga optimum perusahaan perlu mempertimbangkan seluruh biaya yang telah dikeluarkan untuk memproduksi dan memasarkan produk, permintaan konsumen, dan posisi persaingan dalam industri. Berdasarkan pertimbangan harga-harga pokok produksi ditambah profit, perusahaan dapat melakukan analisis sensitivitas harga. Dua hal yang dapat dideteksi menggunakan pendekatan ini adalah elastisitas harga dan ekspektasi harga konsumen.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Permintaan beras semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk Indonesia. Implikasinya, padi sebagai bahan pokok dari beras akan selalu menjadi sorotan dan agenda utama dalam pembangunan pertanian di 32 Indonesia guna meningkatkan produksi dan produktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan beras penduduk. Salah satu bentuk program yang dilakukan pemerintah dalam upaya meningkatkan produksi beras adalah Program Peningkatan Produksi Beras Nasional P2BN. Program ini memiliki target utama, yaitu peningkatan produksi beras 2 juta ton setara beras atau 3,6 juta ton setara gabah kering giling GKG pada tahun 2007, dan peningkatan sebesar lima persen pada tahun-tahun selanjutnya sampai dengan tahun 2009 Departemen Pertanian, 2007 yang di dalamnya terdapat sosialisasi penggunaan teknologi padi hibrida di tingkat petani. Padi hibrida di Indonesia memiliki beberapa keunggulan dan kekurangan. Keunggulan dari padi hibrida antara lain hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan padi inbrida, vigor lebih baik sehingga lebih kompetitif terhadap gulma, keunggulan dari aspek fisiologis seperti aktivitas perakaran yang lebih luas, area fotosintesis yang lebih luas, keunggulan pada beberapa karakteristik morfologi seperti sistem perakaran yang lebih kuat, anakan yang lebih banyak, jumlah gabah per malai lebih banyak, dan bobot 1000 butir gabah isi yang lebih tinggi. Kekurangan yang dimiliki padi hibrida antara lain adalah harga benih yang tinggi dibanding padi inbrida, benih hanya dapat dipakai untuk sekali penanaman, produksi benih yang rumit, dan memerlukan areal pertanaman dengan syarat tumbuh tertentu Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian 2007 Petani sebagai konsumen benih padi hibrida hanya sebagai pengguna tanpa diikutsertakan dalam kegiatan pemuliaan varietas benih padi hibrida yang berakibat cukup banyak kasus petani yang tidak puas terhadap kinerja benih padi hibrida dalam pengembangan benih padi hibrida karena tidak sesuai dengan keinginan para petani tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menyesuaikan preferensi petani dengan persyaratan teknik yang dimiliki produsen terhadap atribut benih padi hibrida dengan tujuan untuk menghasilkan benih padi hibrida yang bermutu tinggi dan sesuai dengan keinginan konsumen. Salah satu cara untuk menghasilkan varietas benih padi hibrida yang sesuai dengan keinginan petani adalah dengan menerapkan metode Quality Function Deployment QFD. Metode QFD ini mencoba menyesuaikan antara apa yang 33 diinginkan konsumen dengan persyaratan teknik yang dimiliki produsen. Persyaratan teknik merupakan hasil pendapat dari pakar ahli pemulia di lembaga penelitian, dalam hal ini salah satu lembaga penelitian yaitu Balai Besar Penelitian Padi. Penerapan metode QFD diawali dengan penyusunan matriks House Of Quality HOQ. Matriks HOQ yang disusun adalah matriks perencanaan produk. Langkah-langkah dalam penyusunan matriks ini terdiri dari penyusunan persyaratan pelanggan what, menyusun persyaratan teknik how, mengembangkan matriks hubungan antara persyaratan pelanggan dan persyaratan teknik, mengembangkan matriks hubungan antara persyaratan teknik, penilaian konpetitif yang terdiri dari penilaian kompetitif pelanggan dan penilaian kompetitif teknik, mengembangkan prioritas persyaratan pelanggan yang terdiri dari kepentingan bagi pelanggan, nilai sasaran, faktor skala kenaikan, poin penjualan dan bobot absolut. Langkah terakhir adalah mengembangkan prioritas persyaratan teknik meliputi derajat kesulitan, nilai sasaran, bobot absolut, dan bobot relatif. Pengembangan padi hibrida juga memerlukan penelitian dalam hal harga karena harga merupakan salah satu hal yang sangat penting dan diperhatikan oleh konsumen dalam hal ini petani. Semakin tinggi harga benih maka semakin besar biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani, sehingga kemungkinan petani tidak akan membeli benih yang harganya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga benih yang ada di pasaran. Oleh karena itu diperlukan adanya penelitian untuk mengetahui rentang harga benih padi hibrida yang dapat diterima oleh petani. Analisis sensitivitas harga dapat membantu produsen untuk mengetahui dan mengukur pada tingkat harga berapa benih padi hibrida dapat diterima oleh petani, sehingga dapat menentukan harga benih padi hibrida yang sesuai dengan rentang harga yang dapat diterima oleh konsumen dalam hal ini petani. Matriks HOQ dan analisis sensitivitas harga yang telah disusun ini digunakan untuk merumuskan perencanaan pengembangan varietas padi hibrida dan sebagai bahan masukan bagi Balai Besar Penelitian Padi. Kerangka operasional penelitian dapat dilihat pada Gambar 5. 34 Keterangan : : Bahan masukkan bagi Balai Besar Penelitian Padi Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional • Kebutuhan beras secara nasional masih terbilang besar. • Peningkatan jumlah penduduk • Peningkatan jumlah permintaan tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah persediaan pangan. • Upaya peningkatan produksi beras dengan Program Peningkatan Produksi Beras Nasional P2BN untuk memenuhi peningkatan jumlah permintaan beras. • Pengembangan padi hibrida di tingkat petani Permasalahan dan kendala pengembangan padi hibrida di tingkat petani di Indonesia Ideotipe varietas benih padi hibrida yang ada saat ini belum dapat memenuhi keinginan dan harapan petani Tingkat harga benih padi hibrida yang masih terbilang tinggi atau di atas daya beli petani Balai Besar Penelitian Padi Kegiatan pemuliaan dan pengembangan varietas padi hibrida Implementasi Metode Quality Function Deployment QFD Membangun matriks House of Quality HOQ Sensitivitas Harga benih padi hibrida Perencanaan Pengembangan Varietas Padi Hibrida 35 IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Penerapan metode Quality Function Deployment (QFD) dan analisis sensitivitas harga pada pengembangan padi varietas unggul hibrida (Studi Kasus : Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

1 34 328

Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Analisis Sensitivitas Harga Pada Pengembangan Padi Varietas Unggul Hibrida (Kasus : Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat)

1 10 174

Pengembangan Kualitas Padi Varietas Unggul Hibrida dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) di Jawa Barat

0 3 32