38
Tabel 3. Responden Organisasi
No. Nama Jabatan
Penentuan 1. Dr. Ir. Hajrial
Aswidinnoor, MSc. Peneliti padi pada
Departemen Agronomi dan
Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor Atribut ideotipe padi hibrida
2. Dr.
Suwarno Pemulia padi pada
Kebun Muara, Balitbang Kementrian
Pertanian Atribut ideotipe padi hibrida
3. Dr. Satoto
Penanggung jawab penelitian dan
pemuliaan padi hibrida Balai Besar Penelitian
Padi Merumuskan persyaratan teknik,
hubungan antara persyaratan konsumen dan persyaratan teknik,
hubungan antar persyaratan teknik, penilaian kompetitif teknik, nilai
sasaran konsumen, derajat kesulitan, nilai sasaran persyaratan teknik,
4. Indrastuti Apri
Rumanti Cand Dr. Peneliti pemulia padi
hibrida Balai Besar Penelitian Padi
Merumuskan persyaratan teknik, hubungan antara persyaratan
konsumen dan persyaratan teknik, hubungan antar persyaratan teknik,
penilaian kompetitif teknik, nilai sasaran konsumen, derajat kesulitan,
nilai sasaran persyaratan teknik, 5.
Yuni Widyastuti, SP Peneliti pemulia padi
hibrida Balai Besar Penelitian Padi
Merumuskan persyaratan teknik, hubungan antara persyaratan
konsumen dan persyaratan teknik, hubungan antar persyaratan teknik,
penilaian kompetitif teknik, nilai sasaran konsumen, derajat kesulitan,
nilai sasaran persyaratan teknik,
4.4.1 Tabulasi Deskriptif
Tabulasi deskriptif yang digunakan pada penelitian ini adalah tabel
frekuensi. Data ditabulasikan dan dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama
39 kemudian dipersentasekan berdasarkan jumlah seluruh konsumen. Persentase
yang paling besar merupakan faktor yang dominan dari masing-masing variabel yang diteliti. Tabulasi deskriptif ini digunakan untuk mengetahui karakteristik
konsumen, ideotipe benih padi hibrida yang diinginkan konsumen persyaratan pelanggan, tingkat kepentingan, dan poin penjualan dari setiap persyaratan
pelanggan dan hasilnya digunakan dalam metode QFD kecuali karakteristik konsumen.
4.4.2 Quality Function Deployment QFD
QFD adalah sebuah alat perencanaan yang digunakan untuk memenuhi harapan konsumen. Alat perencanaan utama yang digunakan dalam Quality
Function Deployment adalah House Of Quality HOQ. House Of Quality
menerjemahkan suara konsumen voice of customer ke dalam persyaratan desain yang memenuhi nilai tujuan spesifik dan mencocokannya, dengan bagaimana
perusahaan akan memenuhi persyaratan tersebut. Analogi untuk menggambarkan struktur QFD adalah suatu matriks yang
berbentuk rumah. Istilah yang sering digunakan adalah House Of Quality HOQ. Langkah-langkah dalam penyusunan matriks HOQ adalah sebagai berikut
Besterfield, 1999 : 1.
Mendaftar Persyaratan Konsumen What QFD diawali dengan sebuah daftar tujuan. Daftar ini disebut sebagai apa
yang konsumen butuhkan atau harapkan dalam sebuah produk khusus. Daftar persyaratan konsumen terdiri dari dua yaitu persyaratan konsumen primer dan
persyaratan konsumen sekunder. Daftar persyaratan konsumen primer biasanya bersifat umum. Definisi lebih jauh dilakukan dengan mendefinisikan sebuah
daftar persyaratan konsumen sekunder baru dan lebih detail yang dibutuhkan untuk mendukung persyaratan konsumen primer, dengan kata lain sebuah
persyaratan konsumen primer mungkin meliputi banyak persyaratan konsumen sekunder.
Pada langkah ini digunakan kuesioner yang harus diisi oleh responden konsumen. Hasil dari kuesioner ini adalah daftar persyaratan konsumen.
Walaupun item dari daftar persyaratan konsumen sekunder menunjukkan detail yang lebih baik daripada persyaratan konsumen primer, persyaratan konsumen
40 sekunder sering tidak langsung dilakukan oleh staf teknisi dan masih
membutuhkan definisi lebih jauh, sehingga mungkin dibutuhkan persyaratan konsumen tersier.
2. Mendaftarkan Persyaratan Teknik How
Tujuan dari HOQ adalah untuk mendesain atau mengubah desain dari sebuah produk dalam cara yang memenuhi atau melebihi harapan konsumen.
Setelah kebutuhan dan harapan konsumen ditunjukkan dalam persyaratan konsumen, tim QFD harus menyusun karakteristik teknik atau persyaratan teknik
bagaimana yang akan mempengaruhi satu atau lebih persyaratan konsumen. Daftar persyaratan teknik dibagi menjadi hierarki persyaratan teknik
primer, sekunder, dan tersier. Definisi lebih jauh dari persyaratan teknik dilakukan dengan mendefinisikan sebuah daftar persyaratan teknik sekunder yang mewakili
detail yang lebih baik daripada yang ada dalam daftar persyaratan teknik primer. Seringkali persyaratan teknik sekunder masih belum dapat langsung dilakukan
melainkan masih membutuhkan definisi lebih jauh, sehingga dibutuhkan persyaratan teknik tersier.
3. Mengembangkan Matriks Hubungan antara Persyaratan Konsumen dan
Persyaratan Teknik Langkah selanjutnya adalah membandingkan persyaratan konsumen dan
persyaratan teknik, dan menentukan hubungannya masing-masing. Mencari hubungan antara persyaratan konsumen dengan persyaratan teknik bisa menjadi
sangat membingungkan karena setiap persyaratan konsumen mungkin mempengaruhi lebih dari satu persyaratan teknik, dan sebaliknya.
Salah satu cara untuk mengurangi kebingungan dalam menentukan hubungan antara persyaratan konsumen dengan persyaratan teknik yaitu dengan
menggunakan sebuah matriks hubungan. Matriks ini diisi oleh tim QFD. Matriks hubungan digunakan untuk menunjukkan dengan grafik derajat pengaruh antara
setiap persyaratan teknik dan setiap persyaratan konsumen. Sudah menjadi hal biasa untuk menggunakan simbol untuk menunjukkkan
derajat hubungan antara persyaratan konsumen dan persyaratan teknik, sebagai contohnya yaitu :
Δ : Sebuah segitiga menunjukkan hubungan kuat, bernilai 9
41 ○ : Sebuah lingkaran kosong menunjukkan hubungan medium, bernilai 3
● : Sebuah lingkaran penuh menunjukkan hubungan lemah, bernilai 1 □ : Sebuah kotak kosong menunjukkan tidak ada hubungan, bernilai 0
Matriks hubungan antara persyaratan konsumen dan persyaratan teknik dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Matriks Hubungan Antara Persyaratan Konsumen dan Persyaratan Teknik
Persyaratan Konsumen
Persyaratan Pelanggan Primer Primer
Sekunder Sekunder
Sekunder Sekunder
Sekunder Sekunder
Primer Sekunder
Sekunder Sekunder
Primer Sekunder
Sekunder Sekunder
Setelah matriks hubungan telah lengkap, dilakukan evaluasi untuk baris dan kolom kosong. Sebuah baris kosong mengindikasikan bahwa sebuah
persyaratan konsumen tidak dituju oleh setiap persyaratan teknik. Oleh karena itu, harapan konsumen tidak terpenuhi. Persyaratan teknik tambahan harus
dipertimbangkan untuk memuaskan persyaratan konsumen tersebut. Sebuah kolom kosong mengindikasikan bahwa sebuah persyaratan teknik tidak
mempengaruhi setiap persyaratan konsumen dan setelah dilakukan penyelidikan secara hati-hati, mungkin dihilangkan dari HOQ.
4. Mengembangkan Matriks Hubungan antar Persyaratan Teknik
Hubungan antar persyaratan teknik disebut matriks korelasi dan berada pada atap HOQ. Matriks ini digunakan untuk mengidentifikasi setiap hubungan
antar setiap persyaratan teknik. Persyaratan teknik mana saja yang saling mendukung dan saling bertentangan satu sama lain. Matriks korelasi adalah
sebuah tabel segitiga yang menghubungkan persyaratan teknik. Simbol digunakan untuk menjelaskan kekuatan hubungan, sebagai contohnya yaitu :
√√ : Menunjukkan hubungan positif kuat, bernilai +9 √ : Menunjukkan hubungan positif lemah, bernilai +3
42 X : Menunjukkan hubungan negatif lemah, bernilai -3
XX : Menunjukkan hubungan negatif kuat, bernilai -9 □ : Menunjukkan tidak ada hubungan, bernilai 0
5. Penilaian Kompetitif
Penilaian kompetitif adalah sepasang tabel bobot atau grafik yang melukiskan item demi item bagaimana produk kompetitif dibandingkan dengan
produk organisasi. Tabel penilaian kompetitif dipisahkan menjadi dua kategori, yaitu penilaian konsumen dan penilaian teknik.
a. Penilaian Konpetitif Konsumen
Penilaian kompetitif konsumen membuat sebuah blok kolom berhubungan dengan setiap persyaratan konsumen dalam HOQ di sisi kanan dari matriks
hubungan. Angka 1 sampai dengan 4 didaftarkan dalam kolom evaluasi kompetitif untuk mengidentifikasikan sebuah peringkat dari 1 untuk terburuk
sampai 4 untuk yang terbaik. b.
Penilaian Kompetitif Teknik
Penilaian kompetitif teknik membuat sebuah blok baris berhubungan
dengan setiap persyaratan teknik dalam HOQ di bawah matriks hubungan kemudian produk organisasi dan pesaing dievaluasi untuk setiap persyaratan
teknik. Sama dengan penilaian kompetitif konsumen, uji data diubah menjadi angka 1 sampai dengan 4, dimana 1 untuk yang terburuk dan 4 untuk yang
terbaik. 6.
Mengembangkan Prioritas Persyaratan Konsumen Prioritas persyaratan konsumen membuat sebuah blok kolom berhubungan
dengan setiap persyaratan pelanggan dalam HOQ di sisi kanan penilaian kompetitif konsumen. Prioritas persyaratan konsumen ini mencakup kolom untuk
kepentingan bagi konsumen, nilai sasaran, faktor skala kenaikan, poin penjualan dan sebuah bobot absolut.
a. Kepentingan bagi Konsumen
Meranking setiap persyaratan konsumen dengan menunjukkan sebuah rating. Angka 1 sampai dengan 4 didaftarkan dalam kolom kepentingan bagi
konsumen untuk mengindikasikan sebuah rating 1 untuk tingkat kepentingan
43 paling rendah sampai dengan 4 untuk sangat penting. Semakin penting
persyaratan konsumen semakin tinggi ratingnya. b.
Nilai Sasaran Persyaratan Konsumen
Kolom nilai sasaran berada pada skala yang sama dengan penilaian
kompetitif konsumen 1 untuk terburuk dan 4 untuk terbaik. Kolom ini adalah kolom dimana tim QFD memutuskan apakah mereka ingin mempertahankan
produk mereka tidak berubah, memperbaiki produk atau membuat produk lebih baik daripada kompetitor.
c. Faktor Skala Kenaikan
Faktor skala kenaikan adalah rasio antar nilai sasaran dengan rating
produk yang diberikan dalam penilaian kompetitif konsumen. Semakin tinggi nilainya, semakin banyak usaha yang dibutuhkan.
d. Poin Penjualan
Poin penjualan memberitahukan tim QFD seberapa baik sebuah
persyaratan konsumen akan menjual. Tujuannya adalah untuk mempromosikan persyaratan konsumen yang terbaik dan setiap persyaratan konsumen yang akan
menolong dalam penjualan produk. Nilai yang digunakan untuk poin penjualan yaitu :
1,0 = tidak menolong dalam penjualan produk 1,2 = cukup menolong dalam penjualan produk
1,5 = menolong dalam penjualan produk e.
Bobot Absolut Persyaratan Konsumen
Bobot absolut dihitung dengan mengalikan kepentingan bagi konsumen,
faktor skala kenaikan dan poin penjualan :
Setelah menjumlahkan semua bobot absolut, sebuah persentase dan
ranking untuk setiap persyaratan konsumen dapat ditentukan. Bobot kemudian dapat digunakan sebagai pedoman dalam fase perencanaan dari pengembangan
produk.
Bobot Absolut = Kepentingan bagi KonsumenFaktor Skala KenaikanPoin Penjualan
44 7.
Mengembangkan Prioritas Persyaratan Teknik Prioritas persyaratan teknik membuat blok baris berhubungan untuk setiap
persyaratan teknik dalam HOQ di bawah penilaian kompetitif teknik. Prioritas persyaratan teknik ini mencakup derajat kesulitan teknik, nilai sasaran serta bobot
absolut dan relatif. Tim QFD mengidentifikasikan persyaratan teknik yang paling dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan konsumen dan yang membutuhkan
perbaikan. a.
Derajat Kesulitan Banyak pengguna HOQ menambahkan derajat kesulitan untuk
mengimplementasikan setiap persyaratan teknik yang ditunjukkan dalam baris pertama dari prioritas persyaratan teknik. Derajat kesulitan ditentukan dengan
memberikan nilai untuk setiap persyaratan teknik dari 1 paling tidak sulit sampai dengan 4 sangat sulit.
b. Nilai Sasaran Persyaratan Teknik
Sebuah nilai sasaran untuk setiap persyaratan teknik dimasukkan di bawah
derajat kesulitan teknis. Hal ini merupakan sebuah ukuran objektif yang mendefinisikan nilai yang harus diperoleh untuk mencapai persyaratan teknis.
Seberapa banyak nilai diambil untuk memenuhi atau melebihi harapan konsumen dijawab dengan mengevaluasi semua informasi yang dimasukkan ke dalam HOQ
dan memilih nilai sasaran. Nilai sasaran untuk setiap persyaratan teknik ditentukan menggunakan skala 1 terburuk sampai dengan 4 terbaik.
c. Bobot Absolut Persyaratan Teknik
Dua baris terakhir dari prioritas persyaratan teknik adalah bobot absolut dan bobot relatif. Sebuah metode yang populer dan mudah untuk menentukan
bobot adalah dengan menunjukkan nilai bernomor kepada simbol dalam simbol matriks hubungan. Bobot absolut untuk persyaratan teknik ke-j kemudian
diberikan dengan : a
j
= ∑
ij Ci dimana :
a
j
= Vektor baris dari bobot absolut untuk persyaratan teknik j = 1,..,m R
ij
= Bobot yang ditunjukkan oleh matriks hubungan i = 1,..,n, j = 1,..,m C
i
= Vektor kolom dari kepentingan bagi konsumen untuk persyaratan
45 konsumen i = 1,..,n
m = Nomor persyaratan teknik
n = Nomor persyaratan konsumen
d. Bobot Relatif Persyaratan Teknik
Pada cara yang sama, bobot relatif untuk persyaratan teknik ke-j diberikan
dengan mengganti derajat kepentingan untuk persyaratan konsumen dengan bobot absolut untuk persyaratan konsumen, yaitu :
b
j
= ∑ Rij di
dimana : b
j
= Vektor baris dari bobot relatif untuk persyaratan teknik j = 1,..,m d
i
= Vektor kolom dari bobot absolut untuk persyaratan konsumen i = 1,..,n Rating absolut dan relatif yang lebih tinggi mengidentifikasi area dimana
usaha teknik butuh untuk dikonsentrasikan. Perbedaan utama antara kedua bobot ini adalah bobot relatif juga mencakup informasi faktor skala kenaikan dan poin
penjualan. Bobot ini menunjukkan dampak dari karakteristik teknis pada persyaratan
konsumen. Sejalan dengan derajat kesulitan teknis, keputusan dapat dibuat dengan memperhatikan dimana mengalokasikan sumberdaya untuk perbaikan kualitas.
Adapun proses penyusunan matriks HOQ Matriks Perencanaan Produk dapat dilihat pada Gambar 6.
Penerapan metode QFD pada produk pertanian memiliki kendala-kendala antara lain produk yang diinginkan oleh konsumen sesuai dengan hasil matriks
HOQ-nya tidak bisa langsung dihasilkan karena memerlukan waktu yang lama dalam proses pembuatannya tidak seperti produk non pertanian. Matriks HOQ
dasar dapat dilihat pada lampiran 7.
4.4.3 Analisis Sensitivitas Harga