Penyusunan Persyaratan Teknik How

74 anakan produktif tinggi ≥20 anakan, tanaman tahan rebah, batang besar dan kuat, daun berwarna hijau tua, jumlah gabah 120 butir gabah per malai, benih berukuran besar, daya berkecambah benih tinggi ≥80 persen, gabah berbentuk ramping, tingkat rendemen gabah menjadi beras 60 – 65 persen, tingkat kepatahan beras rendah ≤30 persen, beras putih berkapur, tekstur nasi pulen, aroma nasi wangi, tahan terhadap hama wereng coklat, tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri, tahan terhadap virus tungro, tahan terhadap penyakit blast.

6.1.2 Penyusunan Persyaratan Teknik How

Tujuan HOQ adalah untuk mendesain atau mengubah desain sebuah produk dalam cara memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Setelah kebutuhan dan harapan konsumen dinyatakan dalam persyaratan konsumen, kemudian disusun persyaratan teknik how yang akan mempengaruhi satu atau lebih persyaratan konsumen. Persyaratan teknik ini menyusun langit-langit atau lantai kedua dari HOQ. Setelah mengetahui pesyaratan konsumen terhadap benih padi hibrida, pemulia padi hibrida kemudian menterjemahkan persyaratan konsumen tersebut ke dalan persyaratan teknik. Kemudian persyaratan teknik tersebut dibagi menjadi persyaratan teknik primer dan persyaratan teknik sekunder. Persyaratan teknik primer dibagi menjadi sifat fisik tanaman karakter agronomis tanaman, ketahanan terhadap OPT Operasi Penggangu Tanaman utama, sifat mutu fisik gabah dan beras, sifat mutu fisikokimia gabah dan beras, dan sifat organoleptik beras. Persyaratan teknik sekunder yang termasuk ke dalam sifat fisik tanaman karakter agronomis tanaman antara lain jumlah anakan produktif per rumpun, jumlah gabah isi per malai, persentase gabah isi per malai, tinggi tanaman, posisi daun bendera terhadap malai, umur tanaman, warna daun, tingkat senescence, besar batang, panjang malai, dan leher malai. Persyaratan teknik sekunder yang termasuk ke dalam ketahanan terhadap OPT utama antara lain ketahanan terhadap hama wereng coklat, ketahanan terhadap virus tungro, dan ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri. Persyaratan teknik sekunder yang termasuk ke dalam sifat mutu fisik gabah dan beras antara lain bobot 1000 butir gabah, rasio panjang dan lebar gabah, rendemen beras pecah kulit, rendemen beras giling, 75 kadar air gabah, dan persentase beras kepala, dan kilap. Persyaratan teknik sekunder yang termasuk ke dalam sifat mutu fisikokimia gabah dan beras antara lain kadar amilosa, indeks glikemik, derajat putih, keterawangan, dan gel konsistensi. Persyaratan teknik sekunder yang termasuk ke dalam sifat organoleptik beras antara lain aroma dan tekstur nasi kepulenan. Persyaratan teknik benih padi hibrida dan satuan pengukurannya tertera pada Tabel 38. Tabel 38. Persyaratan Teknik Pemuliaan Benih Padi Hibrida Persyaratan Teknik Satuan pengukuran Persyaratan Teknik Primer Persyaratan Teknik Sekunder Sifat Fisik Tanaman Karakter Agronomis Tanaman Jumlah anakan produktif per rumpun Batang Jumlah gabah isi per malai Butir Persentase gabah isi per malai Persen Tinggi tanaman Cm Posisi daun bendera terhadap malai Derajat Umur tanaman Hari Warna daun - Tingkat senescence Persen Besar Batang Mm Panjang malai Cm Leher malai Cm Ketahanan Terhadap OPT Utama Ketahanan terhadap hama wereng coklat - Ketahanan terhadap virus tungro - Ketahanan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri HDB - Sifat Mutu Fisik Gabah Dan Beras Bobot 1000 butir gabah Gram Rasio Panjang dan Lebar Gabah - Rendemen beras pecah kulit Persen Rendemen beras giling Persen Kadar air gabah Persen Persentase beras kepala Persen Kilap - Sifat Mutu Fisikokimia Gabah dan Beras Kadar amilosa Persen Indeks glikemik Skor Derajat putih Persen Keterawangan Persen Gel konsistensi Persen Sifat Organoleptik Beras Aroma - Tektur nasi kepulenan - 76 Berdasarkan Tabel 38 diketahui persyaratan teknik dalam melakukan pemuliaan padi hibrida adalah jumlah anakan produktif per rumpun, jumlah gabah isi per malai, persentase gabah isi per malai, tinggi tanaman, posisi daun bendera terhadap malai, umur tanaman, warna daun, tingkat senescence, besar batang, panjang malai, leher malai, ketahanan terhadap hama wereng coklat, ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri, ketahanan terhadap virus tungro, bobot 1000 butir gabah, rasio panjang dan lebar gabah, kilap, rendemen beras pecah kulit, rendemen beras giling, kadar air gabah, persentase beras kepala, kadar amilosa, derajat putih, keterawangan, gel konsistensi, aroma dan tekstur nasi.

6.1.3 Pengembangan Matriks Hubungan antara Persyaratan Konsumen what dan Persyaratan Teknik how

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Penerapan metode Quality Function Deployment (QFD) dan analisis sensitivitas harga pada pengembangan padi varietas unggul hibrida (Studi Kasus : Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

1 34 328

Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Analisis Sensitivitas Harga Pada Pengembangan Padi Varietas Unggul Hibrida (Kasus : Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat)

1 10 174

Pengembangan Kualitas Padi Varietas Unggul Hibrida dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) di Jawa Barat

0 3 32