Penyusunan Persyaratan Konsumen What

61 VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Penyusunan Matriks

House Of Quality HOQ Quality Function Deployment QFD adalah sebuah alat perencanaan yang digunakan untuk memenuhi harapan konsumen. Alat perencanaan utama dari QFD adalah House Of Quality HOQ. HOQ menerjemahkan suara konsumen ke dalam persyaratan desain yang memenuhi nilai sasaran target spesifik dan mencocokkan bagaimana caranya agar organisasi dapat memenuhi persyaratan tersebut. Langkah-langkah implementasi metode QFD penyusunan matriks HOQ dalam pengembangan padi varietas hibrida pemuliaan padi hibrida yaitu menyusun persyaratan konsumen what, menyusun persyaratan teknik how, mengembangkan matriks hubungan antara persyaratan konsumen dan persyaratan teknik, mengembangkan matriks hubungan antar persyaratan teknik, penilaian kompetitif, mengembangkan prioritas konsumen dan mengembangkan prioritas persyaratan teknik. Matriks HOQ ini dapat digunakan dalam perencanaan pengembangan padi varietas hibrida.

6.1.1 Penyusunan Persyaratan Konsumen What

Penyusunan persyaratan konsumen merupakan langkah awal dari implementasi metode QFD menyusun matriks HOQ. Persyaratan konsumen adalah apa saja what yang seorang konsumen butuhkan atau harapkan dari sebuah produk. Persyaratan konsumen ini menyusun tembok rumah sebelah kiri dari matriks HOQ. Tujuan dari penyusunan persyaratan konsumen ini adalah untuk mengetahui ideotipe padi varietas hibrida yang diinginkan konsumen persyaratan konsumen. Berdasarkan survei terhadap 30 orang responden petani sebagai konsumen benih padi varietas hibrida dapat diketahui ideotipe padi varietas hibrida yang diinginkan. Hasil survei dianalisis menggunakan tabulasi deskriptif berupa tabel frekuensi, dimana karakter dari setiap padi varietas hibrida yang memiliki frekuensi responden petani terbanyak merupakan ideotipe yang diinginkan konsumen. 62 Dari total 30 responden petani, sebanyak 24 responden 80 persen menginginkan tingkat produktivitas padi hibrida dengan tingkat tinggi yaitu 7-10 ton per hektar. Ukuran ini menurut konsumen merupakan ukuran yang ideal dimana tingkat produktivitas padi hibrida di atas tingkat produktivitas padi varietas unggul lain karena harga benihnya yang mahal maka harus diimbangi dengan tingkat produktivitas yang tinggi. Empat responden 13,33 persen menginginkan lainnya yaitu tingkat produktivitas padi hibrida dengan tingkat 12 ton per hektar, dirasakan dengan ukuran ini sesuai dengan teori di daerah asal padi varietas hibrida di Cina. Sebanyak dua responden 6,67 persen menginginkan tingkat produktivitas padi hibrida dengan tingkat sedang yaitu 5-7 ton per hektar. Ukuran ini dipilih dengan pertimbangan produktivitas padi yang realistis sesuai dengan yang biasa dialami pada kenyataannya dan karena kegagalan dalam penanaman padi hibrida musim sebelumnya maka mereka merasa kurang yakin padi varietas hibrida dapat mencapai produktivitas tinggi. Karakter tingkat produktivitas padi hibrida yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Karakter Tingkat Produktivitas Padi Hibrida yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Tingkat Produktivitas Jumlah orang Persentase Tinggi 7-10 ton per hektar 24 80,00 Sedang 5-7 ton per hektar 2 6,67 Rendah 5 ton per hektar Lainnya....12 ton per hektar 4 13,33 Total 30 100,00 Karakter lama umur padi hibrida yang diinginkan responden ialah dengan umur 90-120 hari setelah tanam HST, pada Tabel 17 dapat dilihat 25 responden 83,33 persen menginginkan lama umur padi hibrida 90-120 hari. Alasan menginginkan umur padi hibrida ini karena pada kenyataannya umur padi yang biasa ditanam adalah 90-120 hari dan pada saat umur panen tersebut gabah sudah banyak yang masak. Sebanyak lima responden 16,67 persen menginginkan umur padi 90 hari karena ingin lebih cepat panen. 63 Tabel 17. Karakter Lama Umur Padi Hibrida yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Umur Padi Jumlah orang Persentase 90 hari 5 16,67 90-120 hari 25 83,33 120 hari Total 30 100,00 Sebanyak 27 responden 90 persen menginginkan karakter tingkat kerontokan kehilangan gabah hibrida saat panen dan pengangkutan pada tingkat sedang 6 – 25 persen dengan alasan apabila lebih rendah dari tingkat ini maka kemungkinan untuk merontokkan gabah ketika penggebotan perontokkan gabah dari tangkainya akan lebih sulit. Sedangkan sebanyak tiga responden 10 persen menginginkan karakter tingkat kerontokan kehilangan gabah hibrida saat panen dan pengangkutan pada tingkat rendah 1 – 5 persen karena tidak ingin memiliki kerugian atas kerontokan gabah saat panen dan pengangkutan. Karakter tingkat kerontokan kehilangan gabah hibrida saat panen dan pengangkutan yang diingkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Karakter Tingkat Kerontokan Kehilangan Gabah Padi Hibrida Pada Saat Panen dan Pengangkutan yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Tingkat Kerontokan kehilangan Gabah Hibrida Saat Panen dan Pengangkutan Jumlah orang Persentase Tinggi 51 – 100 persen Sedang 6 – 25 persen 27 90 Rendah 1 – 5 persen 3 10 Total 30 100 Sebanyak 14 responden 46,67 persen menginginkan karakter tingkat kerontokan gabah padi hibrida saat proses penggebotan perontokan gabah dari tangkainya tergolong mudah 1 – 2 kali. Dan sebanyak 16 responden 53,33 64 persen menginginkan karakter tingkat kerontokan gabah padi hibrida saat proses penggebotan perontokan gabah dari tangkainya tergolong sedang 3 – 4 kali dengan alasan apabila terlalu mudah dirontokkan dikhawatirkan saat proses pengangkutan akan banyak gabah yang hilang. Karakter tingkat kerontokan gabah padi hibrida saat proses penggebotan perontokan gabah dari tangkainya yang diingikan konsumen dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Karakter Tingkat Kerontokan Gabah Padi Hibrida Saat Proses Penggebotan Perontokan Gabah dari Tangkainya yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Tingkat Kerontokan Gabah Padi Hibrida Saat Proses Penggebotan Perontokan Gabah dari Tangkainya Jumlah orang Persentase Mudah 1 – 2 kali 14 46,67 Sedang 3 – 4 kali 16 53,33 Sulit 5 – 6 kali Total 30 100,00 Karakter jumlah anakan produktif yang dingiinkan oleh konsumen adalah yang tinggi yaitu ≥20 anakan produktif karena semakin banyak jumlah anakan produktif maka kemungkinan akan dapat meningkatkan produktivitas. Pada Tabel 20 dapat dilihat sebanyak 30 responden 100 persen menginginkan karakter jumlah anakan produktif sebanyak ≥20 anakan produktif. Tabel 20. Karakter Jumlah Anakan Produktif yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Jumlah Anakan Produktif Jumlah orang Persentase Tinggi ≥20 anakan produktif 30 100 Sedang 15 ≤x20 anakan produktif Rendah 15 anakan produktif Total 30 100 Sebanyak 28 responden 93,33 persen menginginkan karakter tingkat kerebahan tanaman padi yaitu tahan karena tanaman padi harus tahan rebah ketika 65 ada angin, hujan maupun kemungkinan banjir agar tidak menimbulkan kerugian yang besar ketika terjadi banjir ataupun diterpa angin. Sedangkan sebanyak dua responden 6,67 menginginkan karakter tingkat kerebahan tanaman padi yaitu cukup tahan. Karakter tingkat kerebahan tanaman padi yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Karakter Tingkat Kerebahan Tanaman Padi Hibrida yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Tingkat Kerebahan Tanaman Padi Jumlah orang Persentase Tahan 28 93,33 Cukup tahan 2 6,67 Tidak tahan Total 30 100,00 Sebanyak 26 responden 86,67 persen menginginkan karakter batang tanaman padi hibrida yang besar dan kuat agar tidak rebah ketika terkena angin ataupun terkena banjir. Sebanyak satu responden 3,33 persen menginginkan karakter batang tanaman padi hibrida yang kecil dan kuat. Dan sebanyak tiga responden 10 persen menginginkan karakter batang tanaman padi hibrida yang besar dan lemah dengan alasan agar jerami cepat membusuk untuk dibuat pupuk kompos. Karakter batang tanaman padi hibrida yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Karakter Batang Tanaman Padi Hibrida yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Batang Tanaman Padi Hibrida Jumlah orang Persentase Besar dan kuat 26 86,67 Kecil dan kuat 1 3,33 Besar dan lemah 3 10,00 Kecil dan lemah Total 30 100,00 66 Karakter warna daun padi hibrida yang diinginkan konsumen adalah warna hijau tua dengan alasan bahwa dengan warna hijua tua mengindikasikan bahwa tanaman padi hibrida tersebut subur dan tumbuh dengan baik karena tanaman padi hibrida yang baik adalah ketika akan panen biji padi hibrida sudah berwarna kuning namun warna daun padi hibrida masih berwarna hijau tua. Karakter warna daun padi hibrida yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Karakter Warna Daun Padi Hibrida yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Warna Daun Padi Hibrida Jumlah orang Persentase Hijau pucat Hijau tua 30 100 Ungu pada bagian ujungtepi daun Ungu seluruhnya Total 30 100 Sebanyak 29 responden 96,67 persen menginginkan karakter jumlah gabah per malai pada tingkat tinggi yaitu sebesar 120 bulir gabah karena jumlah butir gabah yang tinggi akan mempengaruhi tingginya produktivitas gabah. Dan sebanyak satu responden 3,33 persen menginginkan karakter jumlah gabah per malai pada tingkat sedang yaitu sebesar 80 ≤x≤120 bulir gabah. Karakter jumlah gabah per malai yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Karakter Jumlah Gabah per Malai yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Jumlah Gabah per Malai Jumlah orang Persentase Tinggi 120 butir gabah 29 96,67 Sedang 80 ≤x≤120 butir gabah 1 3,33 Rendah 120 butir gabah Total 30 100,00 Sebanyak 17 responden 56,67 persen menginginkan karakter ukuran benih padi hibrida yaitu benih hibrida yang berukuran besar karena menurut 67 petani benih berukuran besar akan tumbuh subur. Dan sebanyak 13 responden 43,33 persen yang menginginkan benih padi hibrida dengan ukuran sedang. Karakter ukuran benih padi hibrida yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Karakter Ukuran Benih Padi Hibrida yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Ukuran Benih Padi Hibrida Jumlah orang Persentase Besar 17 56,67 Sedang 13 43,33 Kecil 0 Total 30 100,00 Karakter tingkat daya berkecambah padi hibrida yang diinginkan konsumen adalah dengan tingkat tinggi yaitu sebesar ≥80 persen sehingga pertumbuhan tanaman akan baik. Pada Tabel 26 dapat dilihat seluruh responden menginginkan tingkat daya berkecambah dengan tingkat sebesar ≥80 persen. Tabel 26. Karakter Tingkat Daya Berkecambah Padi Hibrida yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Tingkat Daya Berkecambah Padi Hibrida Jumlah orang Persentase Tinggi ≥80 persen 30 100 Rendah 80 persen Total 30 100 Karakter bentuk gabah padi hibrida yang diinginkan oleh konsumen adalah bentuk yang ramping. Sebanyak 16 responden 53,33 persen menginginkan bentuk gabah padi hibrida yang berbentuk ramping dengan alasan bahwa beras dengan bentuk yang ramping lebih banyak disukai di pasaran dan sebanyak 14 responden 46,67 persen menginginkan bentuk gabah padi hibrida yang berbentuk bulat. Karakter bentuk benih dan gabah padi hibrida yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 27. 68 Tabel 27. Karakter Bentuk Gabah Padi Hibrida yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Bentuk Benih dan Gabah Padi Hibrida Jumlah orang Persentase Bulat 14 46,67 Ramping 16 53,33 Total 30 100,00 Sebanyak 19 responden 63,33 persen menginginkan karakter tingkat rendemen gabah menjadi beras hibrida pada tingkat tinggi yaitu 60 – 65 persen karena dengan tingkat rendemen gabah menjadi beras yang tinggi dapat menghasilkan keuntungan. Sedangkan sebanyak 9 responden 30 persen menginginkan karakter tingkat rendemen gabah menjadi beras hibrida pada tingkat sedang yaitu 55 – 59 persen dan sebanyak dua responden 6,67 persen menginginkan karakter tingkat rendemen gabah menjadi beras hibrida pada tingkat rendah yaitu 50 – 54 persen. Karakter tingkat rendemen gabah menjadi beras hibrida yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28. Karakter Tingkat Rendemen Gabah Menjadi Beras Hibrida yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Tingkat Rendemen Gabah Menjadi Beras Hibrida Jumlah orang Persentase Tinggi 60 – 65 persen 19 63,33 Sedang 55 – 59 persen 9 30,00 Rendah 50 – 54 persen 2 6,67 Total 30 100,00 Sebanyak 29 responden 96,67 persen menginginkan karakter tingkat kepatahan beras hibrida pada tingkat rendah ≤30 persen karena menurut konsumen semakin banyak beras yang patah akan mengakibatkan harga jual menjadi rendah. Sedangkan sebanyak satu responden 3,33 persen menginginkan karakter tingkat kepatahan beras hibrida pada tingkat sedang 30x50 persen. 69 Karakter tingkat kepatahan beras hibrida yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 29. Tabel 29. Karakter Tingkat Kepatahan Beras Hibrida Saat Penggilingan yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Tingkat Kepatahan Beras Hibrida Jumlah orang Persentase Rendah ≤30 persen 29 96,67 Sedang 30x50 persen 1 3,33 Tinggi ≥50 persen Total 30 100,00 Karakter kebeningan beras hibrida yang diinginkan konsumen adalah putih berkapur. Sebanyak 15 responden 50 persen menginginkan kebeningan beras hibrida adalah yang berwarna putih berkapur karena menurut petani para tengkulak menyukai beras putih berkapur karena lebih enak rasanya. Sedangkan yang menginginkan kebeningan beras hibrida yang berwarna bening putih dengan sedikit pengapuran sebanyak 13 responden 43,33 persen dan sebanyak dua orang responden 6,67 persen menginginkan kebeningan beras hibrida yang berwarna putih dan memiliki bercak. Karakter kebeningan beras hibrida yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 30. Tabel 30. Karakter Kebeningan Beras Hibrida yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Kebeningan Beras Hibrida Jumlah orang Persentase Bening putih, tanpa atau sedikit pengapuran 13 43,33 Putih berkapur 15 50,00 Putih dan memiliki bercak 2 6,67 Total 30 100,00 Karakter tekstur nasi hibrida yang diinginkan oleh konsumen adalah nasi dengan tekstur pulen. Sebanyak 30 responden 100 persen menginginkan karakter tekstur nasi hibrida dengan tekstur pulen karena lebih enak rasanya. Karakter tekstur nasi hibrida yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 31. 70 Tabel 31. Karakter Tekstur Nasi Hibrida yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Tekstur Nasi Hibrida Jumlah orang Persentase Pulen 30 100 Pera 0 Lekat ketan Total 30 100 Sebanyak 24 responden 80 persen menginginkan karakter aroma nasi hibrida yang wangi sesuai dengan nasi pandan wangi khas daerah cianjur karena harga jualnya lebih tinggi dan sebanyak 6 responden 20 persen menginginkan karakter aroma nasi hibrida yang tidak wangi. Karakter aroma nasi hibrida yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 32. Tabel 32. Karakter Aroma Nasi Hibrida yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Aroma Nasi Hibrida Jumlah orang Persentase Wangi 24 80 Tidak Wangi 6 20 Total 30 100 Karakter ketahanan tanaman terhadap hama wereng coklat yang paling disukai dan diinginkan konsumen adalah tahan terhadap hama wereng coklat. Pada Tabel 33 dapat dilihat sebanyak 30 responden 100 persen menginginkan karakter tanaman yang tahan terhadap hama wereng coklat. 71 Tabel 33. Karakter Ketahanan Tanaman Terhadap Hama Wereng Coklat yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Ketahana Tanaman Terhadap Hama Wereng Coklat Jumlah orang Persentase Tahan terhadap wereng coklat 30 100 Rentan terhadap wereng coklat Tidak tahan terhadap wereng coklat Total 30 100 Sebanyak 29 responden 96,67 persen menginginkan karakter tanaman yang tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri. Dan sebanyak satu responden 3,33 persen menginginkan karakter tanaman yang rentan terhadap penyakit hawar daun bakteri dengan alasan karena tidak pernah mengalami serangan dari penyakit hawar daun bakteri. Karakter ketahanan tanaman terhadap penyakit hawar daun bakteri yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 34. Tabel 34. Karakter Ketahanan Tanaman Terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri yang Diinginkan Konsumen di kecamatan Cianjur Karakter Ketahana Tanaman Terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri Jumlah orang Persentase Tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri 29 96,67 Rentan terhadap penyakit hawar daun bakteri 1 3,33 Tidak tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri 0 0 Total 30 100,00 Karakter ketahanan tanaman terhadap virus tungro yang diinginkan konsumen adalah tahan terhadap virus tungro. Pada Tabel 35 dapat dilihat sebanyak 30 responden 100 persen menginginkan karakter tanaman yang tahan terhadap virus tungro karena sampai saat ini petani belum mengetahui cara pencegahan dan pemberantasan virus tungro pada tanaman padi. 72 Tabel 35. Karakter Ketahanan Tanaman Terhadap Virus Tungro yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Ketahanan Tanaman Terhadap Virus Tungro Jumlah orang Persentase Tahan terhadap virus tungro 30 100 Rentan terhadap virus tungro Tidak tahan terhadap virus tungro Total 30 100 Sebanyak 29 responden 96,67 persen menginginkan karakter tanaman yang tahan terhadap penyakit blast, sedangkan sisanya sebanyak satu responden 3,33 persen menginginkan karakter tanaman yang rentan terhadap penyakit blas dengan alasan tidak pernah mengalami penyakit blast sebelumnya. Karakter ketahanan tanaman terhadap penyakit blast yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 36. Tabel 36. Karakter Ketahanan Tanaman Terhadap Penyakit Blast yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Ketahana Tanaman Terhadap Penyakit Blas Jumlah orang Persentase Tahan terhadap penyakit blast 29 96,67 Rentan terhadap penyakit blast 1 3,33 Tidak tahan terhadap penyakit blast Total 30 100,00 Berdasarkan hasil survei yang dilakukan kepada konsumen padi hibrida diketahui ideotipe padi hibrida yang diinginkan oleh konsumen persyaratan konsumen. Persyaratan konsumen dapat dilihat pada Tabel 37. 73 Tabel 37. Persyaratan Konsumen Terhadap Padi Hibrida Persyaratan Konsumen Primer Persyaratan Konsumen Sekunder Padi Hibrida Padi Inbrida Varietas Unggul Ciherang Produktivitas Produktivitas tinggi 7-10 ton per ha Produktivitas 6 ton per hektar Umur tanaman 90 – 120 HST Umur tanaman 116 – 125 HST Tingkat kerontokan gabah pada saat panen dan pengangkutan sedang 6 – 25 persen Tingkat kerontokan gabah pada saat panen dan pengangkutan sedang Tingkat kerontokan gabah pada saat penggebotan tergolong sedang 3-4 kali penggebotan Tingkat kerontokan gabah pada saat penggebotan sedang Jumlah anakan produktif tinggi ≥20 anakan Jumlah anakan produktif 14 – 17 anakan Tanaman tahan rebah Kerebahan sedang Batang besar dan kuat Batang besar dan kuat Daun berwarna hijau tua Daun berwarna hijau Jumlah gabah 120 butir gabah per malai Jumlah gabah 120 butir gabah per malai Keunggulan benih Benih berukuran besar Benih berukuran sedang Daya berkecambah benih tinggi ≥80 persen Daya berkecambah benih tinggi ≥80 persen Keunggulan gabah Gabah berbentuk ramping Gabah berbentuk ramping Tingkat rendemen gabah menjadi beras 60 – 65 persen Tingkat rendemen gabah menjadi beras 53 – 54 persen Tingkat kepatahan beras rendah ≤30 persen Tingkat kepatahan beras rendah ≤30 persen Beras putih berkapur Beras bening Tekstur nasi pulen Tektur nasi pulen Aroma nasi wangi Tidak memiliki aroma Ketahanan terhadap OPT Tahan terhadap hama wereng coklat Tahan terhadap hama wereng coklat Tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri Tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri Tahan terhadap virus tungro Rentan terhadap virus tungro Tahan terhadap penyakit blast Tahan terhadap penyakit blast Sumber : Data Primer hasil wawancara dengan 30 responden petani Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Kesimpulan yang dapat ditarik dari Tabel 37 bahwa konsumen benih padi hibrida di Kecamatan Cianjur menginginkan benih padi hibrida yang memiliki karakter tingkat produktivitas tinggi 7 – 10 ton per ha, lama umur padi hibrida yaitu 90 – 120 HST, tingkat kerontokan gabah kehilangan saat panen dan pengangkutan sedang 6-25 persen, tingkat kerontokan gabah saat penggebotan proses perontokan gabah dari tangkainya tergolong sedang 3-4 kali, jumlah 74 anakan produktif tinggi ≥20 anakan, tanaman tahan rebah, batang besar dan kuat, daun berwarna hijau tua, jumlah gabah 120 butir gabah per malai, benih berukuran besar, daya berkecambah benih tinggi ≥80 persen, gabah berbentuk ramping, tingkat rendemen gabah menjadi beras 60 – 65 persen, tingkat kepatahan beras rendah ≤30 persen, beras putih berkapur, tekstur nasi pulen, aroma nasi wangi, tahan terhadap hama wereng coklat, tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri, tahan terhadap virus tungro, tahan terhadap penyakit blast.

6.1.2 Penyusunan Persyaratan Teknik How

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Penerapan metode Quality Function Deployment (QFD) dan analisis sensitivitas harga pada pengembangan padi varietas unggul hibrida (Studi Kasus : Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

1 34 328

Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Analisis Sensitivitas Harga Pada Pengembangan Padi Varietas Unggul Hibrida (Kasus : Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat)

1 10 174

Pengembangan Kualitas Padi Varietas Unggul Hibrida dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) di Jawa Barat

0 3 32