61
VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Penyusunan Matriks
House Of Quality HOQ
Quality Function Deployment QFD adalah sebuah alat perencanaan yang
digunakan untuk memenuhi harapan konsumen. Alat perencanaan utama dari QFD adalah House Of Quality HOQ. HOQ menerjemahkan suara konsumen ke
dalam persyaratan desain yang memenuhi nilai sasaran target spesifik dan mencocokkan bagaimana caranya agar organisasi dapat memenuhi persyaratan
tersebut. Langkah-langkah
implementasi metode QFD penyusunan matriks HOQ
dalam pengembangan padi varietas hibrida pemuliaan padi hibrida yaitu menyusun persyaratan konsumen what, menyusun persyaratan teknik how,
mengembangkan matriks hubungan antara persyaratan konsumen dan persyaratan teknik, mengembangkan matriks hubungan antar persyaratan teknik, penilaian
kompetitif, mengembangkan prioritas konsumen dan mengembangkan prioritas persyaratan teknik. Matriks HOQ ini dapat digunakan dalam perencanaan
pengembangan padi varietas hibrida.
6.1.1 Penyusunan Persyaratan Konsumen What
Penyusunan persyaratan konsumen merupakan langkah awal dari implementasi metode QFD menyusun matriks HOQ. Persyaratan konsumen
adalah apa saja what yang seorang konsumen butuhkan atau harapkan dari sebuah produk. Persyaratan konsumen ini menyusun tembok rumah sebelah kiri
dari matriks HOQ. Tujuan dari penyusunan persyaratan konsumen ini adalah untuk mengetahui ideotipe padi varietas hibrida yang diinginkan konsumen
persyaratan konsumen. Berdasarkan survei terhadap 30 orang responden petani sebagai konsumen
benih padi varietas hibrida dapat diketahui ideotipe padi varietas hibrida yang diinginkan. Hasil survei dianalisis menggunakan tabulasi deskriptif berupa tabel
frekuensi, dimana karakter dari setiap padi varietas hibrida yang memiliki frekuensi responden petani terbanyak merupakan ideotipe yang diinginkan
konsumen.
62 Dari total 30 responden petani, sebanyak 24 responden 80 persen
menginginkan tingkat produktivitas padi hibrida dengan tingkat tinggi yaitu 7-10 ton per hektar. Ukuran ini menurut konsumen merupakan ukuran yang ideal
dimana tingkat produktivitas padi hibrida di atas tingkat produktivitas padi varietas unggul lain karena harga benihnya yang mahal maka harus diimbangi
dengan tingkat produktivitas yang tinggi. Empat responden 13,33 persen menginginkan lainnya yaitu tingkat produktivitas padi hibrida dengan tingkat 12
ton per hektar, dirasakan dengan ukuran ini sesuai dengan teori di daerah asal padi varietas hibrida di Cina.
Sebanyak dua responden 6,67 persen menginginkan tingkat produktivitas padi hibrida dengan tingkat sedang yaitu 5-7 ton per hektar. Ukuran ini dipilih
dengan pertimbangan produktivitas padi yang realistis sesuai dengan yang biasa dialami pada kenyataannya dan karena kegagalan dalam penanaman padi hibrida
musim sebelumnya maka mereka merasa kurang yakin padi varietas hibrida dapat mencapai produktivitas tinggi. Karakter tingkat produktivitas padi hibrida yang
diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Karakter Tingkat Produktivitas Padi Hibrida yang Diinginkan
Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Tingkat Produktivitas
Jumlah orang Persentase
Tinggi 7-10 ton per hektar 24
80,00
Sedang 5-7 ton per hektar 2
6,67 Rendah 5 ton per hektar
Lainnya....12 ton per hektar 4
13,33 Total 30
100,00
Karakter lama umur padi hibrida yang diinginkan responden ialah dengan umur 90-120 hari setelah tanam HST, pada Tabel 17 dapat dilihat 25 responden
83,33 persen menginginkan lama umur padi hibrida 90-120 hari. Alasan menginginkan umur padi hibrida ini karena pada kenyataannya umur padi yang
biasa ditanam adalah 90-120 hari dan pada saat umur panen tersebut gabah sudah banyak yang masak. Sebanyak lima responden 16,67 persen menginginkan umur
padi 90 hari karena ingin lebih cepat panen.
63
Tabel 17. Karakter Lama Umur Padi Hibrida yang Diinginkan Konsumen di
Kecamatan Cianjur Karakter Umur Padi
Jumlah orang Persentase
90 hari 5
16,67
90-120 hari 25
83,33
120 hari Total 30
100,00
Sebanyak 27 responden 90 persen menginginkan karakter tingkat kerontokan kehilangan gabah hibrida saat panen dan pengangkutan pada tingkat
sedang 6 – 25 persen dengan alasan apabila lebih rendah dari tingkat ini maka kemungkinan untuk merontokkan gabah ketika penggebotan perontokkan gabah
dari tangkainya akan lebih sulit. Sedangkan sebanyak tiga responden 10 persen menginginkan karakter tingkat kerontokan kehilangan gabah hibrida saat panen
dan pengangkutan pada tingkat rendah 1 – 5 persen karena tidak ingin memiliki kerugian atas kerontokan gabah saat panen dan pengangkutan. Karakter tingkat
kerontokan kehilangan gabah hibrida saat panen dan pengangkutan yang diingkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Karakter Tingkat Kerontokan Kehilangan Gabah Padi Hibrida Pada
Saat Panen dan Pengangkutan yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur
Karakter Tingkat Kerontokan kehilangan Gabah Hibrida Saat
Panen dan Pengangkutan Jumlah orang
Persentase
Tinggi 51 – 100 persen
Sedang 6 – 25 persen 27
90
Rendah 1 – 5 persen 3
10 Total 30
100
Sebanyak 14 responden 46,67 persen menginginkan karakter tingkat kerontokan gabah padi hibrida saat proses penggebotan perontokan gabah dari
tangkainya tergolong mudah 1 – 2 kali. Dan sebanyak 16 responden 53,33
64 persen menginginkan karakter tingkat kerontokan gabah padi hibrida saat proses
penggebotan perontokan gabah dari tangkainya tergolong sedang 3 – 4 kali dengan alasan apabila terlalu mudah dirontokkan dikhawatirkan saat proses
pengangkutan akan banyak gabah yang hilang. Karakter tingkat kerontokan gabah padi hibrida saat proses penggebotan perontokan gabah dari tangkainya yang
diingikan konsumen dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Karakter Tingkat Kerontokan Gabah Padi Hibrida Saat Proses
Penggebotan Perontokan Gabah dari Tangkainya yang Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur
Karakter Tingkat Kerontokan Gabah Padi Hibrida Saat Proses Penggebotan
Perontokan Gabah dari Tangkainya Jumlah orang
Persentase
Mudah 1 – 2 kali 14
46,67
Sedang 3 – 4 kali 16
53,33
Sulit 5 – 6 kali Total 30
100,00
Karakter jumlah anakan produktif yang dingiinkan oleh konsumen adalah yang tinggi yaitu
≥20 anakan produktif karena semakin banyak jumlah anakan produktif maka kemungkinan akan dapat meningkatkan produktivitas. Pada Tabel
20 dapat dilihat sebanyak 30 responden 100 persen menginginkan karakter jumlah anakan produktif sebanyak
≥20 anakan produktif.
Tabel 20. Karakter Jumlah Anakan Produktif yang Diinginkan Konsumen di
Kecamatan Cianjur Karakter Jumlah Anakan Produktif
Jumlah orang Persentase
Tinggi ≥20 anakan produktif
30 100
Sedang 15 ≤x20 anakan produktif
Rendah 15 anakan produktif Total 30
100
Sebanyak 28 responden 93,33 persen menginginkan karakter tingkat kerebahan tanaman padi yaitu tahan karena tanaman padi harus tahan rebah ketika
65 ada angin, hujan maupun kemungkinan banjir agar tidak menimbulkan kerugian
yang besar ketika terjadi banjir ataupun diterpa angin. Sedangkan sebanyak dua responden 6,67 menginginkan karakter tingkat kerebahan tanaman padi yaitu
cukup tahan. Karakter tingkat kerebahan tanaman padi yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21. Karakter Tingkat Kerebahan Tanaman Padi Hibrida yang Diinginkan
Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Tingkat Kerebahan
Tanaman Padi Jumlah orang
Persentase
Tahan 28 93,33
Cukup tahan 2
6,67 Tidak tahan
Total 30 100,00
Sebanyak 26 responden 86,67 persen menginginkan karakter batang tanaman padi hibrida yang besar dan kuat agar tidak rebah ketika terkena angin
ataupun terkena banjir. Sebanyak satu responden 3,33 persen menginginkan karakter batang tanaman padi hibrida yang kecil dan kuat. Dan sebanyak tiga
responden 10 persen menginginkan karakter batang tanaman padi hibrida yang besar dan lemah dengan alasan agar jerami cepat membusuk untuk dibuat pupuk
kompos. Karakter batang tanaman padi hibrida yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Karakter Batang Tanaman Padi Hibrida yang Diinginkan Konsumen di
Kecamatan Cianjur Karakter Batang Tanaman Padi Hibrida
Jumlah orang Persentase
Besar dan kuat 26
86,67
Kecil dan kuat 1
3,33 Besar dan lemah
3 10,00
Kecil dan lemah Total 30
100,00
66 Karakter warna daun padi hibrida yang diinginkan konsumen adalah warna
hijau tua dengan alasan bahwa dengan warna hijua tua mengindikasikan bahwa tanaman padi hibrida tersebut subur dan tumbuh dengan baik karena tanaman padi
hibrida yang baik adalah ketika akan panen biji padi hibrida sudah berwarna kuning namun warna daun padi hibrida masih berwarna hijau tua. Karakter warna
daun padi hibrida yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 23.
Tabel 23. Karakter Warna Daun Padi Hibrida yang Diinginkan Konsumen di
Kecamatan Cianjur Karakter Warna Daun Padi Hibrida
Jumlah orang Persentase
Hijau pucat
Hijau tua 30
100
Ungu pada bagian ujungtepi daun Ungu seluruhnya
Total 30 100
Sebanyak 29 responden 96,67 persen menginginkan karakter jumlah gabah per malai pada tingkat tinggi yaitu sebesar 120 bulir gabah karena jumlah
butir gabah yang tinggi akan mempengaruhi tingginya produktivitas gabah. Dan sebanyak satu responden 3,33 persen menginginkan karakter jumlah gabah per
malai pada tingkat sedang yaitu sebesar 80 ≤x≤120 bulir gabah. Karakter jumlah
gabah per malai yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 24.
Tabel 24. Karakter Jumlah Gabah per Malai yang Diinginkan Konsumen di
Kecamatan Cianjur Karakter Jumlah Gabah per Malai
Jumlah orang Persentase
Tinggi 120 butir gabah 29
96,67
Sedang 80 ≤x≤120 butir gabah
1 3,33
Rendah 120 butir gabah Total 30
100,00
Sebanyak 17 responden 56,67 persen menginginkan karakter ukuran benih padi hibrida yaitu benih hibrida yang berukuran besar karena menurut
67 petani benih berukuran besar akan tumbuh subur. Dan sebanyak 13 responden
43,33 persen yang menginginkan benih padi hibrida dengan ukuran sedang. Karakter ukuran benih padi hibrida yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada
Tabel 25.
Tabel 25. Karakter Ukuran Benih Padi Hibrida yang Diinginkan Konsumen di
Kecamatan Cianjur Karakter Ukuran Benih Padi Hibrida
Jumlah orang Persentase
Besar 17 56,67
Sedang 13 43,33
Kecil 0 Total 30
100,00
Karakter tingkat daya berkecambah padi hibrida yang diinginkan konsumen adalah dengan tingkat tinggi yaitu sebesar
≥80 persen sehingga pertumbuhan tanaman akan baik. Pada Tabel 26 dapat dilihat seluruh responden
menginginkan tingkat daya berkecambah dengan tingkat sebesar ≥80 persen.
Tabel 26. Karakter Tingkat Daya Berkecambah Padi Hibrida yang Diinginkan
Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Tingkat Daya
Berkecambah Padi Hibrida Jumlah orang
Persentase
Tinggi ≥80 persen
30 100
Rendah 80 persen Total 30
100
Karakter bentuk gabah padi hibrida yang diinginkan oleh konsumen adalah bentuk yang ramping. Sebanyak 16 responden 53,33 persen menginginkan
bentuk gabah padi hibrida yang berbentuk ramping dengan alasan bahwa beras dengan bentuk yang ramping lebih banyak disukai di pasaran dan sebanyak 14
responden 46,67 persen menginginkan bentuk gabah padi hibrida yang berbentuk bulat. Karakter bentuk benih dan gabah padi hibrida yang diinginkan
konsumen dapat dilihat pada Tabel 27.
68
Tabel 27. Karakter Bentuk Gabah Padi Hibrida yang Diinginkan Konsumen di
Kecamatan Cianjur Karakter Bentuk Benih dan Gabah Padi
Hibrida Jumlah orang Persentase
Bulat 14 46,67
Ramping 16
53,33
Total 30 100,00
Sebanyak 19 responden 63,33 persen menginginkan karakter tingkat rendemen gabah menjadi beras hibrida pada tingkat tinggi yaitu 60 – 65 persen
karena dengan tingkat rendemen gabah menjadi beras yang tinggi dapat menghasilkan keuntungan. Sedangkan sebanyak 9 responden 30 persen
menginginkan karakter tingkat rendemen gabah menjadi beras hibrida pada tingkat sedang yaitu 55 – 59 persen dan sebanyak dua responden 6,67 persen
menginginkan karakter tingkat rendemen gabah menjadi beras hibrida pada tingkat rendah yaitu 50 – 54 persen. Karakter tingkat rendemen gabah menjadi
beras hibrida yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 28.
Tabel 28. Karakter Tingkat Rendemen Gabah Menjadi Beras Hibrida yang
Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Tingkat Rendemen
Gabah Menjadi Beras Hibrida Jumlah orang
Persentase
Tinggi 60 – 65 persen 19
63,33
Sedang 55 – 59 persen 9
30,00 Rendah 50 – 54 persen
2 6,67
Total 30 100,00
Sebanyak 29 responden 96,67 persen menginginkan karakter tingkat kepatahan beras hibrida pada tingkat rendah
≤30 persen karena menurut konsumen semakin banyak beras yang patah akan mengakibatkan harga jual
menjadi rendah. Sedangkan sebanyak satu responden 3,33 persen menginginkan karakter tingkat kepatahan beras hibrida pada tingkat sedang 30x50 persen.
69 Karakter tingkat kepatahan beras hibrida yang diinginkan konsumen dapat dilihat
pada Tabel 29.
Tabel 29. Karakter Tingkat Kepatahan Beras Hibrida Saat Penggilingan yang
Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Tingkat Kepatahan Beras Hibrida
Jumlah orang Persentase
Rendah ≤30 persen
29 96,67
Sedang 30x50 persen 1
3,33 Tinggi
≥50 persen Total 30
100,00
Karakter kebeningan beras hibrida yang diinginkan konsumen adalah putih berkapur. Sebanyak 15 responden 50 persen menginginkan kebeningan beras
hibrida adalah yang berwarna putih berkapur karena menurut petani para tengkulak menyukai beras putih berkapur karena lebih enak rasanya. Sedangkan
yang menginginkan kebeningan beras hibrida yang berwarna bening putih dengan sedikit pengapuran sebanyak 13 responden 43,33 persen dan sebanyak
dua orang responden 6,67 persen menginginkan kebeningan beras hibrida yang berwarna putih dan memiliki bercak. Karakter kebeningan beras hibrida yang
diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 30.
Tabel 30. Karakter Kebeningan Beras Hibrida yang Diinginkan Konsumen di
Kecamatan Cianjur Karakter Kebeningan Beras Hibrida
Jumlah orang Persentase Bening putih, tanpa atau sedikit pengapuran
13 43,33
Putih berkapur 15
50,00
Putih dan memiliki bercak 2
6,67 Total 30
100,00
Karakter tekstur nasi hibrida yang diinginkan oleh konsumen adalah nasi dengan tekstur pulen. Sebanyak 30 responden 100 persen menginginkan
karakter tekstur nasi hibrida dengan tekstur pulen karena lebih enak rasanya. Karakter tekstur nasi hibrida yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel
31.
70
Tabel 31. Karakter Tekstur Nasi Hibrida yang Diinginkan Konsumen di
Kecamatan Cianjur Karakter Tekstur Nasi Hibrida
Jumlah orang Persentase
Pulen 30 100
Pera 0 Lekat ketan
Total 30 100
Sebanyak 24 responden 80 persen menginginkan karakter aroma nasi hibrida yang wangi sesuai dengan nasi pandan wangi khas daerah cianjur karena
harga jualnya lebih tinggi dan sebanyak 6 responden 20 persen menginginkan karakter aroma nasi hibrida yang tidak wangi. Karakter aroma nasi hibrida yang
diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 32.
Tabel 32. Karakter Aroma Nasi Hibrida yang Diinginkan Konsumen di
Kecamatan Cianjur Karakter Aroma Nasi Hibrida
Jumlah orang Persentase
Wangi 24 80
Tidak Wangi 6
20 Total 30
100
Karakter ketahanan tanaman terhadap hama wereng coklat yang paling disukai dan diinginkan konsumen adalah tahan terhadap hama wereng coklat.
Pada Tabel 33 dapat dilihat sebanyak 30 responden 100 persen menginginkan karakter tanaman yang tahan terhadap hama wereng coklat.
71
Tabel 33. Karakter Ketahanan Tanaman Terhadap Hama Wereng Coklat yang
Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Ketahana Tanaman
Terhadap Hama Wereng Coklat Jumlah orang
Persentase
Tahan terhadap wereng coklat 30
100
Rentan terhadap wereng coklat Tidak tahan terhadap wereng coklat
Total 30 100
Sebanyak 29 responden 96,67 persen menginginkan karakter tanaman yang tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri. Dan sebanyak satu responden
3,33 persen menginginkan karakter tanaman yang rentan terhadap penyakit hawar daun bakteri dengan alasan karena tidak pernah mengalami serangan dari
penyakit hawar daun bakteri. Karakter ketahanan tanaman terhadap penyakit hawar daun bakteri yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 34.
Tabel 34. Karakter Ketahanan Tanaman Terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri
yang Diinginkan Konsumen di kecamatan Cianjur Karakter Ketahana Tanaman Terhadap
Penyakit Hawar Daun Bakteri Jumlah orang
Persentase
Tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri
29 96,67
Rentan terhadap penyakit hawar daun bakteri
1 3,33
Tidak tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri
0 0
Total 30 100,00
Karakter ketahanan tanaman terhadap virus tungro yang diinginkan konsumen adalah tahan terhadap virus tungro. Pada Tabel 35 dapat dilihat
sebanyak 30 responden 100 persen menginginkan karakter tanaman yang tahan terhadap virus tungro karena sampai saat ini petani belum mengetahui cara
pencegahan dan pemberantasan virus tungro pada tanaman padi.
72
Tabel 35. Karakter Ketahanan Tanaman Terhadap Virus Tungro yang
Diinginkan Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Ketahanan Tanaman
Terhadap Virus Tungro Jumlah orang
Persentase
Tahan terhadap virus tungro 30
100
Rentan terhadap virus tungro Tidak tahan terhadap virus tungro
Total 30 100
Sebanyak 29 responden 96,67 persen menginginkan karakter tanaman yang tahan terhadap penyakit blast, sedangkan sisanya sebanyak satu responden
3,33 persen menginginkan karakter tanaman yang rentan terhadap penyakit blas dengan alasan tidak pernah mengalami penyakit blast sebelumnya. Karakter
ketahanan tanaman terhadap penyakit blast yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 36.
Tabel 36. Karakter Ketahanan Tanaman Terhadap Penyakit Blast yang Diinginkan
Konsumen di Kecamatan Cianjur Karakter Ketahana Tanaman Terhadap
Penyakit Blas Jumlah orang
Persentase
Tahan terhadap penyakit blast 29
96,67
Rentan terhadap penyakit blast 1
3,33 Tidak tahan terhadap penyakit blast
Total 30 100,00
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan kepada konsumen padi hibrida diketahui ideotipe padi hibrida yang diinginkan oleh konsumen persyaratan
konsumen. Persyaratan konsumen dapat dilihat pada Tabel 37.
73
Tabel 37. Persyaratan Konsumen Terhadap Padi Hibrida
Persyaratan Konsumen
Primer Persyaratan Konsumen Sekunder
Padi Hibrida Padi Inbrida Varietas Unggul
Ciherang
Produktivitas Produktivitas tinggi 7-10 ton per
ha Produktivitas 6 ton per hektar
Umur tanaman 90 – 120 HST Umur tanaman 116 – 125 HST
Tingkat kerontokan gabah pada saat panen dan pengangkutan
sedang 6 – 25 persen Tingkat kerontokan gabah pada
saat panen dan pengangkutan sedang
Tingkat kerontokan gabah pada saat penggebotan tergolong
sedang 3-4 kali penggebotan Tingkat kerontokan gabah pada
saat penggebotan sedang Jumlah anakan produktif tinggi
≥20 anakan Jumlah anakan produktif 14 –
17 anakan Tanaman tahan rebah
Kerebahan sedang Batang besar dan kuat
Batang besar dan kuat Daun berwarna hijau tua
Daun berwarna hijau Jumlah gabah 120 butir gabah
per malai Jumlah gabah 120 butir gabah
per malai Keunggulan
benih Benih berukuran besar
Benih berukuran sedang Daya berkecambah benih tinggi
≥80 persen Daya berkecambah benih tinggi
≥80 persen
Keunggulan gabah
Gabah berbentuk ramping Gabah berbentuk ramping
Tingkat rendemen gabah menjadi beras 60 – 65 persen
Tingkat rendemen gabah menjadi beras 53 – 54 persen
Tingkat kepatahan beras rendah ≤30 persen
Tingkat kepatahan beras rendah ≤30 persen
Beras putih berkapur Beras bening
Tekstur nasi pulen Tektur nasi pulen
Aroma nasi wangi Tidak memiliki aroma
Ketahanan terhadap OPT
Tahan terhadap hama wereng coklat
Tahan terhadap hama wereng coklat
Tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri
Tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri
Tahan terhadap virus tungro Rentan terhadap virus tungro
Tahan terhadap penyakit blast Tahan terhadap penyakit blast
Sumber : Data Primer hasil wawancara dengan 30 responden petani Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Kesimpulan yang dapat ditarik dari Tabel 37 bahwa konsumen benih padi hibrida di Kecamatan Cianjur menginginkan benih padi hibrida yang memiliki
karakter tingkat produktivitas tinggi 7 – 10 ton per ha, lama umur padi hibrida yaitu 90 – 120 HST, tingkat kerontokan gabah kehilangan saat panen dan
pengangkutan sedang 6-25 persen, tingkat kerontokan gabah saat penggebotan proses perontokan gabah dari tangkainya tergolong sedang 3-4 kali, jumlah
74 anakan produktif tinggi
≥20 anakan, tanaman tahan rebah, batang besar dan kuat, daun berwarna hijau tua, jumlah gabah 120 butir gabah per malai, benih
berukuran besar, daya berkecambah benih tinggi ≥80 persen, gabah berbentuk
ramping, tingkat rendemen gabah menjadi beras 60 – 65 persen, tingkat kepatahan beras rendah
≤30 persen, beras putih berkapur, tekstur nasi pulen, aroma nasi wangi, tahan terhadap hama wereng coklat, tahan terhadap penyakit hawar daun
bakteri, tahan terhadap virus tungro, tahan terhadap penyakit blast.
6.1.2 Penyusunan Persyaratan Teknik How