Responden Skala Kecil Responden Skala Menengah

5.3.1 Responden Skala Kecil

Responden skala kecil terdiri dari kelompok usia 29 – 60 tahun dengan proporsi terbesar berada pada kisaran 30 – 39 tahun sebesar 38,46 persen. Selain itu, kisaran 50 – 59 tahun menjadi urutan kedua dengan 23,08 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa responden skala kecil lebih banyak petani yang berusia muda. Tingkat pendidikan responden skala kecil memiliki proporsi yang seimbang untuk tingkat SD, SMP, SMA dengan masing-masing sebesar 30,77 persen. Selain itu, terdapat pula tingkat sarjana sebesar 7,69 persen. Luas lahan rata-rata yang dimiliki responden skala kecil adalah 7,2 hektar. Luas lahan responden skala kecil lebih banyak berada pada kisaran 6-10 hektar 69,23 persen. Lahan yang digunakan rata-rata bukan milik sendiri, melainkan milik orang lain dengan sistem sewa. Lahan tebu yang sudah disewa PG selama dua tahun, seringkali disewa oleh responden untuk diambil tebu keprasannya. Dengan demikian, PG yang melakukan investasi di tahun pertama dengan membuka lahan dan dimanfaatkan dua tahun oleh PG, kemudian di tahun ketiga tersebut disewa oleh responden untuk diambil keprasannya. Responden skala kecil termasuk baru dalam bermitra dengan PG XYZ. Lama bermitra dengan kisaran 3 – 7 tahun mencapai 53,84 persen, sedangkan dibawah dua tahun mencapai 38,46 persen. Hal ini berkaitan pula dengan pengalaman usahatani tebu responden skala kecil. Responden skala kecil dapat digolongkan masih memiliki sedikit pengalaman dalam berusahatani tebu. Berbeda dengan responden skala menengah dan besar, terdapat 53,84 persen responden skala kecil memiliki pengalaman menanam tebu dibawah lima tahun. Penanganan dan budidaya tebu yang mudah merupakan alasan utama responden skala kecil dalam berusahatani tebu. Alasan ini diungkapkan oleh 46,15 persen responden skala kecil. Alasan lainnya adalah adalah lebih menguntungkan dan pekerjaan utama yang diakui oleh responden skala kecil masing-masing sebesar 23,08 persen dan 15,38 persen.

5.3.2 Responden Skala Menengah

Usia responden skala menengah lebih banyak pada kisaran 40 – 49 tahun dengan persentase sebesar 55,55 persen, sedangkan kisaran 30 – 39 tahun dan 50-59 tahun memiliki proporsi yang seimbang sebesar 22,22 persen. Pada tingkat pendidikan, responden skala menengah lebih baik dibanding responden skala kecil. Tingkat pendidikan responden skala menengah sebagian besar adalah SMA 66,66 persen, walaupun ada pula yang berpendidikan SD 22,22 persen dan SMP 11,11 persen. Responden skala menengah lebih lama bermitra dengan PG XYZ dibanding responden skala kecil. Hal ini didukung dengan 77,77 persen responden skala menengah telah menjalin kemitraan pada kisaran 3 – 7 tahun. Pada responden skala menengah, luas lahan rata-rata yang dimiliki sebesar 13,44 hektar dengan luas berada pada kisaran 11-15 hektar sebesar 77,28 persen dari total jumlah responden skala menengah. Status lahan ini pun sama dengan responden skala kecil, yaitu sistem sewa. Pengalaman berusahatani tebu responden skala menengah lebih banyak pada kisaran diatas 18 tahun 44,44 persen. Dengan demikian, responden skala menengah lebih berpengalaman dalam berusahatani tebu dibanding responden skala kecil yang hanya didominasi pada kisaran dibawah lima tahun. Alasan berusahatani tebu responden skala menengah adalah lebih menguntungkan dan pekerjaan utama. Masing-masing alasan tersebut diakui responden skala menengah dengan proporsi yang seimbang sebesar 30,76 persen.

5.3.3 Responden Skala Besar